NIM : 102114153022 ASAL KOTA : JEMBER MATERI : MANAJEMEN SAMPAH (LIMBAH)
1.1 SAMPAH (LIMBAH) RUMAH TANGGA
1.1.1 Klasifikasi Sampah a. Sampah basah (garbage) sampah organik yang mudah busuk (degradable) b. Sampah kering (rubbish) sampah anorganik yang tidak mudah busuk (undegradable) 1.1.2 klasifikasi sampah a. Sampah tidak berbahaya (non hazardous waste) Golongan ini mencakup pembukaan lahan untuk pembuangan limbah tidak berbahaya, pembuangan limbah tidak berbahaya melalui pembakaran atau cara lain dengan atau tanpa menghasilkan produk berupa listrik atau uap, bahan bakar pengganti, biogas, abu atau produk sampingan lainnya untuk penggunaan lebih lanjut, dan lain-lain serta pengelolaan sampah organik untuk dibuang. b. Sampah berbahaya (hazardous waste) Sampah yang berbahaya baik bagi manusia, binatang maupun tumbuhan. Sampah ini terdiri dari: a. Sampah patogen yaitu sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik b. Sampah beracun, yaitu sampah sisa pestisida, insektisida, kertas bungkus bahan beracun. c. Sampah radioaktif, yaitu sampah bahan-bahan radioaktif, sisa pengolahan nuklir. d. Sampah ledakan yaitu sampah yang berasal dari ledakan petasan, misiu, sampah perang. 1.1.3 klasifikasi sampah a. Sampah yang mudah terurai (degradable refuse) Yaitu sampah yang dapat diurai secara alami melalui proses fisik, kimia maupun biologis. Pada umumnya jenis sampah ini berasal dari bahan- bahan organik, yang dihancurkan oleh mikroorganisme. b. Sampah yang tidak mudah terurai (non degradable refuse) Yaitu sampah yang umumnya terdiri dari bahan anorganik yang tidak dapat diurai atau sulit diurai secara alami oleh proses fisik,kimia, maupun biologis menjadi molekul- molekul yang lebih kecil. Non degradable refuse bisa juga terdiri atas bahan keras lainnya , missal : logam, kaca, kayu, keramik, dan plastik.
1.2 MANAJEMEN LIMBAH RUMAH SAKIT
Limbah berbentuk padat maupun cair berasal dari kegiatan rumah sakit baik kegiatan medis maupun non medis kemungkinan besar mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif. 1.2.1 Jenis Limbah Rumah Sakit Limbah yang dihasilkan dari rumah sakit dapat dibagi menjadi dua: a. Limbah medis - Padat - Cair - Radioaktif b. Limbah nonmedis - Padat - Cair 1.2.2 Limbah Padat Medis Limbah padat medis sering juga disebut sebagai sampah biologis yang terdiri dari : a. Sampah medis yang dihasilkan dari ruang poliklinik, ruang perawatan, ruang bedah, ruang kebidanan. seperti: perban, kasa, alat injeksi, ampul, dan botol bekas obat injeksi, kateter, swab, plester, masker dsb. b. Sampah patologis yang dihasilkan dari ruang poliklinik, bedah, kebidanan, ruang otopsi seperti: plasenta, jaringan organ, anggota badan dsb. c. Sampah laboratorium yang dihasilkan dari pemeriksaan laboratorium diagnostik atau penelitian seperti: sediaan atau media sampel dan bangkai binatang percobaan. 1.2.3 Limbah Padat Nonmedis Limbah padat nonmedis dihasilkan dari kegiatan: a. Kantor atau administrasi b. Unit perlengkapan c. Ruang tunggu d. Ruang inap e. Unit gizi atau dapur f. Halaman parkir dan taman g. Unit pelayanan 1.2.4 Limbah Cair Medis Limbah yang mengandung zat beracun seperti bahan-bahan kimia anorganik, zat organik yang berasal dari air bilasan ruang bedah otopsi. 1.2.5 Limbah Cair Nonmedis Limbah cair nonmedis merupakan limbah rumah sakit yang berupa : a. Kotoran manusia seperti tinja, air kemih yang berasal dari kloset dan peturasan di dalam toilet atau kamar mandi. b. Air bekas cucian yang berasal dari lavatory, kitchen sink, atau floor drain dari ruangan di rumah sakit. 1.2.6 Beberapa Cara Pemilahan Sampah Medis a. Pemilahan sampah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan sampah tersebut b. Sampah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah dengan memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya wadah tersebut, harus anti bocor, anti tusuk, dan tidak mudah untuk di buka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya. c. Jarum syringe harus dipisahkan sehingga tidak dapat digunakan lagi. 1.2.7 Penampungan Sampah Rumah Sakit Setiap unit di Rumah Sakit hendaknya menyediakan tempat penampungan sementara sampah dengan bentuk, ukuran dan jenis yang sama. Jumlah penampungan sementara sesuai dengan kebutuhan serta kondisi ruangan.