0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan17 halaman
Dokumen ini membahas hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan desain case control untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan stunting pada balita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan di mana ibu hamil usia dini berisiko 4,929
Dokumen ini membahas hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan desain case control untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan stunting pada balita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan di mana ibu hamil usia dini berisiko 4,929
Dokumen ini membahas hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan desain case control untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan stunting pada balita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan di mana ibu hamil usia dini berisiko 4,929
STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBULUNG KABUPATEN BARITO TIMUR
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat sarjana kedokteran
JEANE NADYA HANDRIANI
193030801097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2022 Jeane Nadya Handriani1*, Syamsul Arifin2, I Gde Hary Eka Adnyana3 1 Graduated student Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran 2 Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya, Indonesia, 3 Departemen Obstretri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Palangka Raya, Indonesia *e-mail: jnyampai@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang. Prevalensi balita stunting di Kalimantan Tengah adalah
27,7%, dimana Kabupaten Barito Timur berada pada posisi tertinggi kedua dengan prevalensi sebesar 33,7%. Hal ini menjadikan Kabupaten Barito Timur salah satu prioritas sasaran pemerintah dalam menanggulangi tingginya kejadian stunting di Kalimantan Tengah. Kecamatan yang menjadi prioritas utama pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam melakukan intervensi kejadian stunting adalah Kecamatan Pematang Karau. Tujuan Penelitian. Mengetahui hubungan antara kehamilan ibu usia dini dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bambulung Kabupaten Barito Timur. Metode. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik menggunakan case control. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil. Pada penelitian ini digunakan 30 balita stunting sebagai kelompok kasus dan 30 balita tidak stunting sebagai kelompok kontrol. Dimana terdapat 25 (41,70%) responden ibu hamil pada usia dini (<20 tahun) pada kelompok kasus sebanyak 18 (30,00%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 7 (11,70%). Kemudian, kehamilan ibu tidak usia dini berjumlah 35 (58,30%) responden yang terdiri dari 12 (20,00%) responden dari kelompok kasus dan sebanyak 23 (38,30%) dari kelompok kontrol. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p=0,009(p<0,05), nilai OR= 4,929, CI 95%=1,612-15,071. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara kehamilan ibu usia dini dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bambulung Kabupaten Barito Timur dan kehamilan ibu usia dini berisiko 4,929 kali lebih besar terhadap kejadian stunting pada balita dibandingkan ibu yang tidak hamil usia dini.
Kata Kunci : Kehamilan ibu usia dini, Stunting
ABSTRACT
Background. The prevalence of stunting under five in Central Kalimantan is,
27,7%, where East Barito Regency is in the second highest position with 33,7%. This makes East Barito Regency one of government’s priority targets in tackling the high incidence of stunting in Central Kalimantan. The sub-district that is the main priority of the East Barito Regency government in interventing stunting events is Pematang Karau District. Research Purposes. This study aims to determine the relationship between young mothers pregnancy and the incidence of stunting in children under five in the working area of Bambulung Public Health Center, East Barito Regency. Method. This research uses analytical observation method using case control. Sampling was done by purposive sampling method. The statistical test used is the chi-square test. Result. In this study, 39 stunted toddlers were used as the case group and 30 non- stunted toddlers as the control group. Where there are 25 (41,70%) respondents of young mothers pregnancy at an early age (<20 years) in the case group as many as 18 (30,00%) and in the control group as many as 7 (11,70%). Then, non-young mother’s pregnancy 35 (58,30%) respondent consisting of 12 (20,00%) respondents frim the case group and as many as 23 (38,30%) from the control group. The result of the chi-square test obtained p=0,009, OR =4,929, CI 95% =1,612-15.071. Conclusion. There is a significant relationship between young mothers pregnancy and the incidence of stunting in children under five in the working area of the Bambulung Public Health Center, East Barito Regency and early pregnancy risks of 4,929 times greater risk of stunting in children under five compared to early age mothers. Keywords : Young mothers pregnancy, stunting I. PENDAHULUAN Stunting adalah salah satu berada pada posisi tertinggi kedua masalah gizi yang dialami oleh balita dengan jumlah 33,7%.7 Hal ini di dunia.1 Pada tahun 2020, hasil menjadikan Kabupaten Barito Timur survei yang dilakukan UNICEF salah satu prioritas sasaran terdapat sekitar 150,8 juta balita atau pemerintah dalam menanggulangi 22,8% dari jumlah balita di dunia tingginya kejadian stunting di mengalami stunting.2 Dari balita di Kalimantan Tengah.4 Kecamatan dunia yang mengalami stunting, yang menjadi prioritas utama lebih dari setengah balita stunting pemerintah Kabupaten Barito Timur berasal dari Asia (55%). Sedangkan dalam melakukan intervensi kejadian lebih dari sepertiganya (39%) tinggal stunting adalah Kecamatan Pematang di Afrika.3 Berdasarkan data yang Karau.6 Berdasarkan data yang dikumpulkan World Health didapatkan dari Puskesmas Organization (WHO) mengenai Bambulung Kecamatan Pematang stunting, Indonesia adalah negara Karau, kejadian stunting di wilayah ketiga dengan prevalensi tertinggi di ini pada tahun 2019-2021 mengalami Asia Tenggara.3 Rata-rata balita di penurunan, tetapi meningkat kembali Indonesia yang mengalami stunting pada tahun 2022.6 Pada tahun 2019 tahun 2010-2020 adalah 36,4%.4 dilaporkan anak stunting berjumlah Berdasarkan SSGI 2021, prevalensi 135 orang, dengan jumlah kasus anak nasional balita stunting sebesar sangat pendek adalah 55 kasus dan 24,4%.7 Angka tersebut menjadikan kasus anak pendek adalah 80 kasus.6 Indonesia peringkat 108 dari 132 Selanjutnya pada tahun 2020 dan negara dengan angka stunting 2021 kejadian stunting di kecamatan terendah.5 ini mengalami penurunan dengan jumlah stunting pada tahun 2020 Prevalensi balita stunting di adalah 63 kasus dan pada tahun 2021 Kalimantan Tengah adalah 27,7%, dimana Kabupaten Barito Timur berjumlah 48 kasus.6 Kejadian stunting pada bulan untuk membuat daftar 100 Januari-Februari 2022 mengalami kabupaten/kota prioritas peningkatan dari kasus pada tahun pengendalian stunting di Indonesia, 2021, yaitu berjumlah 73 balita. yang di dalamnya termasuk Balita sangat pendek berjumlah 8 Kabupaten Barito Timur.1 Kasus kasus dan anak pendek berjumlah 65 stunting memiliki dampak jangka kasus. Balita stunting di wilayah pendek dan dampak jangka panjang.2 kerja Puskesmas Bambulung berasal Dampak jangka pendek dari masalah dari 13 desa yang ada di Kecamatan stunting adalah meningkatnya Pematang Karau. Terdiri dari 4 balita mortalitas dan morbidalitas, dari Desa Ketab, 8 Balita dari Desa meningkatnya biaya kesehatan dan Kupang Bersih, 9 balita Desa Muara biaya perawatan anak sakit, serta Plantau, 4 balita dari Desa Pinang terhambatnya pertumbuhan mental Tunggal, 2 balita dari Desa anak. Pertumbuhan yang kurang Muruduyung, 10 balita dari Desa optimal saat masa janin dan selama Bambulung, 11 balita dari Desa periode 1000 HPK mencetuskan Nagaleah, 6 balita dari Desa dampak jangka panjang untuk balita Bararawa, 7 balita dari Desa yang menderita stunting. Dampak Lampeyong, 2 balita dari Desa jangka panjang yang dapat Tuyau, 3 balita dari Desa Sumber ditimbulkan adalah menurunnya Rejo, dan 3 balita dari Desa kemampuan belajar di sekolah, Tumpung Ulung. Berdasarkan menurunnya kapasitas belajar, serta riwayat kelahiran balita stunting di menurunnya kekebalan tubuh yang Puskesmas Bambulung pada bulan membuat anak yang menderita januari- februari 2022, balita stunting mudah sakit.2 Dampak dilahirkan dari ibu yang berusia ideal jangka pendek dan jangka panjang untuk melahirkan sebanyak 30 dan yang diakibatkan stunting akan 43 saat ibu berusia dini atau berusia membuatnya menurunnya kualitas berusia < 20 tahun.6 sumber daya manusia dan daya saing bangsa di Indonesia.3 Faktor yang Masalah kesehatan mengenai menyebabkan seorang anak stunting merupakan dasar pemerintah menderita stunting antara lain Penelitian ini adalah kehamilan pada usia dini, jarak lahir penelitian observasional analitik antara anak, pemberian makanan dengan menggunakan desain case pendamping dan ASI yang tidak control.39 Desain case control optimal, kebersihan lingkungan yang digunakan untuk mengetahui kurang memadai, serta penyakit seberapa jauh faktor resiko tertentu infeksi yang dialami anak tersebut.8 mempengaruhi timbulnya penyakit Kondisi ibu yang dapat tertentu.40 Penggunaan desain case mempengaruhi terjadinya stunting control sesuai dengan tujuan pada anak meliputi usia ibu saat penelitian ini, yaitu untuk melahirkan, postur tubuh ibu yang mengetahui hubungan kehamilan ibu pendek, ibu dengan BMI yang di usia dini dengan kejadian stunting bawah normal, dan infeksi yang pada balita di wilayah kerja diderita ibu selama kehamilan.10 Puskesmas Bambulung Kabupaten Kehamilan ibu usia dini berisiko 3 Barito Timur. kali lebih besar melahirkan anak Sampel pada penelitian ini dengan menderita stunting.11 adalah balita yang terdaftar di Berdasarkan permasalahan wilayah kerja Puskesmas yang telah dipaparkan, peneliti ingin Bambulung. Teknik pengambilan mengetahui apakah terdapat sampel yang digunakan pada hubungan kehamilan ibu usia dini penelitian ini adalah purposive dengan kejadian stunting pada balita sampling.39 Teknik ini digunakan di wilayah kerja Puskesmas bertujuan untuk mengambil subjek Bambulung Kabupaten Barito Timur dengan kriteria spesifik dan tujuan yang berdasarkan paparan di atas, tertentu yang ditetapkan oleh kecamatan ini adalah daerah prioritas peneliti. intervensi anak stunting di Besar sampel yang Kabupaten Barito Timur.7 diperlukan oleh peneliti sesuai II. METODE PENELITIAN dengan metode teknik pengambilan sampel.39 Dimana balita dan ibu menjadi responden dalam penelitian sebesar 95% dengan nilai p sebesar dengan kriteria dan pertimbangan 5% atau 0,05. terntentu. Jumlah populasi balita di III. HASIL DAN PEMBAHASAN wilayah kerja Puskesmas Bambulung Kabupaten Barito Timur adalah 803 Hasil Analisis Univariat
orang. Ukuran sampel dipengaruhi Jumlah sampel pada
oleh tingkat akurasi dan toleransi penelitian ini adalah 60 Responden.
kesalahan yang ditentukan oleh Pengambilan sampel menggunakan
peneliti.38 metode purposive sampling dengan
perbandingan 1:1 yaitu kelompok Dalam penelitian ini kasus 30 responden dan kelompok diperlukan instrumen penelitian yang kontrol 30 responden. Analisis diperlukan untuk pengumpulan data univariat pada penelitian ini dalam pada saat melakukan dilakukan untuk menggambarkan penelitian.40 Alat yang digunakan distribusi reponden pada kelompok untuk pada penelitian ini yaitu kasus dan kelompok kontrol kuesioner, lembar informed consent, berdasarkan kehamilan ibu usia dini microtise staturmeter, dan alat ukur dan kehamilan ibu tidak usia dini. panjang badan. Berikut hasil analisis univariat : Analisis yang digunakan untuk membuktikan adakah Grafik 5.1 Distribusi Responden hubungan kehamilan ibu usia dini Kelompok Kasus dan kelompok dengan kejadian stunting dilakukan Kontrol berdasarkan Kehamilan Ibu dengan uji Chi Square dan untuk Usia Dini Wilayah di Kerja Puskesmas Bambulung menilai besarnya pengaruhi faktor resiko kehamilan ibu usia dini terhadap kejadian stunting dilihat dengan Odds Ratio (OR) dengan menghitung nilai Conffident Interval (CI) 95%. Uji statistik Chi Square (α = 0,05) memiliki tingkat kepercayaan Pada penelitian yang telah stunting pada balita dilakukan uji Chi dilakukan di wilayah kerja Square. Berikut ini data hasil analisis Puskesmas Bambulung Kabupaten hubungan antara dua variabel Barito Timur, diketahui pada tersebut : kelompok balita stunting terdapat 18 Tabel 5.3 Analisis Hubungan (30,00%) ibu hamil pada usia dini Kehamilan Ibu Usia Dini dengan dan 12 (20,00%) ibu hamil tidak Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas pada usia dini. Sedangkan pada Bambulung Kabupaten Barito Timur kelompok balita tidak stunting Balita Stunting terdapat 7 (11,70%) ibu hamil usia Variabel Kasus Kontrol P OR CI 95% N % N % dini dan 23 (38,30%) ibu tidak hamil Kehamilan Ibu Usia Dini 18 60,0 7 23,3 0,009 4,929 1,612-15,071 Kehamilan Ibu tidak Usia Dini 12 40,0 23 76,7 pada usia dini. Dari data distribusi ini Total 30 100,0 30 100,0
menggambarkan bahwa paling
Dari penelitian yang telah banyak kehamilan ibu usia dini dilakukan, pada kelompok kasus terdapat pada kelompok kasus. terdapat sebanyak 18 (60%) balita Sedangkan untuk kategori stunting dengan ibu yang hamil pada kehamilan ibu tidak usia dini paling usia dini dan 12 (40%) balita dengan banyak pada kelompok kontrol. ibu tidak hamil pada usia dini. Hasil Analisis Bivariat Sedangkan pada kelompok kontrol Analisis bivariat bertujuan diketahui sebanyak 7 (23,3%) balita membuktikan adanya hubungan tidak stunting dengan ibu yang hamil kehamilan ibu usia dini dengan pada usia dini dan 23 (76,6%) balita kejadian stunting pada balita di tidak stunting dengan ibu tidak hamil wilayah kerja Puskesmas Bambulung pada usia dini. Dimana nilai Kabupaten Barito Timur. Analisis ini probabilitas (nilai p) sebesar 0,009 mempertimbangkan nilai signifikansi yang menunjukkan probabilitas < (p), Odds Ratio (OR), dan nilai level of significance (α=5%). Hasil Confidence Interval (CI) sebesar penelitian yang telah dilakukan 95% atau α = 0,05. Dalam menggambarkan adanya hubungan melakukan uji hubungan kehamilan signifikan kehamilan ibu usia dini ibu usia dini dengan kejadian dengan kejadian stunting pada balita hubungan kehamilan ibu usia dini di wilayah kerja Puskesmas dengan kejadian stunting pada balita Bambulung Kabupaten Barito Timur. di wilayah kerja Puskesmas Pada penelitian ini juga diperoleh Bambulung dengan nilai p sebesar nilai Odd Ratio sebesar 4,929 dan 0,009 dan nilai OR 4,929. Hasil berada dalam interval 1,612-15,071. penelitian yang di lakukan di wilayah Hal ini menggambarkan balita yang kerja Puskesmas Bambulung sesuai berasal dari ibu yang hamil saat usia dengan penelitian yang telah dini (<20 tahun) memiliki resiko dilakukan oleh Dinda Dewi pada sebesar 4,929 kali lebih tinggi Tahun 2019 yang menunjukkan menderita stunting dibandingkan bahwa jumlah balita yang menderita pada ibu yang tidak hamil usia dini. stunting memiliki ibu yang hamil pada usia dini lebih besar dari balita Pembahasan dengan ibu yang tidak hamil usia Wilayah kerja Puskesmas dini. Dimana terdapat 19 dari 28 Bambulung merupakan wilayah balita yang menderita stunting dengan kejadian stunting tertinggi di berasal dari ibu yang hamil usia Kabupaten Barito Timur pada tahun dini.14 Selanjutnya penelitian ini 2021 dengan persentase 22,76%.5 sesuai dengan penelitian yang Data Puskesmas Bambulung dilakukan oleh Catur Esty Kabupaten Barito Timur mencatat Pamungkas, dkk pada tahun 2021. balita yang menderita stunting Dimana terdapat hubungan yang sebanyak 73 balita. 7 bermakna kehamilan ibu usia dini Berdasarkan hasil analisis dengan kejadian stunting dengan univariat, dari kelompok kasus nilai p yang didapatkan 0,038 dan diketahui bahwa balita dengan ibu nilai OR 1,59 (CI 95% =1,086- yang hamil pada usia dini (60,00%) 2,328).22 dan balita dengan ibu tidak hamil Penelitian ini sesuai dengan pada usia dini (40,00%). Kemudian, hasil penelitian yang dilakukan analisis bivariat dari penelitian ini Mirna Sari dkk yang menunjukan membuktikan bahwa adanya bahwa dari 77 responden ibu dengan riwayat usia beresiko saat hamil, dan suplemen selama hamil terdapat 49 responden (64,5%) dikonsumsi sesuai yang telah memiliki balita stunting, yang terdiri diberikan dokter atau bidan saat dari 31 ibu yang berusia < 20 tahun melakukan pemeriksaan rutin. dan 18 ibu yang berusia > 35 tahun. Kejadian Anemia menggambarkan Dimana balita pendek sebanyak 26 kebutuhan nutrisi janin dan ibu saat (34,2%) dan balita sangat pendek 23 hamil tidak terpenuhi, dimana ibu (30,3%). Nilai korelasi Spearman yang hamil saat usia dini banyak sebesar 0,001 pada taraf signifikansi yang masih dalam masa 1%. Artinya trdapat hubungan antara pertumbuhan.13 Hal ini menyebabkan usia ibu saat hamil dengan kejadian terjadinya perebutan zat gizi yang stunting pada balita 24-59 bulan.42 dibutuhkan untuk metabolisme ibu dan perkembangan anak dalam Kehamilan ibu usia dini kandungan.15 terbukti berhubungan terhadap kejadian stunting pada balita. Pada Ibu yang hamil usia dini kehamilan ibu usia dini, janin tidak cenderung memiliki kemampuan mendapatkan nutrisi dengan baik pola asuh yang kurang baik terhadap karena pengaruh belum matangnya anak dikarenakan pengetahuan dalam organ reproduksi yang menyebabkan pemenuhan kebutuhan asupan makan aliran darah ke serviks dan uterus anak maupun pemantauan kesehatan tidak optimal.13 Pada penelitian ini anak. Ibu yang memiliki menunjukan penyakit yang banyak pengetahuan dan kemampuan yang dialami saat hamil adalah anemia dan baik dalam pola asuh anak cenderung preeklamsia. Dari 26 ibu yang hamil memilih bahan makanan yang lebih pada usia dini, terdapat 21 ibu baik dalam kualitas maupun mengalami anemia saat hamil yang kuantitas untuk keluarganya, terdiri dari 14 ibu dengan balita terutama untuk anak yang masih stunting dan 7 ibu dengan balita tidak dalam proses pertumbuhan.31 stunting. Dari informasi yang Kurangnya asupan nutrisi yang didapatkan saat melakukan diberikan dapat menyebabkan anak wawancara, untuk asupan makanan menderita penyakit infeksi.35 Anak yang menderita penyakit infeksi akan jaringan tubuh dan sebagai bagian meningkatkan kebutuhan nutrisi dan terpadu berbagai reaksi enzim di apabila tidak terpenuhi dengan baik dalam jaringan tubuh. Untuk dapat menyebabkan masalah gizi menunjang pertumbuhan anak, yang dapat berpotensi menderita diperlukan asupan zink dan kalsium stunting.35,36 Asupan nutrisi sangat yang cukup untuk memenuhi penting bagi pertumbuhan. kebutuhan tubuh pada proses pertumbuhan tulang dan Jenis nutrisi yang menjadi metabolisme tubuh. Kekurangan zink faktor risiko terjadinya stunting dapat dapat mengganggu fungsi kelenjar dikelompokan menjadi dua, yaitu zat tiroid dan laju metabolisme, serta gizi makro dan zat gizi mikro.37 gangguan nafsu makan.42 Hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang dapat menyebabkan seorang anak dilakukan oleh Atikah Ayu dkk mengalami masalah gizi yang asupan zat gizi makro yang paling selanjutnya berpotensi mengalami berpengaruh terhadap kejadian stunting. stunting adalah asupan protein, sedangkan asupan zat gizi mikro yang paling mempengaruhi kejadian IV. KESIMPULAN stunting adalah asupan kalsium, zink, dan zat besi.41 Protein berfungsi Berdasarkan tujuan dan hasil
sebagai penyedia energi dan penelitian mengenai hubungan
memiliki fungsi esensial untuk kehamilan ibu usia dini dengan
menjamin pertumbuhan normal. kejadian stunting pada balita di
Protein mengatur kerja enzim dalam wilayah kerja Puskesmas Bambulung
tubuh, sehingga protein juga Kabupaten Barito Timur tahun 2022,
berfungsi sebagai zat pengatur dan maka ditarik kesimpulan sebagai
pemelihara netralitas tubuh, berikut :
pembentuk antibodi, dan pengangkut 1. Terdapat kejadian kehamilan ibu
zat-zat gizi. Kemudian, zat besi usia dini (41,70%) yang terdiri dibutuhkan dalam tubuh sebagai alat dari kelompok kasus (30,00%) angkut oksigen dari paru-paru ke dan kelompok kontrol (11,70%), terjadinya kejadian stunting pada sedangkan untuk kejadian balita selain kehamilan ibu pada usia kehamilan ibu tidak usia dini dini. Faktor lain yang dapat diteliti (58,30%) yang terdiri dari untuk mengetahui hubungan dengan kelompok kasus (20,00%) dan kejadian stunting diantaranya riwayat kelompok kontrol (38,30%). penyakit inifeksi, BBLR, asupan 2. Terdapat 30 balita stunting untuk makanan balita, ketahanan pangan kelompok kasus dan 30 balita keluarga, pola asuh, sanitasi tidak stunting untuk kelompok lingkungan, dan pelayanan kontrol yang digunakan sebagai kesehatan. responden pada penelitian ini. 3. Terdapat hubungan kehamilan ibu usia dini dengan kejadian DAFTAR PUSTAKA stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bambulung 1. TNP2K 2017. 100 dengan nilai p=0,009, OR = Kabupaten/Kota Prioritas untuk 4,929, dan nilai CI 95% = 1,612- Intervensi Anak Kerdil (Stunting) 15,071. Volume 2. Jakarta: TNP2K; 2017. 2. BAPPENAS 2020. Pedoman V. SARAN Perencanaan Program Gerakan Masyarakat dapat berperan aktif Nasional Percepatan Perbaikan dalam melakukan pencegahan Gizi dalam rangka 1000 Hari terjadinya kehamilan ibu usia dini Pertama Kehidupan. Jakarta: berkaitan dengan dampak dan risiko BAPPENAS; 2020. yang akan didapatkan, terutama 3. KPPPA RI. Profil Anak dampak kesehatan bagi ibu dan anak Indonesia Tahun 2018. Jakarta : yang terjadi akibat kehamilan ibu KPPPA; 2018. pada usia dini. Selanjutnya, untuk 4. SUSENAS 2020. Sepuluh penelitan selanjutnya dapat meneliti Provinsi dengan Pernikahan faktor-faktor lain yang menyebabkan Perempuan Usia Dini Tertinggi. Jakarta: Badan Pusat Statistik; Tamiang Layang: 2020. Diskominfosantik; 2021. 5. KEMENKES RI. Buletin 11. Azizah DS, Ikit NW, Prasanti A. Stunting Kementerian Kesehatan Hubungan antar Kehamilan Usia Republik Indonesia. Jakarta: Dini dengan Kejadian Berat Kementrian Kesehatan RI; 2018. Lahir Rendah (BBLR) di RSUD 6. UPTD Puskesmas Bambulung. Dr. R. Goeteng Taroenadibrata. Balita Stunting Wilayah Kerja Purwokerto: Viva Medika 2011 : Puskesmas Bambulung 2019- 4(7); 89-95. Available from : 2021. Pematang Karau Data https://ejournal.uhb.ac.id/index.p UPTD Puskesmas Bambulung; hp/VM/article/213/185 2021. 12. Malka, Musni, Sitti Fatimah. 7. SSGI 2021. Prevalensi Balita Kehamilan Dini, Antenatal Care, Stunted berdasarkan Asi Eksklusif, dan Pengetahuan Kabupaten/Kota di Provinsi Gizi terhadap Stunting pada Kalimantan Tengah. Jakarta : Balita. Kabupaten Bone: Jurnal Balitbangkes; 2021. Kebidanan 2021; 7(1): 59-64. 8. UNICEF, BAPPENAS. sDG Available from : untuk Anak-Anak di Indonesia : https://ejournal.uhb.ac.id/index.p Profil Singkat Provinsi hp/VM/article/view/356 Kalimantan Tengah. Jakarta: 13. Catur EP, Siti MWD, Baiq N. BAPENNAS; 2020. Hamil Usia Muda dan Stunting 9. BPSD Kabupaten Barito Timur. pada Balita Usia 12-59 bulan di Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lombok Timur. Kabupaten Barito Timur 2021. Semarang: Jurnal Kebidanan Tamiang Layang: BPDS Kab. 2021; 10(2):141-148. Available Bartim; 2021. from : 10. Dinas Kominfosantik Kabupaten https://www.researchgate.net/pub Barito Timur. Statistik Sektoral lication/348 Kabupaten Barito Timur 2021. 14. Fitri, L. Hubungan BBLR Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Saharan Africa : A Systematic Puluh. Pekanbaru: Jurnal Review. Clifton Park: Public Kesehatan 2018; 3(13): 117-127. Health 2017 ; 14:1–18. Available Available from : from : https://jurnal.unimus.ac.id/index. https://www.researchgate.net/pub php/jur_bid/article/view/502 lication/358477123_Introductio 15. PERMENKES RI No. 2 Tahun 20. Singh A, Upadhyay AK, Kumar 2020. Standar Antropometri K. Birth Size, Stunting And Anak. Jakarta : KEMENKES RI; Recovery From Stunting In 2020. Andhra Pradesh, India : Evidence 16. Brosens I, Muter J, Gargett, CE, From The Young Lives Study. Uttemans P. Clinical Opinion India: Child Health Journal 2017; The Impact Of Uterine 21: 492–508. Available from : Immaturity On Obstetrical. New https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/ York : Journal of Obstet gynecol 27456305 2017; 546–555. Available from : 21. Access, O. Perbedaan Kadar Zink http://ejournal.lldikti10.id/index. Rambut pada Anak Stunting dan php/endurance Non Stunting Usia 12- 24 Bulan 17. UNICEF. Who & World Bank : Di Kelurahan Tambak Wedi Levels and Trends in Child Kenjeran. Surabaya: Public Malnutrition. Jakarta: UNICEF; Health; 2017. 2018. 22. Batubara JRL, Tjahjono HA, 18. Dewi DA. Hubungan Ibu Usia Aditiawati. Panduan Praktek Dini Saat Melahirkan Dengan Klinis Perawakan Pendek pada Kejadian Stunting pada Anak Anak dan Remaja di Indonesia. Usia Batita 11-36 Bulan Jakarta: Badan Penerbit IDAI; [SKRIPSI]. Palangka Raya: 2017. Fakultas Kedokteran Univesitas 23. Hendrayati, Asbar R. Faktor Palangkaraya; 2019. Determinan Kejadian Stunting 19. Akombi BJ. Stunting, Wasting pada Balita Usia 12-60 Bulan. And Underweight In Sub- Jakarta; Media Gizi Pangan 2018; 25: 69–76. Available Journal of Community Health from : 2018; 4 (3): 88-94. Available https://ejournal.unair.ac.id/AMN from : T/article/view/6236 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm 24. KemenPPPA RI. Profil Anak c/articles/PMC5237247 Indonesia 2020. Jakarta: 28. Budge S, Parker AH, Hutchings KemenPPPA RI 2020; 311-345. PT, Garbutt C. Environmental 25. Aryastmai NK, Tarigan I. Kajian Enteric Dysfunction and Child Kebijakan dan Penanggulangan Stunting. Nutrition Reviews Masalah Gizi Stunting di 2019; 77 (4): 240-250. Available Indonesia. Buletin Penelitian from : Kesehatan 2017; 45(4): 233-240. https://jurnal.htp.ac.id/index.php/ Available from : keskom/article/view/262 https://www.researchgate.net/pub 29. Ntenda PAM, Chuang YC. lication/327501898 Analysis of Individual-Level and 26. Akombi BJ, Agho KE, Hall JJ, Community-Level Effects on Merom D, Astell-Burt T, Childhood Undernutrition in Renzaho AMN. Stunting and Malawi. Taiwan : Pediatrics and Severe Stunting among Children Neonatology 2018; 59 (4): 380- Under-5 Years in Nigeria: a 389. Available from : Multilevel Analysis. BMC https://www.sciencedirect.com/sc Pediatrics 2017; 17 (1): 1–12. ience/article/pii/S1875957216303 Available from : 977 https://media.neliti.com/media/pu 30. Millward DJ. Nutrition, Infection blications/222768 and Stunting : The Roles of 27. Rosiyati E, Pratiwi EAD, Deficiencies of Individual Poristinawati I, Rahmawati E, Nutrients and Foods, and of Nurbayani R, Lestari S. Inflammation as Determinants of Determinants of Stunting Reduced Linear Growth of Children (0-59 months) in Some Children. Surrey : Nutrition Countries in Southeast Asia. Research Review 2017; 30: 50– 72. Available from : 34. UKK Nutrisi dan Penyakit https://www.cambridge.org/core/ Metabolik IDAI. Pemberian services/aop- makanan pendamping air susu cambridge-core/content/view ibu (MP-ASI). Jakarta: IDAI, 31. Sukmawati, Hendrayanti, 2018. Available from : Chaerunnimah, Nurhumaira. http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index. Status Gizi Ibu Hamil dan Berat php/jkp/article/view/475 Badan Lahir Bayi dengan 35. Candra A, Ardiaria M, Stunting pada Balita. Media Gizi Hendrianingtyas M. Effect of 2018; 25(1):18-24. Available Zinc and Iron Supplementation from : on Appetite, Nutritional Status https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/ and Intelligence Quotient in 28112064 Young Children. Jakarta: 32. Salimo H, Nurmayanti R, Dewi Indonesia Biomed Journal YLR. Effects of Maternal 2018;10(2):133–139. Available Nutrition Status, Maternal From : Ducation, Maternal Stress, and https://oaji.net/articles2017/2572- Family Income on Birtweight and 1535509218 Body Length at Birth in Klaten, 36. Warria A. Forced Child Central Java. Journal of Maternal Marriages as a Form of Child and Child Health 2017; 2(4): Trafficking. Witwatersrand: 297-308. Available from : Journal of Children 2017; 79(1): http://kesmas.ulm.ac.id/id 274-279. Available from : 33. Rosani N, Neti J, Ahmad Y. https://www.researchgate.net/pub Pengaruh Edukasi Berbasis lication/317547614 Keluarga terhadap Intensi Ibu 37. Mokhtar RR, Holick MF, Hamil untuk Optimalisasi Nutrisi Sempertegui F, Griffiths JK, pada 1000 Hari Pertama Estrella B, Moore LL. Vitamin D Kehidupan. Jurnal JKP Status is Associated with 2017 ; 5 (2): 84- Underweight and Stunting in 196. Children Aged 6-36 Months Residing in The Ecuadorian Universitas Padjajaran 2019; 13 Andes. Ecuador: Public Health (4): 284-291. Nutrition 2018; 21(11): 114-125. Available from : https://www.cambridge.org/core/ services/aop-cambridge-core/cont ent/view 38. Irmawarti N. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan : Metode Penelitian. Jakarta : BPPSDMK Kementerian Kesehatan RI; 2017. 39. Sudarnika E. Kajian Kasus Kontrol. Bogor : Laboratorium Epidemiologi FKH IPB; 2020. 40. Risanto S. Pendekatan Penelitian Epidemiologi Klinis dan Aplikasi untuk Analisis SPSS untuk Analisis Statistik. Yogyakarta : Bagian Obsterika dan Ginekologi FK UGM, 2020. 41. Atikah R. Study Guide-Stunting dan Upaya Pencegahannya Bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat, 2018. 42. Mira S, Tetti S, Sri H. Hubungan Usia Ibu saat hamil dengan Stunted pada Balita 24-59 Bulan. Bandung : Fakultas Keperawatan