◆ Pendekatan Karakter
◆ Pendekatan Gaya
◆ Pendekatan Situasional
◆ Pendekatan Kontingensi
◆ Pendekatan Sarana-Tujuan
Jender
Pemimpin
Situasi Tujuan
Pengikut
Perubahan
1. Trait Approach
◆ Menurut pendekatan ini (disebut juga Great
Man Theory) kemampuan memimpin itu
bukan hasil belajar, melainkan merupakan
bakat seseorang yang dibawa sejak lahir.
Leaders are born, they are not made. Karena
itu ada karakter-karakter tertentu yang cocok
untuk kepemmpinan dan ada yang tidak.
◆ Pendekatan ini paling klasik dan menjadi
anggapan umum (mis: kebutuhan akan Orang
Kuat dalam masyarakat Indonesia).
Cara Kerjanya
◆ Trait approach mempelajari biografi tokoh-
tokoh besar atau kisah-kisah sukses seorang
pemimpin untuk menemukan karakter-
karakter mereka.
◆ Dari studi komparatif (Stogdill, Mann,
DeVader, Kirkpatrick dst.) ditemukan 5
karakter pokok pemimpin ideal, yaitu: (1)
kecerdasan;(2) keyakinan-diri;(3)
ketegasan;(4)integritas;(5)sosiabilitas
2. Style Approach
◆ Sementara trait approach memusatkan
diri pada kepribadian pemimpin, style
approach berfokus pada prilaku
pemimpin.
◆ Jika kepemimpinan itu suatu ‘gaya’, ia
dapat dipelajari/dilatih (seperti berbagai
gaya renang). Pemimpin juga dapat
mengubah gayanya.
Cara Kerjanya
◆ Gaya tergantng pada apakah seseorang
‘task-oriented’ atau ‘people-oriented’:
◆ 1. Authority-compliance
management: sangat ‘task-oriented’,
tapi tanpa ‘people-oriented’.
◆ 2. Country Club management: sangat
‘people-oriented’, tapi tanpa ‘task-
oriented’.
Lanjutan…
◆ 3. Team management: sangat ‘task-oriented’
sekaligus sangat ‘people-oriented’.
◆ 4. Impoverished Management: tanpa ‘task-oriented’
dan tanpa ‘people-oriented’. Disebut juga laissez-
faire.
◆ 5. Middle of the road management: agak ‘taks-
oriented’ dan agak ‘people-oriented’.
◆ 6. Paternalism: entah sangat ‘task-oriented’ atau
sangat ‘people-oriented’ (1 atau 2).
◆ 7. Opportunism: memakai segala gaya untuk
kepentingan pribadi.
3. Situational Approach
◆ 1. Merumuskan tujuan
◆ 2. Klarifikasi sarana
◆ 3. Memberi dukungan motivasional