seniman bali yang awalnya mencoba berdamai dengan norma dan keharusan yang mengekang masa

kecilnya.  ia mencoba menunaikan pendidikan hingga akhirnya kandas di sekolah dasar kelas 3. ia
selalu mengalami sakit tak tertahan dengan beberapa gejala di sekujur tubuh yang tak beralasan
ketika ia pulang dari sekolah.  ia dan keluarga bersepakat memutuskan untuk fokus menekuni dan
menggeluti dunia seni rupa. gejala gejala yang dialami tidak menemukan jawaban karena pada waktu
itu masih belum awam dengan berobat ke psikolog atau psikiater. ia mengalami pasang surut di
hidupnya.  ia lalu mebcapai sukses di dunia seni rupa sampai sukses menggelar pameran hingga
keliling jawa dan bali. lalu keadan berbalik ketika peristiwa bom bali mengguncang bali. pasar seni
di bali surut. ia memutuskan meninggalkan dunia seni rupa. sampai akhirnya bertemu dengn pasangn
hidupnya semasa melaksanakan pameran di jogja.  dan membangun keluarga. lalu banting setir
menjdi pengusaha kecil2 an.