PENDAHULUAN FISH
Ikan merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang bermutu dan sebagai sumber
lemak yang baik. Hasil-hasil perikanan mempunyai struktur fisik yang berbeda-beda. Tidak
semua bagian tubuh hasil perikanan dapat dikonsumsi. Untuk mengetahuiberapa persen
sebenarnya bagian yang layak dimakan perlu dilakukan pemisahan. Bagian-bagian yang
umumnya dibuang antara lain sisik, cangkang, isi perut, insang,kepala, tulang, sirip, dan ekor.
Kerusakan zat gizi protein dan lemak juga dialami ikan selama proses pengolahan. Ikan segar
lebih cepat mengalami kebusukan dibandingkan daging mamalia. Kebusukan ikan mulai terjadi
segera setelah rigor mortis selesai. Faktor yang menyebabkan ikan cepat busuk adalah kadar
glikogen rendah, pH akhir daging ikan tinggi (6,4-6,6) danjumlah bakteri yang terkandung dalam
perut ikan tinggi. Pembusukan menyebabkan mutu bahan pangan menurun bahkan menjadi
tidaklayak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena terjadi penyimpangan sifat sensoris
(warna,tekstur, bau, dan rasa) yang tidak diinginkan serta kemungkinan menyebabkan
penyakit.Pembusukan dapat diamati secara obyektif (uji kimia dan mikrobiologi) dan subyektif,
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM
BAB III
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Piring
b) Panci
2. Bahan
a) Ikan mujair
b) Ikan kembung
c) Cumi
d) Udang
e) Kerang hijau
f) Kerang dara
g) Kepiting
BAB IV
PROSEDUR KERJA
1. Amati ikan dan hasil alut pada tekstur, Aroma , Warna. Catat hasil pengamatan
2. Rebus ikan dan hasil laut selama 5-10 menit. Amati warna,rasa,dan tekstur. Catat hasil
pengamatan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Ikan dan Hasil Perairan Mentah
PENDAHULUAN UWAK
Daging merupakan salah satu produk ternak yang mudah mengalami perubahan selama
periode tertentu. Hal ini karena daging memiliki sifat fisik, kimiawi, dan biologis yang
mempumempercepat perubahan tersebut. fisik daging yang meliputi pH daging, daya mengikat
air, susut masak, dan keempukan. Keempat faktor tersebut saling terkait satu dengan yang
lainnya. pH daging menunjukkan adanya tingkat keasaman dari daging tersebut. Nilai pH ini
sangatmenentukan kualitas daging tersebut. pH daging sebelum dan sesudah pemotongan
akan berbeda, karena terjadi perbedaan proses pembentukan ATP oleh protein otot. Daya ikat air
oleh protein otot ditentukan oleh kemampuan serabut-serabut otot untuk mengikat air. Apabila
banyak cairan yang keluar dari daging, maka dapat diketahui bahwa nilai daya ikat air oleh
protein otottersebut rendah. Daya ikat air ini juga akan mempengaruhi nilai susut masak
pada daging. Selainitu, nilai susut masak juga dipengaruhi oleh kadar air. Semakin tinggi kadar
airnya,dimungkinkan akan memiliki susut masak yang tinggi pula. Hal ini justru menunjukkan
bahwakualitas daging tersebut rendah. Selain itu, apabila kadar air alam daging terlalu tinggi
makaakan mempercepat pembusukan dalam daging. Keempukan daging juga sangat
menentukankualitassss dari daging tersebut. Semakin kecil nilai keempukannya, maka kualitas
dagingtersebut semakin bagus.
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM
BAB III
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Pipet tetes
b) Pisau
c) Talenan
d) Cawan petri
e) Kertas Saring
f) Neraca analitik
g) TKPI
h) Standar warna daging
i) Standar marbling
j) Standar tekstur
2. Bahan
h) Baby asetat
i) Daging sapi
BAB IV
PROSEDUR KERJA
1. Amati daging sapi tersebut, uji keempukan daging tersebut. Catat hasil pengamatan
2. Amati daging sapi, tentukan warna daging sapi tersebut kemudian bandingkan dengan
standar warna daging sapi. Catat hasil pengamatan
3. Amati warna lemak sapi, tentukan warna kemudian bandingkan dengan standar warna lemak.
Catat hasil pengamatan
4. Amati tekstur daging, tentukan tekstur daging. Catat hasil pengamatan
5. Amati daging sapi, tentukan marbling tersebut kemudian bandingkan dengan standar
marbling. Catat hasil pengamatan
6. Uji kesegaran daging menggunakan H2S, amati daging tersebut dan catat hasil pengamatan
7. Tentukkan komposisi zat gizi daging, hitung dan catat hasil pengamatan
BAB V
1. Daging segar dan daging busuk ( selama1 hari ) dipotong sebesar kacang tanah
2. Daging dimasukkan ke cawan petri
3. Ditutup dengan kertas saring
4. Teteskan Pb Asetat sebanyak 2 teets ketengah-tengah daging
5. Tutup dan biarkan sedikit terbuka
6. Tunggu selama 5-7 menit, lihat hasilnya pada kertas saring kedua sampel daging
150 100
Kandungan Energi = x x 273 = 410 kkal
100 100
150 100
Kandungan Protein = x x 17,5 = 26,3 gram
100 100
150 100
Kandungan Lemak = x x 22 = 33 gram
100 100
Kandungan KH = 0 gram
LAMPIRAN