Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

MASYARAKAT MASA DEPAN

Disusun Oleh:
Kelompok 10
NURZIFA QOLBI
MARSYANDA

Dosen Pembimbing
MEGA PUTRI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah
ini. Selanjutnya shalawat serta salam penulis limpahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang telah membimbing umat manusia menuju ilmu pengetahuan dan
keimanan.
Penulis ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan ucapan
terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah kepemimpinan baik dengan bantuan moral
ataupun material.
Penulisan menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan dan ketidak
sempurnaan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan
konstruktif lainnya guna memperbaiki kualitas makalah ini untuk masa yang akan
datang. Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Amin...

Solok, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORITIS


A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan............................................. 3
B. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan .............. 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Pendidikan selalu bertumpuh pada kesejateraan, yakni pengalaman-
pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan
aspirasi serta harapan masadepan/melalui pendidikan setiap masyarakat akan
melestariakn nilai-nilai luhur social kebudayaannya yang telah terukir dengan
indahnya dalam sejara bangsa tersebut.
Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan
kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari
dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang
bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-
langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan
harapan di amsa depan.
Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah
pada makalah ini adalah:
1. Apakah masyarakat masa depan itu?
2. Bagaimana paparan tentang perkiraan masyarakat masa depan?
3. Bagaimana upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa
depan?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui masyarakat masa depan itu
2. Untuk memaparkan tentang perkiraan masyarakat masa depan
3. Untuk mengetahui upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat
masa depan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan


Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar
kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia.Seperti yang dikemukakan
sebelumnya masyarakat Indonesia dan kebudayaan nasional merupakan
Landasan Sistem Pendidikan Nasional. Di sisi lain pendidikan merupakan
salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap
masyarakat. Dalam UU No 2 tahun 1989 juga dijelaskan bahwa “ dalam
kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting
untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa.”
Berbagai wujud kebudayaan tersebut selalu mengalami perubahan
seiring dengan perubahan masyarakat. Karena pengertian kebudayaan yang
begitu luas seringkali dipecah menjadi unsur – unsur kebudayaan yang
dipandang sebagai unsur – unsur universal dari kebudayaan yakni :
1. Sistem religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
3. Sistem pengetahuan.
4. Bahasa.
5. Kesenian.
6. Sistem mata pencaharian,
7. Sistem teknologi dan peralatan.

Unsur-unsur di atas diurut dari unsur yang sukar kena pengaruh dari
kebudayaan lain sampai yang mudah berubah atau terpengaruh kebudayaan
lain. Perubahan salah satu dari unsur-unsur tersebut akan berdampak pada
keseluruhan unsur-unsur kebudayaan lainnya. Dewasa ini perkembangan
kebudayaan sangat cepat serta meliputi seluruh aspek kehidupan.Percepatan itu
terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat

3
dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Ciri – ciri yang akan
dibahas adalah :
1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi
ini seakan-akan sebagai satu kesatuan tanpa batas administrasi negara,
dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di
dunia. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan
dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan
dengan dampak yang berbeda-beda. Menurut Emil Salim (1990: 8-9)
terdapat empat kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan
menonjol. Bidang tersebut meliputi iptek, ekonomi, lingkungan hidup dan
pendidikan. Kajian keempat bidang tersebut sebagai berikut :
a. Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin
dipercepat, utamanya dengan menggunakan teknologi canggih seperti
komputer dan satelit. Globalisasi iptek tersebut memberi orientasi baru
dalam bersikap dan berpikir serta berbicara tanpa batas negara.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau
ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara. Hal ini
menyebabkan banyak kelompok-kelompok ekonomi yang berkembang
misalnya Masyarakat Ekonomi Eropa untuk eropa barat dan NAFTA
di Amerika Serikat. Globalisasi ekonomi ini telah menyebabkan negara
hanya bertapal batas politik saja, sedang dari segi ekonomi semakin
kabur saja. Peristiwa ekonomi di suatu negara seperti krisis moneter di
Indonesia akan berdampak pula pada hampir seluruh dunia.
c. Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam
berbagai pertemuan Internasional yang mencapai puncaknya pada
Konferensi PBB mengenai Lingkungan Hidup dan Pembangunan pada
awal Juni di Brasil.

4
Kerusakan lingkungan hidup di negara tertentu juga akan
berdampak pada negara lainnya. Contohnya kebakaran hutan yang
asapnya sampai ke negara-negara tetangga.

d. Bidang pendidikan yang berkaitan dengan identitas bangsa termasuk


budaya nasional dan budaya–budaya nusantara. Di samping terpaan-
terpaan gagasan-gagasan dalam pendidikan, globalisasi juga menerpa
setiap individu manusia melalui radio, TV, dan Internet. Ke semua itu
akan mempengaruhi wawasan, pikiran, dan bahkan perilaku manusia.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )


Perkembangan Iptek yang semakin cepat dalam era globalisasi ini
merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepataan
perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologis,
epistemologis, dan aksiologis (Filsafat ilmu, 1981: 9-15). Segi landasan
ontologis objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang
dapat dijangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang
pesat karena didapatkannya piranti yang membantu alat indra tersebut.
Dari segi epistemologis cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan
yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan
yang pesat.
Perkembangan ilmu yang terakhir ini ialah penyusun suatu teori
atau ilmu teoritis sebagai kerangka pemikiran yang menjelaskan gejala dan
hubungan yang diperoleh dalam pengujian empiris dan selanjutnya dapat
meramalkan dan menentukan cara mengontrol hal – hal itu. Selanjutnya
landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang
mempersoalkan untuk apa iptek itu dipergunakan secara moral tertuju pada
kemaslahatan manusia. Dan terdapat serangkaian kegiatan pengembangan
dan pemanfaatan iptek, yakni :
1. Penelitian dasar (basic research)
2. Penelitian terapan (applied research)
3. Pengembangan teknologi (technological development)
4. Penerapan teknologi

5
Segala sesuatu itu pasti ada dampak positif dan negatif yang
ditimbulkan begitu pula dengan iptek bisa menjadi peluang dan tantangan.
Peluang bagi kita untuk mengikuti perkembangan iptek tersebut secara
dini dan apabila masyarakat belum siap menerimanya maka akan berubah
menjadi tantangan. Untuk itu diharapkan di masa – masa mendatang lahir
pakar-pakar iptek yang menguasai secara mendalam dan memiliki
wawasan yang luas dan mampu bekerja secara disiplin dan tetap berpijak
pada budaya Indonesia.

3. Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat


Salah satu perkembangan IPTEK yang luar biasa adalah
perkembangan informasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi,
komputer dan lainnya.Begitu pula yang terjadi di Indonesia kemajuan itu
telah mendorong perubahan masyarakat dari petani menjadi masyarakat
industri dan informasi.Seiring dengan itu komunikasi antar manusia yang
berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas karena
kemajuan transportasi dan telekomunikasi. Dalam berkomunikasi ada
beberapa unsur dasar yakni :
1. Sumber pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang
diinginkan oleh pengirim pesan.
2. Penyandian, yakni penerjemahan isi pesan ke dalam bentuk yang serasi
dengan alat pengirim pesan.
3. Transmisi atau pengiriman pesan.
4. Saluran
5. Pembukasandian penerjemahan kembali apa yang diterima ke dalam
isi pesan oleh penerima.
6. Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.
7. Gangguan atau hambatan yang dapat terjadi pada semua unsur dasar
lainnya.
8. Pada komunikasi satu arah, proses komunikasi berlangsung dari butir 1
ke butir 6, yakni dari pengirim ke penerima. Sedangkan pada

6
komunikasi dua arah, kedua belah pihak dapat menjadi pengirim
ataupun penerima pesan. Berikut

4. Peningkatan Layanan Profesional


Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah
meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang
kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang semakin cepat serta
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka
anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan
pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu
lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, yang mempunyai
keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Di bawah ini berbagai ciri
profesi yaitu :
a. Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal, dan layanan
itu harus mendapa pengakuan dari masyarakat.
b. Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari
sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta memerlukan waktu yang
relatif panjang untuk mempalajarinya sebagai periode persiapan yang
sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan layanan itu.
c. Terdapat suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu,
sehingga hanya yang kompeten yang diperbolehkan melaksanakan
layanan profesi itu.
d. Terdapat suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta
tingkah laku dan cara kerja dari anggotanya itu.
e. Terdapat organisasi profesi yang akan berfungsi menjaga layanan
profesi dan melindungi kepentingan dan kesejahteraan anggotanya.
f. Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup
dan menjadi seorang anggota yang relatif permanen serta mempunyai
kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk
mengembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.

7
B. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan
kesempatan menerima arus informasi yang cepat tetntulah memerlukan warga
yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan serta siap
menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu pendidikan
berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu menghadapi
tantangan zaman baru yang akan datang.
Yang melahirkan generasi yang “ think globally but act locally”.
Sehingga diperlukan pula penggarapan pendidikan yang baru yang harus
menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional, lapis institusional, sampai pada
lapis individual. Pada lapis sistem, secara nasional telah ditetapkan serangkaian
kebijakan yang dituangkan dalam sejumlah perundang – undangan, utamanya
UU-RI No 2 tahun1989 tentang sisdiknas beserta serangkaian aturan
pelaksanaannya. Penggarapan pada lapisan institusional berkaitan dengan
aspek kelembagaan seperti : kurikulum, struktur dan mekanisme pengelolaan,
sarana dan prasarana. Sedangkan pada lapis individual penggarapan upaya
pembaharuan utamanya terkait dengan semua personal yang terlibat dalam
pendidikan yaitu guru dan siswa.
Keberhasilan terhadap antisipasi masa depan pada akhirnya ditentukan
oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan. Pembangunan manusia
indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara
indonesia pada abad ke 21 yang akan datang.
1. Tuntutan bagi Manusia Masa Depan
Dalam upaya menjadi menusia masa depan banyak tantangan –
tantangan yang akan dihadapi seperti : kemampuan menyesuaikan diri dan
memanfaatkan peluang globalisasi berbagai bidang. Berdasarkan acuan
normatif yang berlaku (UU RI No 2 / 1989 beserta peraturan
pelaksanaanya) telah ditetapkan rumusan tujuan pendidikan indonesia,
yang dapat dianggap profil menusia indonesia di masa depan.

8
Tuntutan manusia di masa depan menyebabkan manusia diarahkan
pada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan unuk menyesuaikan
diri dengan keadaan di masa depan. Beberapa diantaranya adalah :
a. Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural dan
lingkungan.
b. Kreativitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
c. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
d. Bertolak dari tesis ketidakpastian

2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan


Berdasarkan perkiraan tentang masyarakat masa depan serta profil
menusia masa depan yang diharapkan berhasil di dalam masyarakat itu
maka perlu dikaji berbagai upaya masa kini yang memungkinkan
mewujudkan manusia masa depan tersebut. Dalam penjelasan UU RI No 2
tahun1989 dikemukakan sebagai berikut : “dalam rangka pelaksanaan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila di bidang
pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan : pertama,
pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang tingi
kualitasnya dan mampu mandiri. Dan kedua, pemberian dukungan bagi
perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indondesia yang terwujud
dalam ketahanan nasional yang tangguh. Oleh karena itu kajian tentang
upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan
pada:
a. Aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah
antisipasi tersebut yakni nilai dan sikap.
b. Pengembangan budaya dan sarana kehidupan.
c. Tentang pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana
pendidikan. Ketiga hal tersebut merupakan titik strategi dalam
mengantisipasi masa depan.

9
a. Perubahan Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap memang memegang peranan penting dalam
membentuk wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma
atau kaidah yang menjadi rujukan atas perilaku. Nilai – nilai tersebut
bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat, kesopanan, moral
dan lainnya baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Salah satu
pengaruh nilai – nilai tersebut akan tampak dalam sikap seseorang.
Kalau nilai masih bersifat umum maka sikap selalu terkait dengan
objek tertentu dan disertai dengan kecenderungan untuk bertindak
sesuai dengan sikao terhadap objek tersebut. Dalam bersikap dapat
dibedakan tiga aspek, yakni :
1) Aspek kognitif seperti pemahaman tentang objek sikap.
2) Aspek afektif yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan dapat sangat
subjektif seperti setuju atau tidak setuju, suka atau benci dan
sebagainya.
3) Aspek konatif yang mendorong untuk bertindak sesuai dengan
sikap terhadap objek tersebut. Ketiga aspek tersebut pada dasarnya
terpadu atau saling berkaitan dalam membentuk sikap seseorang.

Pembentukan pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang


dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembiasaan, pelaksanaan
dan sebagainya. Perubahan nilai dan sikap dalam rangka
mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa
sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek
pembaharuan dan pelestarian. Nilai – nilai luhur yang mendasari
kepribadian dan kebudayaan indonesia semestinya akan tetap
dilestarikan agar terhindar dari krisis identitas.

b. Pengembangan Kebudayaan
Salah satu upaya penting dalam mengatasi masa depan adalah
uapaya yang berkaitan pengembangan kebudayaan dalam arti luas,
termasuk hal – hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia.

10
Kebudayaan adalah hasil karya manusia melalui cipta dan karsa yang
berkaitan dengan religi, kesenian, bahasa, pengetahuan sampai sisem
teknologi dan peralatan. Sekarang ini masyarakat indonesia berusaha
untuk beralih dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri atau
informasi sehingga unsur – unsur kebudayaan yang ada pun akan ikut
terpengaruh dan berkembang. Keseluruhan unsur kebudayaan tersebut
akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya baik itu di
Indonesia dan di dunia sekalipun. Saling pengaruh dalam
pengembangan kebudayaan di dunia ini, merupakan hal yang wajar
dalam era globalisasi. Berkaitan dengan hal itu UNESCO telah
menetapkan konsep Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang
menekankan bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus
meliputi empat dimensi yakni :
1) Afirmasi atau penegasan dimensi budaya dalam proses
pembangunan, karena pembangunan akan hampa jika tidak
diilhami oleh kebudayaan masyarakat / bangsa yang bersangkutan.
2) Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap
kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3) 3.Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara
maka partisipasi yang optimal dari masyarakat adalah mutlak
diperlukan.
4) Memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan
tuntutan mutlak era globalisasi.

c. Pengembangan Sarana Pendidikan


Sampai kapanpun pendidikan merupakan pilar utama dalam
mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikan
pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa depan / yang
akan datang. Untuk itu pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan harus terus diringkatkan dan disiapkan dengan sebaik-
baiknya agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan lancar dan

11
tepat sasaran. Dari tahun ke tahun pemerintah telah menetapkan
perundang – undangan dalam sistem pendidikan dan sekarang ini telah
ditetapkan sistem wajar yaitu wajib belajar sembilan tahun ( 6 tahun
SD dan 3 tahun SMP). Peningkatan mutu pendidikan dasar itu yang
wajib diikuti oleh semua warga negara akan menjadi cikal bakal ke
arah peningkatan mutu pendidikan menengah dan tinggi serta
terbentuknya asyarakat terdidik yang mampu terus belajar mandiri.
Dalam menyongsong era globalisasi yang makin tidak
terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan
perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (1990: 33)
mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut
yakni:
1) Pendidikan untuk mengembangkan iptek, dipilih terutama dalam
bidang-bidang yang vital, seperti manufakturing pertanian, sebagai
modal utama menghadapi globalisasi.
2) 2.Pendidikan untuk mengembangkan keterampilan manajemen,
termasuk bahasa-bahasa asing yang relevan untuk hubungan
perdagangan dan politik, sebagai instrumen operasional untuk
berkiprah dalam globalisasi.
3) Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan,
keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap
menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung
kehidupan manusia.
4) Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat,
agama, ideologi demi ketahanan sosial – budaya termasuk
persatuan dan kesatuan bangsa.
5) Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan
pelatihan, terhadap pengelola sistem pendidikan formal dan non-
formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu,
relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta keseluruhan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di
masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu
mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan
masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa
karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di
masa depan yaitu:
1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
2. Perkembangan iptek yang makin cepat.
3. Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat.
4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan professional dalam berbagai segi
kehidupan manusi. Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya
masa kini, serta diperkirakan akan makinpenting peranannya di masa
depan.

Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan


kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat, dan
sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala
permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup
menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan
pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah
dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-sistematik.
Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan
bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akandating.

13
B. Saran
Pendidikan akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat
dimasa depan. Oleh karena itu, keputusan dan tindakan dalam bidang
pendidikan seharusnya berorientasi kemasyarakat masa depan. Dengan
demikian, pendidikan, diharapkan mampu menghasilkan manusia yang dapat
nenyesuaikan diri serta mampu mengembangkan masyarakat masa
depannya itu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Tirta. 2012. Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan.

Tirtarahardja Umar,. Sulo S.L.La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT


Rineka Cipta.

15

Anda mungkin juga menyukai