Anda di halaman 1dari 7

GLAUKOMA

PENDAHULUAN

✓ Glaukoma merupakan penyebab kebutaan

terbanyak setelah katarak di seluruh dunia.

Berbeda dengan katarak, kebutaan yang

diakibatkan glaucoma bersifat permanen, atau

tidak dapat diperbaiki (irreversible).

✓Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam

upaya pencegahan dan penangan kasus

Anatomi mata

◦ Mata adalah organ yang

berbentuk bulat berisi cairan

yang dibungkus oleh tiga

lapisan yaitu sclera/kornea,

koroid/badan siliaris/iris, dan

retina.

◦ Sclera merupakan lapisan

kuat jaringan ikat yang

membentuk bagian putih

mata.

◦ Lapisan koroid, yang

berpigmen banyak dan

mengandung banyak

pembuluh darah yang

member nutrisi bagi retina.

Lapisan khoroid di sebelah

anterior mengalami

spesialisasi membentuk
badan siliaris dan iris.

FISIOLOGI SARAF OPTIK MATA

Saraf optik, juga

disebut saraf kranial II,

adalah

susunan saraf yang

berfungsi mengirimkan

informasi penglihatan

dari retina ke otak.

DEFINISI

Glaukoma merupakan penyakit yang

mengakibatkan kerusakan saraf optik

(neoropati optik) sehingga terjadinya

gangguan pada sebagian atau seluruh lapang

pandang, yang diakibatkan oleh tingginya

tekanan bola mata seseorang, biasanya

disebabkan karena adanya hambatan

pengeluaran cairan bola mata/aquous humor

(Kemenkes RI,2015)

Faktor yang mempengaruhi

Tekanan Intra Okular (TIO)

Tingkat produksi aqueous humor

oleh korpus siliaris

◦Resistensi aliran aqueous humor

◦Tingkat tekanan vena episkeral

BAGAIMANA TEKANAN BOLA MATA BISA MENINGKAT

➢Tekanan bola mata dapat meningkat akibat adanya hambatan aliran

ciran di dalam bola mata yang disebut akuos humor


➢Cairan ini diproduksi di dalam mata untuk memberikan nutrisi pada

jaringan di dalam mata, setelah itu cairain akan dikeluarkan melalui

saluran yang disebut trabekulum dan akhirnya keluar dari dalam mata

dan diserap oleh jaringan di sekitarnya

➢Apabila aliran keluar cairan ini terganggu, maka akan terjadi

penumpukan cairan dalam mata, sehingga tekanan mata akan

meningkat

➢Penyumbatan yang terjadi secara mendadak akan mneybabkan

gangguan aliran yang berat dan tekanan maya akan sangat tinggi

(glaucoma akut). Penyumbatan yang terjadi secata perlahan akan

mengakibatkan peningkatakan tekanan mata yang perlahan pula

(Glaukoma kronik)

KLASIFIKASI GLAUKOMA

GlaukomaPrimer

GlaukomaSekunder

Glaukoma Kongenital

Glaukoma Absolut

ETIOLOGI

1. Glaukoma primer

◦ Merupakan glaukoma yang tidak ketahui penyebabnya. Glaukoma

primer dibedakan menjadi dua jenis yaitu glukoma primer sudut

terbuka dan glukoma primer sudut tertutup. Glaukoma primer sudut

terbuka bersifat kronis, dan glukoma sudut tertutup biasanya bersifat

akut. Biasanya terjadi pada usia > 40 tahun.

2. Glaukoma sekunder

◦ Merupakan glaukoma yang terjadi akibat penyakit lain yaitu trauma

mata, pembedahan (misalnya pada setelah pembedahan katarak

yang mengakibatkn bilik mata depan yang tidak terbentuk dengan

cepat), kelainan lensa, kelainan uvea, penggunaan kortikosteroid


yang berlebihan, dan penyakit sistemik lainnya seperti DM dan

hipertensi

3. Glaukoma kongenital

Adalah glaukoma yang ditemukan sejak lahir yang

menyebabkan pembesaran mata bayi karena system

saluran pembuangan didalam mata bayi yang tidak

berfumngsi dengan baik (Kemenkes RI, 2015).

4. Glaukoma Absolut

Merupakan hasil akhir dari semua glaucoma tidak

terkontrol yang mengakibatkan mata keras, tidak

dapat melihat dan sering nyeri. Penderita mengalami

kebutaan total

Patofisiologi

Produksi Berlebihan

Pengeluaran di

sudut bilik mata

terganggu

Aliran humor aquous

terhambat pada celah

pupil

Menekan syaraf optic beserta seluruh serabut syaraf dan sel

penglihatan

Kematian sel -> Hilangnya penglihatan yang permanen

TANDA GEJALA

Pasien tampak sakit berat

• Sakit kepala

• Muntah muntah

• Penglihatan sangat kabur

• Kelopak mata bengkak


• Kongjungtiva bulbi sangat

hiperemis (injeksi siliar)

• Kornea berkabut

• Pupil dilatasi

• Ketajaman penglihatan

Menurun

RESIKO TERKENA GLAUKOMA

◦Usia > 40 tahun

◦Pemakaian steroid dalam jangka

waktu lama

◦Penyakit degeratif (DM/Hipertensi)

◦Riwayat glaucoma dalam keluarga

◦Riwayat trauma pada mata

◦Tekanan intra ocular yang tinggi

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

➢ Anamnesis

➢ Pemeriksaan TIO dengan Tonometetri

➢ Oftalmoskopi

➢ Perimetri

➢ Pemeriksaan Gonioskopi

➢ Pemeriksaaan lapang pandang

TERAPI

Kerusakan saraf optic yang disebabkan oleh

glaucoma bersifat irreversible

◦ Prinsip terapi dengan menurunkan TIO

dengan obat obatan atau bedah dengan

tujuan mempertahankan kondisi

◦ Penurunan TIO untuk mengurangi


progresifitas kerusakan saraf optic dan

kelainan lapangan pandang

TERAPI BEDAH LASER

1. Trabekulektomi (membuat lubang yang

menghubungkan bilik depan mata dengan

subkonjungtiva)

2. Trabukuloplasti laser (Membuat sikatriks/jaringan parut di

trabekulum sehingga celah melebar)

3. Gonioplasti/iridoplasti (membuat sikatriks di iris perifer

sehingga sudut menjadi terbuka)

4. Non penetrating surgery (menghubungkan bilik mata

depan tidak langsung

5. Tube shunt (Implat Baerveldt, Ahmed, Molteno →

menghubungkan bilik depan mata dengan

subkonjungtiva)

6. Sikldetruksi (Dengan krio atau laser → merusak badan

silier → produksi HA turun)

PENGKAJIAN PERAWAT

Nyeri pada mata

◦ Mual muntah dan berkeringat

◦ Mata merah, hyperemia konjungtiva, pandangan kabut

◦ Riwayat penyakit sistemik (DM, HT)

◦ Riwayat pembedahan mata sebelumnya

◦ Riwayat trauma mata

◦ Riwayat penyakit glaucoma dalam keluarga (keturunan)

◦ Stress

◦ Alergi

◦ Riwayat terpajan radiasi

◦ Riwayat pemakaian steroid dalam jangka waktu yang lama


DIAGNOSA KEPERAWATAN

➢Resiko cedera b.d disfungsi sensorik,

penurunan ketajaman penglihatan

➢Gangguan persepsi sensori visual bd

perubahan pada organ penglihatan

(kerusakan saraf optic)

➢Nyeri Akut bd agen cidera biologis

Anda mungkin juga menyukai