NIM : 5111420033
Matkul : persamaan diferensial dengan aljabar linear
MATRIKS
Jika A adalah suatu matriks, maka entri pada baris ke-i dan kolom ke-j dapat dinyatakan
sebagai aij.
Syarat penjumlahan dan pengurangan matriks yaitu : jika terdapat dua matriks, misal
matriks A dan B, yang memiliki ordo sama, maka elemen-elemen yang seletak dapat dijumlahkan
atau dikurangkan. Jumlah matriks A dan matriks B dapat dinyatakan dengan A+B, sedangkan
selisih matriks A dan matriks B dapat dinyatakan dengan A – B.
Contoh :
Pada operasi perkalian skalar, sebuah matriks dikalikan dengan bilangan skalar. Jika
diketahui A merupakan suatu matriks dan K merupakan bilangan real, maka hasil perkalian K
dengan matriks A adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen A dengan K.
Contoh :
Berbeda dengan perkalian skalar yang hanya mengalikan setiap elemen matriks dengan bilangan
skalar, perkalian dua matriks memiliki aturan tersendiri. Syarat dua buah matriks, misal matriks
A dan matriks B, dapat dikalikan adalah jika banyaknya kolom matriks A sama dengan banyaknya
baris matriks B.
Untuk mencari hasil kali matriks A dengan matriks B ialah dengan mengalikan elemen pada baris-
baris matriks A dengan elemen pada kolom-kolom matriks B, kemudian jumlahkan hasil perkalian
antara baris dan kolom tersebut.
Contoh matriks :
Transpose Matriks
Transpose suatu matriks, misal matriks A, yang dilambangkan dengan At adalah sebuah matriks
yang disusun dengan cara menukarkan baris matriks A menjadi kolom matriks At dan kolom
matriks A menjadi baris matriks At.
Contoh :
Pada bagian ini kita akan melihat bahwa untuk menyelesaikan suatu system persamaan linear
x + 2y = 5
2x + y = 4
Pada proses penyelesaian di atas, langkah‐langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
2. Menukar baris
MATRIKS AUGMENTASI
1 2 5
2 1 4
ELIMINASI GAUSS
Misal akan dicari penyelesaian dari sistem persamaan linear sebagai berikut :
x + 2y + z = 8
2x + y − z = 1
3x + 2 y + z = 10
1 2 1 8
2 1 −1 1
3 2 1 10
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Metode ini hampir sama dengan metode eliminasi gauss. Untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan metode ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua system linear mempunyai solusi.
Example :
Sebagai contoh, jika kita mengalikan pada persamaan kedua dari system
x+y = 4
2x+2y = 6
Maka akan nampak bahwa tidak terdapat solusi karena menghasilkan system equivalen yang
saling bertolak belakang
x+y=4
x+y=3
Definisi : suatu sistem persamaan linear yang tidak memiliki solusi dinamakan tidak
konsisten.
x1 − 5x2 + 2x3 = 7
2x1 + x2 − 3x3 = 9
Penyelesaian persamaan linear dalam wujud matriks mampu dilakukan menempuh beberapa
kegiatan, yaitu dengan eliminasi Gauss atau mampu juga dengan kegiatan eliminasi Gauss-Jordan.
Namun, suatu sistem persamaan linier mampu diselesaikan dengan eliminasi Gauss untuk
mengubah wujud matriks teraugmentasi ke dalam wujud eselon-baris tanpa
menyederhanakannya. Kegiatan ini disebut dengan substitusi balik.
Sebuah sisitem persamaan linear mampu dituturkan homogen apabila benar bentuk :
Setiap sistem persamaan linear yang homogen bersifat yaitu tetap apabila semua sistem mepunyai
x1 = 0 , x2 = 0 , ... .. , xn = 0 sebagai penyelesaian. Penyelesaian ini disebut solusi trivial. Apabila
benar penyelesaian yang lain karenanya disebut solusi nontrivial.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/matriks-pengertian-operasi-determinan-invers-dan-
contoh-soal
http://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Aljabar-Linear_27403_p2k-unkris.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319832/pendidikan/HANDOUT+ALJABAR+LINEAR.pdf