Anda di halaman 1dari 17

10 Strategi Belajar yang Membuatmu Menguasai

Materi Tanpa Harus Memaksa Diri


3 YEARS AGO BY ANDRE STEFANUS PANGGABEAN

 1,868SHARES

Kegiatan bernama “belajar” tentu sudah kamu akrabi sedari kecil. Duduk di depan meja
belajar, berusaha menyelesaikan tugas, menghapal materi yang akan diujikan besok,
latihan dengan beragam tipe soal, sering membuatmu harus bersabar menahan pening.

Atau tipe belajar jenis lain: ketika kamu tidak hanya harus menggunakan otak
melainkan juga anggota tubuhmu untuk menguasai sesuatu. Main basket atau
mempelajari instrumen musik, misalnya. Pertanyaannya, apakah intensitas kita belajar
sebanding dengan efektivitas metode belajar yang kita lakukan?

ADVERTISEMENT

Demi proses belajar yang lebih efektif dan membawa manfaat, kali ini seorang
pembaca yang berkuliah di Jurusan Pendidikan Dokter mengungkapkan cara belajar
efektif nan cerdas khusus untukmu!

1. Perlakukan proses persiapan belajar seperti persiapan


maju ke medan perang. Siapkan segala keperluan yang
dibutuhkan, jangan sampai ada yang ketinggalan

Lokasi belajar yang kondusif via  sinmarine.mindmix.ru


Banyak orang berpikir kalau mau belajar ya tinggal belajar — padahal itu salah besar.
Seperti olahraga, belajar merupakan kegiatan yang membutuhkan energi yang lebih.
Saat belajar, otak kita bekerja keras untuk mencerna dan mempelajari yang hal-hal
baru yang belum kita kuasai. Maka itu, sebelum belajar kamu wajib mempersiapkan
amunisi.

Beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk belajar adalah lokasi, waktu, materi,
dan yang paling sulit adalah motivasi belajar. Lokasi belajar yang terbaik adalah lokasi
dengan sedikit distraksi, seperti perpustakaan atau tempat yang hening. Hindari belajar
di tempat tidur (karena rawan godaan untuk tidur) atau tempat yang ramai, karena
belajar membutuhkan fokus yang tinggi.

ADVERTISEMENT

Menentukan waktu terbaik untuk belajar juga tak kalah penting. Coba identifikasi dirimu
terlebih dahulu, apakah kamu termasuk tipe yang lebih aktif pada malam hari atau pagi
hari. Belajar membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, karena itulah belajarlah
pada waktu di mana waktumu yang paling aktif.

Bekali juga dirimu dengan daftar rinci materi yang harus dipelajari saat itu, lengkap
dengan bahan yang sudah dibundel rapi.

2. Jadilah orang yang teguh hati demi menghindar dari


segala bentuk distraksi. Khusyuknya proses belajarmu
akan menentukan prestasi
Singkirkan gawaimu saat sedang belajar via  itsmeamy.wordpress.com

Jauhkan sejenak hal-hal yang berpotensi menimbulkan distraksi bagi konsentrasimu


saat sedang belajar, seperti ponsel dan internet. Saya juga menyarankan untuk tidak
mendengarkan musik saat sedang belajar, terutama musik dengan lirik. Multitasking
adalah hal yang sangat dilarang saat belajar.

Kemampuanmu fokus dan bekonsentrasi akan sangat menurun saat belajar sambil
melakukan hal-hal yang lain. Jika kamu beralasan menggunakan musik untuk
menghilangkan suara berisik di sekitarmu, lebih baik kamu mengalah dan angkat
kakilah. Cari saja tempat yang lebih kondusif dan belajarlah di sana.
Jauhkan ponselmu karena kemungkinan besar konsentrasimu akan teralihkan saat
kamu mendengar dering ponsel, kamu jadi reflek untuk membaca dan membalas sms.
Begitu juga dengan internet, kalau bisa dihindari atau dimatikan, karena internet akan
membuatmu tegoda untuk berselancar di dunia maya, hingga kamu menomorduakan
kegiatan belajar yang sebenarnya lebih penting.

3. Jika konsentrasi susah didapat– gunakan teknik


Pomodoro agar fokusmu terpaksa lekat

Belajar cerdas dengan teknik pomodoro via mude.nu

Teknik ini mungkin terdengar asing buatmu, namun ini sudah banyak diaplikasikan
orang-orang di luar negeri. Teknik Pomodoro merupakan turunan dari hasil penelitian
yang menemukan bahwa manusia rata-rata bisa mencapai fokus terbaiknya selama
kurang lebih 25 menit.

Penerapan teknik ini juga tidak sulit. Pertama-tama, set timer di alarmu selama 25
menit. Nah, selama 25 menit ini, berikan fokusmu terhadap materi pelajaran hendak
kamu pelajari. Setelah 25 menit, berhentilah sejenak, selingi dengan kegiatan lain yang
bisa menyegarkan pikiranmu selama 5-10 menit.

Saat break time ini, kamu boleh mengecek media sosial, jalan-jalan, main game ringan,
dan apa saja. Setelah itu, kembalilah untuk belajar selama 25 menit lagi. Awalnya
mungkin akan terasa susah, tetapi cobalah untuk terus membiasakannya.

4. Triple combo agar semua bahan cepat tercerap: baca


materi yang harus kamu pelajari dalam hati- baca dengan
suara keras – tuliskan ulang materi dengan tangan
Libatkan tiga inderamu sekaligus via  www.got-blogger.com

Ada yang mengatakan bahwa tipe belajar manusia itu ada 3, yakni tipe auditorial,
visual, atau tipe kinestetik. Tapi faktanya adalah, semakin banyak indera yang kita
gunakan saat belajar, semakin banyak informasi yang bisa tercerap.

Cara yang paling efektif adalah seperti ini, pertama-tama bacalah dan pahami materi
pelajarananya (visual), bacalah sambil mengucapkannya (auditorial), lalu setelah itu
tuliskan hal-hal yang kamu pelajari di buku catatan (kinestetik).

Fakta tambahan, usahakan kamu menulis dengan tangan selama proses belajar. Dari
sebuahpeneltian menunjukkan bahwa menulis dengan tangan jauh lebih menyerap
informasi daripada mengetik. Jika selama ini kamu hanya melakukan salah satu dari 3
teknik tersebut, tak ada salahnya kalau kamu menerapkan 3 teknik tersebut sekaligus,
dan rasakan sendiri bagaimana dampaknya untukmu.

ADVERTISEMENT

5. Tutup buku dan lakukan recall demi mengetahui “lubang


menganga” dari pemahanmu. Hal ini akan membantu
mengetahui materi mana yang harus kamu pelajari ulang

Lakukan recall supaya lebih ingat via st-study.tumblr.com

Setelah selesai membaca dan mengingat materi-materi yang kamu pelajari, cobalah
untuk melakukan recall. Tutuplah bukumu dan coba ingat semua yang telah kamu
pelajari tanpa sedikitpun membukanya. Penting untuk tidak membuka buku,
karena kamu dapat masuk ke suatu kondisi yang disebut dengan ilusi kompetensi.
Ilusi kompetensi adalah suatu kondisi di mana kamu akan merasa telah mempelajari
materi tersebut, padahal pada kenyataannya kamu belum pernah mempelajarinya.
Dalam tahap recall ini, kamu akan mengingat-ingat kembali apa yang telah kamu
pelajari, dan berusaha mengkaitkan pemahaman dari bagian satu ke bagian
laim secara mengalir.

Pada saat recall, kamu pasti akan menemukan suatu bagian yang belum kamu kuasai
atau lupa. Setelah kamu berusaha mati-matian mengingat tapi ternyata tidak bisa,
barulah buka buku dan cari jawabannya, kemudian ulangi kembali mulai dari
awal. Recall dapat dilakukan dengan cara berbicara pada diri sendiri,  menulis, atau
membuat tes kecil-kecilan.

6. Materi yang kamu pelajari menggunakan sistem kebut


semalam juga akan lenyap dalam hitungan jam. Mencicil
materi setiap hari bisa membuatmu hidup normal di masa
ujian, tak harus seperti zombie
Jangan terbiasa belajar SKS via woelt.nl

Percayalah, semua materi yang kamu pelajari dalam semalam akan lenyap juga dalam
semalam. Padahal kita belajar bukan semata-mata agar lulus ujian, tapi untuk bekal
masa depan.

Seorang atlet angkat besi saja tidak mungkin latihan hanya 1 hari sebelum perlombaan.
Mereka sudah latihan sejak lama dan juga sedikit demi sedikit tiap harinya untuk
membentuk otot yang diperlukan untuk perlombaan tersebut. Begitu juga dengan otak
kita.

Nah, cara agar materi-materi yang sudah kamu pelajari tidak cepat menguap dari
otakmu itu sebenarnya mudah. Belajarlah dengan cara mencicilnya. Belajar sedikit
demi sedikit tiap hari, asalkan berkualitas. Luangkan waktu 1-2 jam tiap hari untuk
mengulang materi kuliah yang baru saja kamu pelajari tadi, kemudian luangkan sekitar
30 menit di esok hari.
Penelitian membuktikan, mengulang-ngulang materi pada hari yang sama termasuk
cara yang tidak efektif. Jika kamu sudah menguasai materi itu sepenuhnya pada hari
itu, stop mempelajari itu. Ulangi materi itu besoknya, dan lakukan secara rutin.

7. Jangan keburu pesimis dulu! Sesulit apapun materi yang


harus kamu pelajari yakinlah kalau kamu pasti bisa
menguasainya sesuai tenggat waktu

Jangan pesimis dulu! via  www.diarimukmin.com

Mungkin kamu pernah menggerutu dan mengeluh seperti ini:

“Materi itu sangat tidak kusuka karena itu bukan passionku”

atau
“Aku tidak terlahir untuk matematika atau ilmu sains”.

Tapi sampai sekarang tidak pernah ditemukan adanya gen manusia yang
dapat mempengaruhi passion seseorang.  Sampai sekarang belum ditemukan yang
namanya gen kedokteran, gen ilmu bahasa, atau gen kesenian.

Seseorang pernah mengatakan kepada saya, “Jangan kejar passion Anda tapi perluas
passion Anda”. Artinya kita bisa menjadi apapun yang bisa kita inginkan. Anggaplah
kesulitan tersebut sebagai tanda bahwa Anda hanya perlu berjuang sedikit lebih banyak
dibanding yang lain. Ubah pikiranmu, buatlah mindset bahwa kamu pasti bisa menjadi
apapun yang kamu inginkan.

8. Gunakan teknik memory palace untuk memudahkanmu


menghafal. Gabungan kreativitas dan kedekatanmu pada
objek penghubung membuat proses menghafal terasa
ringan
Gunakan cara menghafal yang cerdas dan memudahkanmu via dont-promise.blogspot.com

Kamu terkadang harus menghadapi materi yang menuntut kemampuan menghafal


tingkat tinggi. Nah, untuk menghadapinya, kamu perlu menggunakan trik khusus agar
bisa menghafal lebih mudah. Ada beberapa cara mudah untuk menghafal sesuatu.
Kamu bisa menggunakan singkatan-singkatan atau membuat suatu “memory palace” di
otakmu.

Memory palace adalah sebuah teknik yang pada awalnya sulit namun kalau sudah
sering dilatih bisa diterapkan dengan mudah. Bayangkan tempat yang sudah sangat
kamu kenal, seperti rumah, kampus, atau kamar kost. Misalkan kamu diminta untuk
menghafal ini, “Andi membawa 5 butir telur, 2 pisang, 3 apel, 1 kotak susu, 1 roti, 3
potong ayam, dan 3 gelas air putih”. Jika anda menghafal per item tentunya akan sulit.

Sekarang coba bayangkan ruang makan rumah anda, dan bayangkan di hadapanmu
ada barang-barang tersebut. Misal 5 butir telur di atas piring, di sebelahnya ada
keranjang dengan isi 2 pisang, dan 3 apel, dan seterusnya. Kamu akan jauh lebih
mudah mengingatnya. Semakin kreatif dan semakin aneh gambaran yang kamu buat
dalam pikiranmu, semakin mudah kamu mengingatnya.

9. Saat otakmu sedang tidak bisa fokus, itu menandakan


dia sedang berada di fase difuse. Jangan memaksa diri,
cari kegiatan lain yang membuat otakmu fresh kembali.

Selingi dengan kegiatan yang bisa membuatmu fresh via dont-promise.blogspot.com

Otak kita memiliki dua mode dalam pembelajaran, yaitu mode fokus dan mode difus.
Mode fokus adalah mode yang kita gunakan benar-benar fokus dan konsentrasi penuh
saat belajar. Mode difus adalah kebalikannya. Jadi, walaupun kedua mode ini sangat
bertolak belakang, tetapi keduanya kita butuhkan secara bergantian. Inti dari mode
difus adalah membiarkan pikiran kita terbang melayang. Tapi, walaupun kita tidak
sedang menggunakan otak kita, otak kita masih tetap bekerja tanpa kita sadari.

Misal kamu terjebak dalam suatu permasalahan matematika yang sulit kamu pecahkan
walau sedang fokus mengerjakannya. Kamu tak perlu memaksakan otakmu utnuk
memecahkan jawabannya saat itu juga, tinggalkanlah sejenak karena otakmu sedang
berada dalam fase difus. Lakukan aktivitas apapun yang bisa mengalihkan pikiranmu
dari persoalan matematika tadi.

Setalah otakmu merasa fresh kembali, kembalilah pada permasalahan tadi. Kamu akan


merasakan bahwa tiba-tiba seperti ada ilham yang masuk ke dalam otakmu sehingga
kamu bisa memecahkan jawabannya dengan mudah. Saat jawaban itu muncul, catatlah
dengan cepat karena pada fase difuse, karena hal-hal yang muncul tidak akan bertahan
dengan lama di dalam otak.

10. Bungkus kesuksesan belajarmu dengan waktu tidur


yang cukup. Tidur lelap memberi kesempatan otakmu
melakukan konsolidasi memori, yang membantunya
menyerap semua materi
Tiduelah yang cukup via  www.quartosentido.com

Terkadang kita belajar sampai waktu tidur kita kurang, tetapi tahukah kamu bahwa tidur
yang cukup itu membuat belajarmu jadi lebih efektif? Saat tertidur, otak menurunkan
intensitas kerjanya. Penurunan intensitas kerja ini akan memberi kesempatan terhadap
otak untuk mengkonsolidasi semua ingatan yang telah kamu ciptakan pada hari
tersebut.

Sebuah penelitian menggunakan model tikus pernah dilakukan untuk melihat fenomena
ini. Tikus tersebut diberi sebuah pelatihan, dan dilakukan pengambilan gambar pada
bagian otaknya sebelum tidur dan sesudah tidur. Saat dibandingkan, koneksi antar
neuron pada setelah tidur ternyata bertambah lebih banyak dibanding sebelum tidur.

Ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya bukanlah orang yang sama saat sebelum tidur.
Inti dari penelitian tersebut adalah menunjukkan bahwa pada saat tidur, terjadi proses
konsolidasi memori yang masif dan terjadi penambahan hubungan antar sel saraf yang
banyak. Nah, sudahkan tidurmu cukup?

Itulah tadi beberap cara yang bisa kamu terapkan pada saat belajar. Dengan
menggunakan strategi belajar yang benar, kamu bisa mencerna ilmu dengan mudah
tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran! Silakan mencoba dan selamat
belajar dengan cerdas 🙂

Anda mungkin juga menyukai