Anda di halaman 1dari 17

MIKROEKONOMIKA II/IEP 30333

Pasar Persaingan Monopolistis


Semester 3/3 SKS

Nama Pengampu:
Dr. Agung Riyardi, MSi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Studi Ekonomi Pembangunan
Tahun 2020
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
2. PEMBELAJARAN: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS ........................................................... 5
3. TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................................................................... 5
4. URAIAN ....................................................................................................................................................... 6
4.1. Definisi Pasar Persaingan Monopolistis ............................................................................................ 6
4.2. Keseimbangan Ekonomi Pasar Persaingan Monopolistis ............................................................... 8
4.3. Perbandingan antara Pasar Persaingan Monopolistis dan Pasar Persaingan Sempurna .......... 10
5. KESIMPULAN .......................................................................................................................................... 12
6. PENDALAMAN......................................................................................................................................... 13
7. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17
References ............................................................................................................................................................ 17

2
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
1. PENDAHULUAN
Pasar persaingan monopolistis dihuni oleh berbagai perusahaan yang memiliki dua
karakteristik yang menonjol, yaitu persaingan dan monopoli. Di satu sisi, perusahaan bersaing
secara ketat dengan sesama perusahaan di pasar tersebut, di sisi lain perusahaan dapat
melakukan kontrol pasar terhadap konsumennya. Pasar seperti ini banyak ditemukan pada
perekonomian sehingga menarik sekali untuk membahas berbagai faktor yang menyebabkan
terjadinya pasar persaingan monopolistis, keseimbangan ekonomi yang dihasilkan pasar
persaingan monopolistis dan perbandingannya dengan pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan monopolistis pertama kali dikemukakan oleh Edward Chamberlin.
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar yang berbeda dengan pasar persaingan sempurna.
Jika pasar persaingan sempurna adalah perfect competition market, maka pasar persaingan
monopolistis adalah imperfect competition market. (Bellante, 2011)
Terdapat berbagai contoh pasar persaingan monopolistis. Salah satunya adalah food court
di pusat perbelanjaan. Contoh lain adalah pusat perbelanjaan hand phone. Contoh lain lagi
adalah klaster usaha mikro, kecil dan menengah.
Representasi pasar persaingan monopolistis dapat dilihat pada pasar tradisional,
minimarket atau supermarket di mana suatu blok atau area di sana berisi berbagai banyak
produk sejenis dengan identitas berbeda. Blok dan area sayuran di pasar tradisional berisi
penjualan berbagai sayuran. Demikian juga barang-barang yang lain yang sejenis disatukan
dalam suatu blok atau area. Hal itu sebagaimana video berikut:

Sumber: CNN, 27 Maret 2019, Pasar Tradisional Rasa Modern

Blok dan area kuliner di pusat perbelanjaan juga berisi berbagai kuliner. Pada satu blok
dan area terdapat berbagai penjual kuliner sehingga merepresentasikan pasar persaingan
monopolistis. Sebagai contoh perhatikan Gambar berikut ini: Penataan Produk Sejenis di Super
Market

3
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
Bahkan terdapat penelitian yang mengupas pasar persaingan monopolistis. Yuliawati
(2017) mengemukakan bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia adalah industri
yang merupakan pasar persaingan monopolistis. Banyak perusahaan dalam industri tersebut,
namun masing-masing memiliki pangsa pasar yang kecil. Akibatnya, setiap perusahaan di
pasar tersebut menjadi price taker dan hanya dapat menunjukan kekuatan pasar melalui
diferensiasi produk.

4
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
2. PEMBELAJARAN: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1. Mendefinisikan Pasar Persaingan Monopolistis
3.2. Memahami Keseimbangan Ekonomi pada Pasar Persaingan Monopolistis
3.3. Membandingkan Pasar Persaingan Monopolistis dengan Pasar Persaingan
Sempurna

Pasar
Persangan
Monopolistis

Pengertian Keseimbangan Perbandingan

Persaingan Monopoli Jangka pendek Jangka panjang Karakteristik Keseimbangan

5
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
4. URAIAN
4.1. Definisi Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar di mana perusahaan yang berada di
dalamnya secara alamiah berjumlah banyak, saling bersaing satu dengan yang lain dan
memproduksi produk sejenis yang berbeda-beda. Karakteristik perusahaan secara alami
berjumlah banyak dan saling bersaing satu dengan yang lain menunjukan struktur
persaingan dalam pasar persaingan monopolistis. Apalagi perusahaan dalam jumlah
banyak terjadi secara alamiah, yaitu tidak ada penghambat perusahaan bertambah dan
berkurang, sehingga struktur persaingan nampak jelas pada pasar persaingan monopolistis.
Karakteristik memproduksi produk sejenis yang berbeda-beda menunjukan struktur
monopoli dalam pasar persaingan monopistis.
Perusahaan pada pasar persaingan monopolistis berjumlah banyak menyebabkan
tidak mungkin terjadi kerja sama dan kolusi di antara mereka. Jumlah perusahaan yang
banyak menyebabkan tidak ada kepastian siapa bekerja sama/kolusi dengan siapa. Apalagi
setiap perusahaan memliki pangsa pasar yang relatif sama (dan kecil). Demikian juga
karena dimungkinkan muncul secara alami perusahaan baru sebagai pesaing potensial
sebagaimana dimungkinkan hilang secara alami perusahaan lama yang menjadi mitra. Oleh
karena itu perusahaan pada pasar persaingan monopolistis tidak dapat bekerja sama dan
kolusi.
Persaingan ketat terjadi pada perusahaan pada pasar persaingan monopolistis.
Persaingan dilakukan melalui diferensiasi produk yaitu melalui membuat suatu produk
berbeda dan lebih baik dibandingkan berbagai produk sejenis. Sebagai contoh, persaingan
dan diferensiasi produk dilakukan dengan membuat produk sepatu olah raga yang mampu
melindungi dari cedera sehingga berbeda dengan sepatu olah raga pada umumnya. Contoh
lain, persaingan dan diferensiasi produk dilakukan dengan membuat produk baju yang
didesain oleh desainer terkenal sehingga berbeda dengan baju pada umumnya.
Persaingan ketat tidak hanya terjadi pada kualitas produk. Namun juga pada harga
produk. Bahkan antar perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis yang memiliki
produk dan harga yang sama, dapat bersaing dalam pemasaran dan branding. Hal itu karena
pada pasar persaingan monopolistis banyak perusahaan dan produk dari masing-masing
perusahaan. Konsumen tidak memiliki pandangan tentang produk dibeli. Hal itu dalam
pandangan perusahaan dalam pasar persaingan monopoli dapat menyebabkan konsumen
‘keliru’ membeli produk dan mudah berpindah pada perusahaan lain. Dalam keadaan

6
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
seperti itu, perusahaan pada pasar persaingan monopolistis harus ‘memandu’ konsumen
supaya membeli produk dirawarkan, tidak keliru membeli produk lain dan tidak mudah
berpindah kepada produk dan perusahaan lain. Tabel 1 memberikan informasi empat aspek
persaingan bersama definisinya dan keterangannya yang dapat digunakan perusahaan
bersaing di pasar persaingan monopolistis.
Tabel 1
Empat Aspek Persaingan di Pasar Persaingan Monopolistis
Aspek Persaingan Pengertian Keterangan
Kualitas Segala hal fisik yang Kualitas dapat dibagi dua:
menyebabkan produk berbeda • Produk berkualitas tinggi
dengan produk lain • Produk berkuaitas rendah
Harga Nilai uang dari suatu barangHarga dapat dibagi dua:
• Harga mahal
• Harga murah
Pemasaran Penempatan produk di tengah Pemasaran dilakukan dalam dua
konsumen hal:
• Iklan
• Pengemasan
Branding Penamaan, penandaan dan Branding dmaksudkan supaya:
simbolisasi suatu produk • Produk jelas terkait dengan
perusahaan yang memproduksi
• Produk jelas berbeda dengan
produk lain

Aspek monopoli pada perusahaan yang bersaing di pasar persaingan monopolistis


terjadi karena keberhasilan perusahaan melakukan diferensiasi produk dan memanfaatkan
empat aspek persaingan. Perusahaan memiliki posisi kuat terhadap konsumennya sebab
diferensiasi produk dan empat apsek persaingan menciptakan ketergantungan dan
keterikatan konsumen kepada produk dan perusahaan. Setiap perusahaan di pasar
persaingan monopolistis menguasai pasar masing-masing.
Iklan dan branding berperan besar dalam aspek monopoli pada perusahaan di pasar
persaingan monopolistis. Hal itu karena iklan dan branding menyebabkan seolah-olah
hanya ada satu produk di mata konsumen. Tidak ada produk lain selain produk tersebut.
Produk lain berbeda dengan produk yang diiklankan dan dibrandingkan.Kalau ada produk
lain yang mirip, maka produk lain tersebut segera ‘menjauh’ sehingga berbeda dengan
produk yang diiklankan dan dibrandingkan. Dengan demikian, iklan dan branding berperan
besar membentuk aspek monopoli pada perusahaan di pasar persaingan monopolistis.

7
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
4.2. Keseimbangan Ekonomi Pasar Persaingan Monopolistis
Keseimbangan ekonomi pasar persaingan monopolistis adalah keseimbangan pasar
yang terjadi pada perusahaan yang berada pada pasar persaingan monopolistis.
Keseimbangan ekonomi berupa keseimbangan harga dan produk. Keseimbangan tersebut
terjadi ketika perusahaan pada pasar persaingan monopolistis berusaha memaksimalkan
keuntungan melalui dua aspek menonjol: Persaingan dan monopoli.
Pada keseimbangan ekonomi tersebut tergambar tiga hal yang berinteraksi satu
dengan lain. Pertama adalah persaingan. Keseimbangan ekonomi menggambarkan
persaingan dalam bentuk keseimbangan ekonomi perusahaan pada pasar persaingan
monopolistis. Kedua adalah monopoli. Keseimbangan ekonomi menggambarkan monopoli
melalui kurva permintaan yang berkemiringan negatif. Ketiga adalah berusaha
memaksimalkan keuntungan. Keseimbangan ekonomi menggambarkan memaksimalkan
keuntungan dalam bentuk marginal revenue yang sama dengan marginal cost.
Keterkaitan ketiganya dimulai dari usaha memaksimalkan keuntungan.
Selanjutnya, perusahaan yang bersaing dengan perusahaan lain dalam pasar persaingan
monopolistis bersedia menyediakan sejumlah produk tertentu. Inilah produk keseimbangan
pada pasar persaingan monopolistis. Akhirnya, produk tersebut direspon oleh konsumen
yang berada dalam pengaruh monopoli perusahaan berupa tingkat harga tertentu. Tingkat
harga ini adalah tingkat harga keseimbangan pasar persaingan monopolistis.
McTaggart, Findlay, & Parkin (2013) menggambarkan keseimbangan tersebut
sebagai keseimbangan pasar persaingan monopolistis dalam jangka pendek. Tabel 1 adalah
ilustrasi mereka tentang keseimbangan produk dan harga pada perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan monopolistis. Keseimbanga jangka pendek adalah 125 unit pada
tingkat harga 75.
Terlihat bahwa keseimbangan terbentuk dari urut-urutan: (1) Perusahaan beruaaha
memaksimalkan keuntungan dengan menyamakan marginal revenue dan marginal cost.
Usaha memaksimalkan keuntungan dengan mengasumsikan perusahaan di pasar persaingan
monopolistis. Asumsi tersebut terlihat pada fungsi permintaan, D, yang berkemiringan
negatif yang landai. (2) Terbentuk jumlah produk keseimbangan pada saat memaksimalkan
keuntungan, sebesar 125 unit. (3) Terbentuk harga keseimbangan sebesar 75 karena
konsumen bersedia membeli produk sebanyak itu pada harga tersebut.
Terlihat juga pendapatan diperoleh, biaya ditanggung dan keuntungan yang diraih
perusahaan pada saat keseimbangan pasar persaingan monopolisitis. Relasi pendapatan dan

8
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
biaya menghasilkan economic profit (keuntungan ekonomi) yang ditunjukan dengan kotak
berwarna biru. Pada saat itu, biaya produksi produk pada jumlah produk keseimbangan lebih
murah dari harga keseimbangan. ATC* < P*. Economic profit yang terdapat pada pasar
persaingan monopoli menjadi ‘insentif’ bagi adanya entry di pasar persaingan monopolistis.

Gambar 1
Ilustrasi Keseimbangan Jangka Pendek di Pasar Persaingan Monopolistis

Gambar 1 mengindikasikan adanya kemungkinan lain dalam keseimbangan yang


terjadi pada pasar persaingan monopolistis. Ada kemungkinan ATC*> P* di mana
perusahaan di pasar persaingan monopolistis mengalami economic loss (kerugian ekonomi)
dan memicu exit. Ada juga kemungkinan ATC*= P* di mana perusahaan di pasar persaingan
monopolistis mengalami zero economic profit (keuntungan ekonomi nol). Pada saat itu
terjadi keseimbangan jangka panjang yang ditandai dengan jumlah perusahaan di pasar
persaingan monopolistis yang stabil dan tidak terjadi entry dan exit.
Tabel 2
Keseimbangan Ekonomi pada Pasar Persaingan Monopolistis
Keseimbangan Indikator Dampak
Perusahaan meraih Jumlah perusahaan
ATC* < P*
Jangka keuntungan ekonomi bertambah karena ada entry
Pendek Perusahaan mengalami Jumlah perusahaan
ATC* > P*
kerugian ekonomi berkurang karena exit
Jangka Perusahaan meraih
ATC*= P* Jumlah perusahaan stabil
Panjang keuntungan ekonomi nol

Tabel 2 menunjukan tiga kemungkinan yang terjadi pada saat keseimbangan


ekonomi pada pasar persaingan monopolistis. Dua kemungkinan menunjukan
keseimbangan jangka pendek dan satu kemungkinan yang lain merupakan keseimbangan
jangka panjang. Pada setiap kemungkinan terdapat indikatornya berupa perbandingan antara

9
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
biaya rata-rata dengan harga saat keseimbangan dan dampaknya pada jumlah perusahaan di
pasar persaingan monopolistis.

4.3. Perbandingan antara Pasar Persaingan Monopolistis dan Pasar Persaingan


Sempurna
Pasar persaingan monopolistis berbeda dengan pasar persaingan sempurna dilihat
dari karakteristik masing-masing pasar dan keseimbangan ekonomi yang dihasilkan pada
masing-masing pasar. Perbandingan tersebut menunjukan bahwa semakin tidak
sempurna persaingan dalam suatu pasar, semakin kuat kemampuan perusahaan di pasar
tersebut untuk memonopoli pasar dan konsumennya. Perbandingan tersebut juga
menunjukan bahwa semakin tidak sempurna persaingan di suatu pasar, semakin banyak
keuntungan yang diambil perusahaan di pasar tersebut.
Pasar persaingan monopolistis mirip dengan pasar persaingan sempurna. Beberapa
karakteristik pasar persaingan sempurna terdapat pada karakteristik pasar persaingan
monopolistis. Karateristik tersebut adalah banyak perusahaan dan tidak ada hambatan
terhadap entry dan exit. Hal itu menunjukan kemiripan kedua pasar disebabkan oleh
jumlah perusahaan yang banyak.
Yang membedakan keduanya adalah heterogenitas produk. Pasar persaingan
monopolistis memiliki produk sejenis yang heterogen, sedangkan pasar persaingan
sempurna memiliki produk sejenis yang homogen. Semakin heterogen suatu produk yang
dihasilkan pasar, semakin cenderung pasar tersebut pada pasar persaingan monopolistis.
Informasi pasar juga berpengaruh dalam membedakan kedua pasar. Informasi yang
samar terdapat pada pasar persaingan monopolistis. Hal itu menyebabkan konsumen
pada pasar tersebut tidak bebas memilih produk dan produsen. Sebaliknya, informasi
yang akurat terdapat pada pasar persaingan sempurna sehingga konsumen pada pasar
tersebut bebas memilih produk dan produsen.
Keseimbangan ekonomi yang terjadi pada pasar persaingan monopolistis juga
berbeda dengan keseimbangan ekonomi pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan
pada kedua pasar adalah perusahaan yang memaksimalkan keuntungan dan memiliki
pangsa pasar yang kecil. Namun, sebagaimana Tabel 3, keduanya berbeda dalam
permintaan dihadapi, jumlah produk keseimbangan dan harga keseimbangan. Perbedaan
keseimbangan ekonomi yang terjadi di antara kedua pasar mencerminkan keuntungan

10
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
yang dapat diraih perusahaan di pasar persaingan monopolistis lebih besar dibandingkan
keuntungan diperoleh perusahaan dalam pasar persaingan sempurna sebab keuntungan
tidak hanya berasal dari pasar, namun juga berasal dari kemampuan menguasai
konsumen.
Tabel 3
Perbedaan Keseimbangan Ekonomi antara Pasar Persaingan Monopolistis dengan
Pasar Persaingan Sempurna
Unsur Perbedaan Pasar Persaingan Pasar Persaingan
Monopolistis Sempurna
Permintaan Dihadapi Konsumen bersedia Konsumen bersedia
membeli dalam jumlah membeli dengan harga
banyak jika harga murah pasar (Fugsi permintaan
(Fungsi permintaan mendatar)
berkemiringan negatif)
Produk Keseimbangan Produk keseimbangan Produk keseimbangan
berjumlah sedikit sebab berjumlah banyak sebab
terjadi pada saat tambahan terjadi pada saat tambahan
penerimaan lebih murah penerimaan sama dengan
dibandingkan harga harga permintaan
permintaan
Harga Keseimbangan Harga keseimbangan Harga keseimbangan
mahal karena produk murah karena produk
diminta konsumen pada diminta konsumen pada
harga yang menunjukan harga yang menunjukan
permintaan konsumen permintaan pasar
Keuntungan Keuntungan pasar dan Keuntungan pasar
keuntungan dari
kemampuan menguasi
konsumen

11
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
5. KESIMPULAN
Edward D. Chamberlin adalah orang yang pertama mengemukakan pasar persaingan
monopolistis. Pasar Persaingan monopolistis adalah pasar yang persaingan antar perusahaan di
pasar tersebut tidak sempurna. Keseimbangan ekonomi dihasilkan pasar persaingan
monopolistis berbeda dengan keseimbangan ekonomi dihasilkan pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan monopolistis memiliki dua hal yang menonjol, yaitu persaingan dan
monopoli. Persaingan terjadi karena perusahaan berjumlah banyak dan tidak ada hambatan
persaingan. Persaingan terjadi dari perbedaan dalam kualitas produk, harga, pemasaran dan
branding yang menyebabkan produk pada pasar tersebut tidak sepenuhnya homogen dan
berbeda dengan produk sejenis. Dengan kata lain, persaingan dilakukan oleh banyak
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis melalui diferensiasi produk.
Persaingan tersebut menyebabkan perusahaan menjadi monopolis bagi konsumennya.
Walaupun terdapat produk sejenis, konsumen meminta produk dari perusahaan tersebut karena
menganggap produk tersebut berbeda dengan produk sejenis. Bahkan konsumen bersedia
membeli dalam jumlah banyak jika harga produk tersebut murah.
Keseimbangan pada pasar persaingan monopolistis terjadi karena perusahaan di pasar
tersebut melakukan persaingan satu dengan lain dalam bentuk diferensiasi produk.
Keseimbangan terjadi dapat berupa keseimbangan jangka pendek dan jangka Panjang.
Keseimbangan jangka pendek menunjukan kemungkinan perusahaan pada pasar persaingan
monopolistis menikmati keuntungan ekonomis atau menanggung kerugian ekonomis.
Keseimbangan jangka Panjang menunjukan keadaan stabil di mana perusahaan pada pasar
persaingan monopolistis menikmati keuntungan ekonomis nol.
Pasar persaingan monopolistis berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Perbedaan
tersebut terdapat pada aspek karakteristik dan keseimbangan ekonomi. Hal itu menyiratkan
bahwa pasar persaingan monopolistis dihuni oleh banyak perusahaan sejenis yang mampu
mampu menguasai konsumennya..

12
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
6. PENDALAMAN

Tipe I: Pilihan Ganda

1. Edward Chamberlain
a. Pasar persaingan monopolistis adalah pasar yang persaingannya tidak sempurna
b. Pasar persaingan monopolistis adalah pasar yang persaingannya sempurna
c. Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang persaingannya tidak monopolistis
d. Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang persaingannya monopolistis
2. Banyak penjual
a. Bersaing namun bisa bekerja sama satu dengan yang lain
b. Bersaing dan tidak bisa bekerja sama satu dengan yang lain
c. Tidak bersaing dan bekerja sama satu dengan yang lain
d. Tidak bersaing dan tidak bekerja sama satu dengan yang lain
3. Informasi ekonomi di pasar persaingan monopolistis
a. Informasi produk dan harga akurat
b. Informasi produk tidak akurat, namun informasi harga akurat
c. Informasi produk dan harga tidak akurat
d. Informasi produk akurat, namun informasi harga akurat
4. Yang bukan contoh pasar persaingan monopolistis
a. Industri sepatu
b. Industri minuman
c. Sektor perhotelan
d. Sektor pertanian
5. Persaingan dilakukan dalam bentuk
a. Produk berkualitas tinggi vs produk berkuaitas rendah
b. Produk berkualitas tinggi vs harga mahal
c. Harga murah vs pemasaran
d. Pemasaran vs branding
6. Diferensiasi produk dilakukan
a. Terhadap produk sendiri, namun tidak terhadap produk kompetitor
b. Tidak terhadap produk sendiri, namun terhadap produk kompetitor
c. Terhadap produk sendiri dan kompetitor
d. Tidak dapat dilakukan terhadap produk sendiri dan kompetitor
7. Branding bermanfaat untuk
a. Menunjukan kualitas produk yang berbeda dengan kualitas produk kompetitor
b. Menunjukan kualitas produk yang sama dengan kualitas produk kompetitor
c. Menunjukan kualitas produk kompetitor yang berbeda dengan produk perusahaan
d. Menunjukan kualitas produk kompetitor yang sama dengan produk perusahaan
8. Monopoli di pasar persaingan monopolistis terjadi karena
a. Branding
b. Iklan
c. Branding dan Iklan

13
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
d. Branding dan iklan tidak menyebabkan monopoli
9. Fungsi Permintaan dihadapi perusahaan di pasar persaingan monopolistis
a. Berkemiringan negatif dan curam
b. Berkemiringan positif dan curam
c. Berkemiringan negatif dan landau
d. Berkemiringan positif dan landau
10. Konsumen pada pasar persaingan monopolistis
a. Bersedia membeli produk pada berbagai harga
b. Hanya bersedia membeli produk pada harga pasar yang tetap
c. Tidak bersedia membeli produk pada harga mahal
d. Hanya bersedia membeli produk pada harga murah
11. Harga dan produk keseimbangan jangka pendek
a. Pasti perusahaan mendapatkan keuntungan
b. Pasti perusahaan mendapatkan kerugian
c. Perusahaan ada yang memperoleh keuntungan atau kerugian
d. Tidak ada hubungan dengan keuntungan dan kerugian
12. Dampak dari memaksimalkan keuntungan
a. Dapat ditentukan harga keseimbangan
b. Tidak dapat ditentukan harga keseimbangan
c. Tidak dapat ditentukan jumlah produk keseimbangan
d. Dapat ditentukan jumlah produk keseimbangan
13. Keuntungan diperoleh perusahaan dalam persaingan monopolistis
a. Besar karena jumlah perusahaan sedikit
b. Besar karena jumlah perusahaan banyak
c. Sedikit karena jumlah perusahaan banyak
d. Sedikit karena jumlah perusahaan banyak
14. P* < ATC pada produk keseimbangan menunjukan
a. Perusahaan memperoleh keuntungan ekonomis
b. Perusahaan mengalami kerugian ekonomis
c. Perusahaan memperoleh keuntungan ekonomis nol
d. Perusahaan mengalami kerugian ekonomis nol
15. Economic profit diperoleh perusahaan yang berada pada
a. Ketidakseimbangan jangka pendek
b. Keseimbangan jangka Panjang
c. Ketidakseimbangan jangka Panjang
d. Keseimbangan jangka pendek
16. Keseimbangan jangka panjang menunjukan
a. Ada entry
b. Ada exit
c. Tidak ada entry dan exit
d. Ada entry dan exit
17. Perbandingan jumlah produk antara pasar persaingan monopolistis dan sempurna

14
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
a. Jumlah produk pada pasar persaingan monopolistis lebih banyak
b. Jumlah produk pada pasar persaingan sempurna lebih banyak
c. Jumlah produk pada pasar persaingan monopilistis sama dengan pada pasar persaingan
sempurna
d. Jumlah produk pada pasar persaingan monopilistis tidak sama dengan pada pasar
persaingan sempurna
18. Informasi pasar pada pasar persaingan monopolistis
a. Lebih akurat dibandingkan informasi pasar pada pasar persaingan sempurna
b. Lebih samar dibandingkan informasi pasar pada pasar persaingan sempurna
c. Sama dengan informasi pada pasar persaingan sempurna
d. Tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain
19. Kekuatan pasar pada perusahaan yang berada pada pasar persaingan monopolistis
a. Lebih kecil dibandingkan dengan kekuatan pasar perusahaan yang berada pada pasar
persaingan sempurna
b. Lebih besar dibandingkan dengan kekuatan pasar perusahaan yang berada pada pasar
persaingan sempurna
c. Sama dengan kekuatan pasar perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna
d. Tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain
20. Pemasaran dilakukan dalam bentuk
a. Iklan, pengemasan dan penawaran
b. Iklan dan penawaran
c. Pengemasan dan penawaran
d. Iklan dan pengemasan

15
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
Tipe II: Esei

1. Branding kota Surakarta adalah “Solo: Spirit of the Java”


a. Jelaskan bahwa kota Surakarta berada pada pasar persaingan monopolistis.
b. Sebutkan banyak kota (minimal 5 kota) yang menjadi pesaing kota Surakarta.
c. Jelaskan produk dasar kota Surakarta, dan jelaskan pula diferensiasi yang telah
dilakukan.
d. Jelaskan konsumen kota Surakarta dan perilakunya.
2. BPS Surakarta menyediakan data jenis hotel dan jumlahnya sejak 2002 hingga 2015
Jenis dan jumlah Hotel di Surakarta. Berdasarkan data tersebut”
a. Jelaskan jenis hotel yang berada pada pasar persaingan monopolistis.
b. Tunjukan tahun ketika jumlah hotel yang terdapat pada pasar persaingan
monopolistis meningkat, menurun dan stabil.
c. Jelaskan pengertian peningkatan, penurunan dan kestabilan tersebut.

16
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis
7. DAFTAR PUSTAKA

REFERENCES

Bellante, D. (2011). Edward Chamberlin: Monopolistic Competition And Pareto Optimality.


Journal Of Business & Economics Research, 2(4), 17-26.

McTaggart, D., Findlay, C., & Parkin, M. (2013). Economics. New South Wales: Pearson
Australia .

Yuliawati, L. (2017). Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Industri Makanan Dan
Minuman Di Indonesia. Ecodemica, 1(2), 266-273.

17
Kuliah 3: Pasar Persaingan Monopolistis

Anda mungkin juga menyukai