DISUSUN OLEH
KETUA :
ANGGOTA :
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya, serta nikmat kepada kita semua, sehinnga makalah yang berjudul
“PENELITIAN DALAM KONSELING” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
Daftar isi…………………………………………………………………………………...ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………..1-2
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………...2
Bab II Pembahasan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan analisis obyektif dan sistematis serta pelaporan observasi terkontrol
yang mengarah pada generalisasi sebuah perkembangan, prinsip-prinsip atau teori-teori,
hasil dari sebuah prediksi, dan bisa jadi adalah pokok dari sebuah kejadian. Dengan kata
lain, penelitian menganalisis informasi dengan tujuan untuk memberikan kita
pengetahuan tentang keadaan masa sekarang, pengetahuan tersebut mungkin membantu
kita membuat prediksi tentang masa depan. Ada beberapa penelitian dan sangat
bervariasi; survey pendapat dari para konselor, penggunaan intervew intensif untuk
memahami bagaimana perkembangan moral dibentuk, atau menunjukkan analisis statistik
kompleks untuk menentukan keterampilan konselor mana yang paling efektif.
Tanpa penelitian, pengetahuan akan tetap stagnan (mandeg), dan paradigma baru tidak
mampu berkembang (Kuhn, 1962). Penelitian mengajegkan apa yang dilakukan oleh
konselor dan dapat mendorong terciptanya sebuah kesempatan pendekatan perubahan
konseli (Lambert, Ogles, &Masters, 1992). Penelitian adalah dasar evaluasi yang
memungkinkan kita mengetahui apakah program dan pelatihan yang kita adakan efektif.
Peneliti atau semua individu yang menyandarkan diri pada fakta-fakta untuk meyakinkan
apa yang kita kerjakan. Kenyataannya, beberapa memiliki pendapat bahwa konselor pada
level master adalah peneliti dalam sensenya, bahwa mereka adalah seorang praktisi-ahli
ilmu pengetahuan; mereka bekerja dengan dan mengumpulkan informasi dari klien dan
menggunakan informasi yang telah terkumpul sama baiknya seorang ahli (science) untuk
membuat keputusan atas kliennya (Houser, 2009).
Kecenderungan saat ini bahwa bimbingan dan konseling bukan semata-mata sebagai
teknik melainkan juga sebagai sistem kerangka kerja (frame of refference) dalam
kegiatan bimbingan dan konseling. Sebagai suatu sistem, tentu komponen-komponen di
dalamnya saling terkait dan tidak dapat terpisahkan. Dengan demikian, sebagai suatu
sistem (keilmuan), bimbingan dan konseling membutuhkan landasan-landasan yang kuat
dan kokoh baik yang bersifat konseptual/teoretis maupun landasan-landasan yang bersifat
praktis-empiris, sehingga benar-benar eksis, andal dan kokoh sebagai suatu sistem yang
telah teruji keberadaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana urgensi penelitian dalam bidang bimbingan dan konseling.?
2. Apa saja metode dan desain penelitian dalam konseling.?
3. Bagaimana karakteristik, tujuan, serta penerapan dari metode dan desain penelitian
dalam konseling.?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui urgensi penelitian dalam bidang bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui metode dan desain penelitian dalam konseling.
3.Untuk mengetahui karakteristik, tujuan, serta penerapan dari metode dan desain
penelitian dalam konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa karakteristik
Keungulan-keunggulan
Kelemahan-kelemahan
Langkah-Langkah pokok
Beberapa karakteristik
Beberapa karakteristik
• Sangat cocok digunakan apabila variabel-variabel yang diteliti sangat
kompleks dan/atau peneliti tidak memungkinkan melakukan penelitian
dengan metode eksperimental dan pengontrolan terhadap manipulasi data
• Memungkinkan pengukuran secara simultan beberapa variabel dan saling
hubungannya dalam keaadaan yang realistis
• Hasil penelitian ini merupakan derajat saling hubungan dari pada
menanyakan ada tidaknya pengaruh, seperti yang dikemukakan oleh rancanga
penelitian eksperimental: “Apakah ada pengaruhnya atau tidak?”
• Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, penelitian ini tidak perlu
mengidentifikas saling hubungan yang bersifat sebab akibat.
• Metode ini kurang tertib dan ketat apabila dibandingkan dengan pendekatan
eksperimental karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel
bebasnya.
• Metode ini cenderung akan mengidentifikasi pola hubungan yang semu yang
kurang reliabel dan valid.
• Pola saling hubungan sering tidak menentu dan kabur
• Metode ini dalam penelitian sering memberikan rangsangan penggunaannya
semacam pendekatan “shot gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang
bulu dari sumber yang beragam dan memberikan interpretasi yang bermakna
atau yang berguna.
Langkah-Langkah pokok
• Definisikan masalah
• Lakukan penelaahan kepustakan
• Rancangkan pendekatan
• Identifikasi variable-variabel-variabel yang relevan.
• Pilihlah subyek yang memadai/layak.
• Pilihlah atau kembangkan instrumen yang sesuai
• Pilihlah pendekatan korelasional yang sesuai dengan permasalahan.
• Kumpulkan data
• Analisis data dan interpretasikan hasilnya
• Tuliskan laporan
6. Penelitian kausal-komparatif
Tujuan penelitian: Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
melalui pengamatan terhadap akibat yang telah ada dan meneliti kembali faktor-
faktor penyebab dari sumber yang dapat dipercaya. Hal ini sangat kontras
dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data melalui pengontrolan
kondisi-kondisi pada waktu itu (penelitian berlangsung).
Contoh-Contoh penelitian
• Penelitian di suatu sekolah untuk mencari faktor-faktor yang
menyebabkan prestasi lulusannya selalu lebih baik dibandingkan dengan
sekolah-sekolah lainnya.
• Penelitian untuk mengetahui penyebab kurang termotivasinya siswa dalam
mengikuti mata pelajaran tertentu.
• Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan
menggunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap
mungkin.
• Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang terkait dengan perbedaan
umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif
mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai
anak-anak yang bersangkutan kelas enam Sekolah Dasar.
Beberapa karakteristik
Kelemahan-kelemahan
• Kelemahan utama dari rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol
terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan, peneliti harus mengambil
fakta yang ditemukannya tan ada kesempatan untuk menyusunnya kondisi-kondisi
atau memanipulasi variable-variabel yang mempengaruhinya di tempat kejadian.
Untuk memperoleh kesimpulan yang baik, peneliti harus mempertimbangkan
seluruh penyebab yang memungkinakan atau hipotesis saingan yang dapat
dipercaya yang mungkin mempengarudi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti
dapat secara sukses memberikan mempengarudi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh
peneliti dapat secara sukses memberikan pertimbangan kesimpulannya terhadap
alternatif lain, dia dalam posisi yang relatif kuat.
• Kesulitan untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab telah
benar-benar tercakup di antara banyak faktor yang sedang ditelitinya.
• Komplikasi bahwa faktor penyebab tidak hanya satu akan tetapi merupakan
kombinasi dan interaksi dari beberapa faktor secara bersama-sama di bawah
kondisi tertentu menghasilkan suatu outcome
• Suatu gejala yang dihasilkan dapat tidak hanya dari penyebab-penyebab
ganda, akan tetapi juga dapat berasal dari satu penyebab dalam satu kejadian
tertentu dan dari penyebab lain dalam kejadian yang lain.
• Apabila hubungan antara dua variabel ditemukan, sulit untuk menentukan
mana yang merupakan penyebab dan mana yang merupakan akibat.
• Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor-faktor saling berhubungan tidak harus
memberikan implikasi hubungan sebab akibat. Keseluruhannya semata-mata
hanyalah merupakan faktor tambahan yang tidak diketahui dan diamati.
• Pengelompokan subyek ke dalam kelompok dikotom (seperti: yang berhasil
dan tidak berhasil), untuk tujuan perbandingan, menimbulkan permasalahan
karena katagori tersebut bersifat kabur, bervariasi, dan tidak mantap. Penelitian
yang demikian sering tidak menghasilkan penemuan yang bermanfaat.
• Studi komparatif dalam keadaan alami tidak memungkinkan pemilihan
subyek yang terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada dengan hal-hal
yang sama untuk seluruh hal sangat sulit, kecuali untuk menghadapkannya pada
satu variable.
Langkah-Langkah pokok
• Definisikan permasalahannya.
• Lakukan telaan kepustakaan.
• Nyatakan/rumuskan hipotesis-hipotesis.
• Tuliskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis dan langkah-langkah yangakan
dilakukan.
• Rencanakan pendekatan
• Validasi teknik untuk pengumpulan data.
• Kumpulkan data.
• Deskripsikan, analisis, dan interpretasikan hasil yang diperoleh dengan jelas dan
istilah-istilah yang tepat.
• Rencanakan pendekatan.
• Susunlan laporannya.
7. Penelitian eksperimen
Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakanmetode
eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.
Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan
variabel, kelompok kontrol, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta
pengujian hasil. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan
diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau
disamakan karakteristiknya (dicari yang sama). Pada kelompok eksperimen (variabel
yang akan diuji akibatnya) diberi perlakuan khusus. Sedang pada kelompok kontrol
diberi perlakuan lain, atau perlakuan yang biasa dilakukan, yang akan dibandingkan
hasilnya dengan perlakuan eksperimen. Dalam eksperimen murni (demikian juga
dengan bentuk eksperimen lainnya) pengujian atau pengukuran (tes) dilakukan
dengan menggunakan instrumen atau tes baku atau sudah dibakukan.
Tujuan penelitian: Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol
yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
Contoh-Contoh penelitian
• Menyelidiki pengaruh dua jenis metode mangajar terhadap hasil belajar
mata pelajaran tertentu, berdasarkan ukuran kelas (kelas besar dan kecil) dan
taraf intelegensi siswa (tinggi, sedang dan rendah) dengan cara menempatkan
guru secara random berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode
mengajar
• Penelitian untuk menyelidiki pengaruh program pencegahan penyalahgunaan
obat terhadap sikap para siswa Sekolah Menengah Pertama, dengan
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelompok
yang diperkenalkan dan tidak diperkenalkan denga program tersebut dengan
menggunakan pretest-posttest design dimana hanya setengah dari siswa-siswa
tersebut diberikan pretest untuk menentukanseberapa banyak perubahan
sikap dapat dikatakan disebabkan oleh pretesting atau olehprogram
pendidikan.
• Studi untuk menyelidiki perbedaan pemahaman sains di kelas satu Sekolah
Dasar, antara siswa yang berasal dari Taman Kanak-Kanak dan yang
tidak melalui Taman Kanak-Kanak
Beberapa karakteristik
Langkah-Langkah pokok
Langkah-Langkah pokok
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah.
Penelaahan dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan,
analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Maka
penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving)
pendidikan melalui metode ilmiah.
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, rancangan penelitian dibagi menjadi : (Dirjen
Pendidikan Tinggi) (1) Penelitian histories, (2) Penelitian deskriptif, (3) Penelitian
perkembangan, (4) Penelitian kasus dan penelitian lapangan, (5). Penelitian korelasional,
(6) Penelitian kausal komparatif, (7) Penelitian eksperimental (8) Penelitian tindakan.
B. Saran
Sebagai calon guru penelitian sangat penting, dari langkah-langkah sistematis mulai dari
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya
suatau kesimpulan.Dengan kata lain, penelitian menganalisis informasi dengan tujuan
untuk memberikan kita pengetahuan tentang keadaan masa sekarang, pengetahuan
tersebut mungkin membantu kita membuat prediksi tentang masa depan. Makalah ini
masih banyak kekurangan dalam penulisan kata diharapkan kritik yang membangun dari
pembaca dan memberikan manfaat didalamnya
Daftar Pustaka
Dharma Surya, 2008, Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan, (online). Dari
staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENELITIAN PENDIDIKAN.pdf. diakses pada 4 maret 2013
Iding Tarsidi, M.Pd, Penelitian dalam Bimbingan dan Konseling , (online). Dari
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/PENELTAN_DLM_BK.pdf
https://www.journalpapers.org/2020/06/penelitian-dan-evaluasi-dalam-konseling.html. Diakses
pada 24 juni 2020