Anda di halaman 1dari 3

a. Apa saja sumber potensial pemicu stress di perusahaan tersebut?

Jelaskan
upaya perusahaan untuk mencegah atau menanggulanginya?
Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap
emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang akibat individu yang tidak
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.Stres kerja adalah
tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat
ketegangan fisik dan psikologis sampai pada batas atau melebihi batas
kemampuan pegawai Stres kerja juga didefinisikan sebagai perasaan yang
menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
pekerjaan.Selain itu, stres kerja dapat diartikan sebagai suatu keadaan
dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak bisa atau
belum bisa dijangkau oleh kemampuannya.
Stres kerja timbul sebagai bentuk ketidakharmonisan individu
dengan lingkungan kerja. Dapat ditarik kesimpulan bahwa stres akibat
kerja merupakan suatu kondisi tertekan yang dialami pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya sehingga berpengaruh terhadap respon
emosional, proses berpikir serta kondisi fisik pekerja yang berakibat pada
penurunan performa, efisiensi dan produktivitas bekerja.
Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja :
1) Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
2) Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar.
3) Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai.
4) Konflik antar pribadi dengan pimpinan atau sekelompok kerja

Indikator-indikator stress kerja di antara lain yaitu:

1) Tuntutan tugas, merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan


seseorang seperti kondisi kerja, tata kerja letak fisik.
2) Tuntutan peran, berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada
seseoranng sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan
dalam suatu organisasi.
3) Tuntutan antar pribadi, tekanan yang diciptakan oleh para pegawai
lain.
4) Struktur organisasi, gambaran instansi yang diwarnai dengan struktur
organisasi yang tidak jelas, kurangnya kejelasan mengenai jabatan,
peran, wewenang, dan tanggung jawab.
5) Kepemimpinan organisasi memberikan gaya manajemen pada
organisasi. Beberapa pihak didalamnya dapat membuat iklim
organisasi yang melibatkan, ketegangan, ketakutan dan kecemasan.

Pimpinan perusahaan dapat membantu karyawan mengurangi tingkat


stressnya, antara lain melalui :

1) Pengembangan kapasitas keterbukaan dalam perusahaan, sehingga


semua orang dalam perusahaan akan saling menghargai satu
dengan yang lain yang akhirnya akan mengarah kepada munculnya
saling percaya dalam perusahaan, baik dalam level pimpinan -
bawahan, maupun bawahan - bawahan. Keterbukaan dapat
dilakukan antara lain melalui diskusi dalam kelompok kecil yang
dilakukan secara rutin - dengan bantuan konsultan - untuk
mendiskusikan berbagai hal, terutama kesuksesan maupun
kegagalan dalam melakukan tugas.
2) Penciptaan sebuah lingkungan kerja yang aman bagi
siapapun.Dalam hal ini pimpinan memiliki peran penting dalam
membentuk lingkungan aman melalui panutannya. Menurut
pengamatan penulis, ada lingkungan kerja yang tidak kondusif
dikarenakan adanya pimpinan yang mentolelir frontal assault
dalam berbagai rapat secara berkepanjangan, entah disengaja atau
tidak, tetapi yang pasti lingkungan kerja yang ada akhirnya
menjadi tidak nyaman bagi banyak orang yang menyadari perilaku
pimpinan tersebut,
3) Pengembangan kesadaran dalam diri pimpinan untuk
memperlakukan semua anak buahnya dengan adil dan baik, tanpa
pandang bulu.
b. Sesuai hasil pengamatan/wawancara kelompok Anda di perusahaan,
Berikanlah beberapa masukan untuk ke depannya mengenal perbaikan
implementasi K3 yang dapat dilakukan.secara bertahap oleh perusahaan,
demi perbaikan K3 perusahaan !
Pihak perusahaan perlu untuk terus meningkatkan pelaksanaan K3.
Saat ini pelaksanaan K3 di PT. Rhodia Manyar sudah cukup bagus, tetapi
tetap diperlukan upaya-upaya untuk terus menyempurnakan pelaksanaan
K3. Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk penyempurnaan
pelaksanaan K3 yaitu berupa implementasi dari perbaikan program reward
dan punishment dalam pelaksanaan K3. Pihak perusahaan perlu
menyempurnakan alat pelindung diri yang sudah ada, demi pelaksanaan
K3 secara efektif. Sebagai contoh, mengenai Safety Spectacle, perusahaan
perlu memperhatikan perlunya Safety Spectacle khusus untuk pekerja
yang memiliki gangguan pada bagian mata (mata minus, plus, silinder),
sebab jika pekerja yang memiliki gangguan mata menggunakan Safety
Spectacle yang menggunakan lensa normal, pekerja tentu tidak dapat
melakukan pekerjaan secara presisi.
Pihak perusahaan perlu melakukan prosedur pemeriksaan
kesehatan bagi calon pekerja, contohnya bagi yang buta warna, memiliki
mata minus, plus ataupun silinder, mereka harus melewati prosedur
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menjadi pekerja tetap. Jika memang
memungkinkan untuk diperbaiki dengan memberi alat bantu baca, maka
pekerja tersebut dapat diperkerjakan. Hal lainnya yaitu, pemeriksaan
adanya alergi ataupun kondisi tubuh yang dapat menular (Hepatitis,
HIV/AIDS).

Anda mungkin juga menyukai