Anda di halaman 1dari 25

LANDASAN HUKUM

DALAM PRAKTIK
PROFESI BIDAN
DOSEN :
Drg. KUSHAYATI KW
ASPEK HUKUM DALAM
PELAYANAN/PRAKTIK BIDAN
1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan
3. KEPMENKES RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Bidan
4. KEPMENKES RI Nomor 938/MENKES/SK/VII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
5. PERMENKES RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
KODE ETIK
DEFINISI
Kode etik adalah norma-norma yg
harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi dalam menjalankan tugas
profesinya dan di dalam
kehidupannya di masyarakat
Fungsi etika & moralitas dalam
pelayanan kebidanan
1. Menjaga otonomi setiap individu, khususnya
bidan dan klien
2. Menjaga kita utk melakukan tindakan kebaikan
3. Menjaga privacy individu
4. Mengatur manusia utk berbuat adil dan
bijaksana sesuai porsinya
5. Mengetahui apakah suatu tindakan dapat
diterima
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam
bertindak atau menganalisis suatu masalah
Tujuan kode etik:
1. Menjunjung tinggi martabat dan citra
profesi
2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan
para anggota
3. Meningkatkan pengabdian para anggota
profesi
4. Meningkatkan mutu profesi
Hak-hak klien
Hak klien adalah hak-hak pribadi yang
dimiliki manusia sebagai klien/pasien, yaitu:
1.Memperoleh informasi tentang tata
tertib/peraturan yg berlaku di tempat
pelayanan kesehatan
2.Mendapatkan pelayanan yg manusiawi,
adil dan jujur
3.Memperoleh pelayanan kebidanan tanpa
diskriminasi
4. Pasien berhak memilih bidan yg akan
menolongnya sesuai dg keinginannya
5. Pasien berhak mendapatkan informasi
meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan
bayi yg baru dilahirkan
6. Pasien berhak mendapat pendampingan
suami atau keluarga selama proses
persalinan berlangsung
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dg keinginannya dan
sesuai peraturan RS/tempat pelayanan
kesehatan
8. Pasien berhak meminta atas privasi dan
kerahasiaan penyakit yg diderita termasuk data-
data medisnya
9. Pasien berhak mendapatkan informasi yg
meliputi penyakitnya, tindakan yg akan
dilakukan, alternatif terapi lainnya, prognosis,
dan perkiraan biaya pengobatan.
10. Pasien berhak menolak tindakan yg hendak
dilakukan thd dirinya dan mengakhiri
pengobatan/perawatan atas tanggung jawabnya
sendiri setelah mendapat informasi yg lengkap
tentang penyakitnya
11. Pasien berhak didampingi keluarganya
dalam masa kritis
12. Pasien berhak atas keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam
perawatan
13. Pasien berhak menolak atau menerima
bimbingan moril maupun spiritual
14. Pasien berhak menerima perlindungan
hukum atas terjadinya kasusu malpraktik.
Tanggung jawab Bidan
Tanggung jawab/Responsibility berarti
keadaan yg dapat dipercaya dan terpercaya,
menunjukkan bahwa petugas kesehatan
profesional, menampilkan kinerja secara
hati-hati, teliti dan dilaporkan dengan jujur
(Koziers, 1983. Fundamental of Nursing)
Keharusan seseorang sebagai makhluk
rasional dan bebas untuk tidak mengelak
serta memberikan penjelasan mengenai
perbuatannya secara retrospektif atau
prospektif (Bertens, 1993:133)
Jenis tanggung-jawab Bidan
1. Tanggung jawab utama kepada Tuhan
2. Tanggung jawab kepada klien dan
masyarakat
3. Tanggung jawab terhadap atasan dan
teman sejawat
Tanggung gugat
Tanggung gugat/Akuntabiliti diartikan
sebagai bentuk partisipasi petugas dalam
membuat suatu keputusan dan belajar
dengan keputusan itu konsekuensi-
konsekuensinya(Koziers, 1983.
Fundamental of Nursing).
Bidan memiliki tanggung gugat artinya
bila ada pihak yg menggugat ia
menyatakan siap dan berani
menghadapinya yang berkaitan dg
kegiatan-kegiatan profesi bidan.
STANDAR PRAKTIK BIDAN

STANDAR I : Metode asuhan


Asuhan Kebidanan dilaksanakan dg metode manajemen
kebidanan melalui pengumpulan data, analisa data,
penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan dokumentasi
Definisi oprasional :
1. Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar
pada catatan medis.
2. Format manajemen kebidanan terdiri dari: pengumpulan
data, rencana format pengawasan resume dan tindak
lanjut catatan kegiatan dan evaluasi.
STANDAR II : Pengkajian
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan. Data dicatat dan
dianalisis.
Definisi oprasional :
1. Ada format pengumpulan data.
2. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis
3. Data dikumpulkan dari :
a. klien/pasien,keluarga dan sumber lain.
b. Tenaga kesehatan.
c. Individu dalam lingkungan terdekat.
4. Data diperoleh dengan cara :
a. Wawancara .
b. Observasi.
c. Pemeriksaan fisik.
d. Pemeriksaan penunjang.
STANDAR III : Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan
berdasarkan analisa data yg telah
dikumpulkan.
Definisi oprasional :
1.Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan
kesenjangan yang dihadapi oleh klien.
2.Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan
padat, jelas sistematis mengarah pada
asuhan kebidanan yang diperlukan oleh
klien.
STANDAR IV : Rencana asuhan
Rencana dibuat berdasarkan diagnosa
kebidanan.
Definisi oprasional :
1.Ada format rencana asuhan kebidanan.
2.Format rencana asuhan kebidanan terdiri
dari diagnosa, rencana tindakan dan
evaluasi.
STANDAR V : Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan
rencana dan perkembangan keadaan klien.
Definisi oprasional :
1. Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi
2. Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan
dan evaluasi.
3. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan perkembangan klien
4. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur tetap dan wewenang bidan
atau tugas kolaborasi.
5. Tindakan kebidanan dilaksanakan
dengan menerapkan kode etik
kebidanan,etika kebidanan serta
mempertimbangkan hak klien aman dan
nyaman.
6. Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada
format yang telah tersedia.
STANDAR VI : Partisipasi klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama klien dan
keluarga dalam upaya peningkatan, pemeliharaan dan
pemulihan kesehatan.

Definisi oprasional :
1. Klien dan keluarga mendapat informasi tentang:
Status kesehatan saat ini
Rencana tindakan yg akan dilakukan
Peranan klien/klg dalam tindakan kebidanan
Peranan petugas dlm tindakan kebidanan
Sumber2 yg dapat dimanfaatkan
2. Klien & klg bersama-sama petugas melaksanakan
kegiatan/tindakan
2. Klien dan keluarga dilibatkan dalam
menentukan pilihan dan mengambil
keputusan dalam asuhan
3. Klien dan keluarga diberdayakan dalam
terlaksananya rencana asuhan klien.
STANDAR VII: Pengawasan
Pemantauan/pengawasan thd klien
dilaksanakan terus menerus dg tujuan
mengetahui perkembangan keadaan
klien
Definisi operasional:
1. Ada format pengawasan klien
2. Pengawasan dilaksanakan terus-
menerus dan sistematis
3. Selalu dicatat pada catatan yg
disediakan
STANDAR VIII: Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus
menerus seiring dg tindakan kebidanan yg
dilakukan dan evaluasi rencana yg telah
dirumuskan.
Definisi operasional:
1. Evaluasi dilakukan setelah dilaksanakan
tindakan kebidanan sesuai dg standar yg
ditetapkan
2. Evaluasi dilaksanakan utk mengukur rencana
yg telah dirumuskan
3. Hasil evaluasi dicatat pada format yg telah
disediakan
STANDAR IX: Dokumentasi
Asuhan kebidanan didokumentasikan
sesuai dg standar dokumentasi asuhan
kebidanan.
Definisi operasional:
1. Dokumentasi dilaksanakan utk setiap
langkah manajemen kebidanan
2. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur,
sistematis, jelas dan bertanggung jawab
3. Dokumentasi merupakan bukti legal
pelaksanaan asuhan kebidanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai