Disusun Oleh
NIM : 2105551115
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "
Pengaruh keretakan rumah tangga terhadap mental anak.Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.selaku
dosen Mata Kuliah Pengantar sistem dan teknologi informasi yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah
ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
penulis.
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3. Usulan Solusi..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. mental anak .............................................................................................
2.2. hubungan antara keretakan rumah tangga dan mental anak...................8
]
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dar kedua perusahaan tersebut tentu terdapat sejarah, kelebihan dan kekurangan
masing-masing, mengangkat dari banyak perdebatan tentang bagaimana kedua
perusahaan tersebut bersaing, penulis berniat melakukan penelitian mengenai “
Perbandingan Kecepatan Procesor Intel Dengan Amd Terhadap Computer”
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan ini terdapat beberapa rumusan masalah yaitu,
1. Apa Itu Processor ?
2. Apa itu Processor Intel dan AMD ?
3. Bagaiamana Kecepatan Processor Intel dan AMD ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Processor
1. Pengertian Processor
Processor adalah secara singkat dapat diartikan sebagai otak komputer,
processor pada umumnya sering disebut juga dengan CPU “Central
Processing Unit” adalah suatu chip yang berupa IC “Integrated Circuit” yang
mengontrol keseluruhan sistem komputer khususnya dalam menjalankan
intruksi, pengolah dan digunakan sebagai pusat ataupun otak dari kegiatan
komputer dalam melakukan perhitungan serta menjalankan tugas input dan
output.
Processor terletak pada soket yang terdapat di Motherboard, mengelolanya
dan melakukan komunikasi. Oleh karena itu processor ialah alat atau suatu
komponen yang sangat dibutuhkan paling utama tapi kalau tidak ada
komponen yang lainnya maka processor tidak dapat bekerja atau berfungsi
dengan sangat baik sebab komponen komputer itu saling berkaitan satu sama
lain dengan komponen yang lainnya.
Bagian Processor
Adapun bagian Processor yang terpenting terbagi menjadi 3 “tiga” yaitu:
Aritcmatics Logical Unit (ALU): Melakukan semua perhitungan aritmatika
(matematika) yang terjadi sesuai dengan intruksi program.
Control Unit (CU): Pengatur lalu lintas data seperti input, dan output.
Memory Unit (MU): Alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan
akses cukup tinggi.
2. Fungsi Processor
Menjalankan pemrosesan informasi pada komputer
Fungsi pertama dari sebuah processor adalah menjalankan pemrosesan
informasi pada sebuah komputer. Ya, komputer merupakan serangkaian alat
elektronik yang disusun berdasarkan arsitektur dan juga berdasarkan
penyusunan tertentu.
Salah satu komponen terpenting yang ada di dalam sebuah komputer adalah
komponen informasi. Komponen informasi ini dapat diproses oleh sebuh
komputer, dengan menggunakan fungsi dari sebuah processor. Processor akan
memproses segala bentuk informasi yang dimiliki oleh komputer, dan juga
memproses informasi yang dimasukkan ke dalam komputer. Semua pekerjaan
pemrosesan informasi tersebut, maka akan dihandle oleh processor.
Hal ini memang benar adanya, tapi bukan merupakan hal yang mutlak.
Seberapa cepat dan juga tinggi spesifikasi processor yang ada, hal ini jug
harus didukung dengan kondisi komponen lainnya, seperti harddisk, RAM,
VGA, dan juga chipset. Maka, meskipun sebuah processor bisa menjadi
ukuran dari performa sebuah komputer, anda juga tetap harus melihat
spesifikasi komponen lainnya.
Mengolah perhitungan algoritma dalam menjalankan perintah yang diberikan
Sebuah compute akan berjalan dengan mengandalkan sebuah perhitungan
algoritma. Perhitungan algoritma tersebut diola sedemikian rupa, hingga
nantinya sang komputer bisa membaca apa yang diinginkan dan juga
diperintahkan oleh user, sehingga fungsi utama dari kompuer tersebut dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
Untuk mendukung kebutuhan spesifik dari sebuah komputer
Intel didirikan pada 18 Juli 1968, oleh perintis semikonduktor Gordon Moore
(dari hukum Moore) dan Robert Noyce, dan dikaitkan dengan kepemimpinan
eksekutif dan visi Andrew Grove. Nama perusahaan disusun sebagai portmanteau
dari kata integrated dan electronics, dengan salah satu pendiri Noyce telah
menjadi penemu kunci dari integrated circuit (mikrochip). Fakta bahwa "intel"
adalah istilah untuk informasi intelijen juga membuat nama tersebut sesuai. Intel
adalah pengembang awal SRAM dan chip memori DRAM, yang mewakili
sebagian besar bisnisnya hingga tahun 1981. Meskipun Intel menciptakan chip
mikroprosesor komersial pertama di dunia pada tahun 1971, itu tidak sampai
keberhasilan personal computer (PC) yang menjadi bisnis utamanya
Intel processor merupakan salah satu produk paling terkenal bagi sebagian
pengguna teknologi komputer. Jika dilihat dari segi produk, saingan terberat dari
intel yaitu AMD . Intel adalah sebuah perusahaan multinasional yaitu Intel
Corporation, yang berdiri pada tahun 1968 dengan pusat pengembangan dna
produksinya berada di Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan intel ini dikenal
sebagai produsen yang mempunyai rancangan terhadap mikroprocessor. Berikut
contoh produk intel processor yang beredar dipasarkan :
8008 Microprocessor
8080 Microprocessor
286 Microprocessor
Intel 386 TM
3. Processor AMD
AMD (Anvanced Micro Processor)
Gambar 1.2 Logo AMD
AMD
Secara luas Anvanced Micro Processor lebih dikenal dengan sebutan AMD.
Tinggat penggunaan jenis processor AMD masih berada dibawah Intel namun
produksi AMD ini terus melakukan pengembangan produk yang lebih
baik.AMD merupakan sebuah perusahaan multinasional terbesar kedua setelah
intel corporation yang berbasis pada pengembangan produk processor untuk
komputer.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penilaian adalah lingkungan, tempat atau wilayah yang
direncanakan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Setting
penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat penting dan
telah ditentukan ketika menempatkan fokus penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti ingin memahami situasi dan kondisi Nilai-Nilai Kepercayaan pada
Tradisi Ojhung dengan desain penelitian sebagai berikut
1. Tempat dan Waktu Peneleitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21-25 November 2021 di Kapubaten
Sumenep Provinsi Jawa Timur.
2. Aktor
Masyarakat desa Kapubaten Sumenep Provinsi Jawa Timur.
3. Rancangan Penelitian
Aktivitas pada penelitian ini adalah fokus untuk jajak pendapat terhadap
masyarakat yang melaksanakan Tradisi Ojhung serta sejauh mana mereka
paham dengan nilai-nilai dari tradisi itu sendiri.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi tersebut. Nilai yang dihitung dan diperoleh dari
populasi ini disebut dengan parameter.
Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteliti oleh
seorang peneliti Pada penelitian ini Populasinya adalah masyarakat
Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur, sedangkan sample penelitiannya
adalah beberapa warga dari Desa Di Kabupaten Sumenep serta beberapa
warga yang ikut dalam pelaksanaan Tradisi Ojhung tersebut.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian lapangan (field reseach) dengan pendekatan kualitatif,
sebagai metode ilmiah yang digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok
peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu pendidikan. Metode
penelitian kualitatif juga sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati, sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa
penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui
penemuan dan pemahaman. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden dan melakukan studi pada situasi yang dialami.
Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap
kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang
akurat, terperinci dan dapat dipercaya serta dipertanggung jawabkan. Dalam
penelitian ini, pengumpulan datanya adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara
sistematis.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu
masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua
orang atau lebih berhadapan secara fisik. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin kepada
subjek penelitian. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung
dengan bertatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber
informasi (interviewee) terkait masalah yang akan diteliti.
3. Dokumen
Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudahberlalu yang
berbentuk tulisan, gambar, ataukarya monumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen..
Menurut Suharsimi Arikunto, studi dokumentasi adalah mencari data
untuk mengetahui hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrif,
buku, surat kabar, agenda, notulen rapat dan sebagainya. Sedangkan
Sugiyono mengemukaan bahwa studi doumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar
atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi diartikan
juga cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada dalam
dokumentasi atau arsip.
D. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara. Dan berbagai waktu, dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
1. Tringulasi Sumber
Tringulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Tringulasi Teknik
Untuk menguji kredbilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi.
Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data
yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data
mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, kerena sudut
pandangnya berbeda-beda.
3. Tringulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Nilai-Nilai Kepercayaan Yang Tedapat Pada Tradisi Ojhung Di
Kabupaten Sumenep
Berdasarkan penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumentasi
didapatkan hasil bahwa Tradisi Ojhung adalah salah satu seni tarung yang
sudah menjadi turun temurun di sebuah desa yang ada di Kabupaten
Sumenep.
Ojhung merupakan nama dari seni bertarung yang menggunakan tongkat.
Sebenarnya kesenian ini bukan hanya ada di tanah Madura saja melainkan
sudah tersebar di beberapa daerah yang ada di Jawa Timur. Tongkat diduga
menjadi salah satu seni senjata tertua yang sudah digunakan oleh manusia.
Kesenian tarung ini sudah hampir punah oleh sebab itu beberapa
pihak Pelaku Wisata di Madura berupaya untuk kembali melestarikan budaya
ini.
Tradisi seni tarung Ojhung ini digagas pertama kali oleh tokoh masyarakat
Desa Bunbere’ almarhum Kiai Darun. Sejarah awal Ojhung ini memiliki
banyak versi salah satunya adalah pagelaran tersebut diadakan sebagai wujud
rasa syukur atas sumber air yang masih tetap lancar mengalir tidak mengenal
musim. Sebelum acara Ojhung dimulai warga mengaji dan membaca tahlil
bersama di Asta K. Moh Syakim. Tradisi Ojhung ini biasa diadakan setiap
satu tahun sekali untuk keselamatan desa. Karena, jika pagelaran Ojhung
tidak dilaksanakan biasanya sering kali terjadi perang, pertengkaran antar
warga, dan musibah-musibah lainnya. Sumber air titisan K. Moh Syakim pun
sampai sekarang masih mengalir deras baik itu di musim kemarau.
Seni Tarung Ojhung tidak jauh berbeda dengan seni tarung pada
umumnya, dimainkan oleh dua pemuda dengan menggunakan pelindung
badan yang terbuat dari karung Goni. Karung Goni tersebut dibalutkan mulai
dari kepala, kedua tangan sampai badan kecuali tangan sebelah kanan dan
kedua kaki. Konon, tradisi Ojung tempo dulu sering digelar saat selamatan
desa, tolak balak atau sedang mendapat kegembiraan bersama disuatu
wilayah. Sehingga mereka berkumpul dan mengadu kekuatan tubuh.
Tidak semua orang bisa ikut serta menjadi pemain dalam Tradisi Ojhung
ini, selain harus berani dan bertubuh kebal, juga kekuatan memukul dengan
rotan serta seni menghindari dari pukulan lawan menjadi tolak ukur peserta
Ojung. Sehingga permainan Ojhung ini sangat tidak diperbolehkan untuk
anak-anak karena cukup berbahaya. Jika tidak, maka pukulan rotan atau
tongkat yang disediakan khusus oleh panitia bakal melukai kulit pemain.
Memang sering kali terjadi bagi pemain pemula, pukulan rotan berukuran
besar yang menyasar di lengan dan tubuh belakang dan samping melukai kulit
dengan darah segar mengalir. Tetapi, bagi mereka yang sudah biasa bermain
Ojung, bekas pukulan rotan tak terlihat. Ini biasanya dinilai yang paling jago
dan mendapat tepuk tangan meriah oleh penonton.
Pemenang dalam permainan Ojhung ini dinilai dari seberapa banyak
mereka memberikan pukulan kepada lawannya. Jadi, bila lebih banyak
menerima pukulan apalagi tongkat rotan yang dipegangnya lepas dari tangan
dianggap kalah oleh penonton. Salah satu perangkat budaya, yang kemudian
menjadi tradisi, yaitu Ojung atau Ojhung, suatu bentuk tradisi yang
cenderung mengarah pada bentuk ritual, meski dengan cara kekerasan dan
melukai.
Nilai-nilai Kepercayaan dalam tradisi ojung di antaranya sebagai berikut
Nilai kejantanan (Maskulinitas) bagi seorang laki-laki, jika mengikuti ojung
maka disebut sebagai laki-laki sejati dan perkasa, Nilai Keberanian yang
merupakan kunci utama pelasanaan ojung, Nilai sportivitas, setelah ojung
selesai maka tidak ada rasa dendam maupun konflik dan baik yang kalah
maupun yang menang sama-sama mendapatkan hadiah, Nilai kehormatan dan
kesempurnaan, jika mengikuti ojung maka derajatnya akan terangkat,
dihormati dan disegani oleh warga masyarakat setempat. Namun sebagaimana
tradisi yang dianggap “keras” itu, pada dasarnya untuk menjalin tali
silaturrahim dan mencipta kekerabatan lebih dekat antar “saudara”.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan fakta dan data yang didapatkan dari observasi, wawancara
dan dokumentasi didapatkan hasil untuk menjawab rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Nilai kepercayaan adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang
lingkup sistem kepercayaan dalam mana seseorang bertindak atau
menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak
pantas dikerjakan. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa nilai
merupakan sifat yang mengiringi sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah
terhubung dengan subyek yang memberi makna
2. Tradisi Ojung merupakan tradisi saling memukul badan dengan
menggunakan rotan yang dimainkan oleh dua orang.
3. Nilai-nilai Kepercayaan dalam tradisi ojung di antaranya sebagai berikut
Nilai kejantanan (Maskulinitas) bagi seorang laki-laki, jika mengikuti
ojung maka disebut sebagai laki-laki sejati dan perkasa, Nilai Keberanian
yang merupakan kunci utama pelasanaan ojung, Nilai sportivitas, setelah
ojung selesai maka tidak ada rasa dendam maupun konflik dan baik yang
kalah maupun yang menang sama-sama mendapatkan hadiah, Nilai
kehormatan dan kesempurnaan, jika mengikuti ojung maka derajatnya
akan terangkat, dihormati dan disegani oleh warga masyarakat setempat.
Namun sebagaimana tradisi yang dianggap “keras” itu, pada dasarnya
untuk menjalin tali silaturrahim dan mencipta kekerabatan lebih dekat
antar “saudara”.
B. Saran
Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat lebih komprehensif lagi
dalam merepresentasikan kebudayaan tradisi ojhung ini, dikarenakan pada
saat ini penulis sangat terbatas oleh pendemi covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Affandy, S. (2017). Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan
Perilaku Keberagamaan Peserta Didik. Atthulab: Islamic Religion
Teaching And Learning Journal, 2(2), 201-225.
Maknuna, L. L. L., Mustamar, S., & Ningsih, S. (2013). Mantra Dalam Tradisi
Pemanggil Hujan Di Situbondo: Kajian Struktur, Formula, Dan
Fungsi. Publika Budaya, 1(1).
Nur Islama, S., & Affandi, M. (2013). Nilai-Nilai Kekerasan Dalam Tradisi Ojung
Di Situbondo.
Verulitasari, E., & Cahyono, A. (2016). Nilai Budaya Dalam Pertunjukan Rapai
Geleng Mencerminkan Identitas Budaya Aceh. Catharsis, 5(1), 41-47.