Disusun Oleh
NIM : 20210112013
JAMBI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "
Kelahiran Mazhab Sunni Al- Asy'ari Dan Maturidi . Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Mukhlas Nugraha S.Fil.I.,M.Phil selaku dosen
pengampu yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Mazhab Sunni ......................................................................................6
B. Kelahiran Mazhab Sunni : Al- Asy'ari Dan Maturidi...........................7
DAFTAR PUSTAKA
3
A. Latar Belakang Masalah
Munculnya berbagai macam golongan-golongan aliran pemikiran dalam
Islam telah memberikan warna tersendiri dalam agama Islam. Pemikiran-
pemikiran ini muncul setelah wafatnya Rosulullah. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan munculnya berbagai golongan dengan segala pemikiranya
Seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia pun berubah, begitu juga
pemikiran manusia yang banyak berubah. Dan muncul berbagai macam
golongan aliran pemikiran dalam dunia Islam telah memberikan warna
tersendiri di dalamnya. Dan pemikiran-pemikiran ini mulai bermunculan
setelah wafatnya Rasulullah saw. Semua kemunculan pemikiran ini didorong
oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor politik yang terjadi saat
kepemimpinan Sayyidina Ali dengan pengikut Muawiyyah, sehingga muncul
golongan baru yang disebut Khawarij, muncul juga golongan lain kontra
dengan golongan lainnya, dan kesemuanya ini berbeda pemikiran. Ada yang
masih dalam koridor al-Qur’an dan Sunnah, tetapi ada juga yang jauh
menyimpang dari al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw.
4
antara satu dengan yang lainnya. Ada yang masih dalam koridor Al-Qur’an
dan Sunnah, akan tetapi ada juga yang menyimpang dari kedua sumber ajaran
Islam tersebut. Ada yang berpegang pada wahyu, dan ada pula yang
menempatkan akal yang berlebihan sehingga keluar dari wahyu dan ada juga
yang menamakan dirinya sebagai ahlussunnah wal jama’ah. Golongan-
golongan tersebut diantaranya yaitu asy’ariyah dan maturidiyah. Asy'ariyah
adalah mazhab teologi yang disandarkan kepada Imam Abul Hasan al-Asy'ari
(w.324 H/936 M). Inti pokok pemikiran teologi Al-Asy’ari adalah Sunnisme.
Sedangkan aliran maturidiyah merupakan aliran teologi yang bercorak
rasional-tradisional. Nama aliran ini dinisbahkan dari nama pendirinya yaitu
Abu Mansur Muhammad al-Maturidi yang berpijak kepada penggunaan
argumentasi dan dalil aqli kalami. Oleh karenanya, makalah ini akan
membahas tentang aliran Asy’ariyyah dan Maturidiyah baik dari latar
belakang kemunculannya, doktrindoktrin atau ajaran yang dimiliki dan tokoh-
tokohnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu mazhab sunni
2. Apa yang dimaksud dengan al- asy'ari dan Maturidi
3. Bagaimana kelahiran mazhab sunni : al- asy'ari dan Maturidi
C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Apa Itu Mazhab Sunni
b. Untuk Mengetahui Dimaksud Dengan Al- Asy'ari Dan Maturidi
c. Untuk Mengtahui Bagaimana Kelahiran Mazhab Sunni : Al- Asy'ari Dan
Maturidi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mazhab Sunni
Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama’ah (bahasa
Arab: )أهل السنة والجماعةatau lebih sering disingkat Ahlul-Sunnah(bahasa Arab:
)أهل السنة, Aswaja atau Sunni adalah mereka yang senantiasa tegak di atas
Islam berdasarkan hadist dan alquran yang shahih dengan pemahaman para
sahabat,tabi’in, dan tabiu’t tabi’in. Sekitar 90% umat Muslim sedunia
merupakan kaum Sunni, dan 10% menganut aliran syi’ah hlus Sunnah adalah
orang-orang yang mengikuti Sunnah dan berpegang teguh dengannya dalam
seluruh perkara yang Rasullalulah berada di atasnya dan juga para sahabtnya.
Oleh karena itu Ahlus Sunnah yang sebenarnya adalah para sahabat
Rasullulah SAW dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari
kiamat. Ahlus sunnah ini diperkirakan lahir pada masa kekhalifah bani
abbassiyah disamping membendung faham muta’azillah yang bercirikan
menggunakan logika rasional terhadap ajaran agama islam. Terdapat empat
mazhab yang paling banyak diikuti oleh Muslim Sunni. Di dalam keyakinan
sunni empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti. Perbedaan yang
ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental.
6
B. kelahiran mazhab sunni : al- asy'ari dan Maturidi
Seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia pun berubah, begitu
juga pemikiran manusia yang banyak berubah. Dan muncul berbagai macam
golongan aliran pemikiran dalam dunia Islam telah memberikan warna
tersendiri di dalamnya. Dan pemikiran-pemikiran ini mulai bermunculan
setelah wafatnya Rasulullah saw. Semua kemunculan pemikiran ini didorong
oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor politik yang terjadi saat
kepemimpinan Sayyidina Ali dengan pengikut Muawiyyah, sehingga muncul
golongan baru yang disebut Khawarij, muncul juga golongan lain kontra
dengan golongan lainnya, dan kesemuanya ini berbeda pemikiran. Ada yang
masih dalam koridor al-Qur’an dan Sunnah, tetapi ada juga yang jauh
menyimpang dari al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Ada beberapa
golongan di kalangan umat Islam yang mulai bermunculan. Kelompok
kelompok ini merasa bahwa mereka paling benar, dan cenderung
menyalahkan yang lain karena tidak sependapat dengan golongan mereka.
1)Mazhab al-Asy’ariyah
a. Sejarah Mazhab al-Asy’ariyah
Asy’ariyah merupakan sebuah paham teologis yang dibangun oleh
Abul Hasan bin Ismail, yang dikenal dengan nama Asy’ari. Asy’ariyah
sebagai bentuk penjabaran doktrin akidah Islam yang sangat dikenal pada
masa itu. Mazhab al-Asy’ari adalah mazhab teologis yang dinisbatkan
terhadap pendirinya, al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Mazhab ini diikuti
mayoritas kaum muslim Ahlussunnah wal Jama’ah dari dulu hingga kini.
7
Golongan Ahlussunnah itu adalah mereka yang secara akidah
mengikuti mazhab Abul Hasan al-Asy’ari dan dalam fikih mengikuti
mazhab yang empat. Mazhab akidah yang kemudian dikenal dengan
akidah Asy’ariyah diikuti oleh mayoritas ulama hadits ternama dan ulama
fikih utama seperti Imam al-Baihaqi, Imam al-Ghazali, Imam Fakhrudin,
dan beberapa imam lain.
8
Mutawakkil, perkembangan pesat ini menjadikannya ideologi sebagian
sekte aliran seperti Khawarij, Syiah, di berbagai daerah. Menyebarnya
aliran Mu’tazilah inilah yang menyebabkan benturan yang terjadi diantara
ulama fikih dengan ulama ahli hadits yang perhatiannya tercurahkan
kepada ilmu agama dengan dalil dan argumentasi yang didasarkan pada
tafsir al-Qur’an, hadits, ijma’, dan analogi (qiyas).
2)Mazhab Maturidiyah
a. Sejarah Mazhab Maturidiyah
Aliran Maturidiyah didirikan oleh Abu al-Mansur al-Maturidi.
Aliran ini hampir sama seperti aliran Asy’ariyah, yaitu sebagai penolakan
terhadap pemikiran Mu’tazilah yang tidak sesuai dengan al-Qur’an dan
sunnah yang ditinggalkan oleh Rasulullah saw. Walaupun pandangan
keagamaan yang dianut oleh al-Maturidi hampir sama dengan Mu’tazilah.
9
Dalam buku yang diterjemahkan oleh Abd Rahman Dahlan dan
Ahmad Qari menjelaskan bahwa pendiri aliran Maturidiyah yakni Abu
Mansur Al-Maturidi yang kemudian namanya dijadikan sebagai nama
aliran ini.
Dalam aliran ini argumentasi dan dalil aqli kalami selalu digunakan
dalam membantah perselisihan seperti Mu’tazilah, Jahmiyah dan lain-lain
untuk menetapkan hakikat agama dan akidah islamiyah.
b. Pemikiran Maturidiyah
Menurut al-Maturidi mengetahui Tuhan dapat diketahui dengan akal.
1) Perbuatan manusia
Segala sesuatu yang berkaitan dengan perbutan manusia, dan segala
sesuatu ciptaan itu kehendak Allah swt., dengan demikian tidak ada
pertentangan dengan kodrat Allah swt. yang menciptakan perbuatan
manusia dan ikhtiar yang ada pada manusia. Kemudian karena daya
diciptakan dalam diri manusia dan perbuatan yang dilakukan adalah
perbuatan manusia sendiri dalam arti yang sebenarnya, tentu daya itu
juga daya manusia.
2) Sifat Tuhan
Allah swt. itu memiliki sifat-sifat seperti kalam, sama’, bashar dan
sebagainya itu mulzamah (suatu keharusan) bagi Allah swt. Tuhan
sekalian semesta alam.
3) Melihat Tuhan
Al-Maturidi mengatakan bahwa manusia kelak di akhirat dapat
melihat Tuhan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa :
11
B. Saran
Adapun saran bagi penulis khususnya dan para pembaca adalah
memperbanyak bacaan mengenai aliran Asy’ariyyah dan Maturidiyah, agar
tidak terjadi salah penafsiran
12
DAFTAR PUSTAKA
13