Anda di halaman 1dari 34

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN
KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : NURMALA SARI


STAMBUK : 15020200144
KELAS : C7
KELOMPOK :1
ASISTEN : ANDI NUR ALAM AMALIAH Z

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
KARBOHIDRAT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu bahan makanan sumber energi untuk tubuh,


karbohidrat tersebar luas di alam, baik dalam jaringan hewan maupun
jaringan tanaman . Melalui proses fotosintesis, bagian-bagian tanaman
yang mengandung klorofil dapat membentuk karbohidrat. Bahan baku
biosintesis karbohidrat melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah
karbon dioksida dari udara dan air dari dalam tanah. Dewasa ini,
karbohidarat tidak saja sangat penting sebagai sumber energi untuk
tubuh, beberaapa diantaranya dapat dipakai sebagai bahan baku untuk
pembentukan senyawa-senyawa baru yang mempunyai kegunaan
khusus. Melalui proses fermentasi, amilum atau zat tepung dapat
diubah menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
Nama karbohidrat dikemukakan pertama kali oleh ahli kimia prancis.
Nama tersebut diberikan untuk golongan senyawa-ssenyawa organik
yang tersusun antar unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; dalam
senyawa-senyawa ini, dua unsur yang trakhir mempunyai
perbandingan 2:1 , seperti perbandingan hidrogen dan oksigen pada
air. Mereka menganggap senyawa-senyawa ini merupakan hidrat dari
karbon (hydrate decarbone) yang mempunyai rumus perbandingan
Cn(H2O)m ; n=m atau kelipatan urutan bilangan bulat seterusnya,
misalnya glukosa adalah C6H12O6 atau laktosa adalah C12H22O11.
Akhirnya pada tahun 1880-an disadari bahwa anggapan “hidrat dari
karbon” merupakan anggapan yang keliru, dan karbohidrat sebenarnya
adalah polihidriksi aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari
keduanya. Meskipun, nama karbohidrat tidak menggambarkan nama
yang tepat, nama ini sampai sekarang masih banyak digunakan.
Sakarida atau zat gula adalah nama yang sering dipakai sebagai
pengganti nama karbohidrat

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Ada beberapa senyawa organik bukan karbohidrat, seperti asam


asetat (C2H4O2) atau asam laktat (C3H6O3), mempunyai rumus
perbandingan seperti yang dimiliki karbohidrat. Sebaliknya, ada
beberapa senyawa organik, seperti ramnosa (C6H10O5) atau
dioksiribosa, yang tidak menunjukkan perbandingan jumlah hidrogen
dan oksigen seperti dalam rumus karbohidrat, justru mempunyai sifat
seperti sifat karbohidrat. Dewasa ini, karbohidrat telah banyak dikenal
memiliki struktur kimia yang mengandung unsur nitrogen atau unsur
belerang, selain unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang selalu ada .
(Damin Sumardjo, 2008)
1.2 Maksud percobaan

Mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan tentang struktur, tata nama, dan penggolongan


senyawa karbohidrat

2. Menganalisis senyawa golongan karbohidrat

1.3 Tujuan percobaan

Untuk mengetahui dan memahami :

1. Struktur, tata nama, dan penggolongan senyawa karbohidrat


2. perbedaan karbohidrat kelompok monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori umum

Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Berdasarkan


rumus umumnya, karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrat
(air/H2O). Karbohidrat merupakan derivate senyawa karbonil
(aldehid atau keton) yang juga memiliki beberapa gugus hidroksil
(polihidroksil). Karbohidrat dikenal juga dengan nama sakarida.
Karbohidrat tersebar luas dalam tubuh serta hewan. Dalam tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan mencakup
selulosa dan pati. Pada jaringan hewan, karbohidrat terdapat dalam
bentuk glukosa dan glikogen.
Karbohidrat dapat berupa sakarida tunggal (monosakarida)
atau dalam bentuk polimernya (oligosakarida dan polisakarida).
Berdasarkan jumlah sakarida, maka karbohidrat dapat dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.
(Septi Handayani dkk., 2020)

Monosakarida merupakan karbohidrat yang sederhana,


molekulnya terdiri beberapa atom karbon saja dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.
• Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa, disebut dekstrosa karena
memiliki sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah
kanan. Di alam, glukosa ditemukan dalam buah-buahan dan
madu lebah.
• Fruktosa
Fruktosa adalah ketoheksosa dengan sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut levulosa. Pada
umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

manis. Fruktosa berikatan dengan glukosa membentuk


sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-hari sebagai
pemanis, berasal dari tebu atau bit.
• Galaktosa
Galaktosa jarang terdapat bebas di alam, pada umumnya
berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula
yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa
kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air.
Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya
terpolarisasi ke kanan.

Oligosakarida adalah polimer dengan derajat polimerisasi 2


sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang
terdiri dari dua molekul disebut disebut disakarida, bila tiga molekul
disebut triosa, bila sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa,
laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa.
• Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang pada hidrolisis
menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sama atau
berlainan, misalnya sukrosa, maltose dan laktosa.
• Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang berasal dari tebu, bit, buah nanas
dan wortel, melalui hidrolisis sukrosa akan terpecah dan
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa, berbeda
dengan disakarida yang lain. Sukrosa tida mempunyai daya

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

mereduksi sama sekali, karena gugus pereduksi kedua


satuan itu ikat mengikat. Terdiri dari glukosa dan fruktosa.
• Maltose
Maltose terbentuk dari dua molekul glukosa, terjadi ikatan
karbon nomor 1 dan atom nomor 4, oleh karenanya maltose
masih mempunyai gugus –OH glikosidik dan dengan
demikian masih mempunyai mempunyai sifat mereduksi.
Maltose terbentuk dalam proses hidrolisis amilum dengan
asam maupun enzim.
• Laktosa
Hidrolisis laktosa menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa.
Ikatan galktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor
1 pada galaktosa dan atom nomor 4pada glukosa. Oleh
karenanya molekul laktosa masih mempunyai gugus –OH
glikosidik.

Polisakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari sepuluh


satuan monosakarida dan dapat berantai lurus atau bercabang.
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang
kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan
oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan struktur
molekul polisakarida.
• Pati
Pati merupakan bentuk karbohidrat yang disimpan dalam
bentuk karbohidrat tanaman. Pati terdiri dari 2 fraksi yang
dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut
amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

• Selulosa
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulos, pectin, dan protein membentuk struktur jaringan
yang memperkuat dinding sel tanaman. Turunan selulosa
yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering
dipakai dalam industry makanan untuk mendapatkan tekstur
yang baik.
(Agus Susilo dkk,. 2019)

• Uji pengenalan karbohidrat


1. Uji Molisch
Dasar uji ini adalah heksosa atau pentosa mengalami
dehidrasi oleh pengaruh asam sulfat pekat menjadi
hidroksimetilfurfural atau furfural dan kondensasi aldehida
yang terbentuk ini dengan α-naftol membentuk senyawa
yang berwarna khusus untuk polisakarida dan disakarida.
Reaksi ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu hidrolisis
polisakarida dan disakarida menjadi heksosa atau
pentosa, dan diikuti oleh proses dehidrasi dan proses
kondensasi

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Reaksi dehidrasi heksosa

Reaksi kondensasi hidrosimetilfurfural dengan alfanaftol

(Damin Sumardjo, 2008)

2. Uji Seliwanoff
Uji seliwanoff dipakai untuk menunjukkan adanya
ketoheksosa, misalnya fruktosa. Pereaksi seliwanoff
adalah resorsinol dalam asam klorida encer. Pendidihan
fruktosa dengan pereaksi seliwanoff menghasilkan
larutan berwarna merah.
Dua tahap reaksi terjadi dalam pendidihan ini, yaitu
dehidrasi fruktosa oleh HCl yang ada dalalam pereaksi
seliwanoff membentuk hidroksimetilfurfural yang
terbentuk dengan resorsinol membentuk senyawa
berwarna merah.
Sakarosa akan memberikan hasil yang sama bila diuji
dengan uji ini sebab sakarosa akan mengalami hidrolisis
menjadi glukosa dan fruktosa dalam proses ini. Fruktosa
yang terbentuk ini memberikan warna merah.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Reaksi dehidrasi fruktosa

Reaksi kondensasi hidrosimetilfurfural dengan resorsinol


(Damin Sumardjo, 2008)

3. Uji Benedict
Modifikasi pereaksi fehling adalah pereaksi
benedict,yang merupakan campuran 17,3 gram kupri
sulfat, 173 gram natrium sitrat, dan 100 gram natrium
karbonat dalam 100 ml air
Pemanasan karbohidrat pereduksi dengan pereaksi
Benedict akan terjadi perubahan warna dari biru
→hijau→kuning→kemerah-merahan dan akhirnya
terbentuk endapan merah bata kupro oksida apabila
konsentrasi karbohidrat pereduksi cukup tinggi.
Seperti hanya peraksi fehling, dalam reaksi ini,
karbohidrat perduksi akan teroksidasi menjadi asam onat,
sedangkan pereaksi benedict (sebagai Cu++) akan
tereduksi menjadi kupro oksida. Jadi, dalalm uji ini terjadi
proses oksidasi dalam proses reduksi.

Reaksi karbohidrat pereduksi dengan reaksi Benedict


(Damin Sumardjo, 2008)

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

4. Uji Barfoed
Berberda dengan pereaksi-pereaksi lain yang
digunakan untuk menunjukkan karbohidrat pereduksi,
pereaksi Barfoed bersifat asam. Pereaksi ini dibuat
dengan melarutkan 13,3 gram kristal kupri sulfat netral
dalam 200 ml air. Setelah di saring, foltrat ditambah
dengan 1,8 ml asam asetat glasial.
Pada pemanasan karbohidrat pereduksi dengan
pereaksi Barfoed sebagai ion kupri (Cu++) menjadi
endapan kupro oksida.
Susunan asam dalam pereaksi Barfoed dapat
mengakibatkan waktu terjadinya pengendapan kupro
oksida pada reaksi dengan disakarida dan monosakarida
berbeda . Pada konsentrasi dan kondisi yang sama,
disakarida memberikan endapan lebih lambat daripada
monosakarida. Berdasarkan hal ini, uji Barfoed dapat
digunakan untuk membedakan disakarida dan
monosakarida.
(Damin Sumardjo, 2008)

5. Uji Iodin
Prinsip analisis karbohidrat secara kualitatif dengan uji
iod yaitu terjadinya kondensasi iodin dengan karbohidrat
sehingga menghasilkan warna yang khas . Reaksi iodin
dengan amilum akan membentuk kompleks bir,
sedangkan reaksi glikogen dengan iodin akan membentuk
warna merah.
Uji iodin tidak bisa digunkan untuk analisis karbohidrat
jenis monosakarida. Hal ini dikarenakan kondensasi iodin
oleh monosakarida tidak terjadi. Uji iodin bisa digunakan

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

untuk identifikasi kebaradaan karbohidrat hewani atau


nabati pada suatu produk pangan atau makanan.
(Yoni Atma, 2018)
6. Uji Fehling
Pereaksi Fehling terdiri atas fehling A (34,65 gram
kupri sulfat dalam 500 ml air) dan Fehling B (campuran
173 gram natrium hidroksida dan 125 gram kalium natrium
tartrat dalam 500 ml air ). Campuran larutan Fehling A dan
larutan Fehling B merupakan larutan berwarna biru.
Pereaksi Fehling ditambah karbohidrat pereduksi,
kemudian dipanaskan, akan terjadi perubahan warna dari
biru →hijau →kuning →kemrah-merahan dan akhirnya
terbentuk endapan merah bata kupro oksida bila jumlah
karbohidrat pereduksi banyak.

Reaksi karbohirat pereduksi dengan pereaksi fehling

Dalam reaksi ini, karbohidrat pereduksi akan diubah


menjadi asam onat yang membentuk garam karena adaanya
basa, sedangkan pereaksi Fehling akan mengalami reduksi
sehingga tembaga bermartabat dua berubah menjadi
tambaga bermartabat satu.
(Damin Sumardjo, 2008)
7. Uji Osazone
Uji Osazone dilakukan dengan bantuan mikroskop.
Prinsipnya yakni jika larutan gula direaksikan dengan
phenyl hidrazin dan natrium asetat akan menghasilkan
bentuk kristal-kristal kecil yang kemudian dapat dilihat

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

serta diamati menggunakan mikroskop. Kristal yang


terbentuk dalam uji Osazone bisa berupa jarum,
sunflower, shaped dan cotton ball shaped.
(Yoni Atma, 2018)

2.2 Uraian bahan

1. Amilum (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi :AMILUM
Nama lain :Amilum
Rumus molekul :C6H20O10.H2O
Rumus struktur :

Pemerian :Serbuk halus, kadang-kadang berupa


gumpalan kecil, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol (95%)
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan :Sebagai sampel.

2. Sukrosa (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi :SUKROSA
Nama lain :Sukrosa
Rumus molekul : C12H22O11
Rumus struktur :

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Pemerian :Hablur tidak berwarna


Kelarutan :Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95%)
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan :Sebagai sampel.

3. Glukosa (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi :GLUCOSUM
Nama lain :Glukosa
Rumus molekul :C6H12O6.H2O
Rumus struktur :

Pemerian :Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa


manis
Kelarutan :Mudah larut dalam air
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai sampel

4. α-naftol/Molisch (Dirjen POM, 1979)


Nama :α-naftol
Rumus molekul : C10H7OH
Rumus struktur :

Pemerian :Hablur; tidak berwarna atau putih atau serbuk


hablur putih bau khas

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Kelarutan :Larut dalam 5 bagian etanol (95%) P,


membentuk larutan, tidak lebih dari agak keruh,
tidak berwarna atau hampir tidak berwarna,
tanpa warna merah kersen pucat
Kegunaan :Sebagai pereaksi

5. Asam sulfat (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi :ACIDUM SULFURICUM
Nama lain :Asam sulfat
Berat molekul :163,39
Rumus molekul :H2SO4
Rumus struktur :

Pemerian :Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak


berwarna; jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas
Kelarutan :Dapat larut dalam air
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaaan :Sebagai pereaksi

6. Iodium (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi :IODIUM
Nama lain :Iodium
Berat molekul :126,91
Rumus molekul :I2
Rumus struktur :

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Pemerian :Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti


logam; hitam kelabu; bau khas
Kelarutan :Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol (95%) P, dalam lebih
kurang 80 bagian gliserol P dan dalam lebih
kurang 4 bagian karbondiosulfida P; larut dalam
kloroform dan dalam karbontetraklorida P
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaaan :Sebagai pereaksi

7. Fehling A (Dirjen POM, 1979)


Nama :FEHLING A
Rumus molekul :CuSO4.5H2O
Pemerian :Cairan berwarna biru, tidak berbau
Kelarutan :Mudah larut dalam air
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai pereaksi

8. Fehling B (Dirjen POM, 1979)


Nama :FEHLING B
Rumus molekul :KNaC4H4O6.4H2O
Pemerian :Cairan tidak berwarna
Kelarutan :Mudah larut dalam air
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai pereaksi

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

9. Benedict (Dirjen POM, 1979)


Nama :BENEDICT
Rumus molekul :CuSO4.5H2O
Kelarutan :Larut dalam air, lebih mudah atau cepat larut
dengan bantuan pemanasan atau pendidihan
air
Kegunaan :Sebagai pereaksi
10. Fenilhidrazina-hidroklorida (Dirjen POM, 1979)
Nama :FENILHIDRAZINA HIDROKLORIDA
Rumus molekul :C6H5.NH.NH2.HCl
Pemerian :Serbuk hablur; putih atau sedikit berwarna,
pada penyimpanan menjadi coklat, terutama
oleh pengaruh cahaya langsung
Kelarutan :Larut dalam air daan dalam etanol (95%) P
Kegunaan :Sebagai pereaksi

2.3 Prosedur Kerja (Anonim. 2021)

A. Uji Molisch
1. Siapkan 3 tabung reaksi
2. Tabung 1 diisi larutan glukosa
3. Tabung 2 diisi larutan sukrosa
4. Tabung 3 diisi larutan amilum
5. Dimasukkan 15 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
6. Ditambahkan 3 tetes pereaksi molisch, dicampurkan dengan
baik
7. Dimiringkan tabung reaksi lalu dialirkan dengan hati-hati 1 ml
H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar bercampur (jangan
dikocok)
8. Diamati pembentukan cincin berwarna ungu

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

B. Uji Iodium
1. Siapakan 3 tabung reaksi
2. Dimasukkan 3 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
3. Ditambahkan 2 tetes larutan iodium
4. Diamati warna biru, ungu hingga coklat yang terbentuk
C. Uji Fehling
1. Siapkan 3 tabung reaksi
2. Tabung 1 diisi larutan glukosa
3. Tabung 2 diisi larutan sukrosa
4. Tabung 3 diisi larutan amilum
5. Dimasukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi dan 10
tetes pereaksi Fehling A dan Fehling B, homogenkan
6. Dipanaskan perlahan-lahan, dinginkan
7. Diperhatikan warna dan endapan merah bata yang terbentuk
D. Uji Benedict
1. Siapkan 3 tabung reaksi
2. Tabung 1 diisi larutan glukosa
3. Tabung 2 diisi larutan sukrosa
4. Tabung 3 diisi larutan amilum
5. Dimasukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi dan 15
tetes pereaksi benedict, homogenkan
6. Panaskan pada lampu spritus, dinginkan
7. Perhatikan warna dan endapan merah bata yang terbentuk
E. Uji Barfoed
1. Siapkan 2 tabung reaksi
2. Tabung 1 diisi larutan glukosa
3. Tabung 2 diisi larutan sukrosa
4. Dimasukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi dan
10 tetes pereaksi barfoed, homogenkan
5. Panaskan pada tangas air
6. Diamati warna dan endapan merah bata yang terbentuk

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

F. Uji Seliwanoff
1. Siapkan 2 tabung reaksi
2. Tabung 1 diisi larutan glukosa
3. Tabung 2 diisi larutan sukrosa
4. Dimasukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi
seliwanoff kedalam tabung reaksi
5. Panaskan pada lampu spritus
6. Diamati warna larutan, hasil positif dengan terbentuknya
larutan berwarna merah orange
G. Uji Osazon
1. Siapkan 2 tabung reaksi
2. Tabung 1 diisi larutan glukosa
3. Tabung 2 diisi larutan sukrosa
4. Dimasukkan 2 ml larutan uji kedalam tabung reaksi
5. Ditambahkan seujung spatel fenilhidrazin-hidroklorida dan
Kristal natrium asetat
6. Dipanaskan dalam penangas air mendidih selama beberapa
menit
7. Dinginkan perlahan-lahan dibawah air keran
8. Diamati Kristal yang terbentuk dan didentifikasikan dibawah
mikroskop

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
• Tabung Reaksi
• Rak Tabung Reaksi
• Pipet Tetes
• Gegep Kayu
• Pemanas Bunsen
3.2 Bahan Praktikum
1. SAMPEL
• Glukosa (monosakarida)
• Sukrosa (disakarida)
• Amilum (polisakarida)
2. PEREAKSI
• Asam Sulfat Pekat (H2SO4)
• Pereaksi Molisch
• Pereaksi Iodium
• Pereaksi Fehling A dan Fehling B
• Pereaksi Benedict
• Pereaksi Barfoed
• Pereaksi Seliwanoff
• Fenilhidrazinhidroklorida
• Kristal Natrium Asetat

3.3 Cara Kerja


1) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Pereaksi Molisch
• Disiapkan 3 buah tabung reaksi.
• Tabung reaksi pertama diisi dengan 15 tetes glukosa, tabung
kedua diisi dengan 15 tetes sukrosa dan tabung ketiga diisi
dengan 15 tetes amilum.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

• Setelah itu, ketiga tabung reaksi tersebut masing-masing


ditambahkan 3 tetes pereaksi Molisch lalu di homogenkan.
• Setelah itu, ditambahkan masing-masing 1 ml asam sulfat
pekat (H2SO4) yang dilakukan pada lemari asam dan harus
berhati-hati. Penambahan asam sulfat pekat atau H2SO4
dilakukan dengan cara dialiri pada dinding tabung reaksi.
• Setelah itu, tabung reaksi dilarang dikocok.
• Hasil yang diperoleh adalah terbentuknya cincin yang
berwarna ungu dan untuk ketiga tabung reaksi semuanya
membentuk cincin yang berwarna ungu baik pada tabung
yang berisi glukosa, sukrosa dan amilum dengan urutan
kecepatan glukosa lebih cepat terbentuk cincin berwarna
ungu kemudian sukrosa dan amilum.

2) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Pereaksi Iodium


• Disiapkan 3 buah tabung reaksi.
• Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 3 tetes glukosa, 3
tetes sukrosa dan 3 tetes amilum.
• Kemudian pada ketiga tabung reaksi ditambahkan 2 tetes
pereaksi iodium.
• Setelah itu dihomogenkan.
• Adapun hasil yang diperoleh adalah untuk tabung reaksi yang
berisi glukosa dan sukrosa tetap berwarna bening sedangkan
tabung reaksi yang berisi amilum terbentuk kompleks yang
berwarna biru tua/ungu tua yang menandakan bahwa
hasilnya positif.

3) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Pereaksi Fehling


• Disiapkan 3 buah tabung reaksi.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

• Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 5 tetes glukosa, 5


tetes sukrosa dan 5 tetes amilum.
• Kemudian ketiga tabung reaksi tersebut masing-masing
ditambahkan 10 tetes pereaksi Fehling A dan 10 tetes
pereaksi Fehling B.
• Setelah itu dihomogenkan.
• Selanjutnya dipanaskan pada pemanas Bunsen.
• Adapun hasil yang diperoleh adalah pada tabung pertama
yang berisi glukosa terbentuk larutan dan endapan yang
berwarna merah bata sedangkan tabung yang berisi sukrosa
dan amilum warnanya tetap warna biru dan tidak terbentuk
endapan berwarna merah bata. Uji ini dilakukan untuk
mengindentifikasi gula pereduksi.

4) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Pereaksi Benedict


• Disiapkan 3 buah tabung reaksi.
• Tabung pertama diisi dengan 5 tetes glukosa, tabung kedua
diisi dengan 5 tetes sukrosa dan tabung ketiga diisi dengan 5
tetes amilum.
• Setelah itu ketiga tabung reaksi masing-masing ditambahkan
15 tetes pereaksi benedict.
• Setelah itu dihomogenkan dan dipanaskan pada pemanas
Bunsen.
• Adapun hasil yang diperoleh adalahpada tabung pertama
yang berisi glukosa akan terbentuk endapan berwarna merah
bata sedangkan pada tabung kedua dan ketiga yang masing-
masing berisikan sukrosa dan amilum tetap berwarna biru. Uji
ini dilakukan untuk mengidentifikasi gula pereduksi.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

5) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Pereaksi Barfoed


• Disiapkan 2 tabung reaksi.
• Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 10 tetes glukosa
pada tabung reaksi pertama dan 10 tetes sukrosa pada
tabung reaksi kedua.
• Kemudian kedua tabung tersebut masing-masing diisi dengan
10 tetes pereaksi barfoed.
• Selanjutnya dihomogenkan dan dipanaskan pada pemanas
Bunsen.
• Adapun hasil yang diperoleh adalah untuk tabung yang berisi
glukosa maka akan diperoleh endapan yang berwarna merah
bata sedangkan tabung yang berisi sukrosa tidak terbentuk
endapan merah bata.

6) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Pereaksi Seliwanoff


• Disiapkan 2 buah tabung reaksi.
• Masing-masing diisi dengan 10 tetes glukosa pada tabung
reaksi pertama dan 10 tetes sukrosa pada tabung reaksi
kedua.
• Selanjutnya kedua tabung reaksi tersebut ditambahkan
masing-masing 5 tetes pereaksi seliwanoff lalu
dihomogenkan dan dipanaskan pada pemanas Bunsen.
• Adapun hasil yang diperoleh yaitu tabung reaksi yang berisi
glukosa tetap berwarna bening sedangkan pada tabung
reaksi kedua yang berisi sukrosa akan terbentuk larutan yang
berwarna merah ceri. Uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi
adanya gula ketosa.

7) Uji Identifikasi Karbohidrat dengan Uji Osazon


• Disiapkan 2 buah tabung reaksi.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

• Masing-masing tabung reaksi pada tabung pertama diisi 2 ml


glukosa dan pada tabung reaksi kedua diisi dengan 2 ml
sukrosa.
• Setelah itu, kedua tabung masing-masing diisi dengan
fenilhidrazinhidroklorida dan kristal natrium asetat.
• Setelah itu, dihomogenkan dan dipanaskan pada pemanas
Bunsen.
• Setelah pemanasan, kemudian didinginkan dibawah air yang
mengalir.
• Setelah itu diambil beberapa tetes larutan dan diteteskan
pada obyek glass lalu ditutup menggunakan deglass.
• Selanjutnya, sampel diamati menggunakan mikroskop
dengan pembesaran yang disesuaikan.
• Adapun hasil yang diperoleh adalah pada tabung pertama
yang berisi glukosa akan terlihat kristal berbentuk seperti
jarum kemudian untuk tabung yang kedua yang berisi sukrosa
yang terdiri dari glukosa dan fruktosa berbentuk seperti kristal
jarum akan tetapi untuk kristal fruktosa lebih halus
dibandingkan kristal pada glukosa.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
NO. Golongan
Sampel Keterangan
Karbohidrat

1. Monosakarida Glukosa C6H12O6

2. Disakarida Sukrosa C12H22O11

3. Polisakarida Amilum C6H10O10

Pereaksi Spesifik Perubahan yang Golongan

Dalam Karbohidrat Terjadi Karbohidrat

1. Uji Molisch Terbentuk cincin Monosakarida


berwarna ungu Disakarida
Polisakarida
2. Uji Iodium Terbentuk
kompleks Polisakarida
berwarna biru
tua/ungu tua
3. Uji Fehling Terbentuk warna
dan endapan Monosakarida
merah bata
4. Uji Benedict Terbentuk warna
dan endapan Monosakarida
merah bata
5. Uji Barfoed Terbentuk
endapan merah Monosakarida
bata
6. Uji Seliwanoff Terbentuk warna Disakarida
merah ceri

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

7. Uji Osazon Terbentuk kristal Monosakarida


Disakarida

1. Uji Molisch

No. Sampel uji Hasil Uji Molisch Karbohidrat (+/-)

1. Glukosa Terbentuk cincin +


ungu

2. Sukrosa Terbentuk cincin +


ungu

3. Amilum Terbentuk cincin +


ungu

2. Uji Iodium

No. Sampel uji Hasil Uji Iodium Polisakarida (+/-)

1. Glukosa Tidak terdapat -


perubahan/bening

2. Sukrosa Tidak terdapat -


perubahan/bening

3. Amilum Berwarna biru tua +

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

3. Uji Fehling

No. Sampel uji Hasil Uji Fehling Gula Reduksi (+/-)

1. Glukosa Terbentuk warna +


dan endapan
merah bata

2. Sukrosa Tidak berubah -


warna/biru-biru

3. Amilum Tidak berubah -


warna/biru-biru

4. Uji Benedict

No. Sampel uji Hasil Uji Benedict Gula Reduksi (+/-)

1. Glukosa Terbentuk warna +


dan endapan
merah bata

2. Sukrosa Tidak berubah -


warna/biru-biru

3. Amilum Tidak berubah -


warna/biru-biru

5. Uji Barfoed

No. Sampel uji Hasil Uji Barfoed Monosakarida (+/-)

1. Glukosa Terdapat endapan +


merah bata

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

2. Sukrosa Tidak terdapat -


perubahan/biru-biru

6. Uji Seliwanoff

No. Sampel uji Hasil Uji Ketosa (+/-)


Seliwanoff

1. Glukosa Tidak terdapat -


perubahan/bening

2. Sukrosa Berwarna merah +


ceri

7. Uji Osazon

No. Sampel uji Hasil Uji Osazon Gambar Osazon


(Mikroskopik)

1. Glukosa Membentuk kristal


seperti jarum

2. Sukrosa (Glukosa + Membentuk kristal


Fruktosa) seperti jarum akan
tetapi kristal pada
fruktosa lebih halus
dibandingkan
kristal pada
glukosa

Kesimpulan

Reagen Monosakarida Disakarida Polisakarida


Molisch √ √ √

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Iodium √
Fehling √
Benedict √
Barfoed √
Seliwanoff √
Osazon √

4.2 Pembahasan
Seperti yang diketahui bahwa karbohidrat merupakan senyawa karbon,
hydrogen, dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat
mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah
polisakarida aldehid dan keton atau turunan mereka.
Pada praktikum kali ini telah dilakukan beberapa percobaan seperti uji
Molisch, uji iodium, uji fehling, uji benedict, uji barfoed, uji seliwanoff dan uji
osazon. Masing-masing percobaan pun memberikan hasil yang berbeda
sesuai dengan tujuan dari percobaan.

Pada uji karbohidrat dengan pereaksi Molisch terdapat hasil yang dimana
ketiga sampel yaitu glukosa, sukrosa dan amilum membentuk cincin yang
berwarna ungu dengan kecepatan reaksi yang berbeda. Glukosa lebih dulu
membentuk cincin yang berwarna ungu dikarenakan glukosa termasuk
kedalam golongan karbohidrat monosakarida atau gula sederhana
sedangkan sukrosa dan amilum membutuhkan waktu untuk membentuk
cincin yang berwarna ungu dikarenakan sukrosa dan amilum termasuk
kedalam golongan karbohidrat disakarida dan polisakarida yang harus
dipecah terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu lebih untuk
mendapatkan hasil. Dasar uji ini adalah heksosa atau pentose mengalami
dehidrasi oleh pengaruh asam sulfat pekat menjadi hidroksimetilfurfural
atau furfural dan kondensasi aldehida yang terbentuk ini dengan 𝛼-naftol
membentuk senyawa yang berwarna khusus polisakarida dan disakarida.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Sama halnya dengan monosakarida, karbohidrat oleh asam organic pekat


akan dihidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis
pentose oleh asam sulfat pekat mejadi furfural dan golongan heksosa
menghasilkan hidroksi-metilfurfural. Pereaksi Molisch yang terdiri dari g 𝛼-
naftol dalam 100 ml etanol 95% akan bereaksi dengan furfural membentuk
senyawa kompleks berwarna ungu.

Pada uji karbohidrat dengan pereaksi Iodium terdapat hasil yang dimana
hanya amilum yang merupakan golongan karbohidrat polisakarida yang
berubah warna menjadi biru tua sedangkan pada glukosa dan sukrosa yang
termasuk dalam golongan karbohidrat monosakarida dan disakarida tidak
mengalami perubahan dengan warna yang tetap bening. Hal tersebut
terjadi karena karbohidrat dengan golongan polisakarida akan memberikan
reaksi dengan larutan Iodium dan memberikan warna biru kehitaman yang
menunjukkan adanya amilum (pati) pada sampel. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut :
3I2 + 6NaOH → 5NaI + NaIO3 + 3H2O
Hasil percobaan menunjukkan hanya amilum yang menunjukkan reaksi
positif karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk
rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit
glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan amilum menyebabkan warna
biru kehitaman. Percbobaan tersebut sesuai dengan pendapat Fessenden
(1986) yang menyatakan bentuk rantai heliks ini menyebabkan pati dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodin yang dapat masuk ke dalam
spiralnya sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut.
Uji pati-iodium berdasarkan pada penambahan iodium pada suatu
polisakarida yang menyebabkan terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna
spesifik.

Pada uji karbohidrat dengan pereaksi Fehling terdapat hasil yang dimana
hanya glukosa yang merupakan golongan karbohidrat monosakarida yang

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

membentuk warna dan endapan merah bata sedangkan untuk sukrosa dan
amilum yang merupakan golongan karbohidrat sakarida dan polisakarida
tidak terjadi perubahan. Hal tersebut dikarenakan pereaksi fehling ditambah
karbohidrat kemudian dipanaskan, akan terbentuk endapan merah bata
pada hasil akhir. Berikut adalah reaksi yang terjadi :
2Cu 2+ + 2OH → 2Cu2O + H2O
Dalam pereakksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi Cu+ yang dalam suasana
basa akan diendapkan menjadi Cu2O. Fehling B berfungsi untuk mencegah
Cu2+ mengendap dalam suasana alkalis sedangkan pada sampel amilum
yang tetap berwarna biru disebabkan karena amilum merupakan
polisakarida yang tidak dapat bereaksi positif dengan pereaksi Fehling.
Amilum bukan gula pereduksi yang tidak mempunyai gugus aldehid dan
keton bebas, sehingga tidak terjadi oksidasi antara amilum dengan larutan
Fehling. Pereaksi fehling dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang
mempunyai siat mereduksi, juga dapat direduksi oleh reduktor lain.
Pereaksi fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan fehling A dan larutan
fehling B. Larutan fehling A adalah CuSO4 dalam air, sedangkanlarutan
fehling B adalah larutan garam KNa-tartrat dan NaOH dalam air. Dalam
pereaksi ini Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa
akan diendapkan sebagai Cu2O.
2Cu+ + 2OH- → Cu2O + H2O
Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi fehling menghasilkan endapan merah
bata, sedangkan apabila digunakan larutan yanglebih encer misalnya
larutan glukosa 0.1%, larutan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.

Pada uji karbohidrat dengan pereaksi Benedict terdapat hasil yang dimana
hanya glukosa yang merupakan golongan karbohidrat monosakarida yang
membentuk warna dan endapan merah bata sedangkan untuk sukrosa dan
amilum yang merupakan golongan karbohidrat sakarida dan polisakarida
tidak terjadi perubahan. Hal tersebut dikarenakan uji benedict didasarkan
pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang mempunyai gugus

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

aldehida atau keton bebas (gula pereduksi) dengan hasil positif yang
ditandai dengan adanya endapan yang berwarna merah bata pada sampel
yang diujikan.

Pada uji karbohidrat dengan pereaksi Barfoed terdapat hasil yang dimana
hanya glukosa yang merupakan golongan karbohidrat monosakarida yang
membentuk warna dan endapan merah bata sedangkan untuk sukrosa dan
amilum yang merupakan golongan karbohidrat sakarida dan polisakarida
tidak terjadi perubahan. Hal tersebut dikarenakan ion Cu+3 dari pereaksi
barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida daripada disakarida dan polisakarida yang menghasilkan
endapan Cu2O yang berwarna merah bata.

Pada uji karbohidrat dengan pereaksi Seliwanoff terdapat hasil yang


dimana sukrosa yang merupakan bagian dari golongan karbohidrat
disakarida terjadi perubahan dan membentuk warna merah ceri sedangkan
pada glukosa yang termasuk dalam golongan karbohidrat monosakarida
tidak terjadi perubahan. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan teori,
glukosa tidak memiliki gugus keton namun glukosa mengandung empat
atom karbon osimetrik sehingga glukosa tidak tergolong ke dalam
karbohidrat jenis ketosa. Disakarida sukrosa yang mudah dihidrolisa
menjadi glukosa dan fruktosa. Dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat
menghasilkan hidroksimetil dan dengan penambahan resorsinol akan
mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah
oranye.

Pada uji karbohidrat dengan uji Osazon terdapat hasil yang dimana glukosa
membentuk kristal seperti jarum dan sukrosa membentuk kristal seperti
jarum akan tetapi kristal pada fruktosa lebih halus dibandingkan kristal pada
glukosa. Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton
bebas akan membentuk hidrazon atau osazon apabila dipanaskan

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

Bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk


kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida larut dalam air
mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen, dan oksigen yang
terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O.
Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehid dan keton atau
turunan mereka. Karbohidrat dikenal juga dengan nama sakarida.
Karbohidrat tersebar luas dalam tubuh serta hewan. Dalam tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan mencakup selulosa
dan pati. Pada jaringan hewan, karbohidrat terdapat dalam bentuk glukosa
dan glikogen. Karbohidrat dapat berupa sakarida tunggal (monosakarida)
atau dalam bentuk polimernya (oligosakarida dan polisakarida).
Berdasarkan jumlah sakarida, maka karbohidrat dapat dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Pada praktikum kali ini telah dilakukan beberapa percobaan seperti uji
Molisch, uji iodium, uji fehling, uji benedict, uji barfoed, uji seliwanoff dan uji
osazon. Masing-masing percobaan pun memberikan hasil yang berbeda
sesuai dengan tujuan dari percobaan dan tertera didalam pembahasan.

5.2 Saran
Kami berharap agar praktikan senantiasa memperhatikan dan memahami
materi dan juga percobaan mengenai Karbohidrat serta teliti dan berhati-
hati dalam melakukan pengujiannya agar hasil yang didapatkan efektif dan
terhindar dari kesalahan atau kecelakaan dalam melakukan suatu
percobaan.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144
KARBOHIDRAT

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2021). Penuntun Kimia Analisis. Makassar : Universitas Muslim


Indonesia

Agus Susilo, D. R. (2019). Dasar Teknologi Hasil Ternak. Malang: UB


Press.

Damin, S. (2008). Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta:
EGC.

Dirjen, POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:


Departemen Kesehatan RI.

Septi Handayani, S. P. (2020). Buku Panduan Praktikum Biokimia. Jawa


Timur: Qiara Media-Pasuruan.

Yoni, A. (2018). Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro dan Mikro


Nutrien. Yogyakarta: Deepublish.

NURMALA SARI ANDI NUR ALAM AMALIAH Z


15020200144

Anda mungkin juga menyukai