Disusun Oleh :
NAMA NPM
NOVI HIKMAWATI 2008010422
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................3
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN......................................................................................3
BAB II ISI...................................................................................................................................4
2.1. PENGERTIAN PROFESI HAKIM................................................................................................4
2.2. TANGGUNG JAWAB MORAL HAKIM......................................................................................5
2.3. ETIKA PROFESI SEORANG HAKIM...........................................................................................5
2.3.1 ETIKA PROFESI SEORANG HAKIM DIDALAM PERSIDANGAN...............................................6
2.3.2 ETIKA PROFESI SEORANG HAKIM DILUAR PERSIDANGAN...................................................7
2.3.3 ETIKA PROFESI SEORANG HAKIM TERHADAP SESAMA REKAN............................................7
2.3.4 ETIKA PROFESI SEORANG HAKIM TERHADAP BAWAHAN ATAU PEGAWAI.........................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................8
3.1. KESIMPULAN..........................................................................................................................8
3.2. SARAN....................................................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
ISI
4
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, hakim dituntut untuk memiliki suatu keahlian khusus
sekaligus memahami secara mendalam mengenai ruang lingkup tugas dan kewajibannya. Salah
satu unsur yang membedakan profesi hakim dengan profesi lainnya adalah adanya proses
rekrutmen serta pendidikan bersifat khusus yang diterapkan bagi setiap orang yang akan
mengemban profesi ini.
5
Etik Profesi hakim meliputi sifat-sifat hakim, sikap hakim dalam persidangan, terhadap
sesama rekan, terhadap bawahan, terhadap masyarakat, terhadap keluarga atau rumah tangga
serta kewajiban dan larangan profesi hakim.
Sifat hakim tercermin dalam lambang Hakim yang dikenal dengan "Panca Dharma Hakim" :
1. Kartika, yaitu memiliki sifat percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
2. Cakra, yaitu sifat mampu memusnahkan segala kebathilan, kezaliman dan ketidakadilan.
3. Candra, yaitu memiliki sifat bijaksana dan berwibawa.
4. Sari, yaitu berbudi luhur dan berkelakuan tidak tercela.
5. Tirta yaitu sifat jujur.
6
2. Tidak dibenarkan menunjukkan sikap memihak atau bersimpati ataupun
antipati kepada pihak-pihak yang berperkara, baik dalam ucapan maupun
tingkah laku.
3. Harus bersifat sopan, tegas dan bijaksana dalam memimpin sidang, baik dalam ucapan
maupun dalam perbuatan.
4. Harus menjaga kewibawaan dan kehidmatan persidangan antara lain serius dalam
memeriksa, tidak melecehkan pihak-pihak baik dengan kata-kata maupun perbuatan.
5. Bersungguh-sunguh mencari kebenaran dan keadilan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hakim merupaka sebuah profesi yang berkaitan dengan proses pengadilan yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981, yang mana disebutkan bahwa hakim
adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk mengadili.
Sebagai seorang hakim harus memiliki etika profesi didalam persidangan maupun diluar
persidangan. Etika profesi didalam persidangan antara lain Bersikap dan bertindak menurut
garis-garis yang ditentukan dalam hukum acara yang berlaku, dengan memperhatikan azas-azas
peradilan yang baik, Tidak dibenarkan menunjukkan sikap memihak atau bersimpati
ataupun antipati kepada pihak-pihak yang berperkara, baik dalam ucapan maupun
tingkah laku. Harus bersifat sopan, tegas dan bijaksana dalam memimpin sidang, baik dalam
ucapan maupun dalam perbuatan, Harus menjaga kewibawaan dan kehidmatan persidangan
antara lain serius dalam memeriksa, tidak melecehkan pihak-pihak baik dengan kata-kata
maupun perbuatan, Bersungguh-sunguh mencari kebenaran dan keadilan
Sedangkan diluar persidangan etika profesi yang harus dimiliki oleh hakim adalah memiliki
kesehatan jasmani dan rohani, berkelakuan baik dan tidak tercela, tidak menyalahgunakan
wewenang untuk kepentingan pribadi maupun golongan, menjauhkan diri dari perbuatan-
perbuatan asusila dan kelakuan yang dicela oleh masyarakat, dan tidak melakukan perbuatan-
perbuatan yang merendahkan martabat hakim.
3.2.SARAN
Demikian makalah yang Saya tulis, jika ada kekurangan Saya menampung kritik dan
saran dari anda. Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.