Dalam demand pelayanan kesehatan pada dasarnya jika seseorang ingin
meningkatkan derajat kesehatannya, maka seseorang tersebut tidak memikirkan seberapa besar uang yang akan dikeluarkan untuk kesehatannya tersebut. Sehingga karena elastisitas bersifat inelastic maka konsekuensinya yang harus dilakukan adalah meningkatkan mutu pelayanan. Dalam pelayanan kesehatan, pemintaan tergantung pada sifat urgensinya Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibel sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya (Ceteris Paribus). "Ada tiga faktor penting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain dan pendapatan.” Terdapat Tiga Macam Konsep Elastisitas Permintaan, yaitu :
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity)
Untuk barang-barang yang habis dipakai dalam waktu kurang dari setahun (barang tidak tahan lama atau non durable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibanding dalam jangka pendek. Ada dua penyebab sebagai berikut : a. Konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka. b. Terkadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan bararg lain, yang perubahannya baru terlihat dalam jangka panjang. Sebaliknya, untuk barang yang masa konsumsinya lebih dari setahun (barang tahan lama atau durable goods), permintaannya lebih elastis dalam jangka pendek dibanding jangka panjang.
Faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga yaitu sebagai berikut :
a. Jangka waktu. b. Jumlah Pemakai c. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen d. Tingkat Subtitus 2. Elastisitas Silang (Cross Elasticity) Elasitisitas silang (Er) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.
3. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Elastisitas Pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.