KEPUTUSAN INVESTASI
NIM. 43219010111
ABSTRACT
ABSTRAK
Kehidupan di masa depan penuh dengan ketidakpastian. Oleh sebab itu, penting
untuk merencanakan masa depan terutama dari sisi finansial. Kehidupan akan terus
berjalan meski telah menginjak usia tua, di mana dikategorikan sebagai usia tidak
produktif karena tenaga sudah tidak kuat lagi bekerja.
Investasi memiliki ruang lingkup yang luas, di mana investasi dapat dilakukan
pada pengadaan aset riil seperti bangunan atau gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan
tanah, tetapi juga surat-surat berharga seperti deposito, obligasi, dan saham. Dari
beragam instrumen tersebut, investasi terbagi dalam tiga durasi waktu, yakni jangka
pendek, menengah, dan panjang.
LITERATUR TEORI
A. PENGERTIAN INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun
sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dari
risiko yang terkait dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2010). Sedangkan
pengertian investasi menurut Sunariyah yang dikutip dalam Salamah (2011)
adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapat keuntungan di masa-
masa yang akan datang.
Menurut Jogiyanto (2012), investasi adalah penundaan konsumsi
sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang
tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang
untuk diinvestasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti
total. Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi diartikan
sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan.
Berdasarkan 8 definisi di atas, investasi adalah bagaimana memanfaatkan
dana saat ini untuk mendapatkan keuntungan atau menghasilkan barang yang
lebih besar di masa yang mendatang. Untuk mencapai suatu efektivitas dan
efisiensi dalam keputusan investasi terdapat beberapa tujuan dalam melakukan
investasi (Tandelilin, 2010), yaitu:
a) Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang
akan datang. Seseorang akan berfikir bagaimana untuk dapat
meningkatkan taraf hidupnya untuk memperoleh kehidupan yang lebih
layak di masa depan.
b) Membantu mengurangi tekanan inflasi.
c) Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan
(continuity).
d) Penghematan pajak.
Untuk menerapkan model BEP atau titik impas kita harus memisahkan
biaya produksi perusahaan menjadi dua kategori yang berbeda yaitu biaya
variabel (variabel cost) , biaya tetap (fixed cost) dan semi Variabel
a) Variabel cost
Merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan volume penjualan. Perubahan ini tercermin dalam biaya
variabel secara total. Sehingga dalam pengertian ini, variabel cost dapat
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan. Atau variabel
cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit. Dalam manufaktur
ada beberapa biaya variabel (variabel cost) antara lain, Buruh langsung,
material-material langsung, biaya bahan bakar (besin, listrik, gas alam)
sehubungan dengan produksi, pengemasan, komisi penjualan dan lain-
lain.
b) Fixed Cost
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap, dan tidak
terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan
waktu (function of time), sehingga jenis biaya ini akan konstan selama
periode tertentu.
Misalnya, sewa (rent) merupakan biaya tetap, berproduksi atau tidak
biaya ini tetap dikeluarkan. Ada beberapa biaya tetap antara lain, gaji
administrasi, penyusutan, asuransi, pajak bangunan dan sewa.
c) Semi variabel cost
Merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian
fixed, yang kadang – kadang disebut pula dengan semi fixed cost. Yang
tergolong dalam jenis biaya ini misalnya, komisi bagi salesmen
(salesmen's commission).
Dalam hal ini data yang kami peroleh dari pemilik usaha kebun
Strawberry yaitu modal awal yang dikeluarkan oleh Bapak I Nyoman Suta
selaku pemilik usaha adalah sebesar Rp 400 juta dan telah memetik hasil
panen strawberry setiap tahunnya sebesar 36. 000 kg/tahun dengan rata-rata
panen tiap bulan yaitu 3 ton (3000 kg), dimana penjualan buah strawberry
seharga Rp 20.000.-/kg. Adapun analisis break event point dalam kegiatan
usaha perkebunan Strawberry di daerah Bedugul dimana kondisi titik impas
tercapai saat hubungan antara biaya dan penjualan menghasilkan laba
sebelum bunga dan pajak (eraning before interest and tax/EBIT) sama
dengan nol dapat dievaluasi sebagai berikut :
P = Rp 20.000.-/kg
vc = 100 kg
Ditanya : QBEP = ... ?
Penyelesaian
Dengan menggunakan rumus
FC
QBEP=
( p−vc)
400.000 .000
QBEP =
20.000−100
QBEP = 20.100 kg
Dimana CFt = cash flow utuh dan FBP = faktor bunga present
Dari penjelasan di atas dan data yang telah kami peroleh dapat di evaluasi
Internal rate of return dalam usaha kebun Strawberry tersebut sebagai
berikut
MARR = 15 %/tahun
n
Penyelesaian : Dengan menggunakan rumus NPV = ∑ CFt ( FBP )
t =0
IRR=iNPV + NPV + ¿ ¿
¿¿
IRR akan diperoleh saat NPV = 0, perlu dicari NPV dengan I yang berbeda
untuk mendapatkan NPV mendekati nol.
Jika i=15%
NPV = - I + Ab(P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)
Jika i=25%
Jika i=115%
Jika i=120%
IRR=iNPV + NPV + ¿ ¿
¿¿
6,027
IRR=115 %+ ( 120 % )−(115 %)
(6,027)+(−6,632)
IRR = 65,2 %
Investasi
k ( PBP )= x periode waktu
Annual Benefit
Ditanya : k(PBP) = … ?
Penyelesaian
Investasi
k ( PBP )= x periode waktu
Annual Benefit
Rp 400 juta
k ( PBP )= x2
Rp 730 juta−Rp150 juta
Kriteria keputusan
https://www.simulasikredit.com/apa-itu-analisis-kelayakan-investasi-berikut-
penjelasannya/
http://digilib.unila.ac.id/3539/16/BAB%20II.pdf
http://nichonotes.blogspot.com/2017/11/keputusan-investasi-adalah-modal.html
https://media.neliti.com/media/publications/284443-analisis-break-even-point-bep-
sebagai-da-6781bf10.pdf
https://www.academia.edu/22504053/ANALISIS_KELAYAKAN_USAHA_KEBUN_
STRAWBERRY