Disusun oleh:
Rezky Hardianingsih (21107251019)
Novia Fajar Masyitoh (21107251020)
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. Media Penyampaian Pesan.............................................................................................5
B. Sensori Memori...............................................................................................................6
C. Media Penyampai Pesan Ditinjau dari Modalitas Sensori Memory...............................6
1. Media Visual................................................................................................................6
2. Media Audio..............................................................................................................12
3. Media Permainan Edukatif........................................................................................16
4. Multimedia................................................................................................................19
BAB III. KESIMPULAN................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................23
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat,
peserta didik bisa belajar di mana saja dan kapan saja sesuai dengan minat dan gaya
belajarnya. Dalam kondisi semacam ini guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya
sumber belajar, akan tetapi berperan sebagai desainer pembelajaran. Seorang
desainer pembelajaran, guru dituntut untuk dapat merancang pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Sebagai desainer guru
berperan merancang agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar, sebab
belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku berkat adanya
pengalaman.
Proses belajar mengajar (PBM) seringkali dihadapkan pada materi yang
abstrak dan di luar pengalaman peserta didik sehari-hari sehigga materi pelajaran
menjadi sulit diajarkan oleh guru dan juga sulit untuk dipahami oleh peserta didik.
Media adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkretkan sesuatu
yang abstrak.
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi kesan
yang besar dalam bidang media pembelajaran. Hal tersebut karena dapat
mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Media multimedia telah
mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih dinamis.
Namun yang lebih penting adalah pemahaman tentang cara menggunakan teknologi
tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan ide-ide untuk pengajaran dan
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu media penyampaian pesan?
2. Apa itu sensori memory?
3. Apa saja ragam media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
ditinjau dari modalitas sensori memory?
C. Tujuan
Secara umum, tujuan dari penulisan makalah ini adalah;
1. Untuk mengetahui apa itu media penyampaian pesan
2. Untuk mengetahui apa itu sensory memory
3. Untuk mengetahui media apa saja yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan ditinjau dari modalitas sensori memori.
BAB II.
PEMBAHASAN
A. Media Penyampaian Pesan
B. Sensori Memori
Memori sensori mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui salah
satu atau kombinasi dari panca indra atau disebut dengan modalitas sensori, yaitu
secara visual melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa
melalui lidah, dan rabaan melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak
diperhatikan akan langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi
tersebut ditransfer ke sistem ingatan jangka pendek.
Sistem ingatan jangka pendek menyimpan informasi atau stimuli selama
sekitar 30 detik, dan hanya sekitar tujuh bongkahan informasi (chunks) dapat
disimpan dan dipelihara di sistem memori jangka pendek dalam suatu saat. Bila
informasi tidak diperhatikan maka akan langsung hilang, namun bila diperhatikan
melalui pelatihan, permainan maka informasi tersebut ditransfer ke sistem ingatan
jangka pendek (Bhinnety, 2008)
Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan
selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat,
itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara
sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.
1. Media Visual
a. Pengertian Media Visual
Media Visual menurut Daryanto (1993), artinya semua alat peraga yang
digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata. Media
visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam
proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Menurut Heinich, R.et.al, (1996), bahwa salah satu definisi dari media visual
adalah berperan dalam mengkonkritkan ide yang abstrak. Selanjutnya, media visual
dapat mempermudah memahami informasi yang sulit. Dengan menggunakan media
visual dalam proses pembelajaran dapat menghindari penyampaian informasi yang
bersifat verbal.
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan
terjadinya proses informasi. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai
alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran.
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual.
Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika
tidak divisualkan.
b. Unsur yang Harus Diperhatikan
Menurut Kustandi (2011) ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
menyampaikan pesan melalui media visual. Diantaranya:
1) Kesederhanaan
Secara umum, kesederhanaan yang dimaksud adalah mengacu pada jumlah
elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih
sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
oleh media visual itu. Pesan atau informasi, teks yang menyertai bahan visual,
penggunaan kata, semuanya harus dengan huruf yang mudah dipahami.
2) Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen
visual, ketika diamati akan berfungsi secara maksimal. Elemen-elemen itu harus
saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu
merupakan suatu bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu
pemahaman pesan serta informasi yang dikandunnya.
3) Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali
konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur
yang akan menjadi pusat perhatian. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-
hubungan, persfektif, warna, atau ruang, penekanan menjadi unsur terpenting.
4) Keseimbangan
Unsur keseimbangan ini mengingatakan bagi para pembuat media visual untuk
seimbang dalam menyajikan tampilan dan isinya. Tampilan yang bagus
hendaknya informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Jangan
sampai karena tampilan media visual sangat bagus sehingga isi yang terkandung
tidak tersampaikan kepada pembaca.
2. Media Audio
Media audio mencakup apa saja yang bisa didengar seperti suara orang,musik,
suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik dan sebagainya,penekanannya pada
alat indera pendengar saja. Suara-suara tersebut bisa langsungdidengar atau dari
hasil rekaman.
Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi
pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini
berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete
Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam
suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media Audio menurut Sadiman (2005) adalah media untuk menyampaikan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal
( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai (2003) Media Audio untuk pengajaran
adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau
piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga terjadi proses belajar – mengajar. Media audio mempunyai sifat yang
khas, yaitu:
- Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
- Personal
- Cenderung satu arah
- Mampu menggugah imaginasi
4) Radio
Media audio radio merupakan alat komunikasi elektromagnetik untuk
mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem
gelombang suara melalui udara.
Di dalam dunia pendidikan, radio masih terpakai sebagai media
pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Radio
memiliki daya jangkau sangat luas, sehingga peserta didik dapat
mendengarkan berita yang aktual, mengetahui beberapa kejadian terbaru,
dan masalah kehidupan.
Kelebihan Kekurangan
o Jangkauannya sangat luas. o Sifat komunikasinya hanya satu
o Harganya relatif terjangkau dan arah.
mudah untuk mendapatkannya. o Jika siarannya monoton akan
o Memiliki variasi program cukup lebih cepat membosankan
banyak. peserta didik untuk
o Baik untuk mengembangkan mendengarkannya.
imajinasi peserta didik. o Program siarannya selintas,
o Peserta didik lebih memusatkan sehingga tidak bisa mengulang
perhatian terhadap kata, dan harus sesuai dengan
kalimat, atau musik, sehingga kemampuan belajar peserta
sangat cocok digunakan untuk didik secara individu.
pengajaran bahasa.
5) MP3
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio
digital yang dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih
kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika
dibandingkan dengan CD audio.Alat untuk memutar MP3 adalah MP3
player.Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod adalah salah satu merk
dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan
dan dipasarkan oleh Apple Computer.
6) iPod
iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang
dikeluarkan oleh Apple Computer. Microsoft juga mengeluarkan produk
sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan
merk Zune.
4. Multimedia
a. Pengertian Multimedia
Secara umum, multimedia merupakan sarana komunikasi yang menjadi
perantara pesan yang terdiri dari beberapa elemen, seperti teks, grafik, gambar diam
dan bergerak, animasi audio, dan media lain. Sedangkan pengertian multimedia
secara etimologi, adalah dalam segi Bahasa multimedia terdiri dari dua kata yaitu
multi yang berarti banyak dan media yang berarti perantara yang digunakan untuk
menyampaikan sesuatu.
Multimedia memiliki fungsi utama yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan
sebuah informasi. Informasi tersebut disampaikan karena manusia lebih mudah
mengingat informasi ketika teks atau audio dan citra visualnya menjadi satu. Serta
multimedia menjadikan komunikasi dapat berjalan lebih efektif daripada metode-
metode klasik yang selama ini dipakai, terutama dalam hal komunikasi masal.
b. Komponen Multimedia
Komponen-komponen yang terdapat dalam multimedia, yaitu:
1) Teks
Komponen dasar multimedia yaitu teks. Teks merupakan kesatuan Bahasa
yang memiliki isi dan bentuk dituangkan menjadi sebuah tulisan. Tulisan ini
berguna bagi pengirim untuk menyampaikan pesan kepada penerimanya. Teks
sudah berperan dalam menyampaikan informasi sejak ribuan tahun yang lalu.
Saat ini, teks telah berkembang dengan adanya komputer, terdapat beberapa
jenis teks yang berkembang, seperti plain text (TXT), rich text (RTF), dan
hypertext (HTML).
2) Suara
Suara atau audio merupakan salah satu komponen dalam multimedia.
Dalam multimedia, suara dikategorikan sebagai sebuah simbol verbal yang
berperan dalam teknologi komunikasi dan untuk memperjelas suatu informasi
yang disampaikan. Bentuk suara dalam multimedia berupa rekaman, musik atau
efek suara lainnya.
3) Video
Video merupakan singkatan dari kata visual dan audio, yang berarti suatu
komponen yang dapat menyajikan susunan atau urutan gambar dan suara
secara bersamaan. Ada beberapa format audio dalam sebuah video yang sering
digunakan, yaitu:
- MP3 (MPEG-1 Audio Layer 3)
- AIFF (Audio Interchange File Format)
- WAV (Wavefrom Audio)
- AAC (Advanced Audio Coding)
- WMA (Windows Media Audio)
- MIDI (Musical Instrument Digital Interface)
- Serta real audio.
4) Grafik
Grafik dalam multimedia berkaitan dengan foto dan gambar. Grafik dalam
multimedia berguna untuk memperindah komponen teks yang ditampilkan.
Gambar dalam grafik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bitmap dan vektor
yang sering ditemukan dalam perangkat lunak pengolah gambar.
5) Animasi
Dalam multimedia, komponen animasi sangat diperlukan untuk
mendukung sebuah tampilan informasi menjadi lebih menarik. Animasi
merupakan suatu teknik yang menampilkan setiap frame secara berurutan dan
gambar akan terlihat seolah-olah sedang bergerak, contohnya adalah animasi
stop motion.
c. Jenis-jenis Multimedia
Multimedia berdasarkan karakteristiknya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Multimedia Linier
Multimedia linier merupakan multimedia satu arah yang paling umum ada di
masyarakat. Pengguna multimedia linier tidak dapat memberikan respon terhadap
informasi yang diberikan, serta dapat berjalan tanpa control dari penggunanya.
Contoh multimedia linier yaitu rekaman video atau film, musik, dan e-book.
2) Multimedia Interaktif
3) Multimedia Hiperaktif
4) Multimedia Kits
Dari pembahasan makalah ini dapat kita rangkum bahwa media penyampaian
pesan berdasarkan modalitas sensori memory ada 4, yaitu media visual, media
audio, media edukasi dan multimedia.
Media visual adalah artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses
belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata. Sedangkan media audio
adalah alat media yang isi pesannya hanya dapat diterima melalui indera
pendengaran saja.
Belajar dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk
memanipulasi, mempraktekkan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta
pengertian yang tak terhitung banyaknya. Belajar dengan media edukasi ini juga
meliputi multi media yang terdiri seperti video, animasi, film dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Asyhar, R. (2011). Kreatif mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Bhinnety, Magda. (2008). Struktur dan Proses Memori. Jurnal UGM, Buletin Psikologi. 16, (2)
[Online]. Tersedia di
https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7375/5742.
Daryanto. (1993). Media Visual Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito
Heinich, Molenda, Russel. (1996). Instructional Media and new technlogies of instruction.
Englewood Cliff's, N.J: Prentice-Hall
Kemp, J.E. Dayton, DK. 1985. Planing and producing instructional media. Cambridge: Harper
& Low Publisher.
Kustandi dan Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Munadi, Yudhi. (2012). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Prensky, M. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants, Part 1. On The Horizon, 9, 3-6.
http://dx.doi.org/10.1108/10748120110424816
Sadiman, Arief S. dkk. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Senny Rifki dalam http://sennyrifki.blogspot.co.id/2011/04/karakteristik-media-visualdan-
jenis.html, di akses tanggal 30 Mei 2016
Sudjana, (1989). Metode Mengajar Permainan Simulasi. Jakarta : Media Press
Sudjana, Nana. Rivai, Ahmad. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung : CV Sinar Baru
Sudono, Anggani. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo
Supendi, Pepen dan Nurhidayat. (2008). Fun Game. Jakarta. Penebar Swadaya
Surjono, Herman Dwi. (2017). Multimedia Pembelajaran Interaktif: Konsep dan
Pengembangan Edisi Pertama. Yogyakarta: UNY Press.
https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-media-pembelajaran.html