Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN INDIVIDU

Small Group Disscussion


NAMA : HANIFA ADHIYANTI
NIM : 19/442198/KH/10122
JUDUL SKENARIO : SEL DAN SARAF
TANGGAL SKENARIO : SENIN, 9 MARET 2020
HASIL PEMBELAJARAN :

SKENARIO 1
Memahami sistem saraf melalui integrase pembelajaran neurologi (makroanatomi), sitologi, fisiologi, dan biokimia.

1. SEL DAN ORGANELA

Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan.

Organela Sel

Organela Sel Fungsi Organela Sel Fungsi


Inti Sel Mengatur aktivitas sel, mengatur genetika sel. Retikulum endoplasma Mobilisasi glukosa, penyimpanan
Halus (REH) kalsium, sintesis lipida
Bagian inti sel yang memadat untuk sintesis Retikulum endoplasma Kontrol protein, degadrasi protein
Nukleolus RNA dan ribosom Kasar (REK) tidak sempurna, tempat pelekatan
ribosom
Membran inti Lapisan terluar pelindung/penyangga inti sel Pencernaan intrasel, pengganti
sel yang terdapat pada organisme eukariotik Lisosom komponen sel atau organela sel yang
tidak fungsional
Sitosol Sebagai cairan pada sitoplasma Peroksisom Menghasilkan hydrogen peroksida
Ribosom Tempat sintesis protein yang dibutuhkan sel Respirasi aerob dan produksi adenosin
Mitokondria trifosfat (ATP), Berperan dalam
Apoptosis
Badan Golgi tempat modifikasi protein yang disintesis Memberi bentuk pada sel, untuk
ribosom, untuk diubah menjadi enzim, Sitoskeleton pergerakan organela dan vesikel
hormon, protein struktural, atau organel baru sitoplasma
Sentriol Menyusun mikrotubulus, berperan dalam Mikrofilamen Aktivasi kontraktil sel otot, tempat
pembelahan sel (mengarahkan pembentukan protein myosin
gelendong mitosis)
Mikrotubulu Dasar komponen sitoplasma kompleks Filamen Intermedia Perlindungan abrasi (Keratin),
s mennyangga sel jaringan Sistem
Saraf Pusat (Vimentin)

Sel Punca
Sel punca merupakan sel yang akan membentuk berbagai sel tubuh manusia. Sel punca adalah sel bersifat
embrionik. Sel punca memiliki kemampuan berdifirensiasi menjadi sel tubuh yang berbeda jenisnya. Kemampuan
berdiferensiasi itu berbeda-beda pada tiap jenis dan dapat dikultur hingga beberapa generasi. Kemampuan
untuk dikultur ini memudahkan dalam penelitian untuk penggunaan sel tersebut bagi terapi berbagai penyakit
khususnya degenerasi sel.

2. SISTEM SARAF
SISTEM SARAF PUSAT
Susunan sistem saraf pusat: 1) Terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. 2) Tersusun atas substansi kelabu
(grisea) berupa kumpulan badan sel saraf, dan substansi putih (alba) berupa serabut saraf (akson saraf).
Berdasarkan perkembangan sewaktu embrio, otak terbagi menjadi: 1) Otak depan (prosensefalon) a.
Telensefalon, yaitu cerebrum (otak besar). b. Diensefalon (talamus, hipotalamus, kelenjar pineal, kelenjar hipofisis,
dll.) 2) Otak tengah (mesensefalon) 3) Otak belakang (rhombensefalon) a. Metensefalon, yaitu pons varolii dan
cerebellum (otak kecil). b. Mielensefalon, yaitu medulla oblongata (sumsum lanjutan). Gabungan mesensefalon,
pons varolii dan medulla oblongata disebut batang otak.

SISTEM SARAF TEPI


Sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah lanjut jaringan saraf yang bertugas membawa impuls dari
dan ke sistem saraf pusat. Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terdiri dari: 1) Saraf kranial Berjumlah 12 pasang
dan merupakan percabangan dari otak/kepala. 2) Saraf spinal Berjumlah 31 pasang dan merupakan percabangan
dari sumsum tulang belakang dan campuran saraf sensorik dan motorik.

TRANSMISI IMPULS
Rangsangan/impuls adalah suatu perubahan potensial yang diterima tubuh baik dari luar atau dalam. Sel saraf
menghantarkan impuls. Reseptor adalah bagian yang menerima rangsangan Efektor adalah bagian yang digunakan
untuk bereaksi terhadap rangsangan yang diterima.

Mekanisme penghantaran lewat sel saraf:

a) Jika tidak ada rangsang, sel saraf berada dalam keadaan polarisasi (istirahat); b) Ketika ada rangsangan, sel saraf
melakukan depolarisasi, yaitu pembalikan muatan sel sehingga dapat memasukkan ion Na+ ; c) Depolarisasi
menimbulkan potensial aksi dan daerah itu berpindah sepanjang perjalanan impuls; d) Seiring perpindahan daerah
polarisasi, daerah yang telah dilewati impuls memulihkan muatannya dengan melepas ion K+; e) Sel saraf yang
telah dilewati impuls mengalami masa refrakter, yaitu tidak peka rangsangan, karena melewati masa pemulihan.

3. METABOLISME KARBOHIDRAT, METABOLISME LIPID

Metabolisme Karbohidrat dan Lipid


Skematik :

Metabolisme karbohidrat bisa melalui glikolisis, gluconeogenesis,


perubahan piruvat, dan lintasan pentose fosfat.
Metabolisme lipid adalah sintesis dan degradasi lipid dalam sel, yang
melibatkan pemecahan atau penyimpanan lemak untuk energi.
Lemak ini diperoleh dari mengonsumsi makanan dan menyerapnya
atau disintesis oleh hati hewan. Lipogenesis adalah proses
mensintesis lemak ini. Mayoritas lipid yang ditemukan dalam tubuh
manusia dari makanan adalah trigliserida dan kolesterol. Jenis lipid
lain yang ditemukan dalam tubuh adalah asam lemak dan lipid
membrane.

Anda mungkin juga menyukai