Anda di halaman 1dari 5

Relevansi Pengalihan Anggaran Pengelolaan Sampah Guna Penanggulangan Covid-19

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Taraban Tahun 2021

Kerangka Teori
a) Relevansi
Dalam makna bahasa yang berasal dari relecan, berarti sakut paut, memiliki hubungan, atau
selaras dengan.1 Dari pendapat Sukmadinata, relevansi memiliki beberapa bagian, yaitu
relevansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah adanya kesesuaian atau
konsistensi antara komponen-komponen seperti tujuan, isi, proses penyampaian dan evaluasi,
atau dengan kata lain relevansi internal menyangkut keterpaduan antar komponen-komponen.
Sedangkan relevansi eksternal adalah kesesuaian dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan dalam masyarakat.2 Relevansi merupakan kesesuaian atau tertarikan baik
kurikulum atau komponen dalam dunia pendidikan dengan dunia luar yang dirancang dengan
teratur guna menghadapi perkembangan atau tuntutan hidup yang ada di masyarakat.
Relevansi merupakan komponen yang terpenting karena merupakan faktor yang dapat
menentukan eksistensi dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Suatu lembaga
pendidikan tinggi dikatakan relevan keberadaanya jika seluruhnya atau sebagaian besar
lulusannya dapat terserap oleh dunia kerja yang sesuai dengan bidang dan peringkat stratanya
menurut Sadjad (2002) dalam Muhson, dkk (2012: 47). Muhson, dkk., juga mengatakan
bahwa relevansi suatu program pendidikan (program studi) terkandung unsur: tujuan, input,
proses, keluaran/hasil dan dampak (out come).
b) Anggaran
Dari pandangan angka atau satuan jumlahnya, anggaran (budget) adalah rancangan tertulis
terkait aktivitas organisasi atau komunitas atau lainnya yang disebutkan dengan pengolahan
angka atau kuantitatif dengan jangka waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam satuan
rupiah, tapi dapat dinyatakan dengan satuan barang. Anggaran sering kita lihat dalam
pengelolaan perusahan, organisasi atau komunitas yang memiliki manajemen dengan tujuan
dan sasaran kemudian membuat susunan rencana kegiatan dalam mencapai tujuan dan
sasaran. Penganggaran merupakan aspek utama dalam kegiatan manajemen, khususnya
dalam perencanaan. Budgeting (Penganggaran) : Adalah proses penyusunan anggaran yang
dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba (Profit Budgeting). Namun
Budgeting juga dapat digunakan oleh Perusahaan Nirlaba (Nonprofit Budgeting).
Anggaran termasuk dalam salah satu jenis (bentuk) dari Planning.
1) Anggaran (Budget) Merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka
waktu tertentu.
2) Alat manajemen untuk mencapai tujuan.
3) Rencana dalam bentuk angka-angka
1
Paus Apartando, Kamus Populer, (Surabaya: PT. Arkola, 1994), h. 666
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 150-151
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
2. Data masa lalu.
3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
5. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
6. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

I. Tujuan Penyusunan Anggaran


1) Sebagai Landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
2) Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3) Merinci jenis sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
4) Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
5) Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran menjadi lebih jelas
dan nyata terlihat.
6) Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan.

II. Ciri-ciri Anggaran


Tidak setiap rencana kerja organisasi dapat disebut sebagai anggaran. Karena, anggaran
memiliki beberapa ciri khusus yang memebedakan dengan sekedar rencana (Rusdianto,
2006).
1. Dinyatakan dalam satuan moneter
Penyusunan rancangan dalam organisasi dengan satuan moneter, bermanfaat untuk
memperlancar dalam menelaah dan membaca agar mudah untuk dimengerti. Rancangan
kegiatan dicapai dalam rangkaian cerita tentu akan menyulitkan anggota organisasi atau
perusahaan dalam memahami cerita tersebut. Seharusnya anggaran disusun dengan satuan
moneter agar lebih ringkas.
2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun
Dalam penyusunan harus ditentukan periodik atau ketentuan waktu agar tidak memakan
waktu.
3. mengandung komitmen manajemen
Sesuai dengan komitmen awal manajemen dalam penyusunan anggaran untuk mencapai
tujuan bersama yang sudah di tentukan
4. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran
5. Setelah disetujui anggaran hanya diubah jika ada keadaan khusus
Maksudnya apabila ada situasi tertentu yang mengharuskan anggaran diubah oleh pihak
manajemen, baik keadaan eksternal ataupun internal.
6. Jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan anggaran, harus dianalisis ulang sebab
terjadinya penyimpangan tersebut

III. Tujuan Anggaran


Terdapat beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat
mempermudah pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran menjadi lebih jelas
dan nyata terlihat.
f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan denga
keuangan.

c) Kesejahteraan
I. Definisi
Kesejahteraan menyebabkan banyak sekali pengertian dikarenakan subyektif dimana
semua orang dengan pedoman masing-masing, dan cara hidup berbeda berdampak pada
penilaian sendiri tentang taraf kesejahteraan dan komponen apa saja yang menjadi
ketentuan tingkatan kesejahteraan (Sukirno, 1985 dalam Sianipar, 1997). Kesejahteraan
merupakan kepuasan yang didapatkan masyarakat baik individu maupun kelompok dari
hasil menggunakan apa yang diterima. Demikian tingkatan dari kesejahteraan itu sendiri
sesuatu yang bersifat relatif karena tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari
hasil mengkonsumsi pendapatan tersebut (Sawidak, 1985). Kesejahteraan merupakan tata
hidup dan penghidupan material, spiritual maupun sosial dibalut dengan rasa
keselamatan; kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang memungkinkan setiap
warganegara untuk mengadakan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan sosial, jasmani
bahkan rohani dengan semulia-mulianya dan sebaik-baiknya diri, rumah tangga bahkan
masyarakat (Rambe, 2001). Menurut Bubolz dan Sontag (1993), kesejahteraan adalah
bahasa lain atas kualitas kehidupan manusia (quality of human life), keadaan apabila
semuanya sudah terpenuhi yang terdiri dari kebutuhan dasar baik primer atau sekunder
dan terealisasikannya semua norma dan nilai-nilai hidup.
Persepsi masyarakat mengenai kesejahteraan juga berbeda-beda. Oleh karenanya
membutuhkan penjabaran yang detail dan hati-hati dengan memperhatikan keragaman dan
kondisi sosial budaya masyarakat (Soembodo, 2004). Demikian halnya perbedaan status
sosial budaya dan spesialis kerja yang menghasilkan persepsi kesejahteraan yang berbeda
pula (Sumarti, 1999). Terdapat kelompok masyarakat (elite desa) yang menggunakan ukuran
kesejahteraannya bersumber pada simbol kekuasaan budaya-politik, sementara monetisasi
ekonomi menghantarkan kalangan masyarakat pada umumnya untuk leibh menggunakan
ukuran modern kesejahteraan lahiriah daripada ukuran kesejahteraan tradisional.
II. Kategori Kesejahteraan
i. Kesejahteraan Ekonomi
Merupakan tingkat terealisasikannya input dengan finansial. Input yang dimaksud adalah
pendapatan, aset, maupun pengeluaran, yang sementara outputnya memberikan manfaat
langsung dari investasi tersebut pada tingkat individu dan masyarakat (Ferguson,
Horwood, dan Beutrais, 1981)
ii. Kesejahteraan Sosial
Komponen kesejahteraan sosial diantaranya penghargaan dan dukungan sosial.
iii. Kesejahteraan Psikologi
Merupakan fenomena multidimensi yang terdiri dari fungsi emosi dan fungsi kepuasan
hidup (Gauvin dan Spence, 1996). Terdapat 3 dimensi kesejahteraan psikologi yaitu;
1)suasana hati, 2) tingkat kepuasan, dan 3) arti hidup (Umberson dan Gove 1989).

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Kali ini tulisan merupakan hasil penelitian analisis tentang Relevansi Pengalihan Anggaran
Pengelolaan Sampah Guna Penanggulangan Covid-19 Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di
Desa Taraban Tahun 2021. Karena penelitian ini mengumpulkan data spesifik dan penjabaran
makna dari data yang diperoleh tentang dinamika pengalokasian dana, maka pendekatan ini
menggunakan kualitatif. Menurut Creswell (2002) kualitatif merupakan metode untuk
mengeksplore dan memahami analisa yang terjadi baik individu atau kelompok masyarakat.
Biasanya proses kualitatif memiliki beberapa prosedur baik itu pertanyaan ataupun
pengumpulan data dengan kajian literatur, menganalisa secara induktif dan pengolahan data
dari spesifik menjadi tema umum. Bogdan dan Tailor seperti yang dikutip oleh Moeleong,
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan atau dari bentuk tindakan kebijakan (Moeleong,
Lexy J. 2002:112).
Lokasi Penelitian
Lokus penelitian ini adalah Desa Taraban Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah.
Berhubung masih pembatasan protokol kesehatan dan dalam keadaan pandemi, penelitian
dilakukan melalui media virtual dengan responden aktor utama penyelenggara pemerintahan
di Desa Taraban.
Teknik Pengambilan Data
 Wawancara
Agar mendapatkan kejelasan secara langsung dari aktor sesuai dengan judul penelitian,
dilakukan dengan wawancara. Dalam wawancara dilakukan dengan terprogram dan secara
virtual melakukan media gmeet atau video call whats up. Wawancara terprogram dilakukan
untuk menggali data yang benar-benar diperlukan dalam penelitian. Wawancara dilakukan
kepada Kepala Desa Traban Bu Uma Farida yang kebetulan ketika kasus tersebut
berlangsung masih dalam periode kepengurusan beliau.
 Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif peran dokumentasi sangatlah penting, dokumentasi berguna
membantu menampilkan beberapa data yang belum diperoleh sebelumnya. Beberapa catatan
tertulis rekaman audio visual ataupun rekaman video dapat membantu dalam analisis data
penelitian. Data berupa dokumentasi tersebut beguna dalam mengecek kebenaran kembali
agar memudahkan dalam deskripsi.

Anda mungkin juga menyukai