Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI

Topik : Pengamatan Suhu Udara

Disusun Oleh :
Supriyanti (D1A020048)

Dosen Pengampu :
Ir. Zurhalena,M.P

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

Semua energi di alam raya termasuk yang digunakan dalam proses genesis dan
diferensiasi tanah yang bersumber dari energi panas matahari. Jumlah energi yang sampai
ke permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi atau cuaca. Cuacalah yang
bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi mekanik
atau panas, yang memicu prosse penguapan udara melalui mekanisme transpirasi
tanaman dan evaporasi permukaan non-tanaman (evapotranspirasi). Diantara komponen
iklim yang paling berperan adalah curah hujan dan suhu (Hanafiah, 2005 dalam Jekson,
2017).
Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menerima panas. Suhu diartikan
sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Ada beberapa jenis termometer
sesuai dengan kegunaannya, salah satunya adalah termometer dinding yang berfungsi
untuk mengukur suhu udara yang memiliki kemampuan mengukur 180 C sampai dengan
500 C. Termometer ini bekerja secara otomatis mengikuti besatatau kecilnya copypaste
temperatur udara dan dapat diukur dalam satuan Celcius maupun dalam satuan
Fahrenheit.
Penyebaran suhu menurut ruang dan waktu, penyebaran suhu vertikal adalah
penyebaran suhu menurut ketinggian tempat pada lapangan. Trofosper suhu semakin
rendah dengan bertambahnya ketinggian tempat dari permukaan laut. Rata- rata
penurunan suhu udara menurut ketinggian di Indonesia 5- 60 C/ 1000 m. Hal ini
disebabkan udara merupakan penyimpanan panas terburuk, suhu juga sangat dipengaruhi
oleh permukaan bumi tempat persentuhan antaraudara dengan daratan dan lautan.
Permukaan bumi merupakan pemasok panas terasa untuk pemanasan udara. Lautan
mempengaruhi luas dan kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan sehingga
meskipun daratan merupakan penyimpanan panas yang lebih buruk tetapi karena udara
bercampur secara dinamismaka pengaruh permukaan lautan secara vertikal lebih
dominan. Kemudian penyebaran suhu dipermukaan bumi, penyebaran T menurut letak
lintang sumber energi utama berasal dari daerah tropika (antara 300 LU – 300 LS) yang
merupakan penerima energi surya terbanyak. Didaerah tropika fluktuasi T rata-rata harian
relative konstan sepanjang tahun sedangjkan suhu diurnal (siang dan malam) lebih
berfluktuasi.
Faktor- faktor yang mempengaruhi variasi suhu adalah sifat permukaan/ jenis
permukaan. Pada daerah daratan sifat molekulnya tidak muda bergerak, proses
perambatannya berlangsung lebih lambat, dan fluktuasi suhu lebih tinggi. Sedangkan
dilautan molekulnya sealu bergerak, perambatan panas berlangsung cepat, fluktuasi suhu
harian relative kecil, tekanan udara siang hari diatas lauta padasiang hari tinggi sehingga
pergerakan angin dari laut kedarat cepat. Faktor lainnya yaitu warna permukaan,
permukaan yang terang umumnya menyerap energi rendah, struktur vermukaan dan
situasi vegetasi juga ikut mempengaruhi variasi suhu udara.
Pada dasarnya suhu selalu berkaitan dengan tempratur karena dimana pun tempat
pada suatu daerah pasti akan memiliki temperature, temperatur udara adalah tingkat atau
derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala
Celcius (0C), Fahrenheit (0F), atau skala Reamur (0R). Perlu diketahui bahwa suhu udara
antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
hal-hal tertentu diantaranya, Pertama Sudut datang sinar matahari semakin besar sudut
datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang
diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari,
berarti semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
Kedua tinggi rendahnya rempat. Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur
udara di tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah
kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Ketiga angin dan arus
laut dimana angin dan arus dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang
dilalui angin tersebut juga akan menjadi dingin. Keempat lamanya penyinaran. Lamanya
penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin
rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar
matahari dan suhu udaranya semakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi letak garis
lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya
semakin rendah. Kelima yaitu Awan. Awan merupakan penghalang pancaran sinar
matahari ke bumi (Jekson, 2017)
Berbagai aktivitas manusia dalam kegiatan pembangunan seperti urbanisasi,
deforestasi, dan industrialisasi mempercepat adanya perubahan iklim dalam kurun waktu
yang relatif cepat. Perbedaan penggunaan lahan cenderung akan mengakibatkan
perubahan karakteristik cuaca atau iklim pada tempat tersebut, terutama karakteristik
iklim mikronya. Hal ini karena segala aktivitas manusia berdampak terhadap perubahan
komponen siklus air, siklus karbon, dan perubahan ekosistem. Selain itu polusi udara di
perkotaan menyebabkan perubahan visibilitas dan daya serap armosfer terhadap radiasi
matahari (Karyati dkk, 2020).

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari alat pengukur suhu dan
mengetahui suhu pada tiga penggunaan lahan berbeda yaitu lahan terbuka, lahan
pertanian dan lahan hutan serta cara pencatatan suhu rata- rata pada masing-masing lahan
tersebut.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari berturut- turut yaitu pada hari
Minggu- Selasa/ 10-12 September 2021 pada tempat yang berbeda-beda.
Pengambilan data dilakukan selama 3 kali setiap hari selama 3 hari. Pengukuran
pada pagi hari dilakukan pada pukul 06.00 – 07.00 WIB, siang hari pada pukul
12.00 -13.00 WIB, dan sore hari pada pukul 17.00 – 18.00 WIB. Pada lahan terbuka
penelitian dilakukan di Kelurahan Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur, Kota
Jambi, Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, dan Desa
Rantau Kapas Tuo, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari. Pada lahan
pertanian dilakukan di Desa Mukai Tingi, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten
Kerinci dan Desa Semerap, Kecamatan Danau Kerinci Barat, Kabbupaten Kerinci.
Sedangkan pada lahan hutan dilakukan di Desa Ampelu Mudo, Kecamatan Muara
Tembesi, Kabupaten Batannghari dan di Jl. Jambi- Unja Mendalo Darat,
Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

2.2 Bahan dan Alat Penelitian


Adapun sampel yang diamati dalam praktikum ini adalah penggunaan lahan
yang berbeda yaitu lahan terbuka, lahan pertanian, dan lahan hutan. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah alat pengukur suhu jenis
termometer ruang, alat tulis menulis untuk mencatat data, dan kamera handphone
untuk dokumentasi.

2.3 Prosedur Pengambilan Data


Parameter suhu yang diukur dilakukan pada tempat dan penggunaan lahan
yang berbeda (lahan terbuka, lahan pertanian dan lahan hutan sekunder).
Pengambilan data dilakukan selama 3 kali setiap hari selama 3 hari. Pengukuran
pada pagi hari dilakukan pada pukul 06.00 – 07.00 WIB, siang hari pada pukul
12.00 -13.00 WIB, dan sore hari pada pukul 17.00 – 18.00 WIB dengan
menggunakan termometer. Kemudian dilakukan pendataan dan dokumentasi data,
setelah itu data tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan praktikum.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengukuran Suhu di Lahan Terbuka

Tabel 3.1 pengukuran suhu di lahan terbuka


No Hari/tanggal Lokasi Waktu (WIB) Suhu Suhu Rata-Rata Harian
1. Minggu, 10 Okt 2021 Kel. Kasang Jaya, 06.05 27˚C 29,25˚C
Kota jambi 12.05 32˚C
17.20 31˚C
2. Minggu, 10 Okt 2021 Desa Sekernan, 06.24 24˚C 28,25˚C
Kab. Muaro Jambi 12.01 33˚C
17.25 30˚C
3. Minggu, 10 Okt 2021 Desa Rantau 06.40 27˚C 29,62˚C
Kapas, Kab. 12.30 34,5˚C
Batanghari 17.30 31˚C
4. Senin, 11 Okt 2021 Kel. Kasang Jaya, 06.10 26˚C 28,625˚C
Kota jambi 12.10 31,5˚C
17.30 31˚C
5. Senin, 11 Okt 2021 Desa Sekernan, 06.10 21˚C 27˚C
Kab. Muaro Jambi 12.37 34˚C
17. 30 27˚C
6. Senin, 11 Okt 2021 Desa Rantau 06.40 26˚C 29,5˚C
Kapas, Kab. 12.20 35˚C
Batanghari 17.20 31˚C
7. Selasa, 12 Okt 2021 Kel. Kasang Jaya, 06.45 27,5˚C 30˚C
Kota jambi 12.20 33˚C
17.15 32˚C
Selasa, 12 Okt 2021 Desa Sekernan, 06.55 25˚C 27,5˚C
8. Kab. Muaro Jambi 12.54 31˚C
17.22 29˚C
9. Selasa, 12 Okt 2021 Desa Rantau 06.50 26˚C 29˚C
Kapas, Kab. 12.56 34˚C
Batanghari 17.30 30˚

Suhu udara harian rata-rata dengan rumus:


2 𝑥 𝑇6 𝑥 𝑇12 𝑥 𝑇17
𝑇̅ = 4
Dari hasil pengamatan yang dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 hari berturut-turut
pada tempat yang berbeda yaitu di Kelurahan Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur,
Kota Jambi, Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, dan Desa
Rantau Kapas, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari dari pukul 06.00 –
07.00 WIB, 12.00 – 13.00 WIB, dan 17.00 – 18.00 WIB. Kita dapat mengetahui kisaran
suhu dengan melihat tabel 3.1.
Pada pengukuran suhu di Kelurahan Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur, Kota
Jambi selama 3 hari yaitu pada hari minggu, senin, dan selasa. Pada pukul 06.00 – 07.00
WIB besarnya suhu menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan pada
hari minggu dan selasa yang berbeda sedikit besarnya suhu, dimana pada hari minggu
suhu 27˚C dengan keadaan langit cerah sedikit berawan, dan pada hari selasa suhu 27,5˚C
dengan keadaan langit cerah tidak berawan. Sedangkan pada hari senin suhu 26˚C dengan
kondisi cuaca cerah berawan, dikarenakan pada malam senin hujan turun sehingga udara
lebih terasa sejuk dibandingkan pada hari minggu dan selasa. Pada pukul 12.00-13.00
WIB juga menunjukkan perbedaan besarnya suhu. Hal ini disebabkan ada, sedikit atau
tidak adanya awan yang menutupi datangnya sinar matahari untuk sampai ke bumi. Selain
itu juga pada hari selasa lebih terasa panas disebabkan pada siang hari matahari tepat
diatas kepala karena tidak adanya awan yang menutupi datangnya sinar matahari.
Berbeda hal nya dengan hari minggu dan senin, penyinaran matahari dihalangi oleh awan.
Sedangkan pada pukul 17.00 – 18.00 WIB suhu yang diperoleh pada hari minggu dan
senin yaitu 31˚C. Hal ini disebabkan pada hari minggu pukul 17.00 – 18.00 WIB cuaca
sedikit mendung, sehinggan besarnya suhu sama dengan kondisi cuaca yang berawan.
Berbeda hal nya pada hari selasa keadaan cuaca konstan, sehingga perubahan suhu tetap.
Pada pengukuran suhu di Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten
Muaro jambi, selam tiga hari berturut-turut yaitu pada tanggal 10 Oktober (minggu), 11
Oktober (senin) dan 12 Oktober (selasa). Pada pukul 06.00 – 07.00 WIB besarnya suhu
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena pada hari minggu,
senin dan selasa mengalami perbedaan suatu besarnya suhu di lokasi pengamatan, dimana
pada hari minggu dan selasa suhu udara menunjukkan derajat yang relatif sama yaitu pada
suhu 25℃, dengan keadaan langit yang cerah dan sedikit berawan. Sedangkan, pada hari
senin suhu mencapai 21℃ dengan cuaca berawan dan tidak terlalu cerah, dimana cuaca
sedikit mendung seperti akan ada turunnya hujan. Hal ini disebabkan pada malam senin
hujan turun sehingga udara pada hari senin terasa lebih sejuk dibandingkan dengan hari
minggu dan selasa dengan keaadaan langit yang cerah. Pada pukul 12.00-13.00 WIB juga
menunjukkan perbedaan besarnya suhu. Dimana pada hari minggu suhu udara 33℃, hari
senin suhu mencapai 34℃, dan pada hari selasa suhu 31℃. Hal ini dapat disebabkan ada,
sedikit atau tidaknya awan yang menutupi datangnya sinar matahari untuk sampai ke
bumi. Selain itu, suhu pada hari senin lebih tinggi dibandingkan hari minggu dan selasa
yang mengakibatkan pada hari selasa terasa panas disebabkan pada siang hari matahari
terasa tepat diatas kepala dan tidak adanya awan yang menutupi datangnya sinar matahari.
Berbeda halnya dengan hari minggu dan selasa penyinaran matahari langsung dihalangi
oleh awan. Selanjutnya pengamatan pada pukul 17.00 – 18.00 WIB suhu juga mengalami
perbedaan. Dimana pada hari minggu suhu udara 30℃, hari senin 32℃, dan hari selasa
29℃. Pada hari minggu dan senin cuaca cerah dan sedikit berawan sehingga pada hari
tersebut perbedaan cuaca tidak terlalu signifikan. Sedangkan pada hari selasa cuaca
sedikit mendung berawan, dan cahaya matahari yang masuk kebumi dihalangi oleh awan
sehingga pada hari selasa suhu lebih rendah dibandingkan hari minggu dan senin.
Pada pengukuran suhu di Desa Rantau Kapas Tuo, Kecamatan Muara Tembesi,
Kabupaten Batanghari selama 3 hari yaitu pada hari minggu, senin, dan selasa. Pada pukul
06.00 – 07.00 WIB besar suhu menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini
disebabkan karena pada hari minggu suhu 27˚C dengan kondisi cuaca cerah sedikit
berawan. Sedangkan pada hari senin dan selasa suhu udara yang ditunjukkan sama,
dimana pada hari senin dan selasa suhu 26˚C dengan kondisi cuaca cerah berawan. Hal
ini disebabkan karena pada minggu malam hujan turun sehingga udara terasa lebih sejuk
dipagi harinya dibandingkan pada hari minggu. Pada pukul 12.00- 13.00 WIB juga
menunjukkan perbedaan besarnya suhu. Dimana pada hari minggu suhu 34,5˚C, hari
senin suhu 35˚C dan pada hari selasa 34˚C. Hal ini disebabkan ada, sedikit, atau tidaknya
awan yang menutupi datangnya sinar matahari untuk sampai ke bumi. Selain itu pada hari
senin lebih terasa panas disebabkan pada siang hari matahari terasa tepat diatas kepala
dan tidak adanya awan yang menutupi datangnya sinar matahari ditambah kondisi
pengamatan yang kurang vegetasi. Berbeda hal nya dengan hari minggu dan selasa
penyinaran matahari dihalangi oleh awan. Pada pukul 17.00 -18.00 WIB suhu yang
ditunjukkan pada hari mingu dan selasa relatif sama yaitu 30˚C. Hal ini disebabkan pada
hari minggu cuaca sedikit mendung, sehingga besarnya suhu yang ditunjukkan sama
dengan kondisi cuaca yang berawan. Berbeda hal nya dengan hari senin keadaan cuaca
konstan, sehingga perubahan suhu tetap.
Kemudian pada perhitungan suhu rata-rata harian di tiga daerah tersebut berbeda-
beda. Pada Desa Sekernan suhu rata-rata harian pada hari minggu, senin, dan selasa selalu
lebih rendah dibandingkan Kelurahan Kasang Jaya dan Desa Rantau Kapas. Hal ini
disebabkan di Desa Sekernan lebih banyak terdapat vegetasi dibandingkan kedua daerah
tersebut, karena semakin banyak vegetasi maka panas yang diterima suatu benda akan
berkurang karena vegetasi juga bisa menghalangi sinar matahari untuk sampai pada suatu
benda sehingga panasnya berkurang. Sedangkan Desa Rantau kapas sedikit sekali
terdapat vegetasi dibandingkan Kelurahan Kasang Jaya. Sehingga Desa Rantau Kapas
memiliki suhu rata-rata harian selalu yang tertinggi dibandingkan dua daerah lainnya.

3.2 Pengukuran Suhu di Lahan Pertanian


Table 3.2 Pengukuran suhu di lahan pertanian
No Hari/tanggal Lokasi Waktu Suhu Suhu Udara
Rata-Rata
1. Minggu, 10 Okt 2021 Desa Semerap, 06.45 23ºC 25ºC
Kab. Kerinci 12.30 29ºC
17.05 25ºC
2. Minggu, 10 Okt 2021 Desa Siulak 06.58 23ºC 24,25ºC
Mukai, Kab. 12.48 26ºC
Kerinci 17.30 25ºC
3. Senin, 11 Okt 2021 Desa Semerap, 06.35 22ºC 24ºC
Kab. Kerinci 12.45 28ºC
17.40 24ºC
4. Senin, 11 Okt 2021 Desa Siulak 07.00 20ºC 23,5ºC
Mukai, Kab. 12.52 30ºC
Kerinci 17.30 24ºC
5. Selasa, 12 Okt 2021 Desa Semerap, 06.00 20ºC 23ºC
Kab. Kerinci 12.30 28ºC
17.05 26ºC
6. Selasa, 12 Okt 2021 Desa Siulak 06.40 22,5ºC 26,5ºC
Mukai, Kab. 12.56 35ºC
Kerinci 18.00 26ºC

Pada lahan pertanian ini dilakukan pengukuran suhu udara pada 2 wilayah yaitu
pada wilayah Kerinci, Desa Semerap, dan Desa Siulak Mukai. Pengukuran suhu udara
dilakukan selama selama 3 hari dan pada Periode waktu yang telah ditetapkan yaitu
maksimal selama 1 jam mulai dari pukul 06.00-0700, 12.00-13.00, dan 17.00-18.00. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan data yang variatif agar dapat dibuktikan bahwa setiap
wilayah memiliki suhu udara yang berbeda sesuai dengan sudut penyinaran matahari,
ketinggian tempat yang diukur, kerapatan vegetasi yang tersedia dan lain saginya.
Setelah hasil pengukuran dari tiga waktu yang berbeda di dapatkan penganalisisan
dilanjutkan dengan cara menghitung suhu udara harian rata-rata yang diukur
2𝑇6+𝑇12+𝑇17
menggunakan rumus T =
4
Pada hari pertama pengukuran dilakukan di daerah Semerap dan Siulak Mukai.
Dikerinci didapatkan suhu harian rata-rata di Semerap mencapai 25° C dan Siulak
mencapai 24,25°C. Tidak ada perbedaan yang berlebih pada pengamatan pertama hanya
saja di siulak mukai sedikit tertutup awan atau sering di sebut dalam istilah cuaca
“berawan”. Pada hari kedua pengukuran dilakukan tempat yang sama, dan didapatkan
hasil bahwa pada daerah Semerap suhu harian rata-rata mencapai 24°C dan pada daerah
Siulak mencapai 23,5°C. Tidak ada perubahan yang signifikan diantara data yang
didapatkan dari hari pertama dan data yang didapatkan pada hari kedua. Hal ini
disebabkan oleh kondisi cuaca yaang relatif sama pada kedua hari tersebut, hanya saja
suhu di semerap lebih tinggi dari pada di siulak pada pengamatan kedua ini di sebabkan
oleh faktor hujan yang lebih lambar reda di kawasan siulak mukai yang menyebabkan
suhu pada pagi hari menurun. Pada hari ke-3 juga dilakukan pengukuran di daerah
Semerap dan Siulak Mukai. Dengan hasil suhu harian rata-rata di Semerap mencapai 23ºC
dan di Siulak mencapai 26,5ºC. Penurunan suhu rata-rata di daerah Semerap terjadi
karena pada hari ketiga matahari lebih cepat meredu dibandingkan hari-hari
sebelumnya.sedangkan disiulak mengalami peningkatan suhu pada siang hari,di siulak
mukai juga terjadi peredupan tetapi pada waktu yang berbeda, perbedaan suhu di semerap
dan di siulak mukai juga di pengaruhi oleh keadaan sekitar lahan pertanian apabila lahan
pertanian di tumbuhi pepohonan di tepi area tersebut maka kemungkinan akan
mengurangi suhu di area pertanian tersebut, dan apabila lahan pertanian Cuma ada satu
atau 2 tanaman maka suhunya mungkin sedikit akan naik dan berbeda. Di kerinci wilayah
nya terbagi menjadi 3 bagian yaitu kerinci hilir,kerinci,tengah dan kerinci mudik,
terkadang bisa juga mengalami beda cuaca seperti hujan dan mendung terkadang juga di
kerinci hilir mengalami hujan, sedangkan dikerinci tengah dan mudik masih mendung
atau panas justru bisa juga sebaliknya. Itu lah yang mengakibatkan perbedaan suhu di
setiap wilayah kerinci terkhususnya kerinci hilir termasuk kota sungai penuh dan
semerap, dan juga kerinci mudik termasuk siulak mukai dan siulak deras. Dari perbedaan
suhu di kedua wilayah dapat pula di ambil suhu minimum dan maksimum selama 3 hari
proses pengukuran.

3.3 Pengukuran Suhu di Lahan Hutan


Tabel 3.3 Pengukuran suhu dilahan hutan
No Hari/tanggal Lokasi Waktu Suhu Suhu Udara
(WIB) Rata-Rata
1. Minggu, 10 Okt 2021 Desa Ampelu 07.00 23ºC 31ºC
Mudo RT 05, 13.00 29ºC
Kab.Batanghari 17.00 25ºC
2. Minggu, 10 Okt 2021 UNJA Mendalo 06.30 23ºC 27,05ºC
Darat, Kab. 12.45 26ºC
Muaro Jambi 17.30 25ºC
3. Senin, 11 Okt 2021 Desa Ampelu 07.00 22ºC 30,5ºC
Mudo RT 05, 13.00 28ºC
Kab.Batanghari 17.00 24ºC
4. Senin, 11 Okt 2021 UNJA Mendalo 06.35 20ºC 27,72ºC
Darat, Kab. 12.40 30ºC
Muaro Jambi 17.50 24ºC
5. Selasa, 12 Okt 2021 Desa Ampelu 07.00 20ºC 30,5ºC
Mudo RT 05, 13.00 28ºC
Kab.Batanghari 17.00 26ºC
6. Selasa, 12 Okt 2021 UNJA Mendalo 06.20 22,5ºC 25,6ºC
Darat, Kab. 12.44 35ºC
Muaro Jambi 17.22 26ºC

2𝑇6+𝑇12+𝑇17
Suhu udara harian rata-rata dengan rumus: T = 4

Dari hasil pengamatan yang dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 hari berturut-turut
pada tempat yang berbeda-beda yaitu berlokasi di Desa ampelu mudo RT 05 kabupaten
Batanghari kecamatan Muara Tembesi, dan Jl. Jambi - Unja Mendalo Darat, Kec. Jambi
Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, dari pukul 06.00 – 07.00 WIB, 12.00 – 13.00 WIB,
dan 17.00 – 18.00 WIB. Kita dapat mengetahui kisaran suhu dengan melihat tabel 3.2.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang variatif agar dapat dibuktikan bahwa
setiap wilayah memiliki suhu udara yang berbeda sesuai dengan sudut penyinaran
matahari, ketinggian tempat yang diukur, kerapatan vegetasi yang tersedia dan lain
sebagainya. Setelah hasil pengukuran dari tiga waktu yang berbeda di dapatkan
penganalisisan dilanjutkan dengan cara menghitung suhu udara harian rata-rata yang
2𝑇6+𝑇12+𝑇17
diukur menggunakan rumus T =
4
Setelah dihitung suhu rata-rata harian pada wilayah hutan UNJA mendalo dan
wilayah hutan desa ampelu mudo ada perbedaan yang signifikan antara suhu rata-rata
keduanya, pada hutan sekunder Ampelu Mudo suhu udara pada hari Minggu adalah 31°C
sedangkan pada hutan UNJA mendalo 27,5°C, untuk cuaca pada hari Minggu wilayah
keduanya termasuk cuaca berawan, pada hari Senin suhu hutan sekunder Ampelu Mudo
memilih suhu rata-rata 30,5°C sedangkan pada hutan UNJA mendalo memiliki suhu
27,72°C. Pada hari Selasa untuk hutan sekunder Ampelu Mudo tidak ada perbedaan yang
signifikan terhadap data hari Senin, namun untuk hutan UNJA mendalo mengalaminya
penurunan. Hal ini disebabkan matahari yang lebih cepat meredup.
Dari tabel dapat kita lihat bahwa suhu rata-rata harian diwilayah hutan sekunder
Ampelu Mudo lebih tinggi dari pada wilayah hutan UNJA mendalo, dikarenakan pada
wilayah hutan ampelu mudo merupakan wilayah yang memiliki kedudukan yang rendah
atau dataran rendah, dimana semakin rendahnya kedudukan tempat tersebut maka
temperatur semakin tinggi. Berbeda dengan wilayah hutan UNJA mendalo yang termasuk
wilayah yang memiliki kedudukan suatu wilayah yang tinggi. Kemudian pada hutan
sekunder Ampelu Mudo merupakan wilayah yang memiliki besarnya sudut datang nya
matahari yang berarti maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima
bumi semakin tinggi.
Pada hutan UNJA mendalo juga pepohonan yang di tumbuhi pepohonan di tepi
area tersebut maka kemungkinan akan mengurangi suhu di area pertanian tersebut,
berbeda dengan hutan sekunder Ampelu Mudo, hutan ini termasuk hutan yang pepohonan
nya jarang sehingga suhu pada hutan ini tinggi
BAB IV
KESIMPULAN

Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menerima panas. Suhu diartikan
sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan selama 3 hari pada penggunaan lahan berbeda yaitu lahan terbuka, lahan
pertanian, dan lahan hutan yang dilakukan dilokasi yang berbeda dapat disimpulkan
bahwa telah terjadi perubahan suhu udara yang cukup signifikan pada masing- masing
lahan di daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh hal-hal
tertentu diantaranya sudut datang sinar matahari, tinggi rendahnya tempat, angin dan arus
laut, lamanya penyinaran matahari, kerapatan vegetasi dan posisi awan yang menghalangi
pancaran sinar matahari ke bumi.
Dari 3 penggunaan lahan yang berbeda yaitu lahan terbuka, lahan pertanian dan
lahan hutan yang dijadikan sampel pengukuran suhu menunjukkan bahwa besar suhu dari
yang terendah sampai yang tertingi yaitu lahan pertanian, lahan hutan, dan lahan terbuka.
Adapun faktor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu tinggi rendahnya tempat dan
kerapatan/ banyaknya vegetasi pada lahan tesebut. Dimana pada lahan pertanian yang
dijadikan sampel merupakan lahan dengan daratan yang lebih tinggi daripada lahan hutan
dan lahan terbuka, sehingga suhu yang ditunjukkan lebih rendah dari lahan hutan yang
merupakan lahan hutan sekunder dataran rendah ditambah kondisi vegetasi hutan yang
jarang. Sedangkan pada sampel lahan terbuka terdapat sedikit sekali vegetasi sehingga
suhu di lahan terbuka lebih tinggi dari lahan hutan dan lahan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA

Karyati, dkk.2020.Iklim Mikro Tiga Penggunaan Lahan Berbeda di Kota Samarinda


ProvinsiKalimantanTimur.http://ejurnal.untagsmd.ac.id/index.php/AG/article/vie
w/4576/4448 (diakses pada 12/10/2021, pukul 19.34)

Banjarnahor, Jekson. 2017. Laporan Praktikum Agroklimatologi Pengamatan Suhu


Udara . http://blog-carame97.blogspot.com/2020/02/laporan-praktikum-
agroklimatologi_44.html. (diakses pada 12/10/2021, pukul 20.02)

Banjarnahor, Jekson. 2017. Hal yang Mempengaruhi Perbedaan Suhu di Suatu Daerah.
http://blog-carame97.blogspot.com/2020/02/laporan-praktikum
agroklimatologi_44.html. (diakses pada 12/10/2021, pukul 20.02)

Brainly.co.id, 2016. Cara Kerja Termometer Dinding.


https://brainly.co.id/tugas/5059317#:~:text=Termometer%20dinding%20berfungs
i%20untuk%20mengukur,Celcius%20maupun%20dalam%20satuan%20Fahrenhei
t .(diakses pada 13/10/2021, pukul 06.30)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Pengukuran Suhu Kelompok 3
Nama Lokasi Lahan Foto Kegiatan
Rita Anggrayani Kel. Kasang Terbuka
Jaya, Kota
Jambi

Rosa Safitri Desa Sekernan, Terbuka


Kab. Muaro
Jambi

Supriyanti Desa Rantau Terbuka


Kapas Tuo, Kab.
Batanghari
Rianda Jupika Desa Mukai Pertanian
Tinggi, Kab.
Kerinci

Resa Dwinda Desa Semerap, Pertanian


Putri Kab. Kerinci

Rizka Ulfa Desa Ampelu Hutan


Hasibuan Mudo, Kab.
Batanghari

Abdullah Haris UNJA Mendalo Hutan


Syamsuddin Darat, Kab.
Muaro Jambi

Anda mungkin juga menyukai