Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN #3

Leadership
What does it mean to be Leader
Pendekatan Sifat
(Trait Approach atau Quality Approach)

Pendekatan sifat menganggap pemimpin itu


dilahirkan (given) bukan dilatih atau diasah.
Kepemimpinan terdiri atas atribut tertentu yang
melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal,
yang membedakan pemimpin dari pengikutnya.
Sebab itu, pendekatan sifat juga disebut teori
kepemimpinan orang-orang besar.
Pendekatan Sifat
Pendekatan ini juga membedakan
antara pemimpin yang efektif dengan
yang tidak efektif.

Fokus pendekatan sifat semata-mata


hanya pada pemimpin.

Pemimpin berbeda dengan


anggotanya, karena punya sejumlah
sifat kualitatif yang tidak dimiliki orang
pada umumnya.
Intelijensi; Pemimpin cenderung punya intelijensi dalam hal
kemampuan bicara, menafsir, dan bernalar yang lebih kuat
ketimbang yang bukan pemimpin.

Kepercayaan Diri; keyakinan akan kompetensi dan keahlian


yang dimiliki, dan juga meliputi harga diri serta keyakinan diri.

Determinasi; hasrat menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri


seperti berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung
menyetir.

Integritas; kualitas kejujuran dan dapat dipercaya. Integritas


membuat seorang pemimpin dapat dipercaya dan layak untuk
diberi kepercayaan oleh para pengikutnya.

Sosiabilitas; kecenderungan pemimpin untuk menjalin


hubungan yang menyenangkan. Pemimpin yang menunjukkan
sosiabilitas cenderung bersahabat, ramah, sopan, bijaksana,
dan diplomatis. Mereka sensitif terhadap kebutuhan orang lain
dan menunjukkan perhatian atas kehidupan mereka.
Stable/ Anti Neurotisisme
KTidak bertendensi pada pengalaman emosional yang negatif, mudah depresi,
gelisah, merasa tidak aman, mudah diserang, bermusuhan. Intinya tidak memiliki
ketidakstabilan dalam mengatur emosi ketika mengalami pengalaman negatif.

Ekstraversi
Kecenderungan menjadi sosiabel dan tegas serta punya semangat positif;

Keterbukaan
The Big Five

Kecenderungan menerima masukan, kreatif, berwawasan, dan punya rasa ingin


Personality

tahu;

Keramahan
Factors

Kecenderungan untuk menerima, menyesuaikan diri, bisa dipercaya, dan


mengasuh; dan

Kecermatan
Kecenderungan untuk teliti, terorganisir, terkendali, dapat diandalkan, dan bersifat
menentukan
Pendekatan Keahlian Pendekatan Keahlian punya fokus yang sama dengan pendekatan sifat
yaitu individu (pemimpin). Bedanya, jika pendekatan sifat menekankan
(Skills Approach) pada karakter personal pemimpin yang bersifat given by God, maka
pendekatan keahlian menekankan pada keahlian dan kemampuan
yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapapun yang ingin
menjadi pemimpin organisasi.

Jika pendekatan sifat mempertanyakan siapa saja yang mamp[u untuk


menjadi pemimpin, maka pendekatan keahlian mempertanyakan apa yang
harus diketahui untuk menjadi seorang pemimpin.

Defenisi pendekatan keahlian adalah kemampuan seseorang untuk


menggunakan pengetahuan dan kompetensi yang ada dalam dirinya
untuk mencapai seperangkat tujuan. Keahlian, menurut pendekatan
keahlian, dapat dipelajari, diteliti, dan dikembangkan.
KEAHLIAN ADMINISTRATIF DASAR
❖ Keahlian Teknis.
Keahlian ini merupakan pengetahuan mengenai dan kemahiran atas enis pekerjaan
tertentu. Keahlian ini meliputi kecakapan tertentu, kemampuan analitis, dan
kemampuan menggunakan alat dan teknik yang tepat.

❖ Keahlian Interpersonal - Manusia (SDM)


Keahlian Manusia adalah pengetahuan mengenai dan kemampuan bekerja dengan orang
lain. Keahlian ini beda dengan keahlian teknis, di mana keahlian manusia berorientasi
manusia(SDM), sementara keahlian teknis berorientasi benda.

❖ Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual adalah kemampuan untuk bekerja engan gagasan-gagasan dan
konsep-konsep. Pemimpin yang punya keahlian konseptual merasa nyaman tatkala bicara
tentang ide yang membentuk suatu organisasi dan dapat melibatkan diri kedalamnya.
❖ Model Keahlian Baru dikenal juga dengan nama Model
(Capabilities)
Kapabilitas. Model ini menguji hubungan antara
pengetahuan dan keahlian seorang pemimpin dengan
kinerja yang ditunjukkan oleh pemimpin tersebut dalam
memimpin.
Keahlian

❖ Kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) saja


namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail
sehingga benar-benar menguasai kemampuannya dari
titik kelemahan hingga cara mengatasinya.
Pendekatan Gaya ❖ Pendekatan gaya kepemimpinan fokus pada apa yang benar-benar
(Style Approach) dilakukan oleh pemimpin dan bagaimana cara mereka bertindak.
Pendekatan ini juga memperluas kajian kepemimpinan dengan bergerak
kearah tindakan-tindakan pemimpin terhadap staf di dalam aneka situasi.

❖ Pendekatan ini menganggap kepemimpinan apapun selalu menunjukkan


dua perilaku umum:
Perilaku Kerja, memfasilitasi dan membantu anggota kelompok
mencapai tujuannya.
Perilaku Hubungan, membantu bawahan untuk merasa nyaman baik
dengan diri sendiri, dengan orang lain, maupun dengan situasi dimana
mereka berada.

❖ Tujuan utama pendekatan gaya kepemimpinan adalah menjelaskan


bagaimana pemimpin mengkombinasikan kedua jenis perilaku kerjadan
hubungan) guna mempengaruhi bawahan dalam upayanya mencapai
tujuan organisasi.
❖ Riset Ohio State University yang memberi
perhatian yang lebih dari sekadar sifat dalam
mengkaji kepemimpinan.

❖ Riset yang diadakan di University of Michigan


yang mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan
menjalankan fungsinya di dalam kelompok
kecil.

❖ Riset yang diawali oleh Blake dan Mouton di


yang mengeksplorasi bagaimana pemimpin
menggunakan perilaku kerja dan hubungannya
dalam konteks organisasi.
Gaya Kepemimpinan:
❖ Team Leader
❖ Authority/Obedience
(Authority-Compliance)
❖ Middle-of-the-Road
❖ Country-Club
❖ Impoverished

Gaya Manajemen
Kepemimpinan:
❖ Paternalistik
❖ Maternalistik
❖ Oportunistik
❖ Gaya Taat Otoritas (Authority-Compliance).
Menggambarkan pemimpinyang dikendalikan oleh pencapaian hasil atau
target, dengan sedikit atau bahkan tidak ada perhatian pada manusia
kecuali dalam rangka keterlibatan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan.

❖ Gaya Country-Club.
Menggambarkan pemimpin dengan perhatian tinggi pada orang tetapi
rendah perhatiannya pada hasil atau produksi.

❖ Gaya Lemah (Impoverished Management).


Menggambarkan pimpinan yang punya sedikit perhatian baik atas orang
ataupun produksi.

❖ Gaya Middle-of-the-Road (Gaya Jalan Tengah). Menggambarkan


pemimpin yang kompromistik, yang punya perhatian menengah atas
pekerjaan dan perhatian tengah atas orang-orang yang melakukan
pekerjaan.

❖ Gaya ManajemenTim. Memberi tekanan seimbang, baik pada pekerjaan


ataupun hubungan antar personal
Gaya Paternalistik/Maternalistik.
Mengintegrasikan perhatian tinggi atas pekerja
sekaligus dan pekerjaan.
Namun, mungkin pula ada pemimpin yang
menerapkan secara sekaligus, baik perhatian tinggi
pada orang maupun perhatian tinggi pada
produksi, tetapi tidak dengan cara yang integratif.

Gaya oportunis merujuk pada pemimpin yang


secara oportunistik menggunakan aneka kombinasi
dari 5 gaya resmi(nomor1 s/d 5) guna meningkatkan
karier mereka.
TERIMA KASIH

DILANJUT
PERTEMUAN #4

Anda mungkin juga menyukai