Anda di halaman 1dari 7

BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Praktik Kebidanan


Standar praktik kebidanan adalah rumusan tentang penampilan atau nilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan
yaitu satndar pelayanan kebidanan yang menjadi t5anggungjawab profesi bidan dalam
system pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan ibu dan anak dalam
rangka mewujudkan Kesehatan keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 2001 : 53).
Praktik kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan yang bersifat otonom,
kepada perempuan, keluarga, dan komunitasnya yang didasari etika dan kode etik
kebidanan.

B. Standar Praktik kebidanan


Berikut ini adalah standar praktik kebidanan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan pusat Ikatan Bidan Indonesi :
Standar praktik dalam kebidanan dikelompokan menjadi 9, meliputi :
a. Standar pertama : Metode Asuhan
b. Standar kedua : Pengkajian
c. Standar ketiga : Diagnosis Kebidanan
d. Standar keempat : Rencana Asuhan
e. Standar kelima : Tindakan
f. Standar keenam : Partisipasi Klien
g. Standar ketujuh : Pengawasan
h. Standar kedelapan : Evaluasi
i. Standar kesembilan : Dokumentasi

1. Standar Ke-l Metode Asuhan


Asuhan kebidanan dilaksanalcan dengan metode manajemen kebidanan
dengan langkahpengumpulan data dan analisis data, penentuan dingnosa
perencanaan, pelaksanaan, evaluasidan dokumentasi
Definisi Operasional
a)Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan medis
b)Format manajemnen kebidanan tendiri dari:
1.Format pengumpulan data
2Rencana format pengawasan resume
3.Tindak lanjut catatan kegiatan
4.Evaluasi

2. Standar Standar Ke-ll Pengkajian


Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis
danberkesinambungan,data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Definisi Operasional:
a)Format pengumpulan data
b)Pengumpulan data dilakukan secara sistimatis,terfokus,meliputi data:
1. Demografi identitas klien
2. Riwayat penyakit terdahulu
3. Riwayat kesehatan reproduksi
4. Keadaan keschatan saat ini termas uk keschatan reproduksi
5. Analisis data
c) Data dikumpulkan dart:
1. Klien/pasien,keluarga dan sumber lain
2.Tenaga keschatan
3. Individu dalam lingkungan terdekat
d) Data diperolch dengan cara:
1.Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
4.Pemeriksaan penunjang

3. Standar Ke-lll Diagnosis Kebidanan


Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah
dikumpulan.
Definisi Operasional:
a)Diagnosa kebidanan dibuat sesual dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien
atau suatukeadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesual dengan
wewenang bidan dankebutuhan klien.
b)Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat.jelas sistimatis mengarah pada
asuhankebidanan yang diperlukan oleh kdien.

4. Standar Ke-lV Rencana Asuhan


Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan. Definisi
Operasional:
a) Ada format rencana asuhan kebidanan
b) Format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa,rencana tindakan dan
evaluasi.

5. Standar Ke-V Tindakan


Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan
keadaan klien tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.
Definisi Operasional:
a) Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi.
b) Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi.
c) Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perkembangan klien.
d) Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan wewenang
bidan atautugas kolaborasi.
e) Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik kebidanan dan
etikakebidanan serta memberikan hak klien aman dan nyaman.
f) Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah tersedia.
6. Standar Ke-Vl Partisipasi Klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama partisipasi klien dan keluarga
dalam rangapeningkatan pemeliharaan dan pemulihan keschatan.
Definisi Operasional:
a) Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang:
1. Status keschatan saat ini
2. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
3. Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan
4. Peranan petugas kesehatandalam tindakan kebidanan
5. Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan
b) Klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas melaksanakan tindak kegiatan.

7. Standar Ke-7 Pengawasan


Monitor atau pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus
dan tujuan untukmengetahui perkembangan klien.
Difinisi Operasional:
a) Adanya format pengawasan klien.
b) Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sistimais untuk mengetahui
keadaanperkembangan klien.
c) Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan

8. Standar Ke-8 Evaluasi


Evaluasi asuhan kebidanan dilakanakan terus menerus seiring dengan tindak
kebidanan yangdilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.
Difinisi Operasional:
a) Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakannya tindakan kebidanan,menyesuaikan
denganstandar ukuran yang telah ditetapkan.
b) Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan.
c) Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.

9. Standar Ke-9 Dokumentasi


Asuhan kebidanan didokumentasikan sesual dengan standar dokumentasi asuh
kebidananyang diberikan.
Difinisi Operasional:
a) Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah manajemen kebidanan.
b) Dokumentasi dila ksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang bertanggung
jawab.
c) Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan.

C. Hasil Interview dengan Bidan PMB


1. Standar Ke-1 Metode Asuhan
•Pertanyaan Yang diajukan : Apakah metode asuhan yang digunakan di pmb
ibu sudah sesuai dengan standar praktik kebidanan?jika sudah apa saja metodenya
dan jika belum mengapa hal tersebut belum terlaksana?
•Jawaban Narasumber: Iya mbak Sudah, di pmb ibu untuk metode asuhan
kebidanan yang diberikan pada klien sudah sesusai dengan standar dimana dalam
memberikan asuhan kami menggunakan metode manajemen kebidanan dimana
sebelum memberi tindakan kami akan mengumpulkan data data klien terlebih
dahulu, nah untuk contohnya seperti sendiri seperti Memonitor kesejahteraan ibu,
Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling, Intervensi
teknologi seminimla mungkin, Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric,
Lakukan rujukan, seperti itu mba yang pastinya semua asuhan yang kami berikan
sudah sesuai standar praktik kebidanan.

•Kesimpulan: Pada Pmb tersebut telah menerapkan standar ke-1 Praktik


kebidanan yaitu metode asuhan, dimana bidan menggunakan metode manajemen
asuhan kebidanan dalam memberikan layanan pada kliennya

2. Standar Ke-2 Pengkajian


•Pertanyaan yang diajukan : Apakah pada pmb ibu telah menerapkan standar
praktik kebidanan ke 2 yaitu dalam hal pengkajian dimana dalam pengumpulan
data data pasien telah dilakukan dengan sistematis dan berkesinambungan, jika
sudah data apa saja yang ibu ambil, lalu data siapa saja yang diperlukan dan
metode apa saja yang ibu gunakan?

•jawaban Narasumber : iya mba, dalam pmb ibu sudah menerapkan standar
tersebut, jadi dalam pengakajian kami lakukan secara runtut, urut alias sistematis
dan berkaitan atau berkesinambungan hal ini agar lebih memudahkan kami
nantinya dalam menegakkan diagnosis atau rencana asuhan, lalu untuk data yang
kami ambil berupa identitas klien, riwayat penyakit terdahulu maupun kesehatan
sekarang lalu untuk sumbernya biasanya kami langsung dari klien ataupun
keluarga klien juga lalu untuk metode yang kami gunakan biasanya adalah
wawancara pengamatan maupun dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium.

•Kesimpulan: Pada pmb tersebut telah melaksanakan atau menerapkan standar


ke-2 praktik kebidanan yaitu pengkajian dimana setiap melakukan pengumpulan
data klien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

3.Standar Ke-3 Diagnosis Kebidanan


•Pertanyaan yang diajukan : Dalam pmb ibu apakah sudah menerapkan
standar praktik kebidanan yang ke-3 yaitu diagnosis kebidanan, jadi dalam
menegakkan diagnosis itu apakah berdasarkan analisis data yang telah di
kumpulkan atau hanya sekedar mendiagnosis tanpa ada data yang akurat?

•Jawaban Narasumber : Iya mba sudah, jadi dalam memutuskan diagnosis


pastinya berdasarkan data data yang sudah dikaji tadi mba, jadi tidak boleh
sembarang menegakkan diagnosis bisa berbahaya itu mba karena nantinya akan
tidak mendapatkan penanganan yang tepat semisal ada bayi sungsang karena salah
penegakan diagnosis yang seharusnya harus dirujuk malah tidak dirujuk itu kan
bisa berbahaya bagi bayi dan ibunya mbak, nah jadi menengakkan diagnosis
sesuai data data yang telah dianalisis itu sangat penting ya mba.

•Kesimpulan: jadi pada pmb tersebut telah menerapkan standar praktik


kebidanan yang ke-3 yaitu diagnosis kebidanan, dalam menegakkan diagnosis
bidan didasarkan dari data data yang telah dikaji dan dianalisis yang pastinya agar
pelayanan yang diberikan pada pasien tepat.

3. Standar Ke-4 Rencana asuhan


•Pertanyan yang diajukan: Rencana asuhan seperti apa yang akan ibu berikan
dalam paktik kebidanan khususnya pada PMB ibu?

•Jawaban narasumber: di PMB, saya akan memberikan pelayanan yang terbaik


secara kompeten sesuai dengan asuhan kebidanan, seperti:
-memberikan pelayanan kepada ibu hamil sesuai standar kebidanan contohnya:
ibu harus makan beragam makanan secara proposional dengan pola gizi seimbang
dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil, selalu menjaga kebersihan diri
dan istirahat yang cukup.
-memberikan konseling kepada ibu tentang bagaimana proses persalinan normal.

•Kesimpulan: pada PMB tersebut telah menerapkan standar ke 4. Bidan akan


memberikan pelayanan yang terbaik secara kompeten sesuai dengan standar
asuhan kebidanan.

5. Standar Ke-5 Tindakan


•Pertanyaan yang diajukan: Tindakan seperti apa yang ibu berikan didalam
PMB ibu dan apakan Tindakan tersebut sudah sesuia dengan standar asuhan
kebidanan?

•Jawaban narasumber : iya mba untuk tindakan yang saya lakukan sudah
sesuai dengan standar praktik kebidanan. Tindakan tersebut yaitu seperti contoh :
saya selalu memberikan tablet fe kepada ibu hamil agar ibu tidak terkena anemia
yang dapat membahayakan ibu dan bayi didalam perut.

•Kesimpulan: di PMB tersebut telah menerapkan standar ke 5 yaitu Tindakan.


Tindakan yang dilakukan yaitu menolong ibu hamil agar tidak terkena anemia
(kekurangan darah).

6. Standar Ke-6: Partisipasi klien


•Pertanyaan: dalam memberikan asuhan kebidanan di PMB ibu, apakah klien
juga ikut berpartisipasi?

•Jawaban narasumber: iya mba alhmdulillah semua klien saya selalu ikut
berpartisipasi ketika saya memberikan asuhan kebidanan. Klien sangat percaya
kepada pmb saya dan selalu mendengarkan serta mengikuti apa yang telah saya
katakan, seperti saat saya memberikan konseling tentang bahaya anemia yaitu
dapat membuat keguguran, pendarahan selama kehamilan, persalinan premature,
gangguan persalinan dan masa nifas klien selalu mendengarkan dengan baik. Dan
saat saya memberikan tablet penambah darah, klien selalu meminumnya secara
rutin. Klien juga merasa aman dan puas saat periksa di PMB saya.

•Kesimpulan : pada PMB tersebut telah menerapkan standar ke 6 yakni


berpartisipasi .Klien selalu berpartisipasi ketika bidan memberikan asuhan
kebidanan, pasien juga merasa nyaman, puas, dengan asuhan yang telah saya
berikan.

7. Standar ke-7 Pengawasan


•Pertanyaan yang diajukan : Di PMB ibu dalam memberikan asuhan
kebidanan apakah dilakukan pengawasan secara terus menerus ?

•Jawaban Narasumber : dalam pemberian asuhan kebidanan di PMB ibu selalu


melakukan pengawasan secara terus menerus kepada pasien mbak agar ibu
mengetahui perkembangan dari setiap pasien. Ibu juga selalu mencatat hasil dari
pengawasan yang telah dilakukan. Selama memberi asuhan dan melakukan
tindakan kepada pasien iu selalu mencatat hasilnya didalam catatan (dokumen)
yang sudah disediakan.

•Kesimpulan: pada PMB tersebut telah menerapkan standar ke-7 praktik


kebidanan yaitu pengawasan, dimana bidan selalu memberikan pengawasan
secara terus menerus guna mengetahui perkembangan dari setia pasien dan hasil
pengawasan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan.

8. Standar ke-8 Evaluasi


•Pertanyaan yang diajukan: dalam memberikan evaluasi ketika memberikan
asuhan di pmb ibu apakah sudah sesuai dengan standar praktik kebidanan? Jika
belum apa yang menjadi kendala dalam melakukannya?

•Jawaban Narasumber: iya mbak menurut ibu untuk evaluasi di pmb ibu sudah
dilakukan sesuai dengan standar praktik kebidanan, dimana ibu selalu
memberikan evaluasi disetiap asuhan yang telah ibu berikan. Contohnya ya ketika
ada pasien ibu hamil pastikan rencana awalnya kelahiran normal ya mbak tetapi
ternyata mengalami pendarahan, maka ibu akan melakukan pemeriksaan Hb jika
rendah maka akan dirujuk ke rs.

•Kesimpulan:pada PMB tersebut telah menerapkan standar ke-8 praktik


kebidanan yaitu evaluasi, dimana evaluasi dilakukan secara terus menerus seiring
dengan tindakan yang dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah
dirumuskan.

9. Standar ke-9 Dokumentasi


•Pertanyaan yang diajukan : apakah di PMB selalu melakukan dokumentasi
yang sesuai dengan standar praktik kebidanan dalam memberikan asuhan
kebidanan?

•Jawaban Narasumber : di PMB ibu selalu melakukan dokumentasi,


dokumentasi dilakukan disetiap hasil tindakan yang sudah dilakukan. Ibu rasa ibu
juga sudah melakukan pendokumentasian dengan benar sesuai dengan standar
praktik kebidanan , yaitu pendokumentasian dilakukan dengan jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan, untuk pendokumentasian sendiri dilakukan mulai dari
pendaftaran sampai setiap tindakan yang ibu berikan kepada pasien, di pmb ibu
untuk pendokumentasian itu misalnya dicatat di buku KIA yang dapat dibaca oleh
pasien dan keluarganya, kita juga melakukan pencatatan dibuku rekam medis
untuk catatan di PMB kami seperti buku register, pantograf.

•Kesimpulan: Pada PMB ibu tersebut telah melakukan standar ke-9 praktik
kebidanan yaitu Dokumentasi, dimana pada pmb tersebut telah dilakukan
pendokumentasian di buku kia dan rekam medis disetiap manajemen kebidanan
dan pendokumentasian dilakukan secara jujur serta dapat dipertanggungjawabkan.

Daftar Pustaka :
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 28 Tahun 2007, Tentang Izin
Penyelenggaraan dan Praktik Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai