Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andito Apriliano Marsyanto

Kelas : X MIPA 9
Nomor Absen : 05

Pembentukan Tanah dan Persebaran Jenis Tanah

Keterangan :
1. Tanah Aluvial

Pembentukan Tanah dan Persebaran Jenis Tanah Keterangan Tanah aluvial meliputi
lahan yang sering mengalami banjir, sehingga dapat dianggap masi muda. Sifat tanah
ini dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal sehingga kesuburannya pun
ditentukan sifat bahan asalnya. Tanah aluvial terbentuk dari hasil sedimentasi material
halus oleh aliran sungai. Tanah aluvial terdapat di Pantai Timur Sumatra serta
disepanjang Sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Musi, Sungai Citarum, dan
Sungai Bengawan Solo.

2. Tanah regosol
Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar,
berwarna keabuan kaya akan unsur hara, pH 6 – 7, cenderung gembur, kemampuan
menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. Persebaran jenis tanah ini di Indonesia
terdapat di setiap pulau yang memiliki gunung api, baik yang masih aktif ataupun
yang sudah mati. Persebarannya di daerah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Banyak
dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

3. Tanah andosol

Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan
sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman,
tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti Sumatra bagian Barat,
Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah jenis ini banyak ditemukan di dataran
tinggi bersuhu sedang hingga dingin. Oleh karena itu, jenis tanah ini banyak
dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.

4. Tanah Grumusol

Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga
hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Di Indonesia,
jenis tanah ini terbentuk pada tempat- tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 m di
atas permukaan laut dengan topografi agak bergelombang hingga berbukit, temperatur
rata-rata 25° C, curah hujan < 2.500 mm, dengan pergantian musim hujan dan
kemarau yang nyata.
5. Tanah podsolik

Tanah podsolik merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran terluas di Indonesia.
berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan curah hujan antara
antara 2.500 – 3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami
pencucian oleh air hujan, sehingga kesuburannya berkurang.

6. Tanah gambut

Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang
tinggi, memiliki pH atau tingkat kesamaan yang tinggi, miskin unsur hara, drainase
jelek, dan pada umumnya kurang begitu subur. Di Indonesia, persebaran tanah
gambut paling banyak terdapat di Kalimantan Selatan, disusul Sumatra Selatan, Riau,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Timur, dan Papua bagian
Selatan. Karena sifatnya yang kurang subur, maka pemanfaatan jenis tanah ini
terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa, dan palawija.

7. Tanah latosol

Tanah latosol berwarna merah kecoklatan, memiliki profil tanah yang dalam, mudah
menyerap air, memiliki Ph 6 – 7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang mudah
bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium, kadar humusnya mudah menurun.
Tersebar di kawasan Bukit Barisan (Sumatra), Jawa, Kalimantan Timur dan Selatan,
Bali, Papua, dan Sulawesi. Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan bentuk pelapukan
dari batuan vulkanis.

8. Tanah kapur

Tanah kapur terbentuk dari adanya pengaruh tenaga eksogen (pelapukan dan
pengikisan) yang mengubah batu kapur menjadi tanah kapur. Tanah ini terdapat di
daerah perbukitan kapur di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

9. Tanah litosol

Tanah litosol l dianggap sebagai tanah yang masih muda, sehingga bahan induknya
dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali tampak di permukaan tanah sebagai
batuan padat yang padu. Jenis tanah ini belum lama mengalami pelapukan dan sama
sekali belum mengalami perkembangan. Jika akan dimanfaatkan untuk lahan
pertanian, maka jenis tanah ini harus dipercepat perkembangannya, antara lain,
dengan penghutanan atau tindakan lain untuk mempercepat pelapukan dan
pembentukaan topsoil.
KONSERVASI TANAH

Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari
permukaan bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang
berlebihan, salinisasi, pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya.

1. Metode Kimia

Konservasi Tanah Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk
memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah).
Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan
sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (run off) tetap kecil.
Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan. Beberapa
jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini, antara ain bitumen dan
krilium. Emulsi dari bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan
perbandingan 1 :3, kemudian dicampur dengan tanah. Bahan kimia yang termasuk
dalam kategori ini adalah pembenahan tanah (soil conditioner) seperti MCS dan
krilium

2. Konservasi tanah mekanik 


Konservasi tanah mekanik  adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan
terhadap tanah, dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran
permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah. Teknik konservasi
tanah ini dikenal pula dengan sebutan metode sipil teknis.

3. Metode Vegetatif
Metode vegetatif merupakan usaha konservasi tanah dengan memanfaatkan tanaman
sebagai pencegahan terjadinya erosi. Tanaman penutup tanah ini selain untuk
mencegah atau mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi memperbaiki
struktur tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses pencucian unsur
hara dan mengurasi fluktuasi temperatur tanah. Selain dengan penanaman tanaman
penutup tanah, cara vegetatif lainnya sebagai berikut
- Reboisasi Reboisasi yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenis
tanaman tahunan, seperti akasia, angsana, dan flamboyan. Fungsinya untuk
mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu/kotoran di
udara lapisan bawah

Anda mungkin juga menyukai