Anda di halaman 1dari 24

SPK

(STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN)

Oleh :
Brivian Florentis Yustanta, S.ST, M.Kes
SEJARAH

Tingginya AKI dan AKB membuat


Depkes berupaya untuk mempercepat
Penurunan AKI dan AKB pada tahun
1990 adalah dengan di tempatkannya
bidan di tiap-tiap desa.
WHO merekomendasikan agar bidan di
bekali pengetahuan dan skill
pertolongan pertama / penanganan
kegawatdarurat kebidanan yang
relevan.
Sebagai tindak lanjut, WHO
mengembangkan standar pelayanan
kebidanan standar ini kemudian
diadaptasikan untuk pemakaian di
Indonesia, khususnya untuk tingkat
pelayanan dasar sebagai acuan
pelayanan ditingkat masyarakat.
Standar ini diberlakukan bagi semua
pelaksanaan kebidanan
Untuk mempermudah penggunaan disajikan
4 buku yaitu :
Buku 1
Standar Praktik Kebidanan
Buku 2
Instrument Audit
Buku 3
Catatan perkembangan dan praktek
kebidanan
Buku 4
Pedoman pelaksanaan standar pelayanan
kebidanan
Pengertian SPK

Rumusan tentang penampilan atau nilai


diinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah
ditetapkan yaitu standar pelayanan
kebidanan yang menjadi tanggung jawab
profesi bidan dalam sistem pelayanan
yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat (Depkes RI)
SPK
Merupakan suatu acuan atau
pedoman bagi seorang bidan dalam
melakukan sebuah tindakan.
Meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan oleh bidan.
Manfaat Penerapan SPK

Norma kinerja
Melindungi masyarakat
Menjaga kualitas pelayanan
Menentukan kompetensi yang
diperlukan bidan
Sebagai dasar menilai pelayanan
Menyusun perencanaan anggaran,
menyusun rencana pelatihan
Pengembangan kurikulum pendidikan
Membantu menentukan kebutuhan
operasional dalam penerapannya
STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN

Standar I : Metode Asuhan


Standar II : Pengkajian
Standar III : Diagnosa Kebidanan
Standar IV : Rencana Asuhan
Standar V : Tindakan
Standar VI : Partisipasi Klien
Standar VII : Pengawasan
Standar VIII : Evaluasi
Standar IX : Dokumentasi
Standar I : Metode Asuhan

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan


metode manajemen kebidanan dengan
langkah-langkah yaitu:
Pengumpulan data
Analisis data
Penentuan diagnosa
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Dokumentasi.
Definisi Operasional :
a. Ada format manajemen kebidanan yang
sudah terdaftar pada catatan medis.
b. Format manajemen kebidanan terdiri dari :
Format pengumpulan data
Rencana format pengawasan
Resume dan tindak lanjut catatan kegiatan
Evaluasi.
Standar II : Pengkajian
• Pengumpulan data tentang status kesehatan kilen
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
• Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis
Definisi Operasional :
a. Ada format pengumpulan data
b. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis
terfokus yang meliputi data :
Demografi identitas klien
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat kesehatan reproduksi
Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
Analisis data
Data dikumpulkan dari :
Klien/pasien, keluarga dan sumber lain
Tenaga kesehatan
Individu dalam lingkungan terdekat

Data diperoleh dengan cara :


Wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Standar III : Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan
analisis data yang telah dikumpulkan.
Definisi Operasional :
a. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan
kesenjangan yang dihadapi oleh klien /
suatu keadaan psikologis yang ada pada
tindakan kebidanan sesuai dengan
wewenang bidan dan kebutuhan klien.
b. Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan
padat, jelas, sistematis mengarah pada
asuhan kebidanan yang diperlukan oleh
klien
Standar IV : Rencana Asuhan

• Rencana Asuhan kebidanan dibuat


berdasarkan diagnosa kebidanan
Definisi Operasional :
a. Ada format rencana asuhan kebidanan
b. Format rencana asuhan kebidanan
terdiri dari:
Diagnosa
Rencana tindakan
Evaluasi
Standar V : Tindakan
• Tindakan kebidanan dilaksanakan
berdasarkan rencana dan perkembangan
keadaan klien : tindakan kebidanan
dilanjutkan dengan evaluasi keadaan
klien
Definisi Operasional :
a. Ada format tindakan kebidanan dan
evaluasi
b. Format tindakan kebidanan terdiri dari
tindakan dan evaluasi
c. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan perkembangan klien
d. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur tetap dan wewenang
bidan atau tugas kolaborasi
e. Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan
menerapkan kode etik kebidanan etika
kebidanan serta mempertimbangkan hak
klien aman dan nyaman
f. Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada
format yang telah tersedia
Standar VI : Partisipasi Klien

• Tindakan kebidanan dilaksanakan


bersama-sama / partisipasi klien dan
keluarga dalam rangka peningkatan
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.
Definisi Operasional :
a. Klien / keluarga mendapatkan informasi
tentang :
Status kesehatan saat ini
Rencana tindakan yang akan
dilaksanakan
Peranan klien / keluarga dalam
tindakan kebidanan
Peranan petugas kesehatan dalam
tindakan kebidanan
Sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan
b. Klien dan keluarga bersama-sama dengan
petugas melaksanakan tindakan kegiatan
Standar VII : Pengawasan

• Monitor / pengawasan terhadap klien


dilaksanakan secara terus menerus dengan
tujuan untuk mengetahui perkembangan
klien.
Definisi Operasional :
a. Adanya format pengawasan klien
b. Pengawasan dilaksanakan secara terus
menerus sitematis untuk mengetahui
keadaan perkembangan klien
c. Pengawasan yang dilaksanakan selalu
dicatat pada catatan yang telah disediakan
Standar VIII : Evaluasi
• Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus
menerus seiring dengan tindakan kebidanan
yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana
yang telah dirumuskan.
Definisi Operasional :
• Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakan
tindakan kebidanan.
• Klien sesuai dengan standar ukuran yang telah
ditetapkan
• Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana
yang telah dirumuskan
• Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah
disediakan
Standar IX : Dokumentasi
• Asuhan kebidanan didokumentasikan
sesuai dengan standar dokumentasi
asuhan kebidanan yang diberikan
Definisi Operasional :
a. Dokumentasi dilaksanakan untuk
disetiap langkah manajemen kebidanan
b. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur
sistimatis jelas dan ada yang
bertanggung jawab
c. Dokumentasi merupakan bukti legal
dari pelaksanaan asuhan kebidanan
Hubungan Standar Praktek Kebidanan Dengan
Hukum dan Perundang-undangan

Bidan merupakan suatu profesi yang


selalu mempunyai ukuran atau
standar profesi.

Standar profesi bidan yang terbaru


adalah diatur dalam PERMENKES RI
No. HK.02.02/ MENKES/149/2010
tentang izin dan penyelenggaraan
praktik bidan.
Lingkup Praktek Kebidanan yang
digunakan meliputi asuhan mandiri/
otonomi pada anak-anak, remaja putri
dan wanita dewasa selama kehamilan,
persalinan, dan nifas.

Hal ini berarti bidan memberikan


pengawasan yang diperlukan asuhan
serta nasehat bagi wanita selama masa
hamil, bersalin dan nifas.
Selamat
Belajar

Anda mungkin juga menyukai