Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian
asosiatif (hubungan). Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2017, p. 11).
Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu
variabel bebas (kemandirian belajar) ditandai dengan simbol X dan variabel
terikat (hasil belajar IPA siswa) ditandai dengan simbol Y.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Pariangan pada kelas VIII.
Sekolah tersebut berada di Pariangan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian
(Siregar, 2011, p. 144). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII di SMPN 3 Pariangan
Tabel Daftar populasi kelas VIII di SMPN 3 Pariangan
Kelas Jumlah Siswa
VIII 1 25
VIII 2 28
Jumlah 53
(Sumber: Guru IPA Kelas VIII di SMPN 3 Pariangan

2. Sampel
Sampel adalah prosedur yang hanya sebagian populasi saja yang
diambil untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu
populasi. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
Total Sampling (Sampling jenuh). Sampling jenuh yaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,
2013, p. 85). Cara demikian dilakukan bila populasi dianggap homogen.

26
Agar sampel yang diambil representatif artinya benar-benar mencerminkan
populasi, maka pengambilan sampel dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan nilai mentah ulangan harian (UH) IPA kelas VIII di
SMPN 3 Pariangan tahun ajaran 2019/2020
b. Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai UH biologi siswa
kelas VIII di SMPN 3 Pariangan tahun ajaran 2019/2020. Uji
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah populasi tersebut
berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 : populasi berdistribusi normal
H1 : populasi tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah dalam menentukan uji normalitas ini yaitu:
1) Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor, disusun
dari yang terkecil sampai terbesar.
2) Pengamatan x 1 , x2 , x 3 ... x n , kemudian dijadikan

bilangan baku z 1 , z 2 ... z n , dengan rumus sebagai berikut:

xi −x́
z i=
σ
Keterangan :
Zi = Bilangan Baku
𝜎 = Simpangan Baku

x= Skor rata-rata
xi = Skor dari tiap siswa
3) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar dari
distribusi normal baku dihitung peluang:
F ( z i ) =P ( z ≤ z i )
4) Menghitung jumlah proporsi z1, z2, …zn, yang lebih kecil atau sama
zi, jika proporsi dinyatakan dengan S (zi) dengan menggunakan
rumus maka:

26
banyaknya z 1 , z 2 , … z n yang ≤ z i
S ( z i )=
n
5) Menghitung selisih antara F (zi) denga S (zi) kemudian tentukan
harga mutlaknya.
6) Ambil harga mutlak yang terbesar dan harga selisih diberi simbol
L0.
Lo=maks F ( zi ) −S ( z i )
7) Kemudian bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diperoleh dan
daftar nilai ktiris untuk uji Liliefors pada taraf nyata yang dipilih.
Kriteria pengujian:
Jika L0< Ltabel berarti data sampel berdistribusi normal.
Jika L0> Ltabel berarti data sampel tidak berdistribusi normal
(Sudjana, 2005, p. 466-467)
c. Melakukan uji homogenitas variansi populasi dengan menggunakan uji
Bartlett. Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah kedua
kelas tersebut mempunyai variansi yang homogen atau tidak.
Hipotesis yang diajukan yakni:
2 2 2
H0 : σ 1 =σ 2=σ 3

H1 : Paling kurang ada satu pasang variansi yang tidak sama


Untuk menentukan uji homogenitas ini dilakukan dengan
beberapa langkah, yaitu:
1) Tulis H 0 dan Ha dalam bentuk kalimat.
2) Tulis H 0 dan Ha dalam bentuk statistik.
3) Buat tabel penolong uji Bartlett.
Tabel 3 1 Tabel Uji Bartlett
Sasampel DDk 1/dk-1 log S2i ( dk ) log S2i
ke
1 n1 −1 1/n1−1 log S21 ( dk ) log S21
2 n2 −1 1/n2−1 log S22 ( dk ) log S22
… … … … … …
… … … … … …

26
K n k −1 1/nk −1 log S2k ( dk ) log S2k
∑ ni −1 1/nk −1 −¿ −¿ ( dk ) log S2k
Sumber: (Sudjana, 2005, p. 262)
4) Hitung s2 dengan rumus:

2 ∑( ni−1) S2i
s=
∑( ni−1)
Keterangan :
s2= Simpangan baku Gabungan
ni = jumlah peserta didik dalam satu kelas ke… (i)
5) Hitung log s2
6) Hitung Bdengan:
B=( log S 2) ∑ n i−1

7) Cari x 2
hitung dengan rumus:
X 2 =( ¿ 10 ) {B−Σ ( ni−1 ) log s2i }
8) Tetapkan taraf signifikasi α
9) Cari x 2
tabel
10) Bandingkan x 2
hitung dengan x 2
tabel
11) Buat kesimpulan dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika x 2
hitung> x 2
tabel maka H 0 ditolak dan terima H a
Jika x 2
hitung ≤ x 2
tabel maka H 0 diterima dan tolak H a
(Sudjana, 2005, p. 263)
d. Melakukan analisis variansi satu arah untuk melihat kesamaan
populasi. Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah populasi
mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak. Uji ini menggunakan teknik
analysis of variance (One Way-ANOVA). Uji ini menggunakan teknik
anava satu arah yaitu:
Langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi
yaitu:
1) Tulis hipotesis statistik yang diajukan, yaitu:
H 0 :μ 1=μ2= μ3

26
H 1 : paling kurang ada satu pasang variansi yang tidak sama .
2) Tentukan taraf nyatanya ( α )
3) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan
rumus
f >f a [ k −1 , N −K ]
Keterangan :
f = wilayah kritis rata-rata populasi
k = jumlah kelas populasi
N = Jumlah seluruh data
4) Tentukan perhitungan dengan batuan tabel yaitu:
Tabel 3 2 Analisis variansi bagi data hasil belajar siswa kelas populasi
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat
Keragaman Kuadrat Bebas Tengah
f hitung
Nilai Tengah JKK k −1
JKK
Kolom s21=
k−1 s 21
N−k JKG s 22
Galat JKG s22=
K−N

Total JKT N−1


Sumber: (Walpole, 1998, p. 387)
Perhitungan dengan menggunakan rumus :
Jumlah Kuadrat Total
k ni
T …2
( JKT )=∑ ∑ X 2i , j−
i=1 j=1 N
Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom
k
T 2i T …2
( JKK ) =∑ −
i= j N N
Jumlah Kuadrat Galat ( JKG )=JKT −JKK
5) Keputusannya:
Diterima H0 jika f < f α ( k−1 , N −k )
Tolak H0 jika f > f α ( k−1 , N −k )

26
e. Setelah kedua kelas pada populasi dilakukan uji normalitas, mempunyai
variansi yang homogen serta memiliki kesamaan rata-rata, didapatkan
kedua kelas yang berdistribusi normal maka dilakukan pengambilan
sampel secara keseluruhan.
D. Pengembangan instrumen
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk
melakukan pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Lembar angket (kuesioner) keandirian belajar
Angket adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak
langsung (Sudaryono et al., 2013, p. 30). Lembar angket kemandirian
belajar diberikan kepada siswa kelas VIII di SMPN 3 Pariangan. Lembar
angket biasanya berupa beberapa butir pertanyaan yang akan dijawab oleh
peserta didik secara tertulis. Lembar angket ini menggunakan pertanyaan
tertutup, yaitu pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau
mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari
setiap pertanyaan yang telah tersedia. Angket ini digunakan dengan
bantuan skala Likert untuk alternatif jawabannya.
Tabel Pernyataan skor skala likert angket kemandirian belajar
Skor untuk setiap
No Jawaban siswa pertanyaan
(+) (-)
1 Sangat setuju (SS) 4 1
2 Setuju (S) 3 2
3 Tidak setuju (TS) 2 3
4 Sangat tidak setuju 1 4
(STS)
Sumber: (Sugiyono, 2013, p. 93)

2. Hasil belajar biologi yaitu diperoleh langsung dari guru IPA yang
bersangkutan di SMPN 3 Pariangan. Hasil belajar yang dimaksud adalah
hasil belajar semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

26
E. Prosedur penelitian
Secara umum prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan.
Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap pendahuluan kegiatan yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan tempat dan jadwal kegiatan penelitian
b. Observasi ke sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan, yaitu
SMPN 3 Pariangan
c. Mengajukan surat permohonan observasi kepada kepala sekolah
SMPN 3 Pariangan
d. Konsultasi dengan guru mata pelajaran IPA
e. Menyusun dan memantapkan instrument penelitian seperti kisi-kisi
lembar angket kemandirian belajar

Kisi-kisi lembar angket kemandirian belajar


Tabel 3 3 Kisi-kisi angket kemandirian belajar siswa (X)
No Item
Variabel Indikator Sub Indikator Jumlah
(+) (-)
Kemandirian a Penilaian
Belajar 1. Evaluasi tugas
diri b. Pemahaman
tugas
2. Mengatur a Membuat
dan kata kunci
mengubah
3. Menetapka a. Membuat
n tujuan rangkuman
dan b. Membuat
perencanaa tujuan
n pembelajaran
4. Mencari a.Mencari
informasi sumber
belajar

26
No Item
Variabel Indikator Sub Indikator Jumlah
(+) (-)
a. Membuat
buku catatan
5. Menyimpa kecil
n catatan

6. Mengatur a. Lingkunggan
lingkungan beajar
b. Lingkungan
fisik
c. Lingkungan
psikologis
9. Konsekuen a.Hukuman
si diri untuk
kesuksesan
a.Hukuman
untuk
kegagalan
11. Mengulang a. Mengulang
dan pelajaran
mengingat a. Mengingat
kembali
pembeajaran
13. Mencari a. Mendiskusik
dukungan an tugas
sosial a. Mencari
dukungan
guru
15. Memeriksa a. Mengulang
catatan pembelajaran
Sumber: (Seto, 2016, p. 237-238)
c. Merancang dan menvalidasi lembar angket kemandirian belajar
kepada validator. Validator berjumlah tiga orang. Setelah penilaian
validasi selesai, angket diperbaiki dan diberikan kepada kelas uji coba.
d. Melakukan uji coba terhadap lembar angket motivasi belajar dan
minat belajar. Setelah penyusunan angket dan validasi angket
dilakukan, maka angket terlebih dahulu diteskan kepada kelas lain
selain kelas sampel. Hal ini bertujuan agar angket yang dilakukan
mempunyai kualitas yang baik.

26
e. Analisis butir angket
Langkah-langkah menganalisis butir angket adalah sebagai
berikut:
1) Validitas angket
Validitas adalah ketepatan alat penilaian terhadap konsep
yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya
dinilai (Sudjana, 2005, p. 12). Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas
logis yang peneliti lakukan yaitu untuk validitas isi dan validitas
kontruksi. Validitas isi dan validitas kontruksi ini adalah validitas
yang dilihat dari isi tes itu sendiri sebagai alat ukur hasil belajar
atau menyusun instrument berdasarkan indikator kisi-kisi
(Sudijono, 2015, p. 164-166). Jadi validitas logis yang diamati
dalam penelitian ini yaitu kesesuaian antara isi dan susunan angket
dengan indikator kisi-kisi yang telah ditetapkan.
Sebelum angket diuji coba kepada siswa, angket terlebih
dahulu divalidasi oleh validator (pakar/ahli) dari aspek isi,
kebahasaan dan keterbacaan, yang mana angket ini berguna untuk
mendapatkan data dari hasil penelitian. Setelah penilaian validasi
selesai, angket diperbaiki dan diberikan kepada kelas uji coba.
Adapun langkah yang dilakukan dalam menguji validitas angket ini
adalah:
1) Menjumlahkan skor jawaban
2) Uji validitas setiap butir pernyataan dengan cara sertap butir
pernyataan dinyatakan menjadi variabel X dan total jawaban
menjadi variabel Y.
3) Menghitung nilai rtabel pada tabel product moment.
4) Menghitung nilai rhitung, rumus yang digunakan dalam mencari
validitas empiris yaitu rumus korelasi product moment dengan
angka kasar sebagai berikut:

26
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√ {n ∑ X −(∑ X ) }{n ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2

Keterangan:
n = Jumlah responden
∑ XY = Jumlah perkalian antara skor item (X) dan skor
total (Y)
∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total (Arikunto, 2005, p. 72)


5) Membuat keputusan, suatu instrumen penelitian dikatakan
valid jika koefisien korelasi product moment> r tabel
2) Reliabilitas angket
Reliabilitas suatu alat ukur dimaksudkan sebagai suatu alat
yang memberikan hasil yang tetap sama (relatif sama) jika
pengukurannya diberikan pada subjek yang sama meskipun
dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda dan
tempat yang berbeda pula.
Reliabilitas angket ditentukan dengan menggunakan rumus
Alpha:
2
n ∑ Si
r 11 =
n−1 ( )(
1−
S t2 )
Keterangan:
r 11 : Reliabilitas instrument
n : Banyak butir angket
∑ S i2 : Jumlah variansi butir angket
St 2 : Varians total
2
2 (∑ x )
2
∑x − n Jumlah varians butir dapat dicari dengan
σ =
n
rumus sebagai berikut:
∑ S i2 =S i2+ S 22 +…+ S n2
(Sudijono, 2015, p. 208)

26
Sedangkan varians total dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut:
2
2 (∑ x )
2
∑x − N
S=
t
N
Keterangan:
S2 :Varians
ΣX :Jumlah skor
N jumlah responden (Sudijono, 2015, p. 212)
Keputusan pengujian reliabilitas instrumen sebagai berikut:
1) Instrument dikatakan reliabel jika r hitung ≥ r tabel.
2) Instrument dikatakan tidak reliabel jika r hitung ≤ r tabel.
Adapun interpretasi derajat reliabelitas instrumen ditunjukkan
oleh tabel berikut:
Tabel 3 4 Klasifikasi Reliabilitas

Nilai r 11 Kriteria
0,00 ¿ r 11 ¿
Sangat Rendah
0,20
0,21 ¿ r 11 ¿
Rendah
0,40
0,41 ¿ r 11 ¿
Sedang
0,60
0,61 ¿ r 11 ¿
Tinggi
0,80
0,81 ¿ r 11 ¿
Sangat tinggi
1,00
f. Melakukan revisi terhadap angket kemandirian belajar siswa yang
telah dianalisis. Serta mempersiapkan angket kemandirian belajar
siswa yang sesungguhnya untuk diujikan kepada sampel yang telah
dipilih untuk penelitian.
1) Tahap Pelaksanaan

26
Tahap pelaksanaan pada penelitian ini adalah pengisian lembar
angket kemandirian belajar oleh siswa kelas VIII SMPN 3 Pariangan
yang telah ditetapkan menjadi sampel penelitian. Selanjutnya meminta
nilai ujian tengah semester (UTS) siswa kelas VIII pada guru mata
pelajaran IPA.
2) Tahap Analisis
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap analisis ini adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan analisis korelasi hasil angket kemandirian belajar
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII
b. Melakukan analisis korelasi hasil angket kemandirian belajar
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII
F. Teknik analisis data
1. Deskripsi data
a. Data kemandirian
Variabel ini diukur melalui angket yang disebar pada siswa.
berdasarkan angket yang disebar didapatkan skor tertinggi, skor
terendah, mean. Data yang diperoleh dari lapangan, disajikan dalam
bentuk tabel dan dideskripsikan. Pendeskripsian data diperkuat dengan
penyajian mean, median, modus, tabel distribusi frekuensi, dan
diagram lingkaran.
1) Mean, Median, dan Modus
a) Mean (Me),
Rumus mean dalam data bergolong yang digunakan
adalah:

Keterangan:
Me : Mean untuk data bergolong
fi : Jumlah data/sampel

26
fi Xi : Produk perkalian antara fi pada tiap interval data
dengan tanda kelas (Xi). Tanda kelas (Xi) adalah
rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap
interval data (Sugiyono, 2017, p. 54).
b) Median
Untuk menghitung median rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :
Me : Median
b : Batas bawah
n : Banyak data/ jumlah sampel
p : Panjang kelas interval
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f : Frekuensi kelas median (Sugiyono, 2017, p. 53)
c) Modus
Untuk menghitung modus rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :
Mo : Modus
b : Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : Panjang interval kelas
b1 : Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval
terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya (Sugiyono, 2017, p. 52)
2) Tabel frekuensi
a) Menentukan jumlah kelas interval

26
Untuk menentukan jumlah kelas menggunakan rumus:
K = 1 + 3 log N
Keterangan :
K : Jumlah kelas data
N : Jumlah data observasi
Log: logaritma
b) Menghitung rentang data
Untuk menghitung rentang data rumus yang digunakan adalah:
Rentang Data = skor tertinggi – skor terendah
c) Menghitung panjang kelas
Untuk menghitung panjang kelas rumus yang digunakan :
Panjang kelas = Rentang kelas
Jumlah kelas (Sugiyono, 2017, p. 36).
3) Diagram lingkaran
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari
berbagai kelompok (Sugiyono, 2017, p. 43).
4) Tabel kecenderungan
Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi-rendahnya
minat belajar siswa dalam penelitian didasarkan pada empat
kategori dengan ketentuan seperti di atas. Berdasarkan acuan
normal, perhitungan kategori kecenderungannya adalah sebagai
berikut.
Sangat tinggi X > (M+1∙SD)
Tinggi (M+1∙SD) > X ≥ M
Rendah M > X ≥ (M – 1∙SD)
Sangat rendah X < (M – 1∙SD)
Sumber: (Basyari, 2013, pp, 37-39)
Keterangan:
X : Skor nilai
M : Mean
SD : Standar Deviasi
b. Data hasil belajar

26
Variabel ini diukur melalui angket yang disebar pada siswa.
berdasarkan angket yang disebar didapatkan skor tertinggi, skor
terendah, mean. Data yang diperoleh dari lapangan, disajikan dalam
bentuk tabel dan dideskripsikan. Pendeskripsian data diperkuat dengan
penyajian mean, median, modus, tabel distribusi frekuensi, dan
diagram lingkaran.
1) Mean, Median, dan Modus
a) Mean (Me),
Rumus mean dalam data bergolong yang digunakan
adalah:

Keterangan:
Me : Mean untuk data bergolong
fi : Jumlah data/sampel
fi Xi : Produk perkalian antara fi pada tiap interval data
dengan tanda kelas (Xi). Tanda kelas (Xi) adalah
rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap
interval data (Sugiyono, 2017, p. 54).
b) Median
Untuk menghitung median rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :
Me : Median
b : Batas bawah
n : Banyak data/ jumlah sampel
p : Panjang kelas interval

26
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f : Frekuensi kelas median (Sugiyono, 2017, p. 53)
c) Modus
Untuk menghitung modus rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :
Mo : Modus
b : Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : Panjang interval kelas
b1 : Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval
terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya (Sugiyono, 2017, p. 52)

2) Tabel frekuensi
a) Menentukan jumlah kelas interval
Untuk menentukan jumlah kelas menggunakan rumus:
K = 1 + 3 log N
Keterangan :
K : Jumlah kelas data
N : Jumlah data observasi
Log: logaritma
b) Menghitung rentang data
Untuk menghitung rentang data rumus yang digunakan adalah:
Rentang Data = skor tertinggi – skor terendah
c) Menghitung panjang kelas
Untuk menghitung panjang kelas rumus yang digunakan :
Panjang kelas = Rentang kelas
Jumlah kelas (Sugiyono, 2017, p. 36).

26
3) Diagram lingkaran
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari
berbagai kelompok (Sugiyono, 2017, p. 43).
4) Tabel kecenderungan
Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi-rendahnya
minat belajar siswa dalam penelitian didasarkan pada empat
kategori dengan ketentuan seperti di atas. Berdasarkan acuan
normal, perhitungan kategori kecenderungannya adalah sebagai
berikut.
Sangat tinggi X > (M+1∙SD)
Tinggi (M+1∙SD) > X ≥ M
Rendah M > X ≥ (M – 1∙SD)
Sangat rendah X < (M – 1∙SD)
Sumber: (Basyari, 2013, pp, 37-39)
Keterangan:
X : Skor nilai
M : Mean
SD : Standar Deviasi
2. Pengujian prasyarat analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data dalam sampel
terdistribusi normal atau tidak. Melakukan uji normalitas sampel
terhadap data hasil angket kemandirian belajar terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VIII SMPN 3 Pariangan. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui apakah sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Uji ini dikenal dengan uji Liliefors. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam menentukan uji normalitas adalah sebagai berikut:
a. Menyusun skor hasil angket siswa dalam suatu tabel skor, disusun
dari yang terkecil sampai yang terbesar.

26
b. Pengamatan
x1 ,
x2 ,
x3 ......
xn , kemudian dijadikan

bilangan baku
z1 , z 2 ........z n , dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan :
xi −x s = Simpangan Baku
z i=
s x= Skor rata-rata
xi = Skor dari tiap peserta didik
c. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar dari
distribusi normal baku di hitung peluang:

F( z i )=P( z≤z i )
d. Menghitung jumlah proporsi z1 , z2 ..... zn , yang lebih kecil

atau sama
zi , jika proporsi dinyatakan dengan S(
zi )
dengan menggunakan rumus maka:
banyaknya z 1 z 2 .. . z n yang≤zi
S ( z i )=
n

e. Menghitung selisih F(
zi ) - S(
zi ) kemudian tentukan harga
mutlaknya.
f. Ambil harga mutlak yang terbesar dan harga mutlak selisih diberi

simbol
L0 .
L0 = Maks F(
zi ) –S(
zi )
g. Kemudian bandingkan
L0 dengan nilai kritis L yang diperoleh
dalam tabel uji Liliefors dan taraf α yang dipilih.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier atau
tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji

26
dengan menggunakan uji linearitas (Sugiyono, 2017, pp. 265-266).
Langkah-langkah uji linearitas adalah sebagai berikut:
1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2) Menghitung jumlah kuadrat total (JK(T)) dan koefisien a (JK(a))
dengan rumus:
JK(T) = ∑Y2
JK(a) = (∑Y)2
n
3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg(b/a)) dengan rumus:
b = n. ∑XY - ∑X. ∑Y
n. ∑X2 – (∑X)2

JKreg(b/a) = b {∑XY- (∑X) (∑Y) }


n
4) Menghitung jumlah kuadrat sisa (JK(S)) dengan rumus:
JK(S) = JK(T) - JKreg(b/a) + JKreg(a)
5) Menghitung rata-rata kuadrat koefisien a (JK(a)) dengan rumus:
JK(a) = JK(a)
6) Menghitung rata-rata kuadrat Regresi (S2reg) dengan rumus:
S2reg = JKreg(b/a)
7) Mencari rata-rata jumlah kuadrat sisa (S2sis) dengan rumus:
S2sis = JK(s)
n-2
8) Menghitung jumlah Kuadrat galat (JKG) dengan rumus:

JKG = ∑ {∑Y - (Y) }


2 2

n
9) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JK(S) – JKG
10) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (S2TC) dengan
rumus:

26
S2TC = JKTC
k-2
11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat galat (S2G) dengan rumus:
S2G = JKG
n-k
12) Menghitung nilai uji-F
F = S2TC
S2G
13) Mencari nilai F pada taraf α = 0,05 menggunakan rumus:
Ftabel = F(α) (k-2, n-k)
Fhitung < Ftabel berarti linear
Fhitung > Ftabel berarti linear
3. Uji hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
diajukan pada penelitian ini. Uji hipotesis tersebut ialah:
a. Uji hipotesis kemandirian belajar dengan hasil belajar
Untuk menguji hipotesis kemandirian belajar dengan hasil
belajar digunakan teknik analisis data Product Moment, dengan
rumus:
rxy=n . ¿¿
Keterangan:
Rxy : : Koefisien korelasi X dan Y
N : J Jumlah subjek/responden
X : : Skor variabel X
Y vSSkor variabel y
ΣX : J jumlah seluruh skor X
ΣY : J jumlah seluruh skor Y
ΣXY : J jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
Sumber: (Sudijono, 2015, p. 206)
b. Uji hipotesis kemandirian belajar dengan hasil belajar
Untuk menguji hipotesis kemandirian belajar (X) dengan hasil
belajar (Y) digunakan teknik analisis data Product Moment, dengan
rumus:

26
Keterangan:
r x1x2y : koefisien korelasi X dan Y
N : J jumlah subjek/responden
X1 dan: skor motivasi belajar (X1) dan minat belajar
X2 (X2)
Y : skor hasil belajar
ΣX : J jumlah seluruh skor X
ΣY : J jumlah seluruh skor Y
ΣXY : J jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
Selanjutnya untuk mengetahui signifikan korelasi ganda di cari
terlebih dahulu Fhitung kemudian bandingkan dengan Ftabel. Rumus

mencari   adalah sebagai berikut:


= R2/m
(1-R2)/n-m-1
Keterangan:
R2 : Nilai koefisien korelasi ganda
M : Jumlah variabel bebas (independen)
N : Jumlah sampel
4. Uji signifikasi
Analisis ini dimaksudkan untuk menguji data tentang
hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka hasil korelasi
Product Moment tersebut diuji dengan uji signifikasi menggunakan
rumus:
r √ n−2
t hitung ¿

√ 1−r 2

Keterangan:
T: Nilai t hitung
R: Koefisien responden/sapel
N: Banyaknya responden/sapel
Sumber: (Siregar, 2017, pp. 382-383)

26
5. Analisis lanjut
Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel dengan taraf signifikan sebesar 5 % atau 1%. Untuk mendapatkan
nilai t tabel terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (dk) = n - 2.
Maka setelah diketahui nilai dk selanjutnya dikonsultasikan pada tabel
t. Dengan ketentuan bila:
a. Jika t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.
b. Jika t hitung ≤ t , maka H0 di terima dan Ha ditolak artinya tidak
tabel

signifik

26

Anda mungkin juga menyukai