Anda di halaman 1dari 32

PROSES DIGESTI

RUMINANSIA
Non Ptotein Nitrogen
(NPN)

Microbial Protein
Essensial AA

Microbial Protein
Peptide

Peptide
Digesti di rumen
• 4 faktor utama yang mengatur digesti
serat dalam rumen :
1. Struktur dan komposisi tumbuhan
2. Kepadatan populasi mikroorganisme yang
mencerna serat
3. Mikroba yang mengontrol perlekatan dan
hidrolisis oleh kompleks enzim hidrolitik
4. Faktor hewan (mastikasi, salivasi dan
kinetik pencernaan)
Digesti di rumen
• Bakteri yang berperan adalah fibrolitik
(fermentasi serat)
• Pada pemberian dominan HMT akan
meningkatkan jumlah bakteri fibrolitik
• Pada pemberian tinggi konsentrat akan
meningkatkan populasi bakteri amylolitic
Kebutuhan nutrisi
Serat
Serat
• Serat terutama berasal dari fraksi dinding
sel tumbuhan
• Komponen utama serat adalah : selulose,
hemiselulose, pektin dan lignin
• Selulose : tersusun dari gula-gula dengan
rantai linear
• Selulose : ikatan molekul glukosa adalah β
1,4
Serat
• Hemiselulose : ikatan molekul
xylose adalah β 1,4
• Hemiselulose berhubungan
erat dengan lignin (pengaruh
negatif pada pencernaan
serat).
• β  1-4 cellulase enzyme
complex (hidrolisa dinding sel
tumbuhan)
Serat
• Cellulose (50 - 90% digestible)
• Hemicellulose (20 - 80% digestible)
• Lignin (Indigestible)
• Fermentasi oleh mikroba terjadi dalam
rumen
• Resisten terhadap enzim pencernaan
hewan
Struktur bijian dan sel tumbuhan
Struktur sel tumbuhan
Pencernaan serat
karbohidrat
• Karbohidrat, baik strutural (neutral
detergent fiber) dan non struktural (gula
dan pati), jika difermentasi oleh mikroba
rumen akan menghasilkan VFA.
• VFA tersebut adalah acetic, propionic,
butyric, isobutyric, valeric dan isovaleric
• VFA mensuplai 80% kebutuhan energi
pH untuk pencernaan serat
karbohidrat
• Selulose dan hemiselulose akan
menghasilkan asam asetat untuk
kebutuhan energi dan prekursor
pembentukan lemak susu
• sugars and starches akan menghasilkan
propionat dan dikonversi menjadi glukosa
dalam liver
karbohidrat
• Jumlah dan ukuran partikel serat sangat
berpengaruh dalam memelihara fungsi
optimal rumen
• Ada keseimbangan antara waktu retensi
dalam rumen dan digesti mikroba untuk
melintasi rumen
• Contoh : grinding bahan pakan yang
berlebihan akan mempermudah melintasi
rumen.
karbohidrat
• Akan tetapi pencernaan partikel serat
dalam rumen akan menurun, jika pakan
tersebut terlalu cepat melintas rumen.
• Proses normal pengurangan ukuran
partikel pakan dalam rumen akan
meningkatkan luas permukaan untuk
penempelan mikroba dan digesti.
Kecepatan fermentasi karbohidrat
karbohidrat
• Pencernaan serat dalam rumen sangat
bervariasi tergantung dari berbagai
macam faktor.
• Contoh : lignin berfungsi untuk
memperkuat tanaman, akan tetapi
memiliki efek negatif fermentasi dalam
rumen.
• Lignifikasi dinding sel tumbuhan akan
meningkat seiring dengan usia tumbuhan
karbohidrat
• Peningkatan lignifikasi berhubungan
dengan penurunan digesti.
• Tumbuhan muda biasanya lebih mudah
dicerna dibandingkan dengan yang tua.
• Hijauan sebaiknya dipotong saat yang
ideal.
• Secara teori : tumbuhan dekat ekuator
memiliki kandungan lignin lebih tinggi
sehingga lebih sulit dicerna.
karbohidrat
• pH rumen juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan mikroba rumen.
• pH 7 adalah netral, ada keseimbangan
asam basa.
• Kekurangan serat/chopping terlalu lembut
akan mengurangi waktu mengunyah dan
menurunkan jumlah saliva sehingga akan
menurunkan pH rumen.
karbohidrat
• Pemberian diet partikel serat yang
panjang membutuhkan waktu mengunyah
sekitar 10 jam, ruminasi 6 jam dan
memproduksi saliva 50 gallon/hari.
• Rasio forage : concentrate pada sapi
perah juga mempengaruhi pH rumen.
• Peningkatan konsentrat akan
meningkatkan produksi total asam,
sehingga menurunkan pH.
karbohidrat
• Pemberian buffers (silase jagung) akan
meningkatkan pH dalam rumen.
• Tipe konsentrat juga akan mempengaruhi
pH rumen.
• Barley akan lebih cepat difermentasi
menjadi asam dibandingkan dengan
jagung.
karbohidrat
• Bakteri fibrolitik akan tumbuh optimal pada
pH 6,2 – 6,8.
• pH rumen turun menjadi 6,0 – 6,2
mengakibatkan pencernaan serat dalam
rumen menurun.
• pH rumen 5,8 – 5,9 mengakibatkan
pencernaan serat dalam rumen berhenti.
• pH rumen 5,2 – 5,5 mengakibatkan
asidosis
karbohidrat
• Pencernaan serat dalam rumen terutama
menghasilkan asam asetat
• Asam asetat adalah prekursor lemak susu.
• Penurunan pencernaan serat dalam
rumen akan mengakibatkan turunnya
kandungan lemak susu.
asetat
a. 50 s/d 60 % total VFA
b. Dominan pada diet tinggi hijauan.
Dimetabolisme oleh jaringan perifer.
c. Sintesis asam lemak, prekursor lipogenesis
dalam jaringan adiposa.
d. Metabolisme otot dan lemak tubuh.
e. Pemeliharaan lemak susu.
f. Level asam asetat drop jika diet sedikit serat.
Butirat
a. Dimetabolisme di dinding rumen
b. Energi untuk dinding rumen
c. Keton bodi
d. B-hydro-xybutric acid (B-HBA)
merupakan 80% keton.
e. Digunakan untuk sintesis asam lemak
dalam adiposa dan jaringan glandula
mamae 12 s/d 18 % total VFA
Propionat
a.Dimetabolisme di hepar
b.Prekursor glukose/laktose
c.18 s/d 20 % total VFA
d.Diet biji-bijian meningkatkan konsentrasi
propionate

Anda mungkin juga menyukai