Anda di halaman 1dari 4

25

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 di BBRSBD Prof
Dr. Soeharso Surakarta. Sampel pada penelitian ini menggunakan data primer
yaitu data kuesioner dengan jumlah subjek 71 anak yang telah memenuhi
kriteria retriksi. Variabel bebas yang diukur dalam penelitian yaitu tingkat
kecerdasan emosional dan tingkat stress. Pengumpulan data ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan tingkat kecerdasan emosional dan tingkat stress
antara tunadaksa kongenital dan non kongenital di Balai Besar Rehabilitasi
Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Data tersebut,
diperoleh data sebagai berikut:
1. Hasil Analisis
a. Hasil Uji Normalitas Data
Tabel 1. Ringkasan Uji Normalitas

Variabel SW P Keputusan

Kecerdasan emosional konginetal 0,976 0,624 Normal


Kecerdasan emosional non konginetal 0,926 0,021 Tidak normal
Stress konginetal 0,943 0,065 Normal
Stress non konginetal 0,929 0,026 Tidak Normal

Hasil uji normalitas data menunggunakan uji Shapiro Wilk diperoleh


dua data berdistribusi normal karena memiliki nilai P > 0,05, dan dua
data yang memiliki nilai P < 0,05 sehingga disimpulkan tidak
normal, yaitu data kecerdasan emosional non konginetal dan stress
non konginetal.
b. Perbedaan kecerdasan emosional antara Tunadaksa Konginetal
dan Non Konginetal
Pengujian perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara
tunadaksa konginetal dan non konginetal menggunakan uji Mann

33
26

Whitney dengan alasan salah satu data penelitian (kecerdasan


emosional non konginetal) tidak berdistribusi normal, data penelitian
dianalisis menggunakan uji bivariat Mann Whitney Test
menggunakan program SPSS 24 for Windows. Hasil uji Mann
Whitney Test untuk variabel tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Analisis Bivariat Tingkat kecerdasan emosional

Variabel Mean+SD Zhitung P Keputusan

Konginetal 33,67+6,41
2,569 0,010 H0 ditolak
Non konginetal 29,20+6,31
Sumber: Data sekunder diolah, November, 2019

Tabel 1 menjelaskan perbedaan tingkat kecerdasan emosional


anak tunadaksa konginetal dan non konginetal. Hasil uji Mann
Whitney test diperoleh nilai Zhitung sebesa 2,055 dengan nilai
signifikansi P = 0,010. Nilai P lebih kecil dari 0,05; maka keputusan
uji adalah H/0 ditolak yang bermakna bahwa terdapat perbedaan
tingkat kecerdasan emosional anak tunadaksa konginetal dengan non
konginetal. Selanjutnya berdasarkan nilai rata-rata kecerdasan
emosional, menunjukkan bahwa anak tunadaksa non konginetal
memiliki tingkat kecerdasan emosional lebih rendah dibandingkan
anak tunadaksa konginetal (29,20 < 33,67).
c. Perbedaan stress antara Tunadaksa Konginetal dan Non
Konginetal
Pengujian perbedaan tingkat stress antara tunadaksa
konginetal dan non konginetal uji Mann Whitney dengan alasan
salah satu data penelitian (stress non konginetal) tidak berdistribusi
normal, data penelitian dianalisis menggunakan uji bivariat Mann
Whitney Test menggunakan program SPSS 24 for Windows. Hasil uji
Mann Whitney Test untuk variabel tersebut dijelaskan dalam tabel
berikut:
Tabel 2. Analisis Bivariat Tingkat Stress
27

Variabel Mean+SD Zhitung P Keputusan

Konginetal 16,00+7,12
2,161 0,031 H0 ditolak
Non konginetal 20,29+3,58
Sumber: Data sekunder diolah, November, 2019

Tabel 1 menjelaskan perbedaan stress anak tunadaksa


konginetal dan non konginetal. Hasil uji Mann Whitney Test
diperoleh nilai Zhitung sebesar 2,161 dengan nilai signifikansi P =
0,031. Nilai P lebih kecil dari 0,05; maka keputusan uji adalah H /0
ditolak yang bermakna bahwa terdapat perbedaan tingkat stress anak
tunadaksa konginetal dengan non konginetal. Selanjutnya
berdasarkan nilai rata-rata skor stress, menunjukkan bahwa anak
tunadaksa non konginetal memiliki tingkat kecerdasan emosional
lebih tinggi dibandingkan anak tunadaksa konginetal (20,29 >
16,00).

B. Pembahasan
28

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai