NIM : 21106010032
1
Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan Ajaran Islam, mulai dari
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Bahkan dalam
pembukaan UUD 1945 alinea 3 disebutkan bahwa:”Atas berkat rahmat Allah yang maha
kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Dari sini kita bisa
lihat bahwa Islam dan Pancasila ini saling berhubungan.
2
Dalam hubungan antara agama Islam dan Pancasila, keduanya dapat saling
menunjang dan saling mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh
dipertentangkan. Juga tidak harus dipilih salah satu dan meninggalkan yang lain.
Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tidak punya konflik dengan Pancasila.
Islam mengedepankan prinsip tuhan itu Esa. Selain itu, islam mengajarkan manusia untuk
bersikap adil terhadap sesama dan menjunjung tinggi persatuan. Islam juga mengedepankan
pentingnya musyawarah dan mengajarkan prinsip sosial.
3
Bahkan dalam Al-Quran ada ayat-ayat yang maknanya sejalan dengan sila yang ada
dalam Pancasila yaitu:
1
SS Marhaeni - Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan hal 116 , 2017 – ejournal.unibabwi.ac.id
2
Aminullah – Jurnal Ilmiah Mandala Education, 2018 -ejournal.mandalanursa.org
3
MS Rohman – Jurnal Millah Vol XIII, No 1, Agustus 2013 – journal.uii.ac.id
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Jika hubungan manusia dengan Tuhannya ditunjukkan pada sila pertama, maka
hubungan sesame manusia ditunjukkan dengan sila kedua. Dalam bentuk saling
menghargai antar sesame. Prinsip ini terlihat dalam surat Al-Maidah ayat 8 yang
artinya:”Hai orang-orang yang beriman hendaklah kam menjadi orang-orang yang
selalu menegakkan kebenaran dan jangan sekali-kali kebencianmu terhadap suatu
kaum, mendorong kamu berlaku tidak adil”.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengajarkan untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Tercermin
dalam surat Ali-Imron ayat 103 yang artinya:”Dan berpeganglah kamu semua
kepada tali(agama) Allah dan jangan kamu tercerai berai”.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
Sila keempat menekankan pentingnya kehidupan yang dilandasi musyawarah
selaras dengan nilai luhur dalam ajaran Islam. Konsep ini tercermin dalam surat
Ali-Imron ayat 159 yang artinya:”Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan
ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dalam urusan itu”.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila kelima mengisyaratkan keadilan dalam penyelenggaraan negara. Tercermin
dalam surat An-Nahl ayat 90 yang artinya:”Sesungguhnya Allah menyuruhmu
berlaku adil dan berbuat kebajikan”.