440 2271 1 PB
440 2271 1 PB
Original Paper
1Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu,
Bengkulu, Indonesia
DOI: 10.29303/jpmpi.v3i1.440
Sitasi: Zukmadini, A.Y., Karyadi, B., & Kasrina, K. (2020). Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam Pencegahan COVID-19 Kepada Anak-Anak di Panti Asuhan. Jurnal Pengabdian Magister
Pendidikan IPA, 3(1). doi: https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i1.440
*Corresponding Author: Abstrak: COVID-19 menyebabkan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Alif Yanuar Zukmadini, pada manusia. Virus ini telah menginfeksi jutaan orang sehingga menyebabkan
Program Studi Pendidikan angka kematian yang tinggi bagi penderitannya di seluruh dunia. Anak-anak
Biologi, Fakultas
termasuk juga anak-anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sangat rentan
Keguruan dan Ilmu
terhadap penularan COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
Pendidikan, Universitas
Bengkulu, Bengkulu, edukasi dan pendampingan kepada anak-anak panti asuhan Kasih Sayang Kota
Indonesia Bengkulu untuk menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar
Email: terhindar dari penularan COVID-19. Kegiatan ini juga diikuti dengan
ayzukmadini@unib.ac.id pemberian sembako kepada anak-agar panti asuhan agar dapat memenuhi
kebutuhannya selama pandemi COVID-19. Edukasi dilakukan menggunakan
metode kaji tindak dengan pendekatan partisipatif. Materi edukasi yang
diberikan kepada anak-anak panti asuhan diantaranya pengenalan COVID-19
dan gejalanya, cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menerapkan etika
batuk, cara physical distancing, serta cara menerapkan pola hidup bersih dan
sehat. Kegiatan edukasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan terhadap
PHBS dalam pencegahan COVID-19 dengan menggunakan metode ceramah,
diskusi, tanya jawab, dan demontsrasi. Penyampaian materi juga dilakukan
dengan menggunakan media pembelajaran berupa poster. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan lembar angket untuk mengetahui pengetahuan peserta
sebelum dan setelah diberikan edukasi. Hasil kegiatan menujukkan bahwa
edukasi yang diberikan oleh fasilitator dapat meningkatkan pengetahuan anak-
anak panti asuhan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam pencegahan
COVID-19. Hal ini dapat dilihat dari persentase pengetahuan peserta sebelum
diberikan edukasi yaitu sebesar 74,48% yang kemudian meningkat menjadi
86,49% setelah diberikan edukasi.
(PHBS) yang menjadi protokol pengangan yaitu 45 orang anak-anak yatim piatu.
COVID-19 serta pemberian bantuan Sembako Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada
Menurut Kepmenperindag 115/1998, tanggal 22 Mei 2020 di Panti Asuhan Kasih
Sembilan Bahan Pokok atau sering disingkat Sayang, Kelurahan Bentiring, Kecamatan
Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan Muara Bangkahulu, Kota/Provinsi Bengkulu.
pokok masyarakat yang meliputi beras, gula Tahapan kegiatan ini terdiri dari tahap
pasir, minyak goreng dan mentega, daging persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap
sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, persiapan meliputi identifikasi masalah yang
minyak tanah, dan garam beryodium. dilakukan dengan teknik wawancara dan
Sedangkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan observasi ke panti asuhan, penyiapan materi
Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang oleh fasilitator, dan persiapan media edukasi
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai berupa poster bergambar. Tahapan
hasil pembelajaran yang menjadikan pelaksanaan meliputi penyampaian materi
seseorang, keluarga, kelompok atau edukasi tentang PHBS dan pembagian
masyarakat agar mampu menolong dirinya sembako kepada anak-anak yatim piatu.
sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan Penyampaian materi dilakukan dengan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan memberikan penyuluhan, pendampingan,
masyarakat (Peraturan Menteri Kesehatan serta bimbingan mengenai perilaku hidup
Republik Indonesia Nomor 2269). bersih dan sehat (PHBS) dalam pencegahan
Menurut Razi dkk (2020), perilaku hidup COVID-19. Metode yang digunakan dalam
bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahan menyampaikan materi adalah ceramah, tanya
virus COVID-19 dapat berupa cara mencuci jawab, diskusi, dan demonstrasi.
tangan yang baik dan benar, cara menerapkan Tahapan evaluasi meliputi penilaian
etika batuk, cara melakukan Physical pengetahuan peserta mengenai PHBS dalam
Distancing (menjaga jarak fisik), dan cara pencegahan COVID-19. Tahap evaluasi
menjaga kebersihan diri. Pemberian edukasi (penilaian) dilakukan sebelum dan sesudah
mengenai PHBS ini dapat dilakukan dengan peserta mendapatkan edukasi mengenai
penyuluhan atau dengan menggunakan media PHBS. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk
berupa poster. Menurut Arsyad (2013), salah mengetahui pengaruh kegiatan edukasi
satu bentuk media pembelajaran cetak yang terhadap pengetahuan peserta mengenai
dapat dengan mudah digunakan untuk PHBS dalam pencegahan COVID-19. Metode
menyampaikan informasi kepada pembaca evaluasi yang digunakan adalah
adalah poster. Kegiatan edukasi PHBS serta menggunakan angket (kuisioner) dan
pembagian sembako yang dilakukan di panti observasi. angket berisi sejumlah pertanyaan
asuhan kasih sayang diharapkan dapat tentang pengetahuan peserta mengenai PHBS
memberikan pemenuhan kebutuhan pokok, dalam pencegahan COVID-19.
serta pengetahuan dan keterampilan dalam
menerapkan pola perilaku hidup bersih secara Hasil dan Pembahasan
mandiri agar mereka dapat terhindar dari
penularan COVID-19t. Pelaksanaan kegiatan edukasi perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam
Metode Pelaksanaan pencegahan COVID-19 di Panti Asuhan Kasih
Sayang, Kota Bengkulu telah terlaksana
Metode yang digunakan dalam dengan baik mulai dari tahap persiapan
kegiatan ini adalah metode kaji tindak (Action hingga tahap evaluasi.
Research) dengan pendekatan program tindak
partisipatif (Partisipatory Action Program) yang Edukasi Mengenai PHBS dalam Pencegahan
melibatkan kelompok masyarakat sasaran COVID-19
70
Zukmadini et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 68-76 e-ISSN: 2655-5263
untuk melakukan praktek secara langsung apa diminta mengisi lembar angket yang berisi
yang telah didemonstrasikan oleh fasilitator. sejumlah daftar pertanyaan mengenai PHBS.
Dalam hal ini fasilitator berperan sebagai Setelah diberikan angket di awal, fasilitator
pendamping anak-anak yatim piatu dalam menyampaikan materi dan
memberdayakan pengetahuan dan mendemonstrasikan contoh perilaku hidup
keterampilan mereka terhadap perilaku hidup sehat. Kemudian, peserta diminta kembali
bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahan mengisi angket di akhir kegiatan. Hasil
COVID-19. Menurut Agustin dan Supriyadi evaluasi pengetahuan siswa mengenai PHBS
(2017) fasilitator berperan dalam memberikan dalam pencegahan COVID-19 sebelum dan
pengetahuan yang relevan kepada kelompok sesudah diberikan materi dapat dilihat pada
pemberdayaan masyarakat, sehingga Tabel 1.
kelompok sasaran mampu mencapai tujuan Tabel 1. Pengetahuan Siswa Mengenai PHBS
yang diinginkan. dalam Pencegahan COVID-19
Skor Pengetahuan Peserta
Pembagian Sembako Materi Sebelum Setelah
Anak-anak yatim piatu yang tinggal di edukasi Edukasi
Panti asuhan merupakan salah satu kelompok COVID-19 dan 69 82,28
masyarakat yang terkena dampak pandemi Gejala penyakitnya
COVID-19. Oleh sebab itu, untuk mengurangi Cara mencuci 79 87,5
beban mereka maka kegiatan edukasi ini juga tangan
yang baik dan
diikuti dengan pembagian sembako untuk
benar
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jenis
Cara menerapkan 73,8 87,2
sembako yang dibagikan diantaranya beras, Etika Batuk
telur, minyak goreng, gula, susu, sarden, mie Cara menerapkan 74 87,5
instan, dan sebagainya. Pembagian sembako Physical Distancing
kepada pihak pengelola Panti Asuhan Kasih Cara menjaga 76,6 88
Sayang Kota Bengkulu dapat dilihat pada kebersihan diri
Gambar 4.
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
terdapat perbedaan skor pengetahuan awal
dan pengetahuan akhir peserta mengenai
PHBS dalam pencegahan COVID-19 pada saat
sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Dari
hasil analisis persentase, terdapat peningkatan
persentase pengetahuan siswa secara
keseluruhan dari semua aspek edukasi PHBS
yang disampaikan oleh fasilitator. Hal ini
menunjukkan bahwa edukasi PHBS yang
Gambar 4. Pembagian Sembako secara Simbolis diberikan dapat meningkatkan pengetahuan
Kepada Pengelola Panti Asuhan anak-anak panti asuhan terhadap pencegahan
COVID-19. Hasil kegiatan ini sesuai dengan
Evaluasi Kegiatan hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan
Evaluasi kegiatan bertujuan untuk oleh Rahmadeni dkk (2019), bahwasanya
mengetahui perubahan pengetahuan peserta kegiatan penyuluhan PHBS dapat
mengenai PHBS dalam pencegahan COVID-19 meningkatkan pengetahuan anak-anak di
antara sebelum dan sesudah diberikan materi. panti asuhan. Persentase kenaikan
Sebelum peserta diberikan materi pengenai pengetahuan siswa mengenai PHBS dalam
PHBS dalam pencegahan COVID-19, peserta
72
Zukmadini et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 68-76 e-ISSN: 2655-5263
pencegahan COVID-19 sebelum dan sesudah bersih dan sehat agar terhindar dari penularan
kegiatan dapat dilihat pada Gambar 5. COVID-19. Menurut Sanjaya (2010) sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada di
88 86.49 sekitar lingkungan belajar peserta didik,
86
sehingga dapat digunakan untuk membantu
84
82 mengoptimalkan pengetahuan siswa dalam
80 mencapai tujuan yang diinginkan. Persentase
78
Persentase
pengetahuan peserta untuk setiap aspek PHBS
76 74.48 dalam pencegahan COVID-19 setelah
Pengetahuan
74
72
diberikan edukasi dapat dilihat pada Gambar
70 6.
68
Covid-19 dan
Sebelum Setelah
Gejalanya
Kegiatan Kegiatan
Cuci Tangan
Gambar 5. Perbandingan Persentase Pengetahuan yang Baik dan
Peserta Mengenai PHBS dalam Pencegahan 24% 25%
benar
COVID-19 Sebelum dan Sesudah Kegiatan
Penerapan
Etika Batuk
Berdasarkan Gambar 5, diperoleh data
bahwa persentase pengetahuan peserta 16% Physical
mengenai PHBS dalam pencegahan Covid 19 16%
Distancing
sebelum dilaksanakan kegiatan ini adalah
19%
74,48%. Setelah diberikan materi melalui Cara Menjaga
kegiatan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan Kebersihan
Diri
demonstrasi, terdapat kenaikan persentase
pengetahuan sebesar 12,01 % menjadi 86,48%. Gambar 6. Persentase Pengetahuan Anak Yatim
Jika dilihat dari kenaikan persentase yang Piatu terhadap Setiap aspek PHBS dalam
diperoleh, pada dasarnya, anak-anak yatim Pencegahan COVID-19
piatu sudah memperoleh informasi awal yang
cukup untuk membekali diri mereka agar Berdasarkan Gambar 6 diketahui
terhindar dari COVID-19. Adanya kegiatan bahwa, persentase pengetahuan anak-anak
edukasi yang diberikan oleh fasilitator panti asuhan terhadap PHBS dalam
menjadikan pengetahuan yang mereka miliki pencegahan COVID-19 yang paling tinggi
menjadi semakin meningkat. Meningkatnya terdapat pada aspek COVID-19 dan Gejalanya
pengetahuan peserta dapat dipengaruhi oleh (25%), sedangkan persentase paling rendah
beberapa faktor. Menurut Mubarak (2007) terdapat pada aspek Penerapan Physical
faktor yang mempengaruhi pengetahuan distancing (16%) dan Etika Batuk (16%).
seseorang diantaranya informasi, pendidikan, Tingginya pengetahuan peserta terhadap
pekerjaan, umur, minat, pengalaman, dan informasi COVID-19 dan gejalanya
budaya. menunjukkan bahwa informasi tersebut
Sebelum dilaksanakan kegiatan banyak tersebar dan cepat diperoleh dari
edukasi , perilaku dan pengetahuan anak-anak lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
agar terhindar dari COVID-19 diperoleh dari Sedangkan rendahnya pengetahuan peserta
beberapa sumber seperti berita di televisi, dalam menerapkan etika batuk dan physical
selebaran, informasi dari orang lain, dan sosial distancing dikarenakan terbatasnya sumber
media. Hal tersebut menjadi sumber informasi informasi yang menjelaskan bagaimana cara
sekaligus sumber belajar bagi anak-anak yatim yang benar ketika batuk dan ketika menjaga
piatu untuk mempelajari perilaku hidup jarak fisik dengan orang lain. Rendahnya
73
Zukmadini et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 68-76 e-ISSN: 2655-5263
Gambar 7 . Pola Kegiatan Edukasi PHBS untuk melindungi diri dari COVID-19
bagi Anak-Anak Panti Asuhan
74
Zukmadini et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 68-76 e-ISSN: 2655-5263