Anda di halaman 1dari 2

DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK

1. Membuat permintaan resmi dari Puskesmas dengan mempertimbangkan stok


maksimum dan daya tampung penyimpanan vaksin dan logistik di Puskesmas
memakai dokumen pengiriman vaksin berupa surat bukti barang keluar (SBBK) dan
vacine arrival report (VAR)
2. Cuci Tangan pakai sabun dengan air mengalir atau mrnggunakan hand sanitizer
sebelum menangani vaksin dan logistik.
3. Pengambilan Vaksin ke Dinas Kesehatan Kabupaten menggunakan Cold bok .
4. Lakukan tindakan desinfektan pada permukaan coolbok atau vakin carrier
sesuaistandart kemudian diisi dengan cool pac disertai indikator pembekuan
.Logistik Imunisasi yang lainnya dapat menggunakan sarana pembawa kering.
5. Setelah pengambilan vaksin dari kabupaten Menggunakan masker medis dan sarung
tangan pada saat penataan vaksin di lemari es
6. vaksin di simpan di lemari es puskesmas sesuai dengan jenis vaksin yaitu Frease
Sensitif dan heat sensitif Juga mempertimbangkan VVM dan masa kadaluarsa vaksin.
7. Untuk distribusi vaksin ke tempat pos pelayanan dengan menggunakan vaccine
carier yang telah didesinfektan diisi cool pac dan indikator pembekuan dengan
mempertimbangkan jumlah sasaran untuk logistik lainnya seperti ADS dan saefty bok
juga disesuaikan dengan jumlah sasaran plus 5 % dari cadangan.
8. Apabila ada sisa vaksin yang masih utuh atau belum dibuka setelah di bawa dari pos
pelayanan maka dicatat tanggal untuk digunakan secepatnya,sedangkan untuk sisa
vaksin yang telah di buka di buang.
9. Semua penerimaan vaksin dan pengeluaran vaksin tercatat semua pada kartu bact
10. Dilakukan pemantaun suhu lemari Es setiap pagi dan siang yang tercatat pada grafik
suhu
11. Melakukan cuci tangan setelah menangani vaksin dan logistik lainya.
PROSEDUR PENYUNTIKAN VAKSIN

1. Mempersiapkan vaksin ,alkohol swab,ADS o,5 ml,saefty bok dan anafilatik kit.
2. Melakukan skrining terhadap sasaran yang akan diberikan imunisasi
3. Melakukan cuci tangan memakai masker dan sarung tangan.
4. Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin
memastikan ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin
sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam vaksin.
5. Tarik torak perlahan lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan
keluarkan udara yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan
mendorong torak sampai pada skala 0,5 ml kemudian cabut jarum dari vial
6. Bersihkan kulit pada tempat penyuntikan yaitu lengan dengan menggunakan
alkohol swab tunggu hingga kering
7. Untuk Penyuntikan secara intramuskuler dengan tidak melakukan aspirasi
terlebih dahulu.
8. Setelah vaksin disuntikkan secara IM jarum ditarik keluar kemudian ambil
kapas kering baru tekan pada bekas suntikan .jika terjadi perdarahan kapas
tetap ditekan pada lokasi penyuntikan
9. Masukkan alat untik bekas ke dalam saefty bok tanpa menutup kembali
jarum/ no recapping
10. Untuk mengantisipasi terjadinya kasus KIPI maka sasaran dan pengantar
diminta tetap tinggal di pos pelayanan selama 30 menit dan petugas harus
tetap berada di pos minimal 30 menit setelah sasaran terakhir diimunisasi.
11. Tetap mematuhi protokol kesehatan selama pelayanan berlangsung
12. Cuci tangan pake sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
13. Melakukan pencatatan dan pelaporan imunisasi dan pemakaian vaksin dan
logitik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai