PENDAHULUAN
akuntabel. Terjadinya reformasi keuangan negara di tandai dengan terbitnya paket tiga
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Menurut UU No. 17 Tahun 2003
negara.
Dalam hal itu, Badan Pemeriksa Negara (BPK) berperan penting dalam proses
pemeriksaan laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Menurut UU
No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara,
BPK melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
1
2
telah membangkitkan kesadaran dari para pemimpin negara, dan pemerintah yang
paket tiga undang-undang di bidang keuangan negara sebagai premis paling utama
Negara, dan UU Negara. Hukum Peninjauan Tanggung Jawab dan Administrasi terkait
Menyetujui UU No. 15 Tahun 2004 tentang Penelaahan Tata Usaha Negara dan Tugas,
moneter teritorial, khususnya UU No. 17 tahun 2003, UU No. 1 tahun 2004, dan UU
No. 15 tahun 2004 yang mengatur standar penyelenggaraan anggaran negara dan
terwujud.
dan tepat. Untuk merealisasikan hal ini, pedoman pembukuan pemerintah membangun
yang dapat mengurangi ketergantungan pemerintah sekitar pada pemerintah pusat dan
lokal mereka. Sesuai dengan Hartina (2009), laporan terkait uang pemerintah daerah
memberikan data yang dapat berharga sebagai dasar untuk penganggaran pada periode
pendorong.
yang dapat mengurangi ketergantungan pemerintah sekitar pada pemerintah pusat dan
lokal mereka. Sesuai dengan Hartina (2009), laporan terkait uang pemerintah daerah
4
memberikan data yang dapat berharga sebagai dasar untuk penganggaran pada periode
daerah maka akan dapat memunculkan sebuah persoalan baru pada level nasional.
pelaporan keuangan pemerintah di Indonesia. Maka dari itu, setiap penyajian laporan
yang berlaku.
Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Penyajian laporan
No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan adalah Laporan Realisasi
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
5
Kota Banda Aceh memberikan opini WTP. Namun BPK masih mendapati sejumlah
yang belum sepenuhnya berbasis akrual, pemerintah Aceh tidak melakukan penyajian
kembali atas laporan keuangan tahun 2014 sehingga menimbulkan dampak kumulatif
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan Akuntansi dan koreksi kesalahan yang
berdampak pada periode sebelumnya. Hal ini juga berdampak dan terjadi pada tahun
6
2016 dimana menurut Laporan Hasil Pemeriksaan BPK untuk Pemerintah Aceh tahun
2016 masih terdapat dampak kumulatif akibat perubahan kebijakan. Rekomendasi ini
dapat menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah agar dapat berbenah diri untuk
daerah.
pernah dilakukan oleh Kema (2013) yang meneliti tentang Penyajian Laporan
Kota Manado. Menurut penelitian tersebut, kota Manado belum menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan pada beberapa pos tetapi
menyajikan Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
dipaparkan diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian ini adalah:
1) Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
daerah yang konsisten sehingga dapat memudahkan dalam penggunaan informasi dari
laporan keuangan.
BAB II
2.1.1 Akuntansi
Merujuk pada Kema (2013) pembukuan dapat menjadi kerangka kerja yang
evaluasi dan pilihan yang jelas dan tegas bagi klien atas data dari laporan terkait uang.
cara yang kritis dan setelah itu mengartikan hasil. Pembukuan adalah kerangka data
yang membuat dan memberikan laporan kepada klien tentang data pembukuan.
9
10
yang berisi data moneter sebagai tanggung jawab secara terbuka (Mantiri, 2016).
teknik dan analisis akuntansi yang digunakan pada pengelolaan dana masyarakat di
lembaga tinggi negara seperti pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan
sosial, maupun proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta dalam rangka
pemerintahan daerah.
dikendalikan dalam standar yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
pembukuan yang berkaitan dengan bidang punggung negara, mulai dari anggaran
dalam perencanaan dan pengenalan laporan anggaran pemerintah, dengan kata lain
Tolok Ukur Pembukuan Pemerintah merupakan premis yang sah untuk memajukan
2016).
11
terkait uang adalah laporan pembukuan yang memberikan data hampir seperti garis
besar pertukaran yang tercatat. Laporan ini siap untuk klien laporan terkait uang.
memenuhi kontrol yang terkait untuk memenuhi kebutuhan khusus setiap kelompok
klien.
data penting seputar posisi moneter dan semua pertukaran dilakukan untuk menentukan
tanggung jawab dalam penyelenggaraan rekening negara sehingga jenis laporan dan
laporan terkait uang pemerintah terdekat adalah laporan posisi moneter serta
memberikan data yang berharga bagi klien tentang penjelasan anggaran dalam
mensurvei tanggung jawab dan membuat pilihan atas pilihan keuangan, sosial dan
1. Berikan data seputar sumber, tugas, dan klien tentang sumber daya moneter.
semua biaya.
3. Berikan data seputar jumlah aset keuangan yang digunakan dalam latihan
5. Memberikan data mengenai posisi dan kondisi uang dari substansi perincian
maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari penagihan retribusi dan
pinjaman.
merinci, apakah telah bertambah atau berkurang, sebagai hasil dari latihan yang
pemerintah terdekat adalah terbuka, agen rakyat, organisasi pengawas dan pengajar,
13
mereka yang memberi atau berperan dalam pemberian, spekulasi dan bentuk kredit,
dan pemerintah. Suhartanto (2013) menyatakan bahwa money related report memuat
data tentang gaji, konsumsi devisa, simpanan cadangan, pembiayaan, sumber daya,
kewajiban, simpanan nilai, dan arus kas dari suatu substansi yang merinci.
ukuran standarisasi yang harus ditafsirkan ke dalam data pembukuan agar dapat
memenuhi targetnya. Berisi empat ciri yang menjadi prasyarat standarisasi bagi
1. Relevan
akan datang berdasarkan dari hasil masa lalu dan kejadian di masa sekarang.
c. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu agar dapat berpengaruh dan berguna bagi
pengambilan keputusan.
d. Lengkap
2. Andal
disajikan secara jujur serta dapat diverifikasi. Informasi bisa saja relevan tetapi
a. Penyajian Jujur
15
harus disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
Laporan keuangan berisi informasi yang dapat diuji dan apabila dilakukan
pengujian oleh pihak lainnya hasilnya akan disimpulkan tidak jauh berbeda.
b. Netralitas
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
perubahan.
4. Dapat dipahami
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
dimaksud.
Kepentingan relatif antar karakteristik dalam berbagai kasus berbeda, terutama antara
dengan masa lalu, survei operasi anggaran dan kondisi anggaran, memutuskan
kepatuhan dengan anggaran tertentu dan program pendukung. Sementara itu, otoritas
dengan anggaran dan dana lainnya, untuk menyaring tindakan keuangan dan posisi
anggaran dan untuk menganalisis pemerataan dukungan. Akhirnya, ahli keuangan dan
kewajibannya.
pelaksanaan suatu lokal akan lebih bernilai jika: 1) dapat dibandingkan dengan data
17
lain dalam wilayah yang sama dalam beberapa periode perincian atau 2) dapat
dibandingkan dengan data komparatif dari daerah lain selama periode tersebut. yang
sama.
seandainya mengandung data yang dapat menjelaskan keajaiban di masa lalu dan
meramalkan keajaiban di masa depan. Data pembukuan akan menjadi nilai yang paling
memprediksi fenomena dimasa yang akan datang. Informasi akuntansi akan sangat
dan CaLK. Laporan penggunaan anggaran terdiri dari Laporan Perubahan LRA dan
SAL. Laporan terkait uang terdiri dari lembar penyesuaian, LO, LPE dan LAK. CaLK
dapat berupa laporan yang point of interest atau klarifikasi mendorong item laporan
pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan dan dapat menjadi laporan yang tidak
merupakan penggabungan dari seluruh laporan terkait uang SKPD dan PPKD sebagai
pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah yang
periode.
kenaikan atau penurunan saldo anggaran lebih periode berjalan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
3) Neraca
Laporan arus kas menyajikan informasi kas yang berhubungan kas sehubungan
saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah
operasional laporan, laporan perubahan nilai, menyesuaikan lembar, dan laporan arus
kas. Catatan atas penjelasan anggaran juga memberikan data lain yang diperlukan dan
ditentukan untuk diungkap dalam tolok ukur pembukuan pemerintah dalam rangka
bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified
Opinion), pendapat tidak wajar (Adverse Opinion) dan pernyataan tidak memberikan
uang teritorial berpedoman pada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembukuan
Pemerintah. Dalam pengenalan yang berkaitan dengan uang, daderah dipengaruhi oleh
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Achim & Chis (2014)
menemukan bahwa kualitas pembukuan terkait uang tidak dapat secara luar biasa
Soputan, dkk (2015) dalam penyelidikannya terlihat bahwa APBN 2013 masih
to gathering). 24 Tahun 2005, namun Pemerintah Umum Sulut siap melaksanakan SAP
PP No. 71 Tahun 2010 dalam pengambilan setelah tahun anggaran. Ditetapkan bahwa
Anggaran, yaitu Laporan Perubahan, LRA, LAK, SAL, Laporan Perubahan Nilai,
mempersiapkan diri untuk memajukan kualitas aset manusia dalam pembuatan laporan
keuangan.
Munculnya penelitian oleh Niu et al. (2014) terlihat bahwa DPPKAD Kota
mengaktualisasikan PP. 71 tahun 2010 namun sepaham dengan PP No. 24 tahun 2005
dan telah berpedoman pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. Dalam perenungan
ini, DPPKAD Kota Kotamobagu selaku SKPD tidak menunjukkan Laporan Arus Kas
karena laporan ini akan ditampilkan dalam Laporan Anggaran Pemerintah Daerah yang
disusun oleh SKPKD. Hal ini bisa jadi karena pelaksanaan usaha yang dilakukan oleh
Yang ditanyakan oleh Kema (2013) ternyata Pemerintah Kota Manado dalam
menampilkan penjelasan moneter belum menyinggung SAP dalam pos bagi hasil dan
konsumsi karena pos belanja dan bagi hasil tidak termasuk dalam PSAP No.2 ayat 36
22
Tahun 2005. Secara garis besar, Laporan Keuangan Pemerintah Kota Manado
Realisasi Anggaran, Adjust Sheet, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Moneter. Referensi yang digunakan dalam pemikiran ini didasarkan pada beberapa
pemikiran masa lalu yang memiliki hubungan yang hampir sama dengan judul yang
akan ditanyakan seperti yang digariskan dalam bentuk tabel seperti berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
(Tahun) Penelitian
1 Silka Hartina Analisis penyajian Masih terjadi Tempat dan Data sekunder,
(2009) laporan keuangan kesalahan jangka waktu. sama-sama
daerah pada pencatatan pada meneliti
pemerintah pemerintah laporan
Kabupaten Kabupaten Langkat keuangan.
Langkat. karena
menggunakan
Kep.Mandagri
No.29 tahun 2002.
2 Andra M. Financial Kualitas akuntansi Tempat dan Metode
Achim dan Accounting keuangan tidak jangka waktu. penelitian, dan
Anca O. Chis Quality and Its dapat didefinisikan data sekunder.
(2014) Defining dengan unik bahwa
Characteristics informasi keuangan
berkualitas baik saat
meningkatkan
karakteristik yang
tergabung dalam
kerangka kerja
konseptual yang
dikeluarkan oleh
International
Accounting
Standards Board dan
Financial
Accounting
Standards Board.
23
Laporan Keuangan
Pemerintah kota
Manado telah
berpedoman pada
Standar Akuntansi
Pemerintahan
dengan menyajikan
Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas,
dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Sumber: Data diolah 2020
menampilkan laporan keuangan pemerintah terdekat, ada aturan yang menjadi dasar
spesifik.
merinci dalam menunjukkan laporan terkait uang sebagai tanggung jawab kepada
pihak yang berbeda. Laporan anggaran akan kurang menarik untuk dipahami jika
menampilkan data yang dapat ditangkap dengan cara yang sama oleh para penyusun
dan dewan. Dewan adalah bagian dari agen rakyat sedangkan pejabat adalah badan-
badan pemerintah yang paling kuat klien laporan terkait uang. Untuk menilai kualitas
data penjelasan anggaran harus memenuhi empat kriteria utama dalam money related
detailing yang lazim disebut sebagai ciri subjektif data moneter dalam laporan
anggaran teritorial.
yang efektif. Laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan prinsip yang berlaku
agar dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Kema (2013) menyatakan
berharga bagi klien artikulasi anggaran dalam mengevaluasi tanggung jawab dan
keuangan yang terdiri dari laporan anggaran dan laporan keuangan, sehingga semuanya
Adjust Sheet, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Nilai. , dan
artikulasi terkait uang pemerintah daerah dalam laporan review BPK adalah sebagai
berikut:
27
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
METODE PENELITIAN
pertimbangan. Dalam rencana investigasi, ada beberapa sudut pandang yang penting
1) Mempertimbangkan Tujuan
& Bougie, 2017: 111). Penelusuran ini dilakukan untuk melihat kewajaran
Pemerintah.
2) Jenis penelitian
28
29
Penelitian ini dapat berupa perenungan grafis dengan kuantitatif. Tujuan dari
karakteristik faktor-faktor yang diteliti dalam suatu keadaan (Sekaran dan Bougie,
2017: 158).
Level mediasi dalam penelitian ini adalah mediasi yang dapat diabaikan,
4) Situasi Merenungkan
Keadaan dalam pemikiran ini tidak diarahkan oleh analis sehingga terjadi
secara biasa dan terjadi pada lingkungan yang khas (Sekaran & Bougie, 2017:
Pemerintah.
5) Satuan Analisis
pemeriksaan informasi yang lain. Unit pemeriksaan dalam ponder ini adalah sebuah
30
6) Time Horizon
variabel dikumpulkan pada dua atau lebih batas waktu untuk menjawab pertanyaan
tentang masalah (Sekaran & Bougie, 2017: 123). Ini menanyakan tentang
generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang memiliki bermacam-macam
karakteristik tertentu dan ditentukan oleh analis sebelumnya untuk ditangkap dan
kemudian digambar oleh analis. Sementara itu, menurut Kuncoro (2009: 118)
masyarakat adalah sekumpulan total komponen yang biasanya berupa individu, objek,
bursa, atau peristiwa yang membuat kita penasaran untuk melakukan pencarian
terhadap mereka. Populasi dalam renungan ini adalah Laporan Hasil Review LHP BPK
seluruh daerah / kota di Aceh dan Laporan Review BPK Wilayah Aceh (LHP BPK)
yang dikumpulkan ke dalam sub audit Aceh I, Aceh II sub-audit, dan sub-audit Aceh
III.
Tes investigasi menyetujui Sekaran & Bougie (2019: 55) bisa menjadi
sejumlah segmen masyarakat yang dipilih. Dalam pertimbangan ini, pengujian dipilih
dalam perenungan. Periode persepsi untuk 23 daerah / kota di Wilayah Aceh dan Aceh
dilakukan selama 5 tahun (2015-2019), tepatnya 120. Pengambilan tes yang digunakan
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
3 Kota Sabang
9 Kota Subulussalam
11 Kabupaten Simeulu
19 Kabupaten Bireuen
32
21 Kabupaten Pidie
23 Kota Langsa
24 Kota Lhokseumawe
pertanyaan penelitian yang menekankan pada fabric angle, segala sesuatu yang
berkaitan dengan data dari suatu kebenaran yang ditemukan oleh analis dalam
Sumber informasi mengacu pada akar informasi yang pada umumnya diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu sumber informasi esensial dan informasi tambahan (Sekaran &
Bougie, 2017: 130). Sumber informasi yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah
informasi tambahan. Informasi pembantu adalah informasi yang mengacu pada data
yang dikumpulkan dari sumber yang ada (Sekaran & Bougie, 2017: 130).
Informasi pembantu adalah informasi yang diperoleh secara tidak langsung oleh pihak
yang melakukan penyidikan (Sugiarto, 2016: 205). Data pembantu dapat berupa
dicari tahu. Biasanya dilakukan untuk mendapatkan data dan menjawab pertanyaan
seputar masalah yang akan diteliti. Adapun prosedur pengumpulan informasi yang
dalam rangka Laporan Hasil Review dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
2. Memanfaatkan tulisan yang didapat dari pembukuan diari atau pasal, undang-
menerjemahkan informasi yang didapat sehingga memberikan data yang asli dan total,
lebih spesifiknya artikulasi moneter pemerintah daerah / kota di Indonesia. Aceh setuju
BAB IV
Aceh terletak di ujung pulau Sumatera dan provinsi terbarat di Indonesia yang
beribu kotakan Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
agama islam pertama kali di Indonesia dan memiliki peran penting dalam penyebaran
Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan
gas alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. Selain itu, Aceh juga
memiliki kekayaan hutan dan terdapat Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh
tenggara.
Aceh berada dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan
terpisahkan oleh Laut Andaman. Provinsi Aceh terdiri dari 18 kabupaten, 5 kota, 289
kecamatan, dan 6.497 gampong. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah
utara, Samudera Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra
Utara di sebelah tenggara dan selatan. Luas wilayahnya mencapai 57.956,00 km2
35
Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2019, penduduk di Aceh mencapai sekitar
5.281.891 jiwa.
deskripti. Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu satu bulan untuk peneliti
sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap yakni laporan keuangan
Tabel 4.1
Laporan Realisasi Anggaran
No Nama Akun 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pendapatan Asli Daerah 87,50% 83,33% 54,16% 62,50% 66,67%
2 Pendapatan Transfer 0% 8,33% 20,83% 16,67% 0%
Lain-Lain Pendaftaran Daerah Yang
3 8,30% 8,33% 33,33% 50% 4,16%
Sah
4 Belanja Operasi 54% 66,67% 58,33% 41,67% 66,67%
5 Belanja Modal 16,67% 12,50% 12,50% 4,16% 8,33%
6 Belanja Tak Terduga 0,00% 0% 8,33% 4,16% 0%
7 Transfer 33,33% 33,33% 25% 0% 29,16%
36
Pada tahun 2015, temuan dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Aceh
pada Laporan Realisasi Anggaran paling banyak pada akun aset lancar dengan
mencapai 87,50%. Untuk tahun 2016, juga pada akun aset lancar dengan total 83,33%.
Pada tahun 2017, Belanja Operasi paling banyak temuan dengan total 58,33%. Pada
tahun 2018, temuan paling dominan yaitu pada akun lain-lain pendapatan daerah yang
sah sebesar 50%. Pada tahun 2018, temuan paling banyak pada Pendapatan Asli Daerah
Tabel 4.2
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
No Nama Akun 2015 2016 2017 2018 2019
1 Saldo Anggaran Lebih Awal 16,67% 12,50% 12,50% 16,67% 20,83%
0%
2 Saldo Anggaran Lebih Akhir 0% 0% 12,50% 4,16%
Sumber: Data diolah 2020
Pada Laporan Perubahan Saldo Anggaran lebih tahun 2015, 2016, 2018, 2019
temuan yang paling banyak dari seluruh daerah adalah pada akun saldo anggaran lebih
awal yaitu sebesar 16,67%, 12,50%, 16,67%, dan 20,83%. Pada tahun 2017, dua akun
Tabel 4.3
Neraca
No Nama Akun 2015 2016 2017 2018 2019
1 Aset Lancar 91,60% 91,67% 95,83% 95,83% 91,67%
37
Pada Neraca di tahun 2015, 2016,2017, 2018 akun Aset Lancar yang memiliki
temuan paling banyak sejumlah 91,60%, 91,67%, 95,83% dan 95,83%. Pada tahun
2019, temuan paling banyak pada akun Aset Tetap dengan jumlah 100%.
Tabel 4.4
Laporan Operasional
No Nama Akun 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pendapatan Asli Daerah 4,16% 0% 4,16% 4,16% 0%
2 Pendapatan Transfer – LO 0% 0% 0% 45,83% 0%
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 0% 0% 0% 4,16% 0%
4 Beban Operasi 0% 0% 0% 0% 0%
5 Beban Transfer 0% 0% 0% 0% 0%
6 Beban Luar Biasa 0% 0% 0% 0% 0%
Sumber: Data diolah 2020
Pada tahun 2015 dan 2016, akun Pendapatan Asli Daerah-LO memiliki temuan
paling banyak dengan mencapai 4,16%. Pada tahun 2016 dan 2019 tidak memiliki
temuan pada akun LO. Pada tahun 2018, temuan paling banyak ditemukan pada
Tabel 4.5
Laporan Arus Kas
No Nama Akun 2015 2016 2017 2018 2019
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
1 Arus Masuk Kas 0% 0% 0% 0% 0%
2 Arus Keluar Kas 0% 0% 0% 0% 0%
38
Pada Laporan Arus Kas tahun 2015 tidak memiliki temuan, memiliki temuan
pada tahun 2016 di Arus Masuk Kas di Aktivitas non anggaran. Sejak tahun 2017-2019
Tabel 4.6
Laporan Perubahan Ekuitas
No Nama Akun 2015 2016 2017 2018 2019
1 Ekuitas Awal 0% 0% 0% 0% 0%
2 Surplus/Defisit-LO 0% 0% 0% 0% 0%
3 Dampak Kumulatif Perubahan 4,16% 0% 0% 0% 0%
Kebijakan/Kesalahan Mendasar
4 Ekuitas Akhir 0% 0% 0% 0% 0%
Sumber: Data diolah 2020
4.3 Pembahasan
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
terhadap pos-pos laporan keuangan utama maupun catatan atas laporan keuangan.
Namun, pada beberapa daerah seperti Kabupaten Subulussalam yang masih memiliki
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum meyusun Laporan Keuangan secara
mandiri. Selain itu, Manajemen BLUD RSUD Kota Subulussalam belum menyusun
dan menyampaikan laporan keuangan lengkap sesuai SAP. Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Subulussalam hanya membuat empat jenis laporan yaitu LRA, Neraca,
akrual dari segi kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi pemerintah. Pemerintah
pengelolaan investasi pemerintah daerah belum sepenuhnya memadai. Perihal ini juga
dialami oleh Kota Langsa, Kota Lhokseumawe dan Aceh besar. Pengelolaan keuangan
Pada Kabupaten Aceh Barat Daya yang menjadi masalah adalah penatausahaan
keuangan Rumah Sakit Umum Teungku Peukan tidak memadai. Laporan Keuangan
RSU Teungku Peukan belum disusun dengan lengkap. Pemerintah Kabupaten Aceh
Selatan juga belum mengelola keuangan secara tertib pada BLUD Akademi
tercatat dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Hal serupa juga dialami oleh
Pemerintah Kota Banda Aceh dam Pemerintah Kabupaten Langsa yang belum
secara memadai, SKPK tidak menyampaikan Laporan Keuangan tepat waktu dan
Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Barat belum memadai dalam pengelolaan dan
mengelola keuangan jasa layanan BLUD RSUD. Pemerintah Aceh Utara kebijakan
akuntansi yang diterapkan belum memadai dikarenakan belum mengatur seluruh akun
laporan keuangan dan belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah
bendahara belum sepenuhnya tertib. Hal ini berkaitan dengan penganggaran belanja
dan pendapatan serta realisasinya yang belum didukung dengan penatausahaan yang
baik. Penatausahaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara belum
41
sepenuhnya memadai. Hal ini juga berkaitan dengan penganggaran pendapatan dan
belanja.
perangkat regulasi dan kebijakan terkait implementasi SAP berbasis akrual dan
SAP berbasis akrual. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan kas, seperti belum tertibnya
pembukaan rekening di SKPD, belum menyampaikan laporan posisi kas harian, belum
melakukan koordinasi dengan pihak Bank agar tidak lagi mengenakan pajak
pendapatan bunga dan biaya administrasi pada rekening Pemerintah Daerah. Selain itu,
sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum memadai. Dalam rangka mendukung
penerapan basis akuntansi akrual, penggunaan teknologi yang andal diperlukan guna
mendukung keberhasilan pengolahan data baik pada masa transisi maupun pada masa
Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Utara belum memadai dalam
Pemerintah Daerah membuat ketentuan tidak sesuai dengan PP No.71 Tahun 2010.
Pemerintah Aceh Barat, Simeulue, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Pidie Jaya, Bener
keuangan.
42
Pemerintah Aceh Barat pada tahun 2015, belum membuat kebijakan akuntansi
yang sepenuhnya sesuai dengan SAP dan implementasi kebijakan tidak sesuai dengan
yang ditetapkan. Begitu pula, dengan Kota Subulussalam yang kurang memadai dalam
Kabupaten Nagan Raya Laporan Keuangan BLUD RSUD Nagan Raya belum disajikan
Keuangan Pemerintah Daerah yang memadai pada SKPK, yaitu pada pengelolaan Kas
dan Barang Milik Daerah kepada Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Barang di
Sakit Umum (RSU) Cut Meutia belum diselenggarakan sesuai dengan pengelolaan
BLUD penuh.
Pada tahun 2015, Pemerintah Aceh belum memadai dalam menyusun Laporan
Keuangan Pemerintah Aceh. Pemerintah Aceh Selatan pada tahun 2015, belum
keuangan SKPK. Pada tahun 2015 kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten Aceh
Begitupula, pada Kabupaten Aceh Tenggara, Gayo Lues, Langsa dan Aceh Tengah.
Kabupaten Aceh Singkil Lemah. Kelemahan seperti terdapatnya selisih antara LAK
43
dengan LRA dan Neraca serta Penjelasan-penjelasan belum memadai dikarenakan data
yang di dapat melalui sistem SIMAKDA belum akurat sehingga dalam penyusunan
Kendala-kendala lain dalam penyusunan LKPD TA 2015 juga karena merupakan tahun
pertama dalam penyusunan laporan keuangan berbasis akrual sehingga masih kesulitan
dalam hal penyusutan aset tetap, penyisihan piutan, beban persediaan, hutang dan
mengenai perhitungan atas pelaksanaan kegiatan yang telah dianggarkan dalam satu
tahun anggaran baik pada akun pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pemerintah
baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Anggaran dengan cukup baik dengan menyertakan seluruh pos seperti: Pendapatan,
44
belanja, transfer, dan pembiayaan. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah
pengelolaan pendapatan sewa dan pemanfaatan aset yang berupa fasilitas RSUD, Mess
Aceh belum dilaksanakan dengan tertib. Selain itu, pengelolaan pajak belum
dilaksanakan dengan optimal. Masih terdapat potensi Pendapatan Asli Aceh yang
belum dipungut. Pemerintah Aceh mencatat retribusi terlalu tinggi. Pengelolaan Pajak
Air Permukaan oleh UPTD pada Badan Pengelolaan Keuangan Aceh Belum Optimal
Pada Akun Belanja, pengelompokan jenis belanja pada saat penganggaran tidak
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Pengesahan belanja BLUD belum memadai.
Pada akun Belanja Operasi, penatausahaan belanja hibah dan bantuan sosial berupa
barang/fisik untuk diserahkan kepada pihak ketiga belum sesuai ketentuan. Mekanisme
pegeluaran belanja sewa sarana mobilitas dan belanja bahan alat-alat kesehatan berupa
kursi roda untuk program Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA) pada Dinas
Kesehatan Aceh tidak sesuai ketentuan, pelaksanaan hibah dan bantuan sosial berupa
barang belum tertib. Kesalahan penganggaran belanja hibah pada belanja bahan
material, kesalahan penganggaran belanja bantuan sosial pada belanja bahan habis
pakai.
Pada akun transfer, pengelolaan dana BOS belum sepenuhnya memadai, dan
pengelolaan dana BOS yang bersumber dari DAK non fisik pada Dinas Pendidikan
pengelolaan Investasi non permanen belum dikelola secara tertib. Pada akun
belum memadai. Pada Sisa Lebih Anggaran (SiLPA), terdapat SiLPA otsus yang belum
dianggarkan kembali.
Kota Banda Aceh menyajikan Laporan Realisasi Anggaran dengan cukup baik.
daerah oleh bendahara penerimaan pada empat satuan kerja perangkat daerah. Pada
akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan piutang PBB-P2 belum memadai dan
pasar dan jasa layanan belum didukung qanun yang memadai, retribusi terminal
Pemerintah Kota Banda Aceh belum memadai. Selain itu, proses pendataan dan
pertanggungjawaban hibah barang atau jasa belum sepenuhnya memadai. Pada akun
belanja operasi, penganggaran belanja bahan bakar minyak tidak sesuai ketentuan,
pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana hibah dan/atau bantuan sosial dari
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh pada Sekolah Negeri dan SKPK belum melalui
mekanisme pelaporan yang memadai. Selain itu, penganggaran belanja operasi lebih
jalan yang memenuhi kriteria kapitalisasi aset tetap pada belanja barang dan jasa. Pada
Pada Kota Sabang, Laporan Realisasi Anggaran yang disajikan sudah cukup
baik. Pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan penerimaan pajak dan retribusi
daerah belum memadai. Penatausahaan dan pencatatan Pendapatan Asli Daerah belum
46
dan dilakukan secara memadai, pengelolaan retribusi daerah belum dilakukan secara
Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, pungutan infaq atas belanja
daerah tidak mempunyai dasar hukum yang kuat. Selain itu, pengelolaan pendapatan
hibah dana bos belum sepenuhnya tertib. Pada akun Belanja Operasi, belanja hibah
yang diberikan kepada organisasi kemasyarakatan dan instansi vertikal tidak sesuai
ketentuan. Pemberian bantuan sosial kepada mahasiswa berupa biaya pendidikan tidak
memadai. Pada akun Penerimaan Pembiayaan, saldo bunga pokok investasi non
permanen Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) belum dapat disajikan dalam laporan
keuangan TA 2016 dan pencatatan kenaikan penurunan perguliran hewan ternak belum
sepenuhnya memadai.
baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, revisi atas peraturan daerah
pengelolaan pajak dan retribusi daerah belum sepenuhnya memadai. Selain itu,
pengelolaan piutang pajak dan retribusi daerah belum optimal, pengelolaan retribusi
belum dianggarkan dalam APBK, data piutang PBB – P2 belum divalidasi, alokasi
Pada akun Pendapatan Transfer, dana BOS belum dianggarkan pada APBK
Aceh Besar TA 2017 dan belum melalui mekanisme pengesahan pendapatan dan
belanja. Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, pengelolaan dana kapitasi
dan non kapitasi jaminan kesehatan nasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama
belum sepenuhnya memadai dan belum tertib. Pengelolaan dana BOS belum
sepenuhnya memadai.
Pada akun Belanja Operasi, mekanisme belanja barang dan jasa berupa hibah
dan bantuan sosial kepada pihak ketiga/masyarakat belum tertib. Pemberian Tambahan
Penghasilan Belum Sesuai dengan Ketentuan. Belanja hibah yang diberikan kepada
organisasi kemasyarakatan tidak sesuai ketentuan. Selain itu, terdapat kesalahan dalam
Kabupaten Aceh Besar belum sesuai ketentuan dan terdapat kesalahan penganggaran
belanja modal. Pada akun transfer, pengelolaan dana BOS belum sepenuhnya
Pada akun Transfer, pengelolaan dana BOS belum sepenuhnya memadai. Pada
akun Transfer Bantuan Keuangan, penyaluran dana desa dari RKUD ke rekening kas
baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, belum memadai dalam
Mekanisme pemungutan pajak penerangan jalan belum diatur dan dilaksanakan secara
Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, hibah dari kementerian
pendidikan dan kebudayaan belum dicatat dan dilaporkan serta pengelolaan dana BOS
belum sepenuhnya memadai. Pada akun Belanja, kesalahan penganggaran pada tiga
kegiatan pembangunan di dinas kepemudaan dan olahraga serta dinas pekerjaan umum
dan perumahan rakyat dan realisasi belanja melebihi paguyuban. Pada akun Belanja
Operasi, belanja hibah tidak seluruhnya disertai dokumen yang lengkap dan kegiatan
memadai, belanja hibah dan belanja bantuan sosial berupa barang/jasa yang diserahkan
Pada akun Transfer, pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana BOS
belum dapat disajikan dalam LRA. Pada akun Transfer Bantuan Keuangan, penyaluran
dana desa terlambat dan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana desa belum
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, penatausahaan piutang
pajak belum tertib. Pengelolaan dan penatausahaan pendapatan pajak daerah belum
Pada akun Pendapatan Transfer, pengelolaan dana BOS belum tertib. Pada akun
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, penghitungan dana kontribusi tambahan dari
kesepakatan bersama. Pada akun Belanja, penganggaran belanja barang tidak sesuai
ketentuan.
Pada akun Belanja Operasi, pengelolaan dan penatausahaan bantuan sosial pada
Kesalahan Penganggaran Belanja Barang pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Transfer, penyaluran dana
bantuan keuangan kepada empat partai politik tidak sesuai ketentuan. Pada akun
Belanja Operasi, pengelolaan hibah belum memadai, kesalahan penganggaran pada dua
SKPK. Kesalahan penganggaran atas pemberian uang saku kepada jemaah haji.
50
Pada akun Transfer, pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana BOS
dan dana bantuan sosial untuk SD/SMP/SMA/SMK belum dapat disajikan dalam LRA.
penggunaan dana desa belum dilaksanakan oleh seluruh desa. Selain itu, pengelolaan
belanja dana desa belum optimal serta pengelolaan dana desa dan bagi hasil pajak dan
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
dan tidak memeperhatikan batas kemampuan keuangan daerah. Pada akun Pendapatan
retribusi parkir pada BLUD RSUD SIM tidak dapat dimanfaatkan, pengelolaan
desa tidak sesuai ketentuan. Pengelolaan dana desa, alokasi dana gampong, dan bagi
hasil pajak serta retribusi daerah belum memadai. Pada akun Lain-lain Pendapatan
perjalanan dinas luar daerah tidak sesuai ketentuan, pemberian bantuan hibah tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemberian insentif pemungutan pajak daerah
51
diserahkan ke masyarakat/pihak ketiga belurn tertib, realisasi belanja barang jasa yang
dihibahkan kepada instansi vertikal belum dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri
belum sesuai dengan ketentuan. Pengelolaan bantuan sosial belum sesuai ketentuan.
Pada akun Belanja Modal, pekerjaan pengadaan jaringan koneksi pabx ke tiap
pelayanan RS di RSUD Nagan Raya tidak sesuai dengan kontrak, kekurangan volume
pekerjaan lanjutan pembangunan Jalan Alue Bata – Alue Siron, kekurangan volume
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Ali Daerah, pengelolaan PBB-P2 belum
pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah belum memadai. Pengelolaan retribusi
pemakaian kekayaan daerah dan retribusi pelayanan pasar pada dua SKPK belum
tertib. Pengelolaan pemungutan pajak daerah oleh bidang pendapatan bpkd belum
tertib.
Pada akun Lain-lain pendapatan Daerah yang Sah, pemungutan penjualan air
minum oleh UPT air bersih Dinas Pekerjaan Umum belum memiliki dasar hukum dan
kehilangan potensi penerimaan minimal. Selain itu, hibah dari Kementerian Pendidikan
Pada akun Belanja, terdapat kesalahan penganggaran pada delapan OPD. Pada
akun Belanja Modal, terdapat kesalahan penganggaran. Pada akun Belanja Tak
Terduga, mekanisme penyaluran belanja tidak terduga untuk tanggap darurat bencana
tidak sesuai ketentuan. Pada akun Transfer, Pengelolaan dana desa, alokasi dana
kampong dan dana bagi hasil pajak daerah kepada desa belum memadai. Pada akun
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan
belum dapat menyajikan pendapatan yang bersumber dari dana BOS di LRA.Pada akun
penerimaan retribusi ke kas daerah pada dua SKPK terlambat. Pengelolaan pendapatan
Pada akun Pendapatan Transfer, dasar perhitungan alokasi dana desa yang
bersumber dari bagi hasil pajak dan retribusi daerah tidak tepat. Selain itu, penyaluran
dana desa yang bersumber dari APBN dan APBD belum sesuai ketentuan. Pengelolaan
dana desa, alokasi dana gampong, dan bagi hasil pajak belum memadai. Pada akun
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, penyelesaian piutang lain-lain PAD yang Sah
pelaksanaan belanja subsidi belum diatur dengan peraturan kepala daerah tentang tata
penganggaran belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja hibah. Pemberian
hibah kepada individu, kelompok yang tidak termasuk kategori badan atau lembaga
dan tidak terdaftar pada badan kesbangpol menyalahi ketentuan, penyaluran belanja
bantuan sosial untuk kegiatan perlombaan masyarakat tidak sesuai ketentuan. Pada
Pada akun Belanja Tak Terduga, penyaluran belanja tidak terduga untuk
tanggap darurat bencana tidak sesuai ketentuan. Pada akun Transfer Bantuan
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, penganggaran pendapatan belum
sepenuhnya sesuai ketentuan. Pada akun Pendapatan Asli Daerah, Pengelolaan PAD
melakukan revisi atas Perda dan Peraturan Kepala Daerah tentang penghitungan
pendapatan asli daerah belum sepenuhnya memadai, pengelolaan pajak bumi dan
penggunaan dana desa terlambat disampaikan oleh Kepala Desa. Pada akun Lain-lain
54
Pendapatan Daerah yang Sah, pengelolaan dan pengendalian dana BOS kurang
Pada akun Belanja Operasi, penetapan besaran biaya perjalanan dinas di lingkungan
belanja barang dan jasa. Pengelolaan dan pertanggungjawaban belanja hibah dan
bantuan sosial belum sesuai ketentuan. Pada akun Belanja Modal, pembayaran retensi
masa pemeliharaan yang melewati tahun anggaran belum sesuai ketentuan dan belum
diakui sebagai utang retensi. Pada akun Belanja Tak Terduga, mekanisme penyaluran
belanja tak terduga untuk tanggap darurat bencana tidak sesuai ketentuan. Pada akun
Transfer, pengelolaan dan pengendalian dana bos dan dana desa kurang memadai.
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan pendapatan
ditetapkan, pengelolaan retribusi daerah pada enam SKPK belum tertib. Pengelolaan
pendapatan pajak daerah belum tertib, pengelolaan pendapatan retribusi daerah belum
tertib. Pengelolaan pajak restoran belum optimal, pengelolaan pajak bumi dan
Pada akun Pendapatan Transfer, penyaluran zakat dan infaq oleh lembaga baitul
Pendapatan Daerah yang Sah, pengelolaan belanja hibah dan bantuan sosial belum
memadai. Pada akun Belanja, realisasi belanja melebihi pagu anggaran. Pada akun
Belanja Operasi, kesalahan penganggaran belanja barang pada dinas syariat islam dan
Singkil belum memadai, pengelolaan belanja hibah belum sepenuhnya tertib, kesalahan
pengadaan bangunan dan peralatan mesin. Pada akun Transfer Bantuan Keuangan,
pengelolaan dana desa yang bersumber dari APBN, alokasi dana kampung dan transfer
bagi hasil apbk dan pajak retribusi ke desa belum memadai dan belum optimal.
dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan
pendapatan asli daerah belum optimal, penyajian saldo piutang PBB-P2 pengalihan
dari pusat belum akurat, pengelolan retribusi daerah belum memadai dan retribusi
daerah. Pengelolaan pajak daerah belum sesuai ketentuan, pengelolaan retribusi daerah
Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, pengelolaan dana bos belum
sepenuhnya sesuai ketentuan. Pada akun Belanja Operasi, pendapatan dan belanja yang
bersumber dari dana hibah dan/atau bantuan sosial pada sekolah negeri belum melalui
56
mekanisme APBK serta digunakan langsung. Pada akun Transfer, pendapatan dan
belanja dana BOS pada 221 SD/SMP/SMA/SMK belum melalui mekanisme APBK
serta digunakan langsung. Pengendalian pengadaan obat pada RSUD belum optimal.
dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, pendapatan yang bersumber
dari dana hibah dan/atau bantuan sosial pada sekolah negeri belum melalui mekanisme
APBK serta digunakan langsung. Pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan
PAD belum sepenuhnya optimal. Selain itu, pengelolaan retribusi daerah belum
sepenuhnya memadai. Pengelolaan pajak hotel dan pajak restoran belum optimal.
Pada akun Belanja, belanja yang bersumber dari dana hibah dan/atau bantuan
sosial pada sekolah negeri belum melalui mekanisme APBK serta digunakan langsung.
belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah, dan belanja modal. Pada akun
penyaluran, dan pertanggungjawaban belanja hibah dan belanja bantuan sosial belum
Pengelolaan belanja hibah dan bansos barang/jasa yang akan diserahkan kepada
Pada akun Transfer, pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana BOS
dan dana bantuan sosial belum dapat disajikan dalam LRA. Pengelolaan dana BOS
belum sepenuhnya sesuai ketentuan. Pengelolaan belanja dana desa belum optimal.
penggunaan dana desa belum dilaksanakan oleh seluruh desa. Selain itu, pengelolaan
ketentuan.
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, Pendapatan yang Bersumber dari dana
hibah dan/atau bantuan sosial pada sekolah negeri belum melalui mekanisme APBK
serta digunakan langsung. Pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan PAD belum
pada Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan. Pengelolaan piutang retribusi pemakaian
sesuai dengan ketentuan. Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, kontrak
pengadaan barang dan jasa belum dikenakan zakat dan infaq. Pada akun Belanja,
belanja yang bersumber dari dana hibah dan/atau bantuan sosial pada sekolah negeri
belum melalui mekanisme APBK serta digunakan langsung. Pada akun Belanja
Operasi, pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial belum sepenuhnya
memadai. Penatausahaan realisasi belanja perjalanan dinas TA 2019 tidak tertib dan
58
belanja hibah dan belanja bantuan sosial tidak sesuai ketentuan, penatausahaan bantuan
sosial Zakat Infaq Sadaqah (ZIS) yang dikelola oleh Baitul Mal tidak sesuai ketentuan.
Pada akun Transfer, pendapatan dan belanja dana BOS pada SD/SMP belum
melalui mekanisme APBK dan tidak sesuai ketentuan serta digunakan langsung.
Pengelolaan Belanja Dana Desa Belum Optimal. Pada akun Transfer Bantuan
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan piutang PBB-
P2 belum memadai serta penerimaan PBB-P2 TA 2014 dan 2015 belum dapat
pada putusan MK. Pengendalian dan pengelolaan pendapatan asli daerah pada dinas
optimal dan pengawasan. Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah,
belum sesuai ketentuan. Pada akun Belanja Operasi, pengendalian dan penatausahaan
pekerjaan pada Dinas Pendidikan. Pada akun Transfer, pendapatan dan belanja yang
bersumber dari dana hibah dan/atau bantuan sosial pada sekolah negeri belum melalui
59
mekanisme APBK serta digunakan langsung. Pengelolaan Dana BOS pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan serta satuan pendidikan negeri belum memadai. Pada
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan PAD belum
optimal. Selain itu, pengelolaan pajak dan retribusi menara telekomunikasi belum
optimal. Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, pengelolaan dana BOS
belum sepenuhnya sesuai ketentuan. Pada akun Belanja, pelaksanaan belanja hibah
belum sesuai ketentuan. Pada akun Belanja Operasi, pengelolaan hibah berupa barang
pengelolaan dana BOS belum sesuai ketentuan. Pada akun Transfer Bantuan
dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan
piutang PBB-P2 belum memadai serta penerimaan PBB-P2 TA 2014 dan 2015 tidak
memadai. Pendapatan asli daerah belum disetor ke kas daerah dan digunakan langsung.
Pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, pengelolaan dana bantuan
penganggaran pada belanja modal, belanja barang jasa dan/atau belanja pegawai. Pada
akun Belanja Operasi, kesalahan penganggaran belanja barang dan jasa pada empat
SKPK. Pengelolaan piutang PBB P2 belum tertib. Pada akun Transfer, pendapatan dan
belanja dana BOS yang diterima SD, SMP, SMA dan SMK belum melalui mekanisme
APBK serta digunakan langsung. Pada akun Transfer Bantuan Keuangan, pembinaan
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan PAD belum
sepenuhnya memadai, penyajian saldo piutang PBB-P2 pada laporan keuangan belum
akurat dan belum divalidasi sepenuhnya. Pengelolaan pendapatan asli daerah belum
diselenggarakan secara optimal. Pengelolaan retribusi darerah belum tertib. Pada akun
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan piutang
retribusi daerah pada Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Pendapatan Daerah yang Sah, penerima hibah dan bantuan sosial belum tertib dalam
pengelolaan dana BOS belum sepenuhnya sesuai ketentuan. Pengelolaan dana bantuan
perjalanan dinas pada tiga SKPK, pengelolaan belanja hibah belum sesuai ketentuan,
pengelolaan bantuan sosial belum sepenuhnya sesuai ketentuan. Pada akun Belanja
Modal, pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana hibah dan/atau bantuan
sosial pada sekolah negeri belum melalui mekanisme APBK serta digunakan langsung.
Pada akun Transfer, pengelolaan dana desa belum sesuai dengan ketentuan. Penyaluran
dana desa dari RKUD ke rekening kas desa tidak tepat waktu dan laporan
pertanggungjawaban atas dana desa belum disampaikan. Selain itu, pengelolaan dana
baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan PAD belum
pengeluaran belum tertib. Pengelolaan retribusi daerah pada lima SKPK belum
memadai, pengelolaan piutang pajak daerah dan retribusi daerah belum sepenuhnya
memadai. Pada akun Belanja Operasi, pengelolaan belanja subsidi dan belanja dana
belum sesuai ketentuan. Kesalahan penganggaran pada belanja barang dan jasa di
62
empat SKPK, standar honorarium tim penyusun RKA dan DPA tidak diatur dalam
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, pengelolaan dan penatausahaan
pajak daerah dan retribusi daerah tidak sesuai ketentuan. Pengelolaan piutang retribusi
pelayanan kesehatan - dana non kapitasi JKN pada Dinas Kesehatan dan Keluarga
Pada akun Belanja, terdapat kesalahan penganggaran pada belanja barang jasa
dan belanja pegawai. Pada akun Belanja Operasi, pengelolaan belanja bantuan sosial
uang/barang atau jasa belum sepenuhnya memadai. Pada akun Transfer, pengelolaan
Kota Langsa telah menyajikan Laporan Realisasi Anggaran dengan cukup baik.
Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, piutang dan penyisihan PBB-P2 belum
akurat dan belum seluruhnya dilakukan validasi. Pengelolaan piutang pajak daerah dan
SKPK. Pada akun Belanja Operasi, pendapatan dan belanja bantuan sosial UNBK pada
63
5 SMA/SMK dan hibah RKB pada 20 SD/SMP/SMA/SMK tidak dilaporkan dan belum
disajikan dalam LRA serta digunakan langsung. Pada akun Belanja Modal,
Pada akun transfer, pendapatan dan belanja dana BOS dari provinsi belum melalui
mekanisme APBK dan aset tetap yang berasal dari hibah pusat belum dilaporkan. Pada
akun Transfer Bantuan Keuangan, pengelolaan dana desa belum sepenuhnya memadai.
Kota Langsa telah menyajikan Laporan Realisasi Anggaran dengan cukup baik.
Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, PAD belum dikelola secara memadai.
Pada akun Belanja Operasi, terdapat kesalahan penganggaran belanja pegawai dan
belanja barang, pertanggungjawaban belanja hibah dan belanja bantuan sosial berupa
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan PAD dan
piutang belum optimal, penyajian saldo piutang PBB-P2 pengalihan dari pusat belum
akurat, pengelolan retribusi menara telekomunikasi belum optimal dan terdapat potensi
kekurangan penerimaan daerah. Pengelolaan dana zakat dan infaq belum memadai,
belum optimal.
64
Pada akun Belanja Operasi, penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial
tidak memperhatikan kondisi keuangan daerah dan tidak sesuai ketentuan. Pada akun
Transfer, penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial tidak memperhatikan kondisi
keuangan daerah dan tidak sesuai ketentuan. Pada akun Penerimaan Pembiayaan,
kenaikan atau penurunan saldo anggaran lebih periode berjalan dengan periode
sebelumnya dengan menyajikan pos Saldo Anggaran Lebih Awal dan Saldo Anggaran
Anggaran Lebih cukup baik sesuai dengan pedoman Peraturan Pemerintah No. 71
Barat sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih
Awal, terdapat kesalahan penganggaran belanja barang pada empat OPD. Dalam
proses penyusunan Laporan Saldo Anggaran lebih, Kabupaten Aceh Barat sudah
melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih Awal, terdapat
Barat Daya sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran
Lebih Awal, penyusunan anggaran defisit APBK Pemerintah Kabupaten Nagan Raya
TA 2018 tidak sesuai dengan ketentuan. Pada proses penyusunan Laporan Saldo
65
Anggaran lebih, Kabupaten Aceh Barat Daya sudah melakukannya dengan baik.
Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih Awal, terdapat kesalahan penganggaran.
Raya sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih
Anggaran lebih, Kota Subulussalam sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada
akun Saldo Anggaran Lebih Awal, penyusunan anggaran defisit pada APBK menyalahi
ketentuan.
sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih Awal,
barang dan jasa yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat sesuai SAP.
Pada proses penyusunan Laporan Saldo Anggaran lebih, Kabupaten Simeulue sudah
melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih Akhir,
Tenggara sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih
Awal, terdapat kesalahan penganggaran dan realisasi pada belanja barang dan jasa,
belanja modal serta belanja hibah dan bansos. Anggaran defisit APBK Pemerintah
66
Tengah sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih
Awal, anggaran defisit APBK Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah TA 2016 tidak
melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih Awal, terdapat
Meriah sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih
Awal, penatausahaan keuangan oleh bendahara belum sepenuhnya tertib. Pada proses
dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran Lebih Awal, kesalahan penganggaran
pada sepuluh SKPK. Pada proses penyusunan Laporan Saldo Anggaran lebih, Kota
Lhokseumawe sudah melakukannya dengan baik. Namun, pada akun Saldo Anggaran
4.3.1.3 Neraca
tertentu. Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
67
tanggal tertentu. Kabupaten/Kota di Aceh telah menyajikan Neraca dengan cukup baik
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
cukup baik. Hanya saja pada akun Aset Lancar, penatausahaan persediaan pada SKPA
barang milik aceh belum tertib. Saldo kas meningkat, kas lainnya mengalami
tertib, pengelolaan kas di bendahara penerimaan dinas syariat islam belum tertib,
pengelolaan persediaan pada RSUD Zainoel Abidin dan lima SKPA belum memadai.
Pemerintah Aceh belum sesuai ketentuan. Pada akun Aset Tetap, pengendalian dan
penatausahaan aset tetap belum sepenuhnya memadai. Pengelolaan aset tetap belum
sepenuhnya tertib. Pengelolaan Barang Milik Aceh belum tertib serta lebih saji pada
aset tetap. Pada akun Aset Lainnya, sistem pengendalian intern aset tak berwujud
sesuai ketentuan. Kebijakan Aset Tak Berwujud perlu disesuaikan lagi. Pada akun Aset
Lainnya, pengelolaan aset lain-lain belum sepenuhnya tertib. Pada akun Kewajiban,
penatausahaan utang BLUD RSUZA belum memadai. Pada akun Ekuitas, pengajuan
Kota Banda Aceh telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
Penatausahaan perjanjian dengan bank dalam pengelolaan kas daerah belum tertib dan
terdapat penggunaan dana otsus tidak tepat sasaran, penatausahaan kas di bendahara
memadai. Pada RSUD Meuraxa, Dinas Kesehatan, Disdukcapil, dan BLUD Pasar
belum memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum memadai
sepenuhnya dan terjadi penurunan aset tetap. Aset tetap berupa tanah dan bangunan
Kota Sabang telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja pada
akun Aset, penatausahaan aset belum sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Lancar,
penatausahaan kas daerah Kota Sabang belum sepenuhnya memadai dan belum tertib.
Persediaan belum memadai. Pada akun Investasi Jangka Panjang, pengelolaan investasi
non permanen belum optimal. Kegiatan investasi pada PD pembangunan Sabang tidak
tertib dikelola. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan Barang Milik Daerah belum
sepenuhnya memadai.
Kabupaten Aceh Besar telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan keuangan daerah belum sepenuhnya
memadai. Pengelolaan dana kapitasi dan non kapitasi JKN belum memadai.
Pada akun Aset Tetap, pengelolaan dan pengamanan dan pemanfaatan Barang
Milik Daerah belum dilaksanakan dengan tertib dan optimal. Penatausahaan Barang
Milik Daerah belum sepenuhnya memadai. pada akun Aset Lainnya, Pemerintah
Kabupaten Aceh Besar belum melakukan amortisasi atas aset tak berwujud.
Kabupaten Aceh Jaya telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas di bendahara pengeluaran belum sepenuhnya
memadai dan didukung rincian yang memadai, piutang BLUD SPAM Tirta Monmata
tambahan uang persediaan oleh bendahara pengeluaran pada 16 OPD melewati batas
waktu, penatausahaan persediaan obat-obatan dan bahan kimia pada dinas kesehatan
Pada akun Aset Tetap, pencatatan aset tetap dalam neraca belum sepenuhnya
mempedomani SAP, aset tetap hasil kapitalisasi disusutkan terpisah dari aset induknya.
Penyusutan aset tetap belum seluruhnya sesuai ketentuan. Pengelolaan aset tetap belum
Kabupaten Aceh Barat telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset, penyerahan aset oleh pemerintah kabupaten aceh barat kepada
pemerintah aceh belum terlaksana. Pada Akun Lancar, pengelolaan kas daerah belum
70
memadai, pengelolaan kas BLUD RS Cut Nyak Dhien Meulaboh belum memadai.
piutang pajak daerah dan retribusi daerah belum menggambarkan kondisi yang
sebenarnya.
Pada akun Investasi Jangka Panjang, pengelolaan investasi non permanen dana
bergulir tidak tertib. Pada Akun Aset Tetap, sistem pencatatan dan pelaporan aset tetap
tidak memadai, penyusutan dihitung untuk aset tetap yang tidak memenuhi definisi aset
tetap dan mekanisme penghitungan penyusutan belum sesuai dengan SAP. Penyajian
saldo konstruksi dalam pengerjaan pada Dinas Pendidikan dan Dinas Perumahan
Pengelolaan Barang Milik Daerah Belum Sepenuhnya Memadai. Pada akun Aset
Kabupaten Aceh Barat Daya telah menyajikan Neraca dengan cukup baik.
Hanya saja pada akun Aset, penatausahaan keuangan BLUD Rumah Sakit Umum
Teungku Peukan belum memadai. Pada akun Aset Lancar, nilai saldo piutang PBB-P2
Barat Daya belum memadai dan belum tertib. Pada akun Investasi Jangka Panjang,
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya pada PDAM Gunong Kila
Pada akun Aset Tetap, nilai aset tetap termasuk aset tetap SMA/SMK yang
Pada akun Kewajiban Jangka Pendek, administrasi klaim BPJS Kesehatan pada Rumah
Sakit Umum Teungku Peukan belum tertib. Pada akun Kewajiban Jangka Pendek,
administrasi klaim BPJS kesehatan pada BLUD Rumah Sakit Teungku Peukan belum
tertib.
Kabupaten Nagan Raya telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas di bendahara pengeluaran belum tertib,
pengelolaan persediaan farmasi dan bahan medis habis pakai RSUD dan Dinas
Kesehatan belum memadai. Pengelolaan kas di kas daerah dan kas di bendahara
pengeluaran belum tertib, pengelolaan persediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Pada akun Aset Tetap, nilai aset dalam neraca termasuk nilai aset tetap
aset tetap belum sepenuhnya memadai. Penatausahaan aset tanah belum sepenuhnya
memadai dan belum optimal. Pengelolaan BMD belum sepenuhnya memadai. Pada
akun Kewajiban Jangka Pendek, administrasi klaim BPJS Kesehatan pada BLUD
Kota Subulussalam telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan persediaan pada Dinas Kesehatan dan RSUD
72
sepenuhnya efektif dan bendahara penerimaan terlambat menyetor uang yang diterima
tidak tertib. Pengelolaan kas daerah dan kas di bendahara pengeluaran belum tertib,
Pada akun Investasi Jangka Panjang, pengelolaan dana bergulir pada Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM tidak optimal. Pada akun Aset Tetap,
penatausahaan aset tetap belum optimal, penyajian akumulasi penyusutan aset tetap
dan beban penyusutan aset tetap tidak diyakini kewajarannya. Penyajian aset tetap
belum sepenuhnya memadai. Pada Akun Kewajiban Jangka Pendek, pengelolaan utang
Kabupaten Aceh Selatan telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, penatausahaan dan pelaporan persediaan obat-obatan dan
bahan medis habis pakai RSUD Dr. H Yuliddin Away belum memadai, pengelolaan
persediaan pada SKPK belum sepenuhnya memadai. Pengelolaan piutang pajak daerah
dan retribusi daerah belum sepenuhnya memadai. Pengelolaan kas pemerintah daerah
Pada akun Aset Tetap, penatausahaan aset tetap pada Pemerintah Kabupaten
Aceh Selatan belum sepenuhnya memadai. Pada akun Kewajiban Jangka Pendek,
administrasi klaim BPJS kesehatan pada BLUD RSUD Yuliddin Away belum tertib.
73
kewajiban jangka panjang – utang dalam negeri kepada Pemerintah Pusat melalui
program dan kegiatan debt swap belum sepenuhnya memadai. Pengelolaan BMD
Kabupaten Aceh Singkil telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, penatausahaan dan pengelolaan kas belum sepenuhnya
Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum sepenuhnya memadai.
Kabupaten Aceh Tamiang telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas di bendahara pengeluaran belum tertib,
akun Investasi Jangka Panjang, pembinaan dan pengawasan atas tiga badan usaha milik
daerah belum memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum tertib.
Kabupaten Aceh Tenggara telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas pada bendahara pengeluaran OPD belum
memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum sesuai ketentuan
Kabupaten Aceh Tengah telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Tetap, pengelolaan BMD belum sepenuhnya memadai. Kabupaten
Aceh Timur telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Aset
belum sepenuhnya tertib, penatausahaan persediaan pada tiga OPD belum tertib. Pada
akun Aset Tetap, penatausahaan aset tetap belum memadai. Pada akun Kewajiban
Jangka Pendek, penyajian utang beban pada RSUD dr. Zubir Mahmud belum sesuai
ketentuan.
Kabupaten Aceh Utara telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas zakat dan infaq tidak tertib. Pada akun
Investasi Jangka Panjang, pembinaan dan pengawasan atas dua BUMD belum
memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum sepenuhnya sesuai
dengan ketentuan.
Kabupaten Bireuen telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas belum sepenuhnya memadai, penatausahaan
persediaan belum tertib. Pada akun Investasi Jangka Panjang, penyertaan modal dua
BUMD belum ditetapkan dengan peraturan daerah, penyajian saldo investasi permanen
pada PDPB tidak menunjukan kondisi sebenarnya. Pada akun Aset Tetap,
penatausahaan aset tetap belum sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Lain-Lain,
penatausahaan aset lainnya tidak tertib. Pada akun Kewajiban Jangka Pendek,
pengelolaan utang belanja dan utang kepada pihak ketiga belum tertib.
Kabupaten Gayo Lues telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, penatausahaan persediaan obat-obatan pada RSUD M. Ali
Kasim belum sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap
belum sepenuhnya memadai. Kabupaten Pidie telah menyajikan Neraca dengan cukup
baik. Hanya saja pada akun Aset Lancar, penatausahaan kas pada bendahara belum
75
sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Tetap, penatausahaan BMD belum sepenuhnya
memadai.
Kabupaten Pidie Jaya telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan dan penatausahaan persediaan belum tertib. Pada
akun Investasi Jangka Panjang, investasi permanen pada PDAM Tirta Krueng
Meureudu belum dicatat dalam laporan keuangan. Pada akun Aset Tetap,
Kota Langsa telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja pada
akun Aset Lancar, pengelolaan rekening kas daerah belum sesuai ketentuan dan SKPK
belum melaksanakan transaski non tunai, pengelolaan persediaan pada tiga SKPK
belum sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum
sepenuhnya memadai.
Kota Lhokseumawe telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas belum sepenuhnya memadai, pengendalian
dan penatausahaan persediaan pada beberapa SKPK belum tertib. Pada akun Aset
sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh
periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional
76
terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Pemerintah
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Operasional dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah, pendapatan hibah dicatat berbeda dengan LRA. Kota Sabang telah
menyajikan Laporan Operasional dengan cukup baik. Hanya saja pada akun
baik. Hanya saja pada akun Pendapatan, pelaksanaan transaksi non tunai belum
optimal. Kabupaten Aceh Barat Daya telah menyajikan Laporan Operasional dengan
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Transfer, pengelolaan dana desa dan
baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Asli Daerah, pengelolaan pendapatan pajak
daerah belum tertib. Kota Subulussalam telah menyajikan Laporan Operasional dengan
cukup baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Transfer, hibah dari kementerian
baik. Hanya saja pada akun Pendapatan Transfer, penyaluran dana desa dari rekening
kas umum daerah ke rekening kas desa terlambat. Kabupaten Aceh Tamiang telah
menyajikan Laporan Operasional dengan cukup baik. Hanya saja pada akun
77
Pendapatan, penyajian dana non APBK pada laporan operasional tidak konsisten dan
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara
kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Laporan Arus Kas adalah
laporan yang menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluarnya kas selama
baik dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang
Arus Kas dengan cukup baik. Hanya saja pada akun Arus Kas dari Aktivitas Non
Kabupaten Simeulue telah menyajikan Laporan Arus Kas dengan cukup baik.
Hanya saja pada akun Aset Lancar, pencatatan dan penyajian piutang belum memadai,
habis pakai belum memadai. Pada akun Investasi Jangka Panjang, penambahan
Pada akun Aset Tetap, penyusutan aset tetap yang disajikan belum
Kabupaten Aceh Singkil telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan kas daerah dan kas di bendahara pengeluaran
sepenuhnya memadai. Pada Akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum
sepenuhnya memadai, perhitungan penyusutan aset tetap tidak sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan.
Kabupaten Aceh Tamiang telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan persediaan belum tertib dan belum memadai,
pengelolaan piutang belum tertib. Pengendalian atas prosedur pengadaan obat pada
sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Tetap, penyusutan aset tetap yang disajikan
belum menggambarkan nilai yang sebenarnya. Pengelolaan aset tetap belum tertib dan
belum sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Lainnya, pengelolaan aset tak berwujud
belum sepenuhnya memadai. Pada akun, Kewajiban Jangka Pendek, pembayaran utang
Kabupaten Aceh Tenggara telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan dan penatausahaan persediaan belum
memadai. Pengelolaan kas di kas daerah belum tertib, pengelolaan kas bendahara
pengeluaran dan bendahara penerimaan SKPK belum tertib. Pengelolaan kas pada
kabupaten aceh tenggara pada perusahaan daerah belum memadai. Pada akun Aset
Tetap, pengelolaan dan penatausahaan aset tetap belum memadai dan belum tertib
sepenuhnya, penyusutan aset tetap yang disajikan tidak menggambarkan nilai yang
sebenarnya. Penatausahaan aset jalan pada KIB D belum sepenuhnya memadai. Pada
akun Kewajiban Jangka Pendek, penyelesaian utang kepada pemerintah pusat lambat
Kabupaten Aceh Tengah telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengelolaan piutang belum tertib, pengelolaan piutang
pada Kabupaten Aceh Tengah belum tertib. Sisa uang persediaan di bendahara
pengeluaran dan penerimaan non kapitasi FKTP terlambat disetorkan ke kas daerah/kas
negara. Pengendalian atas pengelolaan kas pada pemerintah kabupaten aceh tengah
habis pakai belum tertib. Penatausahaan dan pengamanan persediaan pada Dinas
Pada akun Aset Tetap, pengelolaan dan penatausahaan aset tetap belum optimal
dan sepenuhnya memadai, penyusutan aset tetap yang disajikan tidak menggambarkan
nilai yang sebenarnya. Pengelolaan Barang Milik Daerah belum sepenuhnya memadai.
Pinjam pakai Barang Milik Daerah Pemkab Aceh Tengah belum sepenuhnya sesuai
ketentuan.
Kabupaten Aceh Timur telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, pengendalian dan penatausahaan kas di bendahara
80
habis pakai pada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur belum tertib. Pada akun Aset
Tetap, pengelolaan dan penatausahaan aset tetap belum memadai dan belum optimal.
Kabupaten Aceh Utara telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan persediaan pada SKPK belum memadai,
pengelolaan dan penyajian piutang pajak, piutang lainnya, dan penyisihan piutang
memadai, pengelolaan dana jaminan kesehatan nasional pada dinas kesehatan belum
sepenuhnya memadai. Pada akun Aset Tetap, pengelolaan dan penatausahaan aset tetap
belum sepenuhnya memadai dan optimal. Penatausahaan aset tetap tidak sesuai
Kabupaten Bener Meriah telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya
saja pada akun Aset Lancar, penatausahaan kas di kas daerah belum memadai,
pengelolaan piutang pajak daerah, piutang retribusi daerah dan piutang lainnya belum
belum tertib, pengelolaan persediaan belum tertib. Pengelolaan persediaan pada Dinas
Kabupaten Bener Meriah tidak didukung dengan analisis investasi. Penyajian investasi
Pada akun Aset Tetap, pengelolaan dan penatausahaan aset tetap belum optimal
dan penyusutan aset tetap yang disajikan belum menggambarkan nilai yang
sebenarnya. Pengelolaan aset tetap berupa tanah, bangunan gedung dan peralatan
Kabupaten Bireuen telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
memadai. Pengelolaan kas belum sepenuhnya dilakukan secara memadai. Pada akun
Aset Tetap, pengelolaan aset tetap belum sepenuhnya memadai, penyusutan aset tetap
Kabupaten Gayo Lues telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, pengelolaan persediaan obat-obatan dan barang medis habis
pakai belum tertib. Pengelolaan kas belum tertib, pengelolaan retribusi daerah belum
memadai. Pada akun Aset Tetap, penatausahaan aset tetap belum memadai. Kendaraan
dinas tidak memiliki bukti kepemilikan berupa BPKB. Pada akun Aset Lainnya,
Kabupaten Pidie telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja pada
akun Aset Lancar, penatausahaan dan pengungkapan atas akun piutang pada laporan
sepenuhnya tertib, pengamanan barang persediaan pada empat SKPK belum memadai.
Pada akun Aset Tetap, penyajian aset tetap dan pengelolaan barang milik
daerah belum sepenuhnya memadai. Aset tetap yang telah diserahkan ke provinsi aceh
masih disajikan dalam neraca. Pengelolaan aset tetap peralatan dan mesin yang hilang
Kabupaten Pidie Jaya telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset, pengelolaan aset belum sepenuhnya memadai. Proses penyelesaian
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) terhadap aset daerah yang hilang belum dilaksanakan.
Pada akun Aset Lancar, pengelolaan persediaan tidak tertib dan belum memadai. Pada
83
akun Aset Tetap, penatausahaan aset tetap pemerintah kabupaten pidie jaya belum
sepenuhnya memadai.
Kota Langsa telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja pada
akun Aset Lancar, pengelolaan persediaan pada tiga SKPK belum optimal dan
pada laporan keuangan belum memadai. Pengelolaan kas di bendahara umum daerah
dan di bendahara pengeluaran SKPK belum memadai, kekurangan kas pada bendahara
persediaan obat dan barang medis habis pakai belum memadai. Pengelolaan persediaan
Pada akun Aset Tetap, pengelolaan dan penatausahaan aset tetap belum optimal
dan terdapat aset hilang yang berpotensi merugikan keuangan daerah. Penatausahaan
BMD belum sepenuhnya memadai, enam kendaraan roda dua yang hilang belum
diproses oleh Tim Penyelesaian Kerugian Daerah (TPKD). Pada akun Kewajiban
Kota Lhokseumawe telah menyajikan Neraca dengan cukup baik. Hanya saja
pada akun Aset Lancar, penatausahaan persediaan beberapa SKPD belum tertib dan
Lhokseumawe Belum Tertib dan belum sepenuhnya memadai. Data piutang Pajak
Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB – P2) belum divalidasi.
84
Pada akun Aset Tetap, pengelolaan aset tetap tidak tertib dan belum sepenuhnya
dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan
adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan
komitmen-komitmen lainnya.
Hal ini untuk mendukung penyajian yang memadai. Catatan atas Laporan
Dalam Catatan atas Laporan Keuangan, seluruh daerah sudah menyajikan laporan
keuangan yang cukup baik. Hanya saja pada Kabupaten Aceh Jaya, validasi piutang
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan
Atas Laporan Keuangan. Pada tahun 2015, banyak daerah yang masih kesulitan dalam
penyesuaian penggunaan basis akrual sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal ini sebab merupakan tahun pertama.
dengan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
temuan. Pada Laporan Realisasi Anggaran temuan paling banyak pada akun Aset Lancar,
Belanja Operasi dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pada Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, paling banyak temuan pada akun Saldo Anggaran Lebih Awal.
Pada Neraca, temuan paling banyak terdapat pada akun Aset Lancar, dan Aset Tetap. Pada
87
Laporan Operasional, temuan paling banyak pada Pendapatan Asli Daerah-LO dan
Pendapatan Transfer-LO. Pada Laporan Arus Kas paling banyak temuan dari Arus Kas di
Aktivitas non anggaran. Pada Laporan Perubahan Ekuitas, temuan paling banyak terdapat
5.2 Saran
kabupaten.
2. Pada penelitian selanjutnya, ada baiknya peneliti meneliti mengenai temuan yang terus
3. Kepada pemerintah sebaiknya perlu diadakannya evaluasi mengenai tiap-tiap temuan yang
paling dominan per tiap daerah pada Kabupaten/Kota di Aceh agar proses penyajian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terus menjadi lebih baik kedepannya dengan
5.3 Keterbatasan
1. Penelitian ini dilakukan menggunakan objek seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang
dirasa sangat luas sehingga informasi yang diperoleh tidak terlalu mendetail hingga ke
data-data pendukung.
2. Dikarenakan objek yang digunakan sangat luas, dan yang dilakukan adalah metode
deskriptif, maka waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini juga sedikit panjang dan
memakan waktu yang lama serta peneliti agak kewalahan dalam melakukan penelitian.
88
a. Mengambil objek yang lebih sempit lagi agar dapat memperoleh informasi yang
b. Serta dengan mengambil objek yang lebih sempit lagi juga dapat membantu peneliti