1. Gender Kata gender berasal dari bahasa inggris “gender” jenis kelamin. Pengertian gender, yakni suatu sifat yang melekat pada kaum laki – laki maupun perempuan yang dikonstruks secara sosial maupun kultural. Misalnya bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Sementara laki – laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Ciri – ciri sifat itu dapat dipertukarkan. Namun dalam definisi lain gender adalah perbedaan sifat laki – laki dan perempuan yang tidak mengacu pada perbedaan biologis, tetapi pada nilai sosial budaya yang menentukan peranan perempuan dan laki – laki dalam kehidupan pribadi dan dalam setiap bidang kehidupan masyarakat. Adapun peranan gender dalam pembagian kerja gender: Peran gender adalah aturan sosial yang meliputi suatu rentang perilaku dan sikap yang secara umum dianggap diterima tepat atau diinginkan yang berlaku pada orang – orang berdasarkan jenis kelamin nyata. Peran gender menghasilkan pembagian kerja gender, dalam sosiologi pembagian kerja dimulai atau terjadi ketika disadari setiap orang tidak dapat melakukan semua hal sendirian. Adanya pembagian kerja gender ini ditunjukan misalnya kegiatan dirumah siapa melakukan apa? Semisal memasak, menyetrika baju, menyapu, mencuci baju, berbelanja, merawat anak, dll. Dapat kita lihat pekerjaan tersebut mengacu pada pekerjaan perempuan namun juga dapat dilakukan oleh laki- laki. Namun dalam hampir semua masyarakat perempuan mencurahkan lebih banyak waktu melakukan pekerjaan rumah tangga dan sering kali urusan rumah tangga di identikkan dengan atau menjadi tanggungjawab perempuan.
2. Sex (Jenis Kelamin)
Merupakan pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, bahwa manusia jenis laki – laki adalah manusia yang memiliki atau bersifat seperti daftar berikut ini: laki-laki adalah manusia yang memiliki penis dan memproduksi sperma. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi telur, memiliki vagina dan mempunyai alat menyusui. Alat-alat tersebut secara biologis melekat pada manusia jenis laki-laki dan perempuan selamanya. Artinya secara biologis alat – alat tersebut tidak bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Secara permanen tidak
84 berubah dan merupakan ketentuan biologis atau sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau kodrat.
3. Perbedaan Gender dan Sex
Gender secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya. Sedangkan sex secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologis. Istilah sex berkonsentrasi pada aspek biologis seseorang, meliputi perbedaan komposisi kimia dari hormone dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi dan karakteristik biologis lainnya. Sementara gender lebih banyak berkonsentrasi pada aspek sosial budaya, psikologis, dan aspek-aspek non biologis lainnya. Secara fisik biologis, laki-laki dan perempuan tidak saja dibedakan oleh identitas jenis kelamin, bentuk, dan anatomi biologi lainnya, melainkan juga komposisi kimia dalam tubuh. Perbedaan yang terakhir ini menimbulkan akibat- akibat fisik biologis seperti laki-laki yang mempunyai suara lebih besar, berkumis, berjenggot, pinggul lebih ramping dan dada datar. Sementara perempuan mempunyai suara lebih benging, buah dada menonjol, pinggul umunya lebih besar dan organ reproduksi yang amat berbeda dengan laki-laki.