Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH SASTRA INDONESIA

MASA PENGOLAKAN SASTRA INDONESIA

ANGKATAN 45

DISUSUN :

INDAH PURNAMA SARI

Dosen Pembimbing :

RINI WIRASTI B,S.S.,M.Pd

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Adapun tujuan penulis

membuat makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah Sastra

Indnesia yang diberikan oleh dosen kami Ibu Rini wirasti B, S.S.,M.Pd.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca,Karena keterbatasan pengetahuan maupun

pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,

oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................ii

BAB 1 ..........................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan ....................................................................................................2

BAB 2 ..........................................................................................................3

PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Sejarah Lahirnya Angkatan 45............................................................3

B.Tujuan Angkatan 45 ..............................................................................5

C.Surat Kepercayaan Angkatan 45 ..........................................................6

BAB 3 ..........................................................................................................8

PENUTUP ...................................................................................................8

A. Kesimpulan ...........................................................................................8

ii
B. Saran .......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sejarah sastra merupakan cabang

ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu

bangsa. Misalnya, sejarah sastra Indonesia, sejarah sastra Jawa, dan sejarah sastra

Inggris. Dengan pengertian dasar itu, tampak bahwa objek sejarah sastra adalah

segala peristiwa yang terjadi pada rentang masa pertumbuhan dan perkembangan

suatu bangsa. Telah disinggung di depan bahwa sejarah sastra itu bisa

menyangkut karya sastra, pengarang, penerbit, pengajaran, kritik, dan lain-lain.

Karya-karya angkatan 45 yang kita baca dan ketahui pada saat sekarang ini

bukanlah ada dengan sendirinya. Karya-karya tersebut merupakan hasil pemikiran

dan imajinasi para sastrawan yang terdesak oleh tantangan zaman pada masa itu.

Yaitu, masa penduduk Jepang dan masa revolusi di Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bangsa Jepang adalah bangsa terakhir

menjajah sampai akhirnya Indonesia meraih kemerdekaan. Para sastrawan yang

ada pada masa ini selain ikut berjuang dengan fisik dalam perang kemerdekaan,

mereka juga menyibukkan diri untuk mencoba merumuskan dan mencari orientasi

pada berbagai kemungkinan bangunan kebudayaan bagi Indonesia kedepan

Setelah merdeka Indonesia memasuki era revolusi, yakni masa

pembaharuan baik dari segi pemerintahan, sosial, budaya dan kenegaraan. Hal ini

juga memberi dampak pada sastrawan dan hasil karya sastra mereka pada saat itu.

Sehingga angkatan 45 memiliki konsepsi estetik tersendiri.

1
B. Rumusan Masalah

1.Menjelaskan sejarah lahirnya dan perkembangan angkatan 45?

2.Menyebutkan tujuan angkatan 45?

3.Menjelaskan surat kepercayaan angkatan 45?

C. Tujuan

1. Dapat memahami sejarah lahirnya angkatan 45

2. Dapat menjelaskan tujuan berdirinya angkatan 45

3. Dapat mengetahui surat kepercayaan angkatan 45

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Angkatan 45

. Angkatan 45 tidak dapat dilepaskan dari lingkungan kelahirannya, yakni

masa penduduk Jepang dan masa revolusi Indonesia. Perjuangan bangsa yang

mencapai titik puncak pada Proklamasi 17 Agustus 1945 beserta gejolak politik

yang mengawali maupun mengikutinya, memberi pengaruh sangat besar pada

corak sastra.

Generasi yang aktif pada masa revolusi 45 dipaksa oleh keadaan untuk

merumuskan diri dan tampil menjawab tantangan-tantangan zaman yang mereka

hadapi. Selain ikut berjuang secara fisik dalam perang kemerdekaan, mereka juga

menyibukkan diri untuk merumuskan dan mencari orientasi pada berbagai

kemungkinan bangunan kebudayaan bagi Indonesia kedepan.

Latar belakang perubahan politik yang sangat mendadak pada masa

pendudukan Jepang (1942-1945) menjadi awal kelahiran karya sastra Angkatan

45. Kehadiran Angkatan 45 serta karya sastra Angkatan 45 meletakkan pondasi

kokoh bagi sastra Indonesia, karena angkatan sebelumnya dinilai tidak memiliki

jati diri ke-Indonesiaan. Jika Angkatan Balai Pustaka dinilai tunduk pada

“Volkslectuur”, lembaga kesustraan kolonial Belanda, dan Angkatan Pujangga

Baru dinilai menghianati identitas bangsa karena terlalu berkiblat ke Barat, maka

Angkatan 45 adalah reaksi penolakan terhadap ankatan-angkatan tersebut.

Sebagai salah satu hasil dari pergolakan, karya sastra Angkatan 45

menjadi sebuah karya yang lahir dengan identitas baru yang penuh kontroversia.

3
Kehadirannya sebagai pendobrak nilai-nilai serta aturan-aturan sastra terdahulu

membuat karya sastra Angkatan 45 menjadi pusat perhatian para sastrawan.

Para sastrawan penggerak karya sastra angkatan 45 adalah mereka yang

menaruh perhatian besar pada karya sastra Indonesia. Mereka seolah ingin lepas

dari pengaruh asing yang saat itu masih kuat pengaruhnya terhadap karya sastra

Indonesia.

Nama angkatan 45 sendiri dimunculkan oleh Rosihan Anwar pertama kali

pada lembar kebudayaan “Gelanggang”. Sejak itu, penamaan yang dibuat Rosihan

Anwar diakui dan disepakati banyak kalangan sebagai nama angkatan sastra

periode-40-an.

Angkatan 1945 memperoleh saluran resmi melalui penerbitan majalah

kebudayaan Gema Suasana, Januari 1948. Majalah ini diasuh oleh dewan redaksi

yang terdiri dari Asrul Sani, Chairil Anwar, Mochtar Apin, Riva’I Apin dan

Baharudin. Majalah ini dicetak dan diterbitkan oleh percetakan Belanda Opbouw

(Pembangun). Dalam konfrotasi dengan Belanda, mereka kemudian pindah ke

“Gelanggang”, sebuah suplemen kebudayaan dari jurnal mingguan, siasat yang

muncul pertama kali pada Februari 1948 dengan redaktur Chairil Anwar dan Ida

Nasution. Disuplemen inilah mereka kemudian menerbitkan kredo Angkatan 45,

yang dikenal luas dengan nama “Surat Kepercayaan Gelanggang”.

4
B. Tujuan Angkatan 45

Tujuan berdirinya masa pergolakan yaitu sebagai pendobrak nilai nilai serta

aturan aturan sastra membuat karya untuk membuat pusat perhatian para

sastrawan Penulisan karya Angkatan 45 mulai ditulis dengan bahasa Indonesia.

Ada pengaruh politik yang kuat karena mendekati perjuangan memperebutkan

kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 1945. perubahan politik yang sangat

mendadak pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) menjadi awal kelahiran

karya sastra Angkatan 45.

Karakteristik Karya Angkatan 45

a. Bercorak lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga Baru yang

romantik-idealistik.

b. Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-

budaya mewarnai karya sastrawan Angkatan ’45.

c. Bahasanya lugas, hidup dan berjiwa serta bernilai sastra.

d. Sastrawannya lebih berjiwa patriotik.

e. Bergaya ekspresi dan revolusioner (H.B.Yassin).

f. Bertujuan universal nasionalis.

g. Bersifat praktis.

h. Sikap sastrawannya “tidak berteriak tetapi melaksanakan”

5
C. Surat Kepercayaan Angkatan 45

Surat Kepercayaan Gelanggang adalah pernyataan sikap dari beberapa sastrawan

Indonesia yang kemudian hari dikenal sebagai Angkatan '45. Di antara para

sastrawan ini yang paling menonjol adalah Asrul Sani dan Rivai Apin. Surat ini

diterbitkan oleh majalah Siasat pada tanggal 22 Oktober 1950.

Surat Kepercayaan Gelanggang berbunyi sebagai berikut:

Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini

kami teruskan dengan cara kami sendiri. Kami lahir dari kalangan orang banyak

dan pengertian rakyat bagi kami adalah kumpulan campur-baur dari mana dunia

baru yang sehat dapat dilahirkan.

Keindonesiaan kami tidak semata-mata karena kulit kami yang sawo matang,

rambut kami yang hitam atau tulang pelipis kami yang menjorok ke depan, tetapi

lebih banyak oleh apa yang diutarakan oleh wujud pernyataan hati dan pikiran

kami.

Kami tidak akan memberi kata ikatan untuk kebudayaan Indonesia, kami tidak

ingat akan melap-lap hasil kebudayaan lama sampai berkilat dan untuk

dibanggakan, tetapi kami memikirkan suatu penghidupan kebudayaan baru yang

sehat. Kebudayaan Indonesia ditetapkan oleh kesatuan berbagai-bagai rangsang

suara yang disebabkan oleh suara yang dilontarkan kembali dalam bentuk suara

sendiri. Kami akan menentang segala usaha yang mempersempit dan

menghalangi tidak betulnya pemeriksaan ukuran nilai.

6
Revolusi bagi kami ialah penempatan nilai-nilai baru atas nilai-nilai usang yang

harus dihancurkan. Demikian kami berpendapat, bahwa revolusi di tanah air

kami sendiri belum selesai.

Dalam penemuan kami, kami mungkin tidak selalu asli; yang pokok ditemui

adalah manusia. Dalam cara kami mencari, membahas, dan menelaahlah kami

membawa sifat sendiri.

Penghargaan kami terhadap keadaan keliling (masyarakat) adalah penghargaan

orang-orang yang mengetahui adanya saling pengaruh antara masyarakat dan

seniman.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karya sastra Angkatan 45 lahir pada masa peralihan bangsa yaitu dari

masa penjajahan Jepang menuju kemerdekaan. Pada Angkatan 45 karya sastra

didominasi oleh puisi, prosa tampak berkurang. Konsepsi estetik Angkatan 45

tergambar dalam “Surat Kepercayaan Gelanggang”

Para penggerak Angkatan 45 yaitu para sastrawan yang ada pada

masa itu seperti Chairil Anwar, Idrus, Asrul Sani, Sitor Situmorang, Muhammad

Ali, Toto Sudarto Bachtiar. Para sastrawan Angkatan 45 ini memiliki ciri khas

masing-masing.

B. Saran

Kepada para pembaca diharapkan setelah memahami materi tentang

Sejarah dan Pertumbuhan Sastra Indonesia, dapat dijadikan materi pengantar

untuk mudah memahami materi-materi selanjutnya.Setelah mempelajari bab ini,

diharapkan dapat sadar bahwa betapa pentingnya pemahaman awal mengenai

sastra Indonesia yang sangat mempengaruhi masyarakat di segala aspek

kehidupan dan membangun kecintaan akan karya sastra negeri sendiri Karya-

karya sejararah sastra Indonesia agar senantiasa dilestarikan, dan akan terus

meningkatkan karya sastra yang lain di masa kini

8
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud, Ensiklopedia. Seno Gumira Ajidarma.

Pada

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artike

l/Seno_Gumira_Ajidarma (diakses pada tanggal

25 November 2019)

Londong, Dedy. 2011. Dasar Penentuan Sample

Penelitian (online)

(http://dedylondong.blogspot.com/2011/10/dasar

penentuan-jumlah-sample.htm?m=1, diakses 31

Maret 2009)

Anda mungkin juga menyukai