PENDAHULUAN
B. DEFINISI
Hipertensi diartikan tekanan darah lebih tinggi dari keadaan normal. Tekanan darah dibedakan
menjadi 2, yaitu :
- Sistolik:
- Diastolik:
ETIOLOGI
Pada lebih dari 90% kasus tidak ditemukan penyebab tertentu dan hipertensi disebut
hipertensi esensial. Yang termasuk faktor penyebab di antaranya:
- bertambahnya usia
- obesitas
- asupan alkohol berlebihan (Rubenstein, 2007).
- penyakit ginjal
- penyakit endokrin (Sindrom Cushing, sindrom Conn, feokromositoma, akromegali)
- pil kontrasepsi oral
- eklampsia
- koarktasio aorta (Rubenstein, 2007).
1. Faktor genetik.
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai
resiko menderita hipertensi. Hal ini berkaitan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potassium terhadap sodium. Seserang dengan orangtua penderita
hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada
orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi (Anonim, 2008).
2. Umur.
Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia. Seseorang yang
berumur diatas 60 tahun, 50 - 60 % diantaranya mempunyai tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi
sejalan dengan pertambahan usia (Anonim, 2008).
3. Jenis Kelamin.
Lelaki mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Lelaki juga
mempunyai resiko lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas cardiovaskuler.
Sedangkan diatas umur limapuluh tahun, hipertensi lebih banyak terjadi pada perempuan
(Anonim, 2008).
4. Etnis.
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang yang berkulit hitam daripada orang yang
berkulit putih. Belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun pada orang kulit hitam
ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sentifitas terhadap vasopresin lebih besar
(Anonim, 2008).
5. Stress.
Stress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung. Sehingga
akan menstimulasi aktifitas saraf simpatetik. Adapun stress ini dapat berhubungan
dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal (Anonim, 2008).
6. Obesitas.
Penelitian epidemilogi menyebutkan adanya hubungan antara berat badan dengan
tekanan darah, baik pada pasoen hipertensi maupun pada normotensi. Pada populasi yang
tidak ada peningkatan berat badan seiring pengkatan umur, tidak dijumpai peningkatan
tekanan darah sesuai peningkatan umur. Obesitas pada tubuh bagian atas, berhubungan
dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian perut (Anonim, 2008).
7. Nutrisi.
Sodium adalah penyebab dari hipertensi esensial, asupan garam yang tinggi akan
menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak
langsung akan meningkatkan tekanan darah. Sodium secara eksperimental menunjukkan
kemampuan untuk menstimulasi mekanisme vasopressor pada susunan syaraf pusat.
Defisiensi potasium akan berimplikasiterhadap terjadinya hipertensi (Anonim, 2008).
Orang-orang yang berisiko terkena hipertensi adalah mereka yang ada riwayat hipertensi
dalam keluarganya, Kegemukan atau obesitas, merokok, mempunyai penyakit diabetes
melitus atau ekncing manis, dan mempunyai penyakit ginjal (Anonim, 2008).
C. PATOGENESIS
1. Sistem renin-angiotensin-aldosteron
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan
pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan
(Anonim,2011).
Tekanan dalam mmHg Tingkatan tekanan darah Gejala-gejala yang dapat menyertainya
Sistolik Diastolik
Kurang Kurang Rendah (Hipotensi) Pusing, rasa lemah, mata gelap
dari 90 dari 60 terutama jika cepat berdiri dari duduk,
jongkok, atau berbaring.
90-140 60-90 Normal Tidak ada
140-160 90-95 Hipertensi perbatasan Seharusnya tidak ada, tetapi jika ada
kemungkinan ada sebab lain atau
komplikasi dari hipertensi
160-200 95-110 Hipertensi ringan (mild) Tekanan darah kadang-kadang labil,
belum ada komplikasi hipertensi
200-230 110-120 Hipertensi sedang Gejala/keluhan belum pasti ada, ginjal
(moderate) seharusnya masih berfungsi baik
230-280 120-140 Hipertensi berat Biasanya disertai dengan kelainan
jantung, ginjal, atau otak
Meningkat dengan cepat Hipertensi accelerate Mendadak sakit keras dengan
sekali sampai (maligna) gangguan berat pada fungsi ginjal
230 130
karena adanya papil edema
(Gunawan, 2001).
http://www.indomp3z.us/showthread.php/74506-Faktor-Resiko-dan-Gejala-Hipertensi diakses
tanggal 24 Februari 2011
http://www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0301/23/gizi.htm diakses tanggal 24
Februari 2011