TUGAS PAPER Kelompok 9
TUGAS PAPER Kelompok 9
TUGAS PAPER
i
ii
Puji syukur kehadirat tuhan yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas piper ini tepat pada waktunya dengan
baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Adapun tujuan dari penulisan piper ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Adrianson Agus Djaya, M. Si. pada mata kuliah Teknologi Dasar
Perlindungan Tanaman. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat berguna
dalam menambah wawasan dan pemahaman bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Adrianson Agus Djaya, M.
Si. selaku dosen mata kuliah Teknologi Dasar Perlindungan Tanaman yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai bidang studi yang ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian ilmu pengetahuannya sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini.
Semoga piper sederhana ini dapat dipahami dan dimengerti bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kedepannya.
DAFTAR ISI
ii
iii
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3. Tujuan.............................................................................................. 2
II. PEMBAHASAN
2.1. Tanaman Jeruk (Citrus sp.)............................................................ 3
2.2. Tanaman Cabai (capsicum frutescens).......................................... 5
2.3. Tanaman Daun Bawang (Allium fistulosum)................................. 7
2.4. Tanaman Buah Naga (Hylocereus polyrhizus).............................. 9
2.5. Tanaman Bayam (Amaranthus)..................................................... 11
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan...................................................................................... 12
3.2. Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
Gambar 8. Regent.......................................................................................... 6
Gambar 9. Siklon........................................................................................... 6
Gambar 11. Hama dan Penyakit pada Tanaman Daun Bawang ( Allium
fistulosum).................................................................................. 7
Gambar 14. Hama dan Penyakit pada Tanaman Buah Naga (Hyclocereus
polyrhizus).................................................................................. 10
iv
1
I. PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Mengetahui penyakit apa saja yang menyerang lahan pertanian dan bagaimana
cara para petani menanggulanginya.
2
3
II. PEMBAHASAN
3
4
4
5
5
6
Terdapat hama yang kami Temui pada tanaman Cabai ini adalah Kumbang
serta Tungau (Polyphagotarsonemus latus) menyerang pada permukaan bawah daun
dan menyebabkan daun mengeriting, daun menebal dan kaku, berubah warna
menjadi tembaga/kecoklatan, terpuntir, terpuntir dan menyusut serta melengkung
ke bawah. Pada serangan berat menyebabkan tunas dan bunga gugur. Penyakit
patek merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman cabai dan banyak
menyebabkan kerugian bagi petani. Kehilangan hasil produksi cabai akibat
serangan penyakit ini diperkirakan mencapai 20–90 persen, terutama di musim
penghujan. Penyakit patek pada cabai disebabkan cendawan Colletotrichum capsici.
Ada juga cacar yang menyerang tanaman cabai. Biasanya Pengendalian yang
diberikan Petani pada tanaman ini adalah dengan menyemprotkan siklon ataupun
regent, penyemprotan ini rutin dilakukan seminggu sekali. Adapun cara lain yaitu
dengan cara mencabut atau membuang tanaman cabai yang rusak dan menanam
kembali tanaman yang benar-benar sehat.
6
7
7
8
Hama yang ditemui pada tanaman daun bawang di lahan ini adalah ulat,
yang sering kali berada didalam rongga daun bawang. Menurut petani yang
merawat daun bawang ini bahwa hama yang menyerang daun bawang datang
secara musiman sehingga menyebabkan daun bawang yang tidak baik. Terdapat
pula penyakit yang menyerang daun bawang sehingga daun bawang menjadi
berwarna kuning, layu, hingga busuk. Pengendalian yang diberikan petani yaitu
dengan menyemprotkan siklon namun hal itu pun tidak juga bisa mematikan ulat
yang ada didalam daun bawang sehingga menggunakan cara Pengendalian ulat
bawang secara mekanis dapat dilakukan dengan mengumpulkan kelompok telur
dan memusnahkannya. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan
benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun
waktu aplikasinya.
8
9
9
10
Hama yang terdapat pada tanaman buah naga ini adalah Hama Kutu Putih
yang memiliki Gejala serangan hama kutu putih dapat dijumpai pada buah/sisik
buah dan juga pada sulur tanaman (lebih banyak ditemukan pada sulur yang kurang
terkena sinar matahari langsung), biasanya akan terbentuk lapisan lilin berwarna
putih yang juga dapat mengundang semut hitam. Upaya pengendalian hama ini
dapat dilakukan dengan memastikan seluruh bagian tanaman terkena sinar matahari
secara langsung. Dan ada pula Hama semut sering membuat sarang di buah naga
yang menyebabkan buah menjadi berlubang dan berwarna hitam sehingga
tampilanya menjadi kurang menarik dan tidak layak jual. Pengendalian hama semut
cukup efektif dilakukan menggunakan kapur anti serangga. Penyakit yang
menyerang tanmaan buah naga diantaranya adalah busuk batang pada bagian
bawah/pangkal batang dengan warna kuning/coklet, penyakit busuk lunak pada tepi
batang dengan warna kuning dan coklat, penyakit busuk cabang produktif, busuk
ujung batang, busuk batang bercak kuning (seperti antraknose) dan bercak batang
bercak kuning dan coklat. Penyakit busuk batang bisa disebabkan oleh cendawan
(Fusarium sp.) sedangkan bercak batang biasa disebabkan oleh cendawan
(Collelotrichum sp.).Untuk pengendalianya dapat dilakukan dengan
Membuang/mengorek bagian batang yang busuk sampai yang berkayu, lalu
dibersihkan, kemudian diolesi dengan pasta fungisida (Mancebo,
Propamocarb,HCI, Propineb, benomoli, dll). Bila muncul gejala kekuningan pada
10
11
pangkal batang, maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan
diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
11
12
pada awal musim hujan antara bulan Oktober–Nopember atau pada awal musim
kemarau antara bulan Maret–April. Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang
gembur dan cukup subur dengan kisaran pH 6-7. Tanaman bayam
dikembangbiakkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus berumur
cukup tua (3 bulan). Benih yang muda tidak tahan disimpan lama dan daya
kecambahnya cepat menurun. Benih bayam yang cukup tua dapat disimpan lama
sampai satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi. Keperluan benih
bayam adalah sebanyak 5 – 10 kg tiap hektar atau 0,5 – 1 g tiap m2. Lahan untuk
pertanaman bayam perlu diolah lebih dahulu dengan dicangkul sedalam 20–30 cm
supaya gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke
Timur, untuk mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan 1 m, sedangkan panjang
bedengan dapat dibuat tergantung ukuran/bentuk lahan. Setelah diratakan,
bedengan diberi pupuk kandang kuda atau ayam dengan dosis 10 ton/ha atau 1
kg/10 m2 bila kondisi tanahnya kurang subur (kandungan bahan organiknya
rendah).
Hama yang ditemukan pada tanaman bayam ini ialah ulat daun, kutu daun,
pengorok daun dan belalang. Jika terpaksa harus menggunakan insektisida, maka
akan menggunakan jenis insektisida yang aman dan mudah terurai seperti
insektisida biologi, insektisida nabati atau insektisida piretroid sintetik. Sedangkan
penyakit biasanya kurang merugikan tanaman bayam terutama jika lingkungan
sekitar pertanaman terpelihara, seperti drainase baik, cahaya matahari maksimum
12
13
dan pemupukan tidak terlalu banyak. Penyakit yang sering dijumpai adalah noda
daun, rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.).
13
14
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit pada tumbuhan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa
virus, bakteri dan jamur. Tumbuhan yang terserang penyakit akan mengalami
hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan terkadang terdapat
pula yang mengalami pertumbuhan tidak normal.
Akan tetapi, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya diserang oleh
mikroorganisme saja, melainkan juga dikarenakan kekurangan unsur hara atau
unsur tanah lainnya. Jadi terdapat banyak faktor yang menyebabkan penyakit
tanaman.
Pengendalian penyakit pada tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara
baik secara kimiawi, kultur teknis maupun secara penerapan hayati. Pengenlaian
secara hayati dapat dilakukan dengan pengelolaan lahan secara kultur teknis
maupun secara penerapan agen hayati yang baik.
3.2. Saran
Pengendalian penyakit yang menyerang pada tanaman berbeda-beda
diperlukan pengetahuan untuk menentukan pengendalian yang tepat dalam
mengatasi serangan penyakit pada tanaman tersebut.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15
16
LAMPIRAN
16
17
17