Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENILAIAN KELAYAKAN

KEPUTUSAN INVESTASI

Lita Marina Handayani

NIM. 43219010111

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana

Jl. Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat 11650

ABSTRACT

Investment is one way to do financial planning, so it needs careful in making decisions


in choosing the instruments and methods to be chosen. The objects in this article
include Investment, Investment Decisions, Investment Valuation Methods which include
Break Even Points (BEP), Net Present Value (NPV), Payback Period (PP),and Internal
Rate of Return (IRR). From this article, it is expected to increase the knowledge of
individuals, investors, and companies in analyzing investment instruments in making
investment decisions.

Keyword : Investment, Investment Decision, Analysis of investment feasibility


assessment, BEP, NPV, PP, and IRR.

ABSTRAK

Investasi merupakan salah satu cara untuk melakukan perencanaan keuangan,sehingga


perlu kecermatan dalam mengambil keputusan dalam memilih instrument serta metode
yang akan dipilih. Obyek dalam artikel ini meliputi Investasi, Keputusan Investasi,
Metode Penilaian Investasi yang meliputi Break Even Point (BEP), Net Present Value
(NPV), Payback Period (PP), dan Internal Rate of Return (IRR). Dari artikel ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan individu, investor, serta perusahaan dalam
menganalisis instrument investasi dalam mengambil keputusan investasi.
Kata Kunci : Investasi, Keputusan Investasi, Analisis penilaian kelayakan investasi,
BEP, NPV, PP, dan IRR.
PENDAHULUAN

Kehidupan di masa depan penuh dengan ketidakpastian. Oleh sebab itu, penting
untuk merencanakan masa depan terutama dari sisi finansial. Kehidupan akan terus
berjalan meski telah menginjak usia tua, di mana dikategorikan sebagai usia tidak
produktif karena tenaga sudah tidak kuat lagi bekerja.

Perencanaan keuangan atau finansial bertujuan untuk mempersiapkan kehidupan


di masa mendatang yang lebih baik. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah
satunya adalah investasi. Namun, untuk melakukan investasi tidak boleh gegabah
karena memiliki risiko yang cukup tinggi. Alih-alih memperoleh tingkat pengembalian
atau keuntungan yang diinginkan, tetapi justru mengalami kerugian akibat tidak cermat
dalam memilih instrumen investasi.

Investasi memiliki ruang lingkup yang luas, di mana investasi dapat dilakukan
pada pengadaan aset riil seperti bangunan atau gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan
tanah, tetapi juga surat-surat berharga seperti deposito, obligasi, dan saham. Dari
beragam instrumen tersebut, investasi terbagi dalam tiga durasi waktu, yakni jangka
pendek, menengah, dan panjang.

Agar investasi bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan di


masa mendatang, investor harus melakukan analisis kelayakan investasi terlebih dahulu.
Analisis kelayakan investasi dapat dipahami sebagai tindakan yang dilakukan untuk
mengetahui prospek dari suatu proyek investasi yang mendasari pengambilan keputusan
diterima atau ditolaknya investasi tersebut. Sebelum mengambil keputusan investasi,
penting untuk dilakukan analisis kelayakan agar dapat menghindari penanaman modal
pada proyek atau kegiatan yang tidak menguntungkan.

LITERATUR TEORI

A. PENGERTIAN INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun
sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dari
risiko yang terkait dengan investasi tersebut (Tandelilin, 2010). Sedangkan
pengertian investasi menurut Sunariyah yang dikutip dalam Salamah (2011)
adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapat keuntungan di masa-
masa yang akan datang.
Menurut Jogiyanto (2012), investasi adalah penundaan konsumsi
sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang
tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang
untuk diinvestasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti
total. Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi diartikan
sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan.
Berdasarkan 8 definisi di atas, investasi adalah bagaimana memanfaatkan
dana saat ini untuk mendapatkan keuntungan atau menghasilkan barang yang
lebih besar di masa yang mendatang. Untuk mencapai suatu efektivitas dan
efisiensi dalam keputusan investasi terdapat beberapa tujuan dalam melakukan
investasi (Tandelilin, 2010), yaitu:
a) Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang
akan datang. Seseorang akan berfikir bagaimana untuk dapat
meningkatkan taraf hidupnya untuk memperoleh kehidupan yang lebih
layak di masa depan.
b) Membantu mengurangi tekanan inflasi.
c) Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan
(continuity).
d) Penghematan pajak.

B. PENGERTIAN KEPUTUSAN INVESTASI


Keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan
dana perusahaan yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan
keuntungan dimasa yang akan datang.
Proses pengambilan keputusan investasi modal umumnya juga sering
disebut dengan Capital Budgeting. Capital budgeting merupakan proses
perencanaan serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
pengeluaran dana yang return atau masa kembalinya dalam waktu yang relatif
panjang. Lebih dari satu tahun buku.
Menurut Sutrisno (2003)
Keputusan investasi adalah keputusan yang sering disebut capital
budgeting, yaitu seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran dan periode pengembalian dana melebihi satu tahun
atau jangka panjang.
Menurut Sutrisno [2007:121-122], sebuah perencanaan kebijakan investasi
mempertimbangkan hal-hal seperti ini:
a) Dana perusahaan yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang
panjang. Perusahaan harus menunggu dalam tempo yang panjang untuk
mendapatkan dana tersebut kembali beserta return yang diinginkan.
b) Dana perusahaan yang dikeluarkan dalam investasi nominalnya sangat
besar.
c) Keputusan investasi perusahaan mengharapkan keuntungan pada masa yang
akan datang. Kesalahan perhitungan bisa menyebabkan kerugian bagi
perusahaan.
d) Keputusan investasi akan berdampak jangka panjang bagi perusahaan.
Kesalahan pengambilan keputusan akan berakibat buruk dalam jangka
panjang. Tidak bisa diperbaiki tanpa munculnya kerugian yang sangat besar.

C. METODE PENILAIAN KELAYAKAN KEPUTUSAN INVESTASI


Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa
metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
1) BREAK EVEN POINT (BEP)
Analisis titik impas atau disebut break event point/BEP analysis adalah
suatu teknik analsis yang berguna untuk mengetahui hubungan antara
biaya,volume penjualan dan profit. Hasil analisis BEP dapat dimanfaatkan
untuk merencanakan tingkat laba yang diinginkan pada biaya dan volume
penjualan tertentu atau menargetkan volume penjualan tertentu atau
menargetkan volume penjualan yang mungkin dicapai pada biaya dan laba
tertentu. Suatu perusahaan dikatakan break event apabila setelah dibuat
perhitungan laba rugi dari suatu periode kerja atau dari suatu kegiatan
tertentu, perusahaan itu tidak memperoleh laba tetapi juga tidak mengalami
kerugian.
BEP sangat penting dalam membuat usaha agar tidak mengalami
kerugian, atau manufaktur, manfaat  dari BEP  adalah :
 Alat perencanaan untuk menghasilkan laba
 Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume
penjualan,  serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh
laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan
 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
Menurut Rony analisis titik impas atau analisis Break Even Point sangat
bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan
operasional yang penting dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan
yaitu:
1) Pertimbangan tentang produk baru dalam menentukan berapa tingkat
penjualan yang harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba.
2) Sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat
operasional.
3) Membantu manajemen dalam menganalisis konsekuensi penggeseran
biaya variabel menjadi biaya tetap karena otomisasi mekanisme kerja
dengan peralatan yang canggih.

Analisa break even Point, dapat membantu pimpinan dalam mengambil


keputusan antara lain mengenai:

1) Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan


tidak mengalami kerugian.
2) Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
tertentu.
3) Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi.
4) Untuk mengetahui bagaiman efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.

Untuk menerapkan model BEP atau titik impas kita harus memisahkan
biaya produksi perusahaan menjadi dua kategori yang berbeda yaitu biaya
variabel (variabel cost) , biaya tetap (fixed cost) dan semi Variabel

a) Variabel cost
Merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan volume penjualan. Perubahan ini tercermin dalam biaya
variabel secara total. Sehingga dalam pengertian ini, variabel cost dapat
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan. Atau variabel
cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit. Dalam manufaktur
ada beberapa biaya variabel (variabel cost) antara lain, Buruh langsung,
material-material langsung, biaya bahan bakar (besin, listrik, gas alam)
sehubungan dengan produksi, pengemasan, komisi penjualan dan lain-
lain.
b) Fixed Cost
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap, dan tidak
terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan
waktu (function of time), sehingga jenis biaya ini akan konstan selama
periode tertentu.
Misalnya, sewa (rent) merupakan biaya tetap, berproduksi atau tidak
biaya ini tetap dikeluarkan. Ada beberapa biaya tetap antara lain, gaji
administrasi, penyusutan, asuransi, pajak bangunan dan sewa.
c) Semi variabel cost
Merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian
fixed, yang kadang – kadang disebut pula dengan semi fixed cost. Yang
tergolong dalam jenis biaya ini misalnya, komisi bagi salesmen
(salesmen's commission).

Dalam hal ini data yang kami peroleh dari pemilik usaha kebun
Strawberry yaitu modal awal yang dikeluarkan oleh Bapak I Nyoman Suta
selaku pemilik usaha adalah sebesar Rp 400 juta dan telah memetik hasil
panen strawberry setiap tahunnya sebesar 36. 000 kg/tahun dengan rata-rata
panen tiap bulan yaitu 3 ton (3000 kg), dimana penjualan buah strawberry
seharga Rp 20.000.-/kg. Adapun analisis break event point dalam kegiatan
usaha perkebunan Strawberry di daerah Bedugul dimana kondisi titik impas
tercapai saat hubungan antara biaya dan penjualan menghasilkan laba
sebelum bunga dan pajak (eraning before interest and tax/EBIT) sama
dengan nol dapat dievaluasi sebagai berikut :

Diketahui : FC = Rp 400 juta

P = Rp 20.000.-/kg
vc = 100 kg
Ditanya : QBEP = ... ?
Penyelesaian
Dengan menggunakan rumus

FC
QBEP=
( p−vc)

400.000 .000
QBEP =
20.000−100

QBEP = 20.100 kg

Jadi, berdasarkan uraian di atas usaha perkebunan Strawberry


yang dikelola oleh Bapak I Nyoman Suta minimal harus memproduksi
20.100 kg buah/tahun. Dalam analisis data yang kami dapatkan kebun
Strawberry yang dikelola sudah melebihi jumlah minimal produksi atau
hasil panen/ tahun=36.000 kg > QBEP = 20.100 kg.

2) NET PRESENT VALUE (NVP)


Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis
manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu
usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih
yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah
investasi yang dikeluarkan.
Metode ini adalah metode yang mengurangkan nilai sekarang dari uang
dengan aliran kas bersih operasional atas investasi selama umur ekonomis
termasuk terminal cash flow dengan initial cash flow (initial investment).
Metode ini memperhatikan nilai waktu uang, maka arus kas masuk (cash
inflow) yang digunakan dalam menghitung net present value (nilai sekarang
bersih) adalah arus kas masuk yang didiskontokan atas dasar discount rate
tertentu (biaya modal, opportunity cost, tingkat bunga yang berlaku umum).
Kriteria keputusan:
 Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka investasi akan
menguntungkan/feasible
 Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka investasi tidak
menguntungkan/unfeasible

Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha perkebunan strawberry di


daerah Bedugul, kami memperoleh data jumlah investasi yang dikeluarkan
adalah sebesar Rp 400 juta/Ha, di samping itu untuk mengoperasikan
investasi tersebut Bapak I Nyoman Suta membutuhkan biaya opersional
(pembelian bibit,plastik yuppy, pupuk kompos, selang drip, upah
pegawai,biaya listrik air, alat perkebunan, dll) rata-rata Rp 150 juta/tahun,
selanjutnya dari hasil penjualan buah strawberry yang setiap harinya
menghasilkan 1 kuintal/ hari dimana harga jual buah Strawberry yaitu Rp
20.000,-/ kg akan ada pemasukan rata-rata Rp 730 juta/tahun. Dan umur
investasi diperkirakan 2 tahun dengan nilai sisa Rp 50 juta. Dan suku bunga
rata-rata selama umur investasi adalah 18%.
Dari data di atas dapat di evaluasi kelayakan ekonomis usaha kebun
Strawberry tersebut sebagai berikut
Diketahui : Investasi (I) = Rp 400 juta
Annual benefit (Ab) = Rp 730 juta/tahun
Annual cost (Ac) = Rp 150 juta/tahun
Nilai sisa (S) = Rp 50 juta
Umur investasi (n) = 2 tahun
Suku bunga (i) = 18%/tahun
n
Penyelesaian : Dengan menggunakan rumus NPV = ∑ CFt ( FBP )
t =0

Dimana CFt = cash flow utuh dan FBP = faktor bunga present

NPV = - I + Ab(P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)


NPV = - 400 + 730 (P/A,18%,2) + 50 (P/F,18%,2) – 150 (P/A,18%,2)

NPV = - 400 + 730 (1,5656) + 50 (0,7182) – 150 (1,5656)

NPV = - 400 + 1142,89 + 35,91 - 234,84

NPV = 543,96 juta rupiah

Karena NPV = Rp 543,96 > 0, maka investasi perkebunan


Strawberry tersebut direkomendasikan layak secara ekonomis.

Keunggulan dan kelemahan metode NPV sebagai berikut :


Keunggulan metode NPV
a)  Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
b) Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis usaha.
c) Memperhitungkan nilai sisa usaha.
Kelemahan metode NPV
a) Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan
selama usia ekonomis.
b) Jika proyek memiliki nilai invetasi inisial yang berbeda, serta usia
ekonomis yang juga berbeda, maka NPV yang lebih besar belum
menjamin sebagai usaha yang lebih baik.
c) Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan
juga dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis usaha.       

3) INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

Internal rate of return adalah perhitungan yang penting sering digunakan


untuk menentukan apakah suatu investasi yang berharga. Investasi
umumnya dianggap berharga jika internal rate of return lebih besar daripada
kembalinya dari rata-rata peluang investasi yang sama, atau jika lebih besar
daripada biaya modal kesempatan.

Internal Rate of Return (IRR) mengukur tingkat kemampuan dari suatu


investasi untuk menghasilkan penerimaan kas (keuntungan) atau tingkat
pengembalian investasi
Besaran IRR dinyatakan dengan persentase per periode waktu (misal,
18%/tahun. Makin besar nilai IRR maka tingkat kemampuan menghasilkan
penerimaan kas makin besar. Artinya, investasi yang memiliki IRR makin
tinggi makin diminati oleh investor (pemilik modal)

Bila IRR Investasi > MARR, artinya investasi layak dijalankan.


Sebaliknya,bila IRR investasi < MARR, artinya investasi tidak layak
dijalankan. Besaran MARR ditentukan oleh calon investor (pemilik modal).
Besaran MARR telah memperhitungkan faktor biaya modal, risiko
kegagalan, dan tingkat keuntungan yang dikehendaki.

Dari penjelasan di atas dan data yang telah kami peroleh dapat di evaluasi
Internal rate of return dalam usaha kebun Strawberry tersebut sebagai
berikut

Diketahui : Investasi (I) = Rp 400 juta

Annual benefit (Ab) = Rp 730 juta/tahun

Annual cost (Ac) = Rp 150 juta/tahun

Nilai sisa (S) = Rp 50 juta

Umur investasi (n) = 2 tahun

Suku bunga (i) = 18%/tahun

MARR = 15 %/tahun

n
Penyelesaian : Dengan menggunakan rumus NPV = ∑ CFt ( FBP )
t =0

Dengan menggunakan rumus metode interpolasi

IRR=iNPV + NPV + ¿ ¿
¿¿

IRR akan diperoleh saat NPV = 0, perlu dicari NPV dengan I yang berbeda
untuk mendapatkan NPV mendekati nol.

Jika i=15%
NPV = - I + Ab(P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)

NPV = - 400 + 730 (P/A,15%,2) + 50 (P/F,15%,2) – 150 (P/A,15%,2)

NPV = - 400 + 730 (1,6257) + 50 (0,7561) – 150 (1,6257)

NPV = - 400 + 1186,76 + 37,80 – 243,86i

NPV = 580,7 juta rupiah

Jika i=25%

NPV = - I + Ab(P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)

NPV = - 400 + 730 (P/A,25%,2) + 50 (P/F,25%,2) – 150 (P/A,25%,2)

NPV = - 400 + 730 (1,4400) + 50 (0,6400) – 150 (1,4400)

NPV = - 400 + 1051,2 + 32 – 216

NPV = 467,2 juta rupiah

Jika i=115%

NPV = - I + Ab(P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)

NPV = - 400 + 730 (P/A,115%,2) + 50 (P/F,115%,2) – 150


(P/A,115%,2)

NPV = - 400 + 730 (0,6814) + 50 (0,2163) – 150 (0,6814)

NPV = - 400 + 497,442 + 10,815 – 102,21

NPV = 6,027 juta rupiah

Jika i=120%

NPV = - I + Ab(P/A,i,n) + S (P/F,i,n) – Ac (P/A,i,n)

NPV = - 400 + 730 (P/A,120%,2) + 50 (P/F,120%,2) – 150


(P/A,120%,2)

NPV = - 400 + 730 (0,6611) + 50 (0,2066) – 150 (0,6611)

NPV = - 400 + 482,587 + 10,33 – 99,165


NPV = -6,632 juta rupiah

Ternyata NPV = 0 berada antara i=115% dengan i=120%, selanjutnya


dengan metode interpolasi akan diperoleh IRR yaitu :

IRR=iNPV + NPV + ¿ ¿
¿¿

6,027
IRR=115 %+ ( 120 % )−(115 %)
(6,027)+(−6,632)

IRR = 65,2 %

Karena IRR = 65,2 % > MARR = 15%, maka investasi perkebunan


strawberry tersebut dinyatakan layak secara ekonomis untuk
dijalankan.

4) PAYBACK PERIOD (PP)


Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali
atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
(initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain
payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash
flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Suatu usulan investasi akan
disetujui apabila payback period-nya lebih cepat atau lebih pendek dari
payback period yang disyaratkan oleh perusahaan.
Dalam penelitian kami mengenai pengelolaan kebun Strawberry di
daerah Bedugul kami melihat bahwa cash flow benefit dan cost-nya bersifat
annual,maka formulanya yang digunakan untuk menghitung Payback
Periode adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Investasi
k ( PBP )= x periode waktu
Annual Benefit

Diketahui : Investasi (I) = Rp 400 juta

Annual Benefit = Rp 730 juta/tahun

Periode waktu = 2 tahun

Ditanya : k(PBP) = … ?
Penyelesaian

Investasi
k ( PBP )= x periode waktu
Annual Benefit

Rp 400 juta
k ( PBP )= x2
Rp 730 juta−Rp150 juta

k ( PBP )=1,37 tahun

Kriteria keputusan

Untuk mengetahui apakah suatu investasi tersebut layak ekonomis atau


tidak,diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Payback
Period ini investasi dikatakan layak jika (feasible) jika k ≤ n. Sedangkan jika
k ≥ n maka investasi tersebut dikatakan tidak layak (unfeasible). Dimana k
adalah jumlah periode pengembalian dan n adalah umur investasi.

Karena k = 1,37 tahun < n = 2 tahun, maka periode pengembalian


investasi memenuhi syarat/layak.

Payback Method memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :

 Kelebihan Payback Method


1.        Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2.        Dapat digunakan untuk menilai dua usaha investasi yang mempunyai
rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang
jangka waktu pengembaliannya cepat.
 Kelemahan Payback Method
1)      Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
2)      Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi
3)     Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.
KESIMPULAN

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya


yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang.

Agar investasi bisa menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan di


masa mendatang, investor harus melakukan analisis kelayakan investasi terlebih dahulu.
Analisis kelayakan investasi dapat dipahami sebagai tindakan yang dilakukan untuk
mengetahui prospek dari suatu proyek investasi yang mendasari pengambilan keputusan
diterima atau ditolaknya investasi tersebut. Sebelum mengambil keputusan investasi,
penting untuk dilakukan analisis kelayakan agar dapat menghindari penanaman modal
pada proyek atau kegiatan yang tidak menguntungkan.

Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan


keputusan investasi adalah sebagai berikut:

1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).


2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode
penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Dalam artikel ini, terdapat 4 metode dalam melakukan penilaian kelayakan investasi,
yaitu :
1. Break Even Point (BEP)
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Payback Period (PP)
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2017). Analisis Penilaian dan Penerapan Keputusan Investasi. Modul

Kuliah Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-analisis-kelayakan-investasi-berikut-
penjelasannya/

[Diakses, 20 April 2020]

http://digilib.unila.ac.id/3539/16/BAB%20II.pdf

[Diakses, 20 April 2020]

http://nichonotes.blogspot.com/2017/11/keputusan-investasi-adalah-modal.html

[Diakses, 20 April 2020]

https://media.neliti.com/media/publications/284443-analisis-break-even-point-bep-
sebagai-da-6781bf10.pdf

[Diakses, 20 April 2020]

https://www.academia.edu/22504053/ANALISIS_KELAYAKAN_USAHA_KEBUN_
STRAWBERRY

[Diakses, 20 April 2020]

Anda mungkin juga menyukai