Anda di halaman 1dari 3

Seperti yg dipaparkan dalam makalah bahwa "Rumah sakit yang memiliki tingkat kemapanan

MRK yang rendah adalah rumah sakit yang belum terakreditasi", menurut kelompok apa
sajakah yang menyebabkan rumah sakit2 ini belum memiliki kemapanan dalam MRK? Dan
apakah akreditasi sangat berpengaruh dalam kemapanan sebuah RS dalam MRK?

Nama : Ayu Purnama


NIM : 1911212004
Implementasi Manajemen Risiko Klinis dapat diukur baik pada tingkat organisasi rumah
sakit secara umum maupun pada tingkat unit pelayanan. Perbedaan pengukuran ini dilakukan
untuk membuat penilaian menjadi lebih akurat karena mempertimbangkan difusi dan
homogenitas dari komponen dan instrumen Manajemen Risiko Klinis
Berapa variabel yang mempengaruhi kemapanan implementasi Manajemen Risiko Klinis
pada tingkat organisasi rumah sakit sebagaimana yang dijelaskan di atas adalah proses
manajemen risiko yang sedang berjalan di tingkat organisasi, kepemimpinan, partisipasi staf,
pelatihan, dan sistem pelaporan insiden. Sedangkan variable yang berpengaruh pada tingkat
unit pelayanan adalah proses manajemen risiko yang berjalan di tingkat unit pelayanan,
komunikasi dan informasi, dokumentasi, pembelajaran dan pengembangan, pelatihan dan
sistem pelaporan insiden lokal.
Status akreditasi memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan
rumah sakit secara umum dan termasuk juga terhadap implementasi MRK. Akreditasi
Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada manajemen
rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Akreditas rumah sakit memiliki
berbagai dampak positif seperti Penerapan standar akreditasi mendorong perubahan
pelayanan rumah sakit yang lebih berkualitas dan peningkatan kerja sama antara displin
profesi dalam perawatan pasien dan akreditas yang baik dapat meningkatkan mutu pelayanan
dan menambah kepercayaan masyarakat untuk di rawat di rumah sakit tersebut. Kementerian
kesehatan menyatakan akreditasi adalah langkah untuk menjamin rumah sakit agar
mengutamakan pelayanan, keselamatan dan perlindungan masyarakat, sehingga akreditasi
wajib bagi pelayanan kesehatan. Salah satu upaya pemerintah untuk mendorong agar rumah
sakit mengutamakan pelayanan, keselamatan dan perlindungan kepada masyarakat adalah
dengan mewajibkan rumah sakit untuk melakukan akreditasi.
Pimpinan rumah sakit harus melakukan upaya penguatan komitmen bagi stafnya dan
menunjukkan komitmennya secara jelas dan terbuka kepada seluruh staf untuk memotivasi
mereka untuk juga ikut mendukung program MRK. Untuk mengefektifkan pelaksanaan
program Manajemen Risiko Klinis, Pimpinan harus memasukkan Manajemen Risiko
Klinis sebagai salah satu kebijakan strategis rumah sakit dalam upaya peningkatan
keselamatan pasien, mengadakan dan mengakomodir kegiatan-kegiatan pelatihan
manajemen risiko kepada seluruh pegawai dan menentukan penanggungjawab atau
kordinator untuk pelaksanaan program ini.

Siapakah yang tergabung di dalam komite mutu di rumah sakit? Apakah ada syarat yang
harus dipenuhi? Kemudian dalam menyusun perencanaan risiko di rumah sakit kendala apa
yang sering dihadapi komite mutu?

Ayu Purnama_1911212004
Komite Mutu RS yang selanjutnya disebut Komite Mutu adalah unsur organisasi non
struktural yang membantu Direktur RS dalam mengelola dan memandu program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, serta mempertahankan standar pelayanan RS.
Susunan organisasi Komite Mutu paling sedikit terdiri atas: a. ketua; b. sekretaris; dan c.
anggota.
Keanggotaan Komite Mutu paling sedikit terdiri atas:
a. tenaga medis;
b. tenaga keperawatan;
c. tenaga kesehatan lain; dan
d. tenaga non kesehatan.
Jumlah personil keanggotaan Komite Mutu disesuaikan dengan kemampuan dan ketersediaan
sumber daya manusia Rumah Sakit. Untuk diangkat menjadi anggota Komite Mutu harus
memenuhi persyaratan:
 tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
 sehat jasmani dan jiwa;
 memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja dalam penyelenggaraan mutu
Rumah Sakit;
 bersedia bekerja sebagai anggota Komite Mutu; dan
 memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan manajemen
risiko di Rumah Sakit
Kemudian dalam menyusun perencanaan risiko di rumah sakit kendala apa yang sering
dihadapi komite mutu

Nama : Ayu Purnama


NIM : 1911212004
Komite Mutu menyusun perencanaan manajemen risiko dengan masukan dari unit kerja.
Masukan tersebut meliputi daftar risiko, kemungkinan penyebab dan dampak, skor dari
masing-masing risiko dan penempatan status untuk masing-masing risiko. Kendala yang ada
yaitu: Mandat manajemen risiko diberikan oleh Komite Mutu kepada setiap unit kerja;
Komitmen dari Komite Mutu masih kruang, karena hanya fokus pada pelaporan saja. Belum
ada suatu SOP yang lebih operasional meskipun perencanaan sudah baik

Anda mungkin juga menyukai