Anda di halaman 1dari 10

Daftar pertanyaan dan jawaban kelompok 9 :

1). Pertanyaan Abdurrahman (7213220016). (di jawab oleh Imran)


Gaya kepemimpinan seperti apa yang baik digunakan oleh pemimpin jika
bawahannya tidak berkompeten dalam melakukan tugasnya tetapi memiliki
minat yang kuat terhadap tugas yang diberikan.
Jawaban :
Jika bawahannya tidak berkompeten dalam melakukan tugasnya tetapi dia
memiliki minat yang kuat terhadap tugas yang di berikan. Maka, gaya
kepemimpinan yang cocok di gunakan pada situasi tersebut adalah gaya
kepemimpinan otoriter. Karena pada gaya kepemimpinan otoriter, semua
keputusan, semua kebijakan diambil dari diri pemimpin sepenuhnya. Serta
semua pembagian tugas dan tanggung jawab juga dipegang oleh pemimpin,
sedangkan bawahan hanya menjalankan tugas yang telah diberikan. Jadi, pada
gaya kepemimpinan otoriter ini, tidak diperlukan bawahan yang berkompeten
tinggi, karena semua kebijakan dan pembagian tugas di pegang oleh pemimpin
sepenuhnya. Jadi, pemimpin hanya membutuhkan bawahan yang sekedar
memiliki minat yang kuat terhadap tugas yang di berikan.

2). Riadul Zannah Situmorang (7211220012) (di jawab oleh Imran)


Apakah Anda setuju bahwa, secara umum, bos yang keras dan ketat bukanlah
pemimpin yang sukses? Berikan alasan serta contoh kasus nya !
Jawaban :
Setuju. Secara umum terdapat perbedaan yang mendasar antara bos dan
pemimpin,karena sifat dari bos adalah memerintah, sedangkan sifat dari
pemimpin adalah memimpin. Bos biasanya ditakuti, sedangkan pemimpin
dihormati, bos berfikir jangka pendek sedangkan pemimpin berfikir jangka
panjang, bos bersifat impersonal sedangkan pemimpin memilikisifat
compassionate, pemimpin mereka memiliki sifat peduli pada timnya sedangkan
bossering mengatur, akibatnya jka ada kesalahan dari bawahan yang
dipimpinnya, bos akanmenyalahkan bawahannya. Bos disini tidak merasa
bahwa ia adalah satu tim dengan bawahannya, akibatnya antara bos dan
bawahan tidak solid. Karena itulah biasanya seorang bos tidak sukses menjadi
seorang pemimpin. Selain itu bos juga biasa digunakan dalamorganisasi yang
non-formal. Bos biasanya disebut majikan.
Jadi bos yang keras dan ketat itu bukanlah pemimpin yang sukses. Contoh kasus
nya misalnya pada saat ada salah satu karyawan atau bawahan kita yang
melakukan sebuah kesalahan. Kita sebagai pemimpin tidak boleh menegur nya
dengan emosi atau dengan nada keras, seperti membentak. Apalagi jika kita
membentak nya di hadapan banyak orang. Itu tentu akan membuat rasa malu
dan luka yang sangat dalam kepada karyawan kita. Seharusnya sebagai seorang
pemimpin yang sukses, jika ada bawahan kita yg melakukan kesalahan, kita
seharusnya menegur nya secara personal atau pribadi, jangan menegur nya di
hadapan banyak orang, dan cara menegur nya juga harus dengan kata – kata
yang lembut. Kita harus menjelaskan apa kesalahannya dan bagaimana solusi
nya.

3). Syahfira Nazwa (7213520046) (di jawab oleh Imran)


Gaya kepemimpinan otoriter.Apa penyebab munculnya kepemimpinan ini? apa
saja dampak positif dan mengenai kekurangan nya salah satu nya "dominasi yng
berlebihan bisa mendominasi oposisi"? Itu mksdnya bagaimana? Nah menurut
kalian gaya ni cocok digunakan pada situasi/organisasi seperti apa?
Jawaban :
Penyebab munculnya gaya kepemimpinan ini salah satunya adalah pemimpin
yang memiliki kepribadian introvert, karna seperti yang kita ketahui gaya
kepemimpinan otoriter yaitu kebijakan di ambil sepenuhnya oleh pemimpin.
Jadi, karna pemimpin memiliki kepribadian introvert, jadi dia tidak perlu
mendiskusikan suatu kebijakan bersama bawahannya, sehingga pemimpin itu
menjadi menggunakan gaya kepemimpinan otoriter.
Dampak positif dari kepemimpinan otoriter adalah :
1.) Keputusan dapat diambil dengan cepat karena itu adalah hak mutlak
pemimpin, tidak ada keberatan dari bawahan.
2). Seorang pemimpin yang otoriter harus tegas, sehingga jika ada kesalahan
dari bawahannya, pemimpin tidak segan - segan menegurnya.
3). Mudah diawasi.
Oposisi maksudnya ketidak senangan atau pun penentangan, jadi salah satu
kelemahan dari gaya kepemimpinan otoriter adalah terkadang ada karyawan
yang merasa tidak senang atas keputusan yang di tetapkan oleh atasan.
Gaya kepemimpinan ini cocok di gunakan pada situasi dimana karyawan tidak
terlalu memiliki kompeten tinggi dalam pengambilan tugas, karna pada gaya
kepemimpinan ini pemimpin yang sepenuhnya mengambil keputusan.
4) Putri Azhra (7211220017) Dalam slide ke 6 kalian membuat “memiliki
pandangan yang positif terhadap kegagalan” coba jelaskan gimana si cara
membuat pikiran/pandangan positif dalam diri seseorang yang sudah gagal
sebelumnya
Jawaban: Memiliki pandangan yang positif terhadap kegagalan
Kegagalan adalah proses belajar, tetapi kita sering tidak berpikir seperti itu.
Pemimpin yang baik segera mengakui kesalahan yang dibuat, namun tidak
berlarut-larut dalam hal tersebut. Bagi mereka, kegagalan adalah proses belajar
untuk berkembang dan menjadi lebih baik lagi jika dilihat dari perspektif yang
lain.Selalu optimis untuk rencana-rencana berikutnya. Memiliki rasa optimis
yang tinggi dan yakin dengan kemampuan diri mungkin menjadi cara terbaik
untuk bangkit dari kegagalan yang kamu alami. Kamu bisa menjadikan
kegagalan tersebut untuk sebagai latihan dalam hidup. Terus berusaha untuk
rencana-rencanamu ke depan dengan rasa optimis.Anggap kegagalan sebagai
pelajaran hidup berharga.ingat bahwa kegagalan bisa menjadi guru terbaik
untuk kedepannya. Kamu bisa mencari kesalahan-kesalahan dari kegagalan
tersebut, koreksi, lalu perbaiki untuk masa depan yang lebih baik.
5) Dila Anjiani (7213520054) Dalam rahasia kepemimpinan “untuk dapat
menggerakkan orang lain atau bawahan Anda, sentuhlah perasaannya bukan
yakinkan pikirannya” coba jelaskan maksud tujuan dari isi tersebut dan berikan
contohnya
Jawaban: Jika Anda ingin dia bergerak, jika Anda ingin dia melaksanakan apa
yang anda mau, hal pertama yang seharusnya Anda lakukan adalah sentuh
terlebih dahulu perasaanya. Contohnya adalah dengan membuat bawahannya
termotivasi dahulu, buat dia semangat dahulu, kerahkan segala dukungan anda
untuknya. Barulah kemudian anda yakinkan pikiriannya. Begitulah cara
menggerakan orang lain atau bawahan Anda, ingat seperti prinsip diatas
manusia itu berbeda dengan robot atau mesin. Manusia memiliki perasaan,
manusia bisa merasa. Maka kalau Anda ingin dia bergerak sentuhlah
perasaannya, belai emosinya, pahami apa yang dia inginkan dan tidak inginkan.
Berikan motivasi dan dukungan emosional yang tulus kepadanya. Percuma
Anda menceramahinya sampai berbusa-busa dengan sangat logis supaya
pikirannya yakin kalau apa yang anda utarakan itu benar dan perlu dikerjakan,
kalau dia sendiri masih jauh dengan Anda secara emosional. Kalau dia sendiri
belum tersentuh perasaanya. Mustahil dia akan dengan sukarela dan semangat
mengerjakannya untuk Anda.
6) Krista bintang (7212520006) (dijawab oleh fhilvino)
dalam kepemimipinan delegàtif, ketidaksepakatan diantara anggota dapat
memecah kelompok, menyebabkan motivasi yang buruk, dan moral yang
rendah. Dalam hal ini bagaimana seorang pemimpin menanggapinya dan apa
solusi yang tepat yg diberikan sebagai seorang pemimpin yang sukses ?
Jawaban
Memecah masalah melalui sikap kooperatif
a. Duduk bersama, berunding, dan bermusyawarah
b. Melihat masalah dengan kepala dingin dan mendiskusikannya
c. Melelui sikap kooperati orang berusaha melepaskan perbedaan-
perbedaan yang tidak prinsipil, untuk lebih banyak menemukan titik-titik
persamaan
Mempersatukan tujuan
Tujuan yang dipersatukan ini sama dengan tujuan yang harus dicapai oleh
kelompok yang tengah berselisih. Tujuan bersama itu harus bisa dicapai karena
sifatnya imperative atau memaksa. Melalui jalan kooperatif dan disertai rasa
solidaritas tinggi, orang harus bisa bekerjasama atas dasar saling percaya-
mempercayai satu sama lain.
Kompromi
Kompromi merupakan proses saling berjanjiantara kedua belah pihak yang
bersedia melepaskan sebagian dari tuntutannya. Dalam peristiwa kompromi
boleh dikatakan tidak ada pihak yang menang dan yang kalah secara mutlak.
Kedua belah pihak bersedia mengorbankan sedikit dari pendirian dan tuntutanya
sehingga tersapai satu keputusan bersama, sekalipun keputusan itu tidak bisa
disebut sebagai hasil yang optimal bagi kedua belah piha. Keputusan hasil
kompromi itu merupakan produk penalaran,saling mengalah, saling memberi
dan menerima dimana kedua belah pihak saling terpuaskan.
Tindakan yang otoriter
Dalam struktur organisasi formal dengan adanya relasi atasan- bawahan, maka
otoritas dan kewibawaan pemimpin yang berkedudukan paling tinggi
merupakan suara pemutus bagi konflik antar-individu dan antar-kelompok.
Kekuasaan formal merupakan bentuk arbitrage atau perwasitan dan sebagai alat
penentu. Kepemimpinan otoriter dengan tindakan-tindakan yang tegas dan
drastis itu disaat genting itu bisa menegakkan orde, bisa menjadi alat koordinasi
yang efektif.
7) Indri yani agustia sagala
(7213520033)(dijawab oleh fhilvino)
Dalam sebuah organisasi pasti seorang pemimpin akan memutuskan segala
sesuatu keputusan untuk mencapai tujuan. apa yang dilakukan seorang
pemimpin dalam mebuat keputusan keputusan disituasi yang sulit?
Jawaban
1. Kumpulkan informasi dan pahami permasalahannya
Saat hendak mengambil keputusan, ada baiknya kamu mengumpulkan
informasi dan memahami situasimu saat ini. Setelah informasi, dan data yang
diperlukan sudah terkumpul, mulailah mempelajarinya dengan seksama.
2. Batasi opsi kemungkinan
Setelah kamu mencari tahu berbagai macam informasi dari masalah yang kamu
hadapi, cara mengambil keputusan lainnya yang bisa kamu lakukan yaitu
membatasi opsi kemungkinan dari solusi terhadap permasalahan tersebut.
Pilihlah hanya kemungkinan yang terbaik dari keputusan yang ingin kamu
ambil sebab terkadang memiliki banyak pilihan hanya akan membuatmu merasa
bingung dalam mengambil keputusan.
3. Tanyakan kepada orang lain yang berpengalaman
Jika setelah mengidentifikasi dan menganalisis masalah kamu tetap bingung
bagaimana cara mengambil keputusan terbaik, kamu juga bisa menanyakan
pada relasi, teman, bahkan sahabat yang berpengalaman.
4. Beranikan diri dalam mengambil risiko
Dalam mengambil keputusan, risiko akan selalu ada dan melalui setiap risiko
dan kesalahan yang kita alami, kita dapat belajar untuk memperbaiki kesalahan
itu untuk menghadapi berbagai permasalahan lainnya dengan level yang lebih
tinggi dan tentu saja lebih cenderung sulit.
Kamu harus memberanikan diri untuk mengambil keputusan dengan melalui
setiap pertimbangan yang ada. Karena terkadang ada orang yang terlalu banyak
berpikir mendetail tetapi tidak berani dalam mengeksekusi konklusi yang telah
dirumuskan.
5. Jaga emosi
Sebelum berani mengambil keputusan, kamu sebaiknya juga tidak melewati
cara mengambil keputusan selanjutnya yaitu, dengan menjaga emosi. Hal ini
karena siapapun yang mengalami situasi emosional dapat berisiko menimbulkan
masalah.

8). Melani Na70 (7213520028) (Inez Bita)


Coba jelaskan faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam menjalankan
strategi pemimpin sehingga terjadi kegagalan.
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhambatnya jalannya strategi pemimpin
sehingga terjadi kegagalan yaitu sbb:
1. Tidak Mampu Menangani Masalah
Tidak ada organisasi tanpa konflik, Tidak semua masalah dapat ditangani oleh
seorang pemimpin, maka dari itu Solusi untuk masalah-masalah ini umumnya
sederhana dan dapat ditemukan jika para leader mengenal karyawannya
dengan baik. Tetapi ini adalah sesuatu yang membutuhkan waktu, agar efektif
mereka dapat melibatkan seorang profesional yang hebat dan kemudian
belajar darinya untuk menentukan langkah selanjutnya.

2. Gagal Menyalakan Budaya Inovatif


Ketika seorang pemimpin gagal menghidupkan kreativitas dalam timnya, pada
akhirnya ia akan kehilangan solusi untuk keluar dari masalah. ia akan melihat
proyeknya gagal dan semua tim frustasi karena tidak berhasil mendapatkan
rencana yang inovatif. Permasalah ini bisa menyebabkan tim akan bergantung
padanya. Setiap kali ini terjadi pemimpin perlu tahu bahwa satu-satunya cara
untuk menciptakan budaya inovatif adalah selalu memberikan dukungan
kepada karyawan Anda terlebih ketika mereka gagal. Hargai apapun upaya
yang telah mereka investasikan dan selalu ingat bahwa inovasi tidak pernah
terjadi dalam sekejap, selalu butuh waktu.
3. Tidak Terbuka dalam Menerima Kritik dan Saran
Banyak pemimpin berhasil menjadi pembicara yang baik tetapi tidak bisa
menjadi pendengar yang baik. Ini biasanya terjadi karena keengganan mereka
menghadapi anggota yang melawan arahan mereka ketika tim sedang
menjalankan proyek yang sudah mendekati tenggat waktu. Tapi ingat, karena
tidak ada kesempatan untuk memberikan masukan, mereka akan selalu
menunggu waktu untuk menyerang dan memberikan saran.

4. Gagal Memberikan Motivasi


Anda mungkin memiliki tim terbaik tetapi jika mereka tidak termotivasi untuk
memperjuangkan Anda, Anda akan gagal sebagai seorang leader. Alasan
utamanya adalah karena karyawan merasa tidak cukup dihargai atas apa yang
mereka lakukan. Ini juga alasan mengapa karyawan yang baik dan pekerja
keras akan meninggalkan perusahaan. Siapa yang ingin tetap bekerja keras jika
mereka tidak dihargai, untuk apa yang mereka lakukan? Untuk melakukan ini,
pemimpin perlu memiliki sistem evaluasi yang kuat di dalam organisasi. Ini
akan membantu mereka mengetahui siapa karyawan yang paling berbakat dan
pekerja keras dan siapa yang tidak. Mereka juga harus menginvestasikan waktu
untuk memahami berbagai tipe kepribadian dalam timnya.

9). Nurul khalida ( 7213220013 ) (Inez)


Boleh berikan contoh nyata tentang penerapan kepemimpinan delegatif ? Dan
bagaimana itu yg dimaksud dengan "pendelegasian inisiatif kepada anggota
tim" ?!
Jawab:
Gaya kepemimpinan free-rein (delegasi) adalah penyerahan wewenang
pimpinan ke bawahan didalarn sebuah organisasi dengan harapan tugas
tersebut dapat dipertanggung jawabkan, dan diselesaikan tepat pada
waktunya, serta tidak bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai (Murai,
2004: 478).
Contohnya:
Seorang pemimpin di sebuah perusahaan (PT. Wongso Abadi) dapat
menerapkan gaya kepemimpinan ini. Karena besarnya tanggung jawab yang di
miliki oleh CEO (Chief Excecutive Officer) dari perusahaan PT. Wongso Abadi
kadang membuat kewalahan karena begitu banyak tugas, tanggung jawab dan
target perusahaan yang harus di capai. Maka dari itu yang menjadi strategi
adalah dengan memberikan sebagian tugas dan wewenangnya kepada
bawahannya COO
Delegasi inisiatif merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
atasan kepada bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugas yang tidak dapat
ditanganinya. atasan tersebut memberikan wewenang kepada bawahannya
untuk mengalokasikan wewenang tersebut agar tugas2 yang tidak dapat
ditangani oleh atasannya dapat terselesaikan tepat waktu serta tujuan yang
ingin dicapai.

10). Fery Wahyu Situmeang (7213220042) (Inez)


seorang ahli psikologi asal Swiss bernama Carl Gustav Jung menggolongkan
kepribadian manusia dalam beberapa tipe, yakni introvert, ekstrovert, dan
ambivert. Nah menurut kalian , apakah jenis kepribadian akan mempengaruhi
gaya kepemimpinan seseorang ? Jelaskan
Jawab:
Ya, menurut saya tipe kepribadian itu dapat mempengaruhi gaya
kepemimpinan karena mereka pasti memiliki kepribadian yang berbeda sifat
bahkan pendapat dalam menjalankan organisasi yang di pimpinnya.
Bisa kita ketahui bahwa type kepribadian introvert itu sbb:
 Pendiam dan suka menyendiri.
 Tidak menyukai pembicaraan yang ringan.
 Tidak menyukai keramaian
 Mereka yang introvert lebih nyaman untuk [hang out] dengan sedikit
orang.
 Introvert suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat.
 cenderung suka menulis.
 Mereka yang introvert cukup jago dalam menebak karakter orang.
 Introvert akan banyak berpikir sebelum berbicara.
 Nerka adalah pendengar yang baik
Sedangkan ekstrovert adalah sebaliknya yaitu:
 Selalu antusias dan semangat
 Senang berinteraksi dan bersosialisasi
 Mudah dalam bergaul
 Cenderung spontan dalam bertindak / berbicara
 Pandai mencairkan suasana
 Menyukai popularitas dan senang menjadi pusat perhatian
 Senang jadi pembicara daripada pendengar
 Extrovert selalu tampil percaya diri
 Terkesan sigap dan tegas
 Senang bekerja kelompok dan tidak suka kesendirian

Namun type kepribadian ambivert adalah gabungan dari kedua type tersebut
yaitu introvert dan extrovert. Maka dari sini kita bisa ketahui bahwa type
kepribadian ambivert ini dapat lebih condong untuk menjadi seorang pemimpin
karena kepribadian ambivert bisa condong ke sisi introvert atau ekstrovert
tergantung pada situasi yang mereka hadapi. Dan hal lainnya yang membuat
ambivert cocok untuk menjadi seorang pemimpin karena:

- Pendengar yang baik. Ekstrovert mungkin lebih banyak bicara dan introvert
lebih banyak melihat dan mendengar. Tapi ambivert tahu kapan harus bicara
dan kapan harus menjadi pendengar.

- Bisa mengatur perilaku. Kepribadian ambivert bisa menyesuaikan perilakunya


tergantung dari orang dan lingkungan di sekelilingnya.

- Merasa nyaman di situasi sosial, tapi juga menghargai waktu menyendiri. Jika
mendapat undangan pesta dari temannya, seorang ambivert mungkin akan
memikirkan pro dan kontra dari acara tersebut. Mereka bisa saja memilih untuk
pergi atau tidak.
- Memiliki empati yang tinggi. Kepribadian ambivert bisa menjadi pendengar
yang baik dan mengerti situasi seseorang. Jika seorang temannya mengalami
masalah, ambivert akan mendengar dan memberi pertanyaan mendalam untuk
membantu menyelesaikan masalah.

- Bisa menyediakan keseimbangan. Di situasi sosial, seorang ambivert bisa


memberikan keseimbangan yang diperlukan. Mereka bisa saja menjadi orang
pertama yang memecahkan kesunyian dan membuat orang lain yang lebih
introvert menjadi lebih nyaman untuk berbicara.

Anda mungkin juga menyukai