ID Analisis Biaya Pada Pembangunan Gedung B
ID Analisis Biaya Pada Pembangunan Gedung B
ABSTRAK
Pada pelaksanaan suatu bangunan terdapat kemungkinan terjadi perbedaan antara
spesifikasi yang ada di lapangan dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka diperlukan
pengujian terhadap mutu bangunan yang telah dikerjakan untuk mendapatkan kekuatan
bangunan eksisting. Perbedaan spesifikasi tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan kekuatan dan pengaruh terhadap selisih biaya bangunan yang terjadi antara
spesifikasi yang dipersyaratkan dengan spesifikasi yang telah dicapai.
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan pada struktur balok. Pengujian dilaksanakan
dengan metode non destructive test (NDT). Dari hasil pengujian diketahui bahwa mutu beton
eksisting berbeda dengan mutu beton pada perencanaannya.
Biaya untuk membuat struktur balok pada rencananya membutuhkan biaya sebesar Rp
207.743.690, sedangkan untuk membuat struktur balok eksisting membutuhkan biaya sebesar
Rp 189.659.196,03. selisin biaya pembuatan struktur balok eksisting dengan struktur balok
yang rencanakan didapatkan sebesar Rp 18.084.494. perbedaan biaya tersebut diakibatkan oleh
adanya perbedaan mutu beton, volume pekerjaan dari struktur balok, reduksi nilai harga satuan
pada pekerjaan beton dan penulangan akibat penurunan kekuatan struktur balok dan perbedaan
nilai koefisien pada perhitungan harga satuan yang tidak sesuai dengan SNI.
Kata Kunci : Balok, Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity Test, Profometer, penurunan
kekuatan, selisih biaya
SISA HARGA
HARGA
KEKUATAN SATUAN
No URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT. SATUAN JUMLAH (Rp)
STRUKTUR REDUKSI
(Rp)
(%) (Rp)
1 Balok 25/50
Jumlah 189.659.196,03
Biaya yang dibutuhkan pada perencanaan Pada balok B-1 (25/50) dan balok B-
membutuhkan Rp 207.743.690, sedangkan 2 (20/40) digunakan tulangan lentur
biaya pada keadaan eksisting membutuhkan dengan diameter 16, sedangkan pada
sebesar Rp 189.659.196,03. Selisih biaya balok B-3 (15/30) dan balok B-4
perencanaan dengan eksisting yaitu Rp (12/20) digunakan tulangan lentur
18.084.494. dengan diameter 12. Untuk tulangan
geser pada semua balok digunakan
KESIMPULAN diameter 6.
1. Mutu beton yang digunakan dalam 2. pada penelitian didapatkan penurunan
perencanaan yaitu K-275 (275 kualitas mutu beton menjadi 214,39
kg/cm2) dan menggunakan besi polos kg/cm2. Untuk diameter dan jumlah
dengan mutu baja sebesar 240 Mpa. tulangan yang digunakan pada
penulangan lentur pada struktur balok
tidak terdapat perbedaan dari sedangkan biaya yang dibutuhkan
perencanaan, begitu juga dengan untuk pembuatan struktur balok
jarak antar tulangan dan diameter sesuai dengan rencana yaitu sebesar
yang digunakan pada penulangan Rp 207.743.690. Penurunan biaya
geser juga tidak memiliki perbedaan. yang terjadi dalam pembuatan
Kualitas beton yang didapatkan dari struktur balok eksisting dengan
pengujian Ultrasonic Pulse Velocity struktur balok yang rencanakan yaitu
Test didapatkan bahwa balok B-1 sebesar Rp 18.084.494.
(25/50) dan B-3 (15/30) mempunyai
kualitas menengah dan pada B-2 DAFTAR PUSTAKA
(20/40) mempunyai kualitas
meragukan, sedangkan pada balok B- Akinci dkk., 2006, Formalism for
4 (12/20) kualitas eksistingnya tidak Utilization of Sensor Systems and
diketahui karena kendala terbatasnya Integrated Project Models for Active
jangkauan pada pelaksanaan Construction Quality Control.
penelitian. Carnegie Mellon University
3. Akibat dari penurunan kualitas
tersebut, maka kekuatan struktur BS 1881: Testing Concrete - Part 204: 1988
balok dalam menahan beban ³5HFRPPHQGDWLRQV RQ WKH XVH RI
mengalami penurunan. ElectroPDJQHWLF &RYHUPHWHUV´ 7KH
a. Penurunan pada balok B-1 (25/50) British Standard International (BSI),
yaitu sebesar 8,0018% UK
b. Penurunan pada balok B-2 (20/40)
yaitu sebesar 7,419%. BS 1881-205:1986 Testing Concrete.
c. Penurunan pada balok B-3 (15/30) ³5HFRPPHQGDWLRQV IRU 5DGLRJUDSK\
yaitu sebesar 25,706%, RI &RQFUHWH´ 7KH %ULWLVK 6WDQGDUG
d. Penurunan pada balok B-4 (12/20) International (BSI), UK
yaitu sebesar 5,969%
Penurunan pada balok B-1, B-2 dan Departemen Pekerjaan Umum, 1971,
B-4 berdasarkan oleh penurunan Peraturan Beton Indonesia
kekuatan pada geser, sedangkan pada 3%,µ $SULO
balok B-3 penurunan berdasarkan
oleh penurunan kekuatan pada lentur. Dipohusodo, Istimawan. Struktur Beton
4. Selisih biaya yang terjadi antara Bertulang. Jakarta : PT Gramedia
keadaan rencana dengan eksisting Pustaka Utama, 1999.
diakibatkan oleh adanya perbedaan
mutu beton, volume pekerjaan, Husen, A., 2009, Manajemen Proyek, Andi.
volume bahan, reduksi pada harga Yogyakarta
satuan pekerjaan beton dan
penulangan akibat penurunan International Atomic Energy
kekuatan struktur serta adanya Agency,Vienna. (2002). Guidebook
perbedaan nilai koefisien pada on non-destructive testing of concrete
perhitungan harga satuan yang tidak structures.Training Course Series No.
sesuai dengan SNI. 17.
Pembuatan struktur balok eksisting
dengan meninjau banyak perubahan Kay, T., 1992. Assessment & Renovation of
dari faktor-faktor diatas dibutuhkan Concrete Structures, Longman
biaya sebesar Rp 189.659.196,03, Scientific & Technical, Essex.
Kerzner H.: Project Management ó
$‚6\VWHPV $SSURDFK WR 3ODQQLQJ
Scheduling and Controlling. Van
Nostrand Reinhold, 1989.
Profometer 5+ Modell S/ Scanlog, 2008,
³2SHUDWLQJ ,QVWUXFWLRQV´ 3URFHT