Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 5

PEMBUKTIAN MATEMATIKA
Pembuktian dengan Silogisme (modus ponens atau modus tolens)

Perhatikan prinsip logika di bawah ini :

Modus ponens Modus tolens


p  q p  q
p ~q
_______ _______
Q ~p

Bentuk kalimat [(p  q)  p ]  q dan [(p  q)  ~q ]  ~p


keduanya merupakan tautologi. Pembuktian matematika dengan dua
bentuk di atas, lazim dikatakan pembuktian dengan cara langsung.
Contoh :
Jika untuk setiap a, b bilangan bulat, didefinisikan
a  b (mod .3)
       a – b = 3k untuk suatu bilangan bulat k

dibaca a berelasi kongruensi b modulo 3


maka buktikan bahwa jika a  b (mod. 3) maka b  a (mod. 3)
Bukti :
Diketahui a  b (mod. 3)  a – b = 3k untuk suatu bilangan bulat k
a – b = 3k  b – a = 3(-k) = 3m untuk suatu bilangan bulat m = -k,
menurut definisi maka b  a (mod. 3). 

Logika Matematika & Himpunan 18


Pembuktian dengan Pengandaian atau Kemustahilan (Reductio Ad
Absurdum)

Bentuk kalimat [~p  (q  ~q)]  p adalah tautologi, sehingga


kalimat tersebut selalu bernilai benar. Bentuk kalimat tersebut dapat
sebagai prinsip dalam pembuktian yang disebut pembuktian dengan
pengandaian (kemustahilan), sebagai berikut :
[~p  (q  ~q)]  p (benar)
~p  (q  ~q) (benar)
__________________
P
Prinsip bukti kemustahilan yang lain adalah :
[~p  p]  p (benar)
~p  p (benar)
_____________
P
Hal ini dikarenakan bahwa bentuk kalimat [~p  p]  p adalah suatu
tautologi
Contoh : Buktikan bahwa 2 adalah bilangan irrasional (bukan
rasional)
Bukti :
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai hasil
bagi dua bilangan bulat a/b dengan b  0.
Misalkan 2 adalah bilangan irrasional adalah kalimat p
a
Andaikan 2 adalah bilangan rasional (~p), maka 2 = b
dengan b 

a
0 untuk suatu bilangan bulat a dan b yang prima relatif ( b bentuk

Logika Matematika & Himpunan 19


a2
paling sederhana). Maka = 2 atau a2 = 2b2, yang berati bahwa a2
b2

genap dan a juga genap. Karena a dan b yang prima relatif maka
pastilah bahwa b bilangan ganjil, sehingga a = 2m dan b = 2n + 1
untuk suatu bilangan bulat m dan n, sehingga diperoleh :
 a2 = 4m2 berarti 4|a2 (dibaca 4 membagi habis a2 artinya bahwa a2
habis dibagi 4)  dimisalkan kalimat q
 b2 = (2n + 1)2= 4n2 + 4n + 1 atau 2b2 = 2(2n + 1)2= 8n2 + 8n + 2
maka 4 | 2b2 = a2 (~q)
dengan kata lain terdapat kontradiksi karena diperoleh kalimat q ~q
kesimpulan pengandaian salah dan yang benar 2 adalah bilangan
irrasional.
Induksi Matematika

Induksi matematika merupakan salah satu metode pembuktian dalam


matematika secara langsung. Diberikan suatu pernyataan p memuat
bilangan bulat positif (bilangan asli) n, untuk membuktikan kebenaran
bahwa setiap bilangan asli n mempunyai sifat p, dapat dibuktikan
dengan induksi matematika, sebagai berikut :
1. p benar untuk n=1
2. Jika p dianggap benar untuk n=k maka p benar untuk n=k+1,
maka p benar untuk setiap asli n.
Contoh penggunaan induksi matematika

Buktikan dengan induksi matematika bahwa untuk setiap bilangan asli


n1 berlaku :
n n  1 2n  1
12 + 22 + 32 + ... + n2 =
6
Bukti :

Logika Matematika & Himpunan 20


1. Benar untuk n=1
n n  1 2n  1 11  1 2.1  1
12 = = = 1
6 6
2. Diasumsikan benar untuk n=k berarti :

k  k  1 2k  1
12 + 22 + 32 + ... + k2 = ,
6

akan dibuktikan benar untuk n=k+1,artinya :

 k  1 k  1  1 2(k  1)  1


12 + 22 + 32 + ... + (k+1)2 = =
6
 k  1 k  2 2k  3
6
Bukti :
12 + 22 + 32 + ... + (k+1)2 = (12 + 22 + 32 + ... + k2) + (k+1)2
k  k  1 2k  1
= + (k+1)2
6
k  k  1 ( 2k  1)  6( k  1) 2
=
6
(k  1) k (2k  1)  6(k  1)
=
6

=

(k  1) (2k 2  7k  6) 
6

(k  1)(k  2)( 2k  3)
=
6

( k  1)((k  1)  1)(2(k  1)  1)
=
6

n n  1 2n  1
Jadi, terbukti bahwa 12 + 22 + 32 + ... + n2 =
6

Logika Matematika & Himpunan 21


Tugas kelompok :
I. Buktikan dengan cara langsung :
x y
1. Jika y
&
x keduanya adalah bilangan bulat maka y = |x|

2. Jumlah dari sebarang lima bilangan bulat yang habis dibagi 4 juga
habis dibagi 4
II. Buktikan dengan induksi matematika :
n n  1
1. 1 + 2 + 3 + ... + n = , untuk setiap bilangan asli n
2

2. Misal x bilangan real dengan x > -1 dan x  0 maka


(1 + x)n > 1 + nx, untuk setiap bilangan bulat n > 1
3. Jika a dan r bilangan real dengan r  1 maka
2 3 n a 1  r n 1 
a + ar + ar + ar + ... + ar =
1 r

4. untuk setiap bilangan bulat positif berlaku n < 2n

III. Pelajari dan buatlah resume tentang himpunan dan sifat-sifatnya

Logika Matematika & Himpunan 22

Anda mungkin juga menyukai