Anda di halaman 1dari 2

di-jombang-alami-stunting-kasus-tertinggi-tersebar-di?page=all.

Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií


Penulis Kontributor Jombang, Moh.
Syafií | Editor Pythag Kurniati
JOMBANG, KOMPAS.com - Lebih
dari 9.700 balita di Kabupaten Jombang,
Jawa Timur, diindikasikan mengalami
stunting, berdasarkan hasil penimbangan
pada bulan timbang balita 2021. Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
Budi Nugroho mengungkapkan, kondisi
stunting pada ribuan balita di Kabupaten
Jombang, terjadi akibat kurang gizi
maupun kesalahan pola asuh.
Pada 2021, lebih dari 85.000 anak balita menjalani sasaran timbang, di mana 9.700 di
antaranya diindikasikan terancam mengalami atau sedang mengalami stunting. Menurut
Budi, kasus stunting di Kabupaten Jombang masih terbilang tinggi, meski persentase
kasusnya dibawah 15 persen. Pemkab Jombang, jelas dia, terus melakukan berbagai upaya
komprehensif dan terintergrasi agar kasus stunting terus berkurang. "Angka (kasus stunting)
kita cukup tinggi, 13,1 persen. Ini perlu mendapatkan perhatian serius karena menyangkut
persoalan investasi ke depan menyangkut sumber daya manusia," kata Budi, Selasa
(21/9/2021).
Budi menjelaskan, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, perkembangan kasus
stunting di Kabupaten Jombang pada 2021 terus menurun. Pada 2020, persentase kasus
stunting sebesar 16,9 persen, sebanyak 17,9 persen pada 2019, serta sebesar 20,1 persen pada
2018. Pada tahun ini, lanjut Budi, pihaknya menetapkan lokus penanganan kasus stunting di
11 desa yang memiliki catatan kasus tertinggi pada 2020. "Intervensinya pada pemenuhan
gizi dan perbaikan pola asuh, juga mempersiapkan remaja sebelum pranikah," ujar dia.

Adapun kesebelas desa yang menjadi lokus penanganan stunting di Kabupaten Jombang pada
2021, yakni Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Desa Gadingmangu Kecamatan Perak,
serta Desa Curahmalang Kecamatan Sumobito. Kemudian, Desa Perak, Kecamatan Diwek,
Desa Rejoslamet Kecamatan Mojowarno, serta Desa Pakel Kecamatan Bareng dan Desa
Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan. Berikutnya, Desa Kalikejambon, Kecamatan
Tembelang, Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, serta Desa Sumbermulyo Kecamatan
Jogoroto, dan Desa Darurejo Kecamatan Plandaan.

Dari 11 desa tersebut, Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, pada 2020 mencatatakan kasus
tertinggi sebesar 41,20 persen dari 220 lebih balita di desa itu yang menjadi sasaran timbang.
Untuk diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih dari 9.000 Anak di Jombang
Alami Stunting, Kasus Tertinggi Tersebar di 11 Desa", Klik untuk
baca: https://regional.kompas.com/read/2021/09/21/164505778/lebih-dari-9000-anak-di-
jombang-alami-stunting-kasus-tertinggi-tersebar-di?page=all.
Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií
Editor : Pythag Kurniati

Anda mungkin juga menyukai