Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEJADIAN LUAR BIASA

Disusun oleh
ANES KARMILA
NPM 213900001

PROFESI BIDAN UNIVERSITAS MALAHAYATI


BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar
biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini
menyebabkan perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon
terhadap KLB tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat,
sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih cepatdan akurat pula.
Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan
ke lapangan.Kenyataan tersebut mendorong kebutuhan para petugas di
lapangan untuk memiliki pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB
yang terstruktur, sehingga memudahkan kinerja para petugas mengambil
langkahlangkah dalam rangka melakukan respon KLB.
Dewasa ini kejadian wabah penyakit sudah merupakan masalah global,
sehinggamendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan
masyarakat. Letusan penyakitakibat pangan (foodborne disease) dan kejadian
wabah penyakit lainnya terjadi tidak hanya di berbagai negara berkembang
dimana kondisi sanitasi dan higiene umumnya buruk, tetapi jugadi Negara
negara maju.
Secara umum kejadian ini kita sebut sebagai Kejadian LuarBiasa
(KLB), sedangkan yang dimaksud dengan penyakit adalah semua penyakit
menular yangdapat menimbulkan KLB, penyakit yang disebabkan oleh
keracunan makanan dan keracunanlainnya. Penderita atau yang beresiko
penyakit dapat menimbulkan KLB dapat diketahui jikadilakukan pengamatan
yang merupakan semua kegiatan yang dilakukan secara teratur, telitidan terus-
menerus, meliputi pengumpulan, pengolahan, analisa/interpretasi, penyajian
data dan pelaporan.
Apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya tersangka KLB, maka
perludilakukan penyelidikan epidemiologis yaitu semua kegiatan yang

2
dilakukan untuk mengenalsifat-sifat penyebab dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya dan penyebarluasan KLB tersebut di samping
tindakan penanggulangan seperlunya.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Kejadian Luar Biasa (KLB).
2. Untuk mengetahui kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB).
3. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian
Luar Biasa (KLB).
4. Untuk mengetahui klasifikasi Kejadian Luar Biasa (KLB).
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya Kejadian
Luar Biasa (KLB).
6. Untuk mengetahui langkah-langkah penyelidikan Kejadian Luar Biasa
(KLB).

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1501/MENKES/PER/X/2010, Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau
meningkatnyakejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara
epidemiologi pada suatu daerahdalam kurun waktu tertentu dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus pada terjadinyawabah.Selain itu, Mentri
Kesehatan RI (2010) membatasi pengertian wabah sebagai berikut:
“Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanyameningkat secara nyata melebihi daripada keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka”.
Istilah wabah dan KLB memiliki persamaan, yaitu peningkatan kasus
yang melebihisituasi yang lazim atau normal, namun wabah memiliki konotasi
keadaan yang sudah kritis,gawat atau berbahaya, melibatkan populasi yang
banyak pada wilayah yang lebih luas.

B. Kriteria Kejadian Luar Biasa


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1501/MENKES/PER/X/2010, suatu derah dapat ditetapkan dalam keadaan
KLB apabilamemenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
dalam jam, hariatau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnyadalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut
jenis penyakitnya.

4
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan
kenaikan dua kaliatau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah
per bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikandua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan perbulan padatahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentumenunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau
lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkankenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

C. Penyakit – Penyakit Yang Berpotensi Menjadi Kejadian Luar Biasa


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1501/MENKES/PER/X/2010, penyakit menular tertentu yang
menimbulkan wabah adalah:
1. Demam Berdarah
2. Campak
3. Polio
4. Difteri
5. Pertusis
6. Rabies
7. Hepatitis
8. Influenza dll.

5
Penyakit yang berpotensi wabah:
1. Penyakit karantina/penyakit wabah penting: kholera, pes, yellow fever.
2. Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat/
mempunyai memerlukan tindakan segera: DHF, campak, rabies, tetanus
neonatorum, diare, pertusis, poliomyelitis.
3. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting:
malaria, frambosia,influenza, anthrax, hepatitis, typhus abdominalis,
meningitis, keracunan, encephalitis, tetanus.
4. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB,
tetapi masuk program:kecacingan, kusta, tuberkulosa, syphilis, gonorrhoe,
filariasis.

D. Klasifikasi Kejadian Luar Biasa


Menurut Bustan (2002), Klasifikasi Kejadian Luar Biasa dibagi berdasarkan
penyebabdan sumbernya, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan penyebab
a. Toxin:
1) Entero toxin, misal yang dihasilkan oleh: Staphylococcus aureus,
Vibrio, Kholera, Eschorichia, Shigella
2) Exotoxin (bakteri), misal yang dihasilkan oleh: Clostridium
botulinum, Clostridium perfringens
3) Endotoxin
b. Infeksi
1) Virus
2) Bakteri
3) Protozoa
4) Cacing
c. Toxin Biologis
1) Racun jamur
2) Alfatoxin
3) Plankton

6
4) Racun ikan
5) Racun tumbuh-tumbuhan
d. Toxin Kimia
1) Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-
logam lain cyanida, nitrit, pestisida.
2) Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumber:
a. Sumber dari manusia Misalnya: jalan napas, tangan, tinja, air seni,
muntahan seperti: Salmonella, Shigella, hepatitis.
b. Bersumber dari kegiatan manusia Misalnya: toxin dari pembuatan
tempe bongkrek, penyemprotan pencemaran lingkungan.
c. Bersumber dari binatang Misalnya: binatang peliharaan, rabies dan
binatang mengerat.
d. Bersumber pada serangga (lalat, kecoak)Misalnya: Salmonella,
Staphylococcus, Streptococcus
e. Bersumber dari udara Misalnya: Staphylococcus, Streptococcus virus
f. Bersumber dari permukaan benda-benda atau alat-alat Misalnya:
Salmonella
g. Bersumber dari makanan dan minuman Misalnya: keracunan singkong,
jamur, makanan dalam kaleng.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB)


Menurut Notoatmojo (2003), faktor yang mempengaruhi timbulnya
Kejadian Luar Biasa adalah:
1. Herd Immunity Yang Rendah
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya KLB/Wabah
adalah Herd Immunity. Secara umum dapat dikatakan bahwa herd
immunity ialah kekebalan yang dimiliki oleh sebagian penduduk yang
dapat menghalangi penyebaran. Hal ini dapat disamakan dengan tingkat
kekebalan individu yaitu makin tinggi tingkat kekebalan seseorang, makin
sulit terkena penyakit tersebut. Demikian pula dengan herd immunity,

7
makin banyak proporsi penduduk yang kebal berarti makin tinggi tingkat
herd immunity-nya hingga penyebaran penyakit menjadi semakin sulit.
Kemampuan mengadakan perlingangan atau tingginya herd immunity
untuk menghindari terjadi epidemi bervariasi untuk tiap penyakit
tergantung pada:
1. Proporsi penduduk yang kebal,
2. Kemampuan penyebaran penyakit oleh kasus atau karier, dan
3. Kebiasaan hidup penduduk.
Pengetahuan tentang herd immunity bermanfaat untuk mengetahui
bahwa menghindarkan terjadinya epidemi tidak perlu semua penduduk
yang rentan tidak dapat dipastikan, tetapi tergantung dari jenis
penyakitnya, misalnya variola dibutuhkan 90%-95% penduduk kebal.
2. Patogenesitas
merupakan kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada
pejamu sehingga timbul sakit.
3. Lingkungan Yang Buruk
Seluruh kondisi yang terdapat di sekitar organism, tetapi mempengaruhi
kehidupanataupun perkembangan organisme tersebut.

F. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa


Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
menangani penderita, mencegah perluasan KLB, mencegah timbulnya
penderita atau kematian baru pada suatu KLB yang sedang terjadi.
Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD-KLB), yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan
penanggulangan KLB secara dini dengan melakukan kegiatan untuk
mengantisipasi KLB. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan yang
sistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap tanggap/waspada yang
cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data kasus baru dari penyakit-
penyakit yang berpotensi terjadi KLB secara mingguan sebagai upaya SKD-

8
KLB. Data-data yang telah terkumpul dilakukan pengolahan dan analisis data
untuk penyusunan rumusan kegiatan perbaikan oleh tim epidemiologi (Dinkes
Kota Surabaya, 2002). Upaya penanggulangan KLB yaitu :
1. Penyelidikan epidemilogis.
2. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita termasuk
tindakan karantina.
3. Pencegahan dan pengendalian.
4. Pemusnahan penyebab penyakit.
5. Penanganan jenazah akibat wabah.
6. Penyuluhan kepada masyarakat.
7. Upaya penanggulangan lainnya.

Indikator keberhasilan penanggulangan KLB:


1. Menurunnya frekuensi KLB.
2. Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB.
3. Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB.
4. Memendeknya periode KLB.
5. Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB.

G. Prosedur Penanggulangan Kejadian Luar Biasa


1. Masa Pra KLB
Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan
melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu
melakukakukan langkah-langkah lainnya :
a. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan
logistic
b. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.
c. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat
d. Memperbaiki kerja laboratorium
e. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain.

9
Tim Gerak Cepat (TGC) : Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas
menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai
dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis.

2. Pengendalian Kejadian Luar Biasa


Tindakan pengendalian KLB meliputi pencegahan terjadinya KLB pada
populasi, tempat dan waktu yang berisiko (Bres, 1986). Dengan demikian
untuk pengendalian KLB selain diketahuinya etiologi, sumber dan cara
penularan penyakit masih diperlukan informasi lain. Informasi tersebut
meliputi :
a. Keadaan penyebab KLB
b. Kecenderungan jangka panjang penyakit
c. Daerah yang berisiko untuk terjadi KLB (tempat)
d. Populasi yang berisiko (orang, keadaan imunitas)

H. Penyidikan Kejadian Luar Biasa


Penyidikan KLB (Kejadian Luar Biasa) meliputi :
1. Dilaksanakan pada saat pertama kali mendapatkan informasi adanya KLB
atau dugaan KLB.
2. Penyelidikan perkembangan KLB atau penyelidikan KLB lanjutan.
3. Penyelidikan KLB untuk mendapatkan data epidemiologi KLB atau
penelitian lainnya yang dilaksanakan sesudah KLB berakhir.

Tujuan umum Penyidikan KLB yaitu mencegah meluasnya kejadian


(penanggulangan) dan mencegah terulangnya KLB dimasa yang akan datang
(pengendalian). Sedangkan tujuan khusus Penyidikan KLB yaitu diagnosis
kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit, memastikan
bahwa keadaan tersebut merupakan KLB, mengidentifikasi sumber dan cara
penularan, mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB, dan
mengidentifikasi populasi yang rentan atau daerah yang beresiko akan terjadi
KLB.

10
Langkah-langkah Penyidikan KLB :
1. Persiapan penelitian lapangan.
2. Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.
3. Memastikan diagnosis Etiologis.
4. Mengidentifikasi dan menghitung kasus atau paparan.
5. Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu, dan tempat.
6. Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera (jika diperlukan).
7. Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran.
8. Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB.
9. Merencanakan penelitian lain yang sistematis.
10. Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.
11. Menetapkan sistem penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikan.
12. Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan setempat dan
kepala sistim pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah
penyakit.
2. Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
menangani penderita, mencegah perluasan KLB, mencegah timbulnya
penderita atau kematian baru pada suatu KLB yang sedang terjadi.
3. Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD-KLB), yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan
penanggulangan KLB secara dini dengan melakukan kegiatan untuk
mengantisipasi KLB.
4. Tujuan umum Penyidikan KLB yaitu mencegah meluasnya kejadian
(penanggulangan) dan mencegah terulangnya KLB dimasa yang akan
datang (pengendalian).
5. Tujuan khusus Penyidikan KLB yaitu diagnosis kasus yang terjadi dan
mengidentifikasi penyebab penyakit, memastikan bahwa keadaan tersebut
merupakan KLB, dll.

B. Saran
Penyusun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan. Agar
makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami di
kemudian hari. Sekali lagi kami tunggu saran dan kritiknya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://derenyy.wordpress.com/2013/09/28/kejadian-luar-biasa/
http://windaamelia.wordpress.com/2010/12/13/kejadian-luar-biasa-klb/
http://fajarasma.wordpress.com/2010/12/16/wabah-kejadian-luar-biasa-klb/
http://dunia-khayalanqyu.blogspot.com/2010/12/kejadian-luar-biasa.html
http://decha-ariani.blogspot.com/2013/07/kejadian-luar-biasa.html

13

Anda mungkin juga menyukai