MK.ILMU PENDIDIKAN
PRODI S1- PGSD-FIP
Skor Nilai :
2021
EXECUTIVE SUMMARY
Rekayasa Ide merupakan sebuah bentuk dari karya tulis ilmiah yang dimana akan
digunakan untuk menjadi sebuah tugas KKNI UNIMED yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah yaitu ibu Nurmayani, M.Ag. Tujuan dari mini riset ini adalah untuk mengetahui
solusi yang ditawarkan penulis dalam permasalahan ataupun kesalahan dalam video
keterampilan mengajar yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran pada tingkat
sekolah dasar. Adapun yang menjadi judul Rekayasa Ide saya yaitu, SOLUSI PERMASALAHAN
KETERAMPILAN MENGAJAR DALAM VIDEO PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang
bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen,
instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien
dan profesional (As. Gilcman,1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan
dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai
oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar,
yaitu;
1) Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena
dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar
bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih
luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
ii | I l m u P e n d i d i k a n
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah rekayasa ide ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya.
Adapun pembuatan makalah mini riset ini sebagai bentuk tugas dari dosen Ilmu
Pendidikan kami yaitu Nurmayani, M.Ag , selain itu agar pembaca dapat menambah
pengetahuan dan informasi yang terdapat di dalam makalah ini.
Dalam penyusunan laporan rekayasa ide ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah mini riset ini tidak
lain berkat ridho Allah SWT, doa dari orang tua, serta arahan dosen dalam membuat tugas
rekayasa ide ini. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat pada waktunya.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dosen
pengampu dan semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
iii | I l m u P e n d i d i k a n
DAFTAR ISI
iv | I l m u P e n d i d i k a n
BAB I
PENDAHULUAN
5|Ilmu Pendidikan
BAB II
A. Originalitas Ide
Dari hasil analisis video pada Mini Riset yang saya buat, terdapat beberapa kekurangan
yang dilakukan guru dalam menerapkan keterampilan mengajar, namun pada
hakikatnya seorang guru selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi peserta
didiknya. Tetapi tidak terlepas dari seorang guru tetap harus mengutamakan
profesionalitasnya di dalam membawakan pelajaran dan bagaimana membelajarkan
siswa dengan efektif, yaitu menggunakan delapan keterampilan mengajar.
Untuk itu, penulis telah merangkai ide ide yang dapat dikembangkan untuk menjadi
solusi di dalam kekurangan ataupun kendala yang dihadapi guru tersebut di dalam video
pembelajaran yang diterapkan. Penulis membuat ide dengan melihat dar berbagai aspek
baik pengalaman, observasi, dan analisis video, sehingga penulis menemukan ide
cemerlang untuk kemudian diterapkan. Penulis tetap menggunakan referensi di dalam
penulisan ide ide yang dibuat agar sesuai dengan landasan teori orang yang lebih ahli.
Adapun kendala dan kekurangan penerapan keterampilan mengajar yang saya temui di
dalam video, yaitu sebagai berikut :
Dapat peneliti kemukakan bahwa masih terdapat kesenjangan pada saat proses
pembelajaran yang terjadi, dapat dilihat saat pembelajaran berlangsung siswa diajukan
pertanyaan oleh guru dan belum berani dijawab oleh siswa dan sebaliknya apabila
diberikan kesempatan untuk bertanya masih tetap tidak ada siswa yang
memanfaatkannya, bahkan ketika ada bagian yang belum mereka pahami mereka tidak
berani menyampaikan apa yang belum mereka pahami dari materi yang telah
disampaikan oleh guru. Proses pembelajaran guru juga terkesan masih kurang menarik.
Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran dimana guru masih kurang terampil
dalam mengajar. Dalam membuka dan menutup pelajaran, pengelolaan kelas masih
kurang terampil dilihat dari siswa yang kebanyakan dari mereka tidak terfokus dan tidak
memperhatikan guru. Dalam hal bertanya dan memberikan apersepsi kepada siswanya
guru masih terlihat kaku dan stimulus sulit diterima oleh siswa. Penguatan dalam proses
pembelajaran juga kurang diberikan. Variasi dalam mengajar kurang diterapkan terlihat
dari cara penyampaian materi pembelajaran dimana penyampaian pembelajaran guru
juga terkesan monoton. Guru hanya lebih sering memberi tugas dan ceramah sehingga
dalam penyampain materi pembelajaran tidak sesuai antara isi materi yang
disampaikan.Siswa terlihat kurang tergugah dalam pembelajaran yang mempengaruhi
6|Ilmu Pendidikan
motivasi mereka di dalam pembelajaran. Hal inilah yang banyak menyebabkan siswa
tidak fokus atau tidak memperhatikan apa yang sedang diajarkan pada saat proses
pembelajaran
B. Konteks Sosial
7|Ilmu Pendidikan
guru tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam menegakkan disiplin ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu:
· Disiplinkan peserta didik ketika anda dalam keadaan tenang
· Gunakan disiplin secara tepat waktu dan tepat sasaran
· Hindari menghina dan mengejek peserta didik
· Pilihlah hukuman yang bisa dilaksanakan secara tepat
· Gunakan disiplin sebagai alat pembelajaran.
6. Memperlakukan Peserta Didik Secara Tidak Adil (Tidak adil atau deskriminatif)
Ketidakadilan dalam proses pembelajaran akan memunculkan persaingan yang tidak
sehat pada anak didik. Disisi lain sebagian anak bersemangat dalam belajarnya, tetapi disisi
lain pula anak merasa tersisihkan. Perhatian meyeluruh dan penuh rasa cinta pada setiap
peserta didik harus selalu ditumbuhkembangkan pada diri seorang guru untuk mengatasi
ketidakadilan tersebut.
8|Ilmu Pendidikan
BAB III
PERANGKAT INOVASI
Guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sering melakukan copy paste RPP
sekolah lain, atau mengunduh melalui internet dan mengedit identitas saja. Tindakan guru
tersebut tidak dibenarkan karena untuk menyusun rencana pembelajaran harus berdasarkan
identifikasi awal terhadap kondisi siswa, menyesuaikan apa yang dibutuhkan siswa,
memperhatikan kondisi lingkungan, kebutuhan pasar, dunia usaha, dan industri.
Guru sebaiknya sebelum melaksankan pembelajaran harus melakukan analisis kebutuhan
siswa. Hasil analisis tersebut akan digunakan untuk mendesain pembelajaran yang inovatif.
Oleh karena itu untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa dapat dilakukan sebagai berikut.
Pertama, identifikasi kondisi sosial, melalui data pribadi siswa dan keluarga. Dari data sosial
tersebut guru dapat mengetahui tentang latar belakang keluarga, status sosial, pekerjaan
orangtua, dan kebiasaan adat istiadat yang berlaku. Melalui pemetaan kodisi sosial, guru
dapat merancang pembelajaran sesuai dengan latar belakang sosial peserta didik. Sehingga
pembelajaran akan seleras dan kontekstual dengan dunia siswa. Materi yang diajarkan akan
dapat dikaitkan secara langsung dalam lingkungan siswa. Sehingga siswa akan menemukan
dan mengkontruksikan sindiri ilmu pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman
nyata.
Kedua, lakukan dialog diawal tahun pelajaran atau diawal semester dengan siswa, ajaklah
siswa terlibat dalam merancang pembelajaran. Melalui keterlibatan siswa, guru akan
mengetahui apasajakah materi akan diajarkan, model pembelajaran seperti apakah yang
diharapkan siswa. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut, guru dapat mendesain
pembelajaran yang efektif dan dapat diterima siswa.
Ketiga, pada setiap proses pembelajaran aktivitas siswa lebih ditonjolkan. Porsi guru
dikurangi, guru menjadi fasilitator menyediakan sumber-sumber belajar. Biarlah siswa
belajar dan menemukan sindiri, ajaklah mereka berpikir dengan cara guru memberi stimulus
dan media inovatif yang membuat siswa aktif. Ketika siswa belajar guru mengamati dan
meluruskan apabila mengalami kesulitan.
Keempat, gunakan lingkungan dan bahan-bahan yang ada disekitar kita sebagai media
pembelajaran. Pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah di pahami siswa ketika
mereka Mengenal dan melakukan.
Melalui empat langkah tersebut, guru tidak akan mengalami kesulitan dalam membuat
perencanaan pembelajaran. Disetiap pembelajaran akan menarik bagi siswa, karena materi
yang akan dipelajari merupakan materi yang kontekstual dan model pembelajaran lebih
bervariasi.
9|Ilmu Pendidikan
BAB IV
A. Peluang Keterwujudan
Terkait peluang keterwujudan ide yang penullis buat tidak dapat dipersentasekan
dengan angka, namun apabila guru mampu untuk mempersiapkan dirinya untuk belajar
lagi, dan mau menerima masukan masukan dan ide ide positif, maka peluang
keberhasilan dari ide ini diperkirakan akan berhasil.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, yaitu :
1. Faktor keterbukaan pendidik
2. Faktor pemahaman atas ide yang ditawarkan
3. Faktor kemampuan penerapan pendidik
4. Faktor keaktifan peserta didik
5. Faktor kedisiplinan peserta didik yang mau diarahkan
Jadi apabila faktor faktor diatas mampu berjalan dengan baik, maka rekayasa ide yang
ditawarkan akan mampu tercapai. Namun jika faktor diatas tidak mendapatkan hasil yang
baik, maka kemungkinan ide yang ditawarkan penulis tidak dapat tercapai dengan baik.
Namun jika hanya beberapa faktor yang mendapat kendala,maka kemungkinan ide berhasil
masih dapat tercapai meski tidak sempurna.
10 | I l m u P e n d i d i k a n
C. Perkiraan Dampak
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan apabila ide tersebut diterapkan secara maksimal
oleh Guru dalam pembelajaran, yaitu :
1. Siswa akan semakin bersimpati pada materi yang dibawakan oleh guru
2. Siswa akan mudah memahami karena guru telah menguasai rpp yang dibuat
3. Siswa akan semakin bersemangat karena disuguhkan media media pembelajaran
interaktif
4. Siswa akan mampu menyerap pelajaran dengan baik apabila guru menguasai materi
5. Siswa akan mudah menguasai materi apabila guru mendalami penyampaian dan
metode yang dberikan
6. Siswa akan merasa senang karena diperlakukan secara adil dalam akademik
7. Siswa akan semakin bersemangat karena telah mendapat perhatian lebih
8. Siswa akan berlomba lomba menjawab dan merespon karena guru sangat antusias
11 | I l m u P e n d i d i k a n
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tentunya kesalahan-kesalahan di atas patut kita hindari meskipun tentunya
sebagai manusia sulit rasanya untuk menghindar seratus persen dari kesalahan
sebagaimana disebutkan di atas. Sebagai seorang guru kita juga jangan berlindung
kepada sifat-sifat kemanusiaan kita untuk tidak mau merubah perilaku-perilaku yang
cenderung merugikan siswa. Tentu saja masih banyak kesalahan guru yang lain, yang
bisa berakibat pada kegagalan siswa dalam belajar. Kata kuncinya: Apabila terdapat
kegagalan siswa dalam pembelajaran, maka di situlah guru perlu melakukan introspeksi:
sudah benarkah yang dia lakukan? Kemudian dilanjutkan: apa yang bisa dia lakukan
untuk memperbaiki keadaan? Jadi, guru harus selalu belajar.Ya, belajar dari buku,
belajar dari teman, belajar dari murid, dan belajar dari dirinya sendiri.
Guru hebat dan profesional dapat lahir dari sekolah mana saja sebab guru hebat dan
profesional itu menembus ruang dan waktu serta tak butuh publikasi ataupun
pengakuan publik. Guru hebat dan profesional itu penuh dengan ketulusan. Ia selalu
berupaya untuk dapat menguasai materi yang akan disampaikannya di kelas dan
meningkatkan keterampilan mengajar dengan niatan ikhlas demi membantu sang anak
didik. Bukan bertujuan agar terkenal dan menghasilkan banyak uang.
A. Saran
Setiap guru disarankan untuk mampu menguasai delapan jenis keterampilan
mengajar agar para siswa menjadi aktif dan senang, serta dapat melaksanakan dan
menyerap pelajaran dengan baik. Oleh karena itu, dituntut setiap guru mampu
mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan siswa melalui keterampilan mengajar
tersebut.
12 | I l m u P e n d i d i k a n
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, Enco. (2007). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13 | I l m u P e n d i d i k a n