Oleh:
FAKULTAS KEPERAWATAN
SILOAM MRCCC
SEMANGGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1.3 Manfaat
1) Bagi Penulis
Laporan ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan menambah
pengalaman penulis karena akan ada hal-hal baru yang penulis dapatkan dari
penelitiaannya sendiri. Selain itu penulis juga dapat mengeksplor kemampuan
dan keterampilannya dalam berpikir kritis dan menuangkannya ke dalam sebuah
makalah, sehingga dapat dipelajari oleh banyak orang dan dapat memberi
manfaat dalam memberikan intervensi keperawatan maupun tim kesehatan
lainnya.
2) Bagi Pembaca
Laporan ini bermanfaat agar meningkatkan pengetahuan dan inisiatif, terkhusus
bagi ibu hamil, sehingga memacu keinginan dalam melakukan kunjungan
antenatal care di rumah sakit pilihan. Agar janin yang dikandung dapat lahir
sehat sempurna.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Puspitasari (2016),
pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventive care untuk mencegah terjadinya masalah buruk bagi ibu m aupun
j ani n. P el a yanan antenat al m erupaka n upa ya kesehatan perorangan yang
memperhatikan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.
Antenatal care merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil selama
kehamilan untuk mencegah terjadinya komplikasi obstetrik yang dapat
membahayakan ibu dan janin atau mendeteksi dini terjadinya risiko kehamilan serta
mempersiapkan kehamilan yang sehat. Pelayanan ini sangat penting dalam
menyelamatkan ibu dan anak baik secara fisik maupun mental dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan ibu dan bayi post partum dalam keadaan
normal atau sehat (Agustine, 2019).
2.2 Tujuan
Menurut Natasha (2018) tujuan asuhan antenatal care adalah sebagai berikut:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada ibu
dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
2.5 Komplikasi
Komplikasi pada ibu hamil (Salmah,2018) yaitu:
1) Komplikasi obstetri langsung
a) Perdarahan
b) Pre eklamasi/eklamsia
c) Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida
d) Anak besar, hidramnion, kelainan kembar
e) Ketuban pecah dini dalam kehamilan
2) Komplikasi obstetri tidak langsung
a) Penyakit jantung
b) Hepatitis
c) TBC (Tuberkolosis)
d) Anemia
e) Malaria
f) Diabetes melitus
A. IDENTITAS / BIODATA
1. Inisial pasien : Ny. R
2. Usia : 30 tahun
3. Status perkawinan : Menikah
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Perawat
6. Pendidikan terakhir : DIII Keperawatan
7. Alamat : Jl. Otista Raya
8. Inisial Suami : Tn. A
9. Usia : 40 tahun
10. Agama : Islam
11. Pekerjaan : Karyawan Swasta
12. Pendidikan terakhir : D3
13. Alamat : Jl. Otista Raya
B. ANAMNESA (Data subjektif)
Pada tanggal : Selasa, 01 Desember 2020
Pukul : 15.00
Alasan Kunjungan ini Pertama
: √ Rutin Ada Keluhan
1. Keluhan – keluhan
Pasien mengeluh merasa sedikit kebas pada tangan dan kaki terutama pada
saat bangun tidur sejak usia kehamilan trimester III.
2. Riwayat Menstruasi
Haid Pertama : Umur 13 thn - Teratur : teratur
Siklus : 28-30 hari sekali - Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 10-15 ml per hari - Sifat Darah :
Dismenore : Tidak ada
Kebersihan
Keputihan : Ada
Jenis : Lendir
Warna : Bening
Bau : Tidak berbau
Hemoroid : Tidak ada
Derajat :-
Lokasi :-
Nyeri :-
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan dan lain –
lain)
Pasien mengatakan sejak usia kehamilan memasuki trimester ke II, nafsu makan
pasien semakin tinggi dan porsi makan menjadi 2 kali lipat dari biasanya. Pasien
juga lebih cepat merasakan lapar terutama saat setelah banyak melakukan
pekerjaan.
Pola Eliminasi
Pasien mengatakan pola BAB 1 kali sehari dan BAK sering mencapai 8-10 kali
sehari
Aktivitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur: Tidak ada gangguan pola tidur
Seksualitas: Selama kehamilan, pasien tidak pernah melakukan hubungan intim
dengan suami
Pekerjaan: Pasien merasa tidak terlalu terganggu dalam pekerjaannya meskipun
sudah hamil besar. Hanya saja pasien sedikit mudah lelah saat bekerja setelah
usia kehamilan memasuki trimester ke III
Imunitas TT 1 tanggal : Tidak ada
Imunitas TT 2 tanggal : Tidak ada
7. Riwayat sosial
Status perkawinan : √ Menikah Tidak menikah
Kawin 1:
Umur: 29 tahun, dengan suami umur 39 tahun
3. Muka
Edema : Ada √ Tidak ada
Konjungtiva : Ananemis
Sklera mata : Anikterik
4. Dada
Kesimetrisan : Simetris √ Tidak simetris
Mamae
Benjolan : Tidak ada
Striae : Tidak ada
Areola : Warna areola coklat tua, dan terdapat sedikit rambut
Putting susu : exverted berwarna merah muda pada bagian tengah
7. Abdomen
Bekas luka : Ada √ Tidak ada
Pembesaran perut :
Bentuk perut :
Edema : Tidak ada
Asites : Ada √ Tidak ada
Pemeriksaan Leopold
Leopold 1 : Tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak yaitu bokong.
Leopold 2 : Di bagian lateral kiri teraba punggung anak yang teraba keras
dan memanjang, di bagian lateral kanan teraba bagian-bagian
kecil yaitu ekstremitas bayi.
Leopold 3 : terasa keras, bulat dan melenting yaitu kepala.
Leopold 4 : Teraba konvergen yaitu kepala belum masuk Pintu Atas Panggul.
8. Genitalia
Vulva dan vagina (varices, luka, kemerahan, nyeri, discharge):
Tidak ada luka, kemerahan, ataupun nyeri dan pengeluaran cairan
Perineum (bekas luka/parut, kebersihan):
Tidak ada bekas luka sayat ataupun jaringan parut, tampak bersih
ANALISA DATA
(Lakukan analisis data berdasarkan hasil pengkajian, pastikan semua
data dalam tabel berikut ini terdapat juga dalam data pengkajian
diatas)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Susun dalam format P + E + S untuk
Diagnosa Keperawatan Aktual atau P + S
untuk Diagnosa Keperawatan Risiko)
Harap menggunakan DIAGNOSA KEPERAWATAN berdasarkan
NANDA/ SDKI
1. Ketidakefektifan pola napas b.d posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru d.d pasien
mengatakan sesak saat beraktivitas berat dan posisi tidur terlentang, RR 22x/mnt dalam,
irreguler
2. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi d.d tampak edema di kedua
ekstremitas bagian bawah pasien
3. Gangguan pola eliminasi urine b.d penekanan pada vesika urinaria d.d pasien mengatakan
frekuensi BAK menjadi lebih sering sebanyak 10-12 kali dengan jumlah yang keluar
sedikit-sedikit
4. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan-melahirkan b.d kesiapan menjadi orang tua d.d
pasien mengatakan merasa senang atas kehamilan pertamanya dan sudah tidak sabar
menantikan kelahiran bayinya
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan kriteria Rencana keperawatan Rasional
keperawatan hasil
Tujuan: - Kaji kebutuhan dan - Supaya kebutuhan
Kesiapan
Setelah diberikan kekhawatiran ibu terpenuhi sehingga pasien
meningkatkan
asuhan keperawatan - TTV ibu dalam rentang merasa nyaman dan
proses
selama 1x8 jam normal pasien juga dapat
kehamilan-
diharapkan ibu siap - Monitor DJJ dan mengungkapkan
melahirkan
meningkat proses kenaikan BB ibu kekhawatiran yang ia
kehamilan dan - Edukasikan tentang rasakan selama
persalinan tanda bahaya kehamilan sampai
Kriteria hasil: kehamilan menuju persalinan
- Tanda-tanda vital - Kaji rencana untuk - Untuk memastikan ibu
dalam batas persalinan dan tidak mengalami hipotensi
normal kelahiran bayi atau hipertensi yang dapat
- Kadar HB normal misalnya tempat, siapa menyebabkan bahaya
- Tidak ada sakit yang akan terhadap janin
kepala, kejang dan mendampingi ibu - untuk memastikan DJJ
perdarahan - Monitor status nutrisi tidak statis dalam rentang
pervaginam dan informasikan normal dan BB juga
- Tidak ada nyeri kepada klien nutrisi berada dalam batas
epigastrium apa saja yang normal
- Tidak ada mual dibutuhkan pada saat - untuk membantu ibu
muntah hamil agar dapat mencegah
- Anjurkan klien bahaya kehamilan yang
melakukan mungkin terjadi
pemeriksaan - supaya ketika ibu
laboratorium melahirkan semua
kebutuhannya mengenai
tempat dan pendamping
pasien terpenuhi agar ibu
tidak cemas
- agar kebutuhan nutrisi
ibu terpenuhi untuk
menjaga kondisi ibu dan
janin tetap sehat
- untuk mengetahui hasil
lab dalam rentang normal
sehingga kondisi ibu dan
bayi tetap terjaga dan
mencegah terjadinya
bahaya
Gangguan pola Tujuan: - Melakukan penilaian - untuk memantau
eliminasi urine
Setelah dilakukan kemih yang komprehensif eliminasi urine,
asuhan yang berfokus pada meliputi frekuensi,
keperawatan dalam inkontinensia konsistensinya
1x8 jam diharapkan - supaya pasien tidak
- Berikan cukup waktu
masalah gangguan terburu-buru sat
untuk pengosongan
eliminasi urine dapat berkemih sehingga
kandung kemih (10 menit)
teratasi BAK tuntas
- Memantau asupan dan
Kriteria hasil: - untuk mengetahui
keluaran
- Pasien intake dan output cairan
-
mengungkapkan agar balance cairan
pemahaman tentang seimbang
perubahan pola
eliminasi BAK
yang terjadi
- Kandung kemih
kosong secara
penuh
- Tidak ada residu
urin>100-200 cc
- Intake cairan dalam
rentang normal
- Bebas dari infeksi
saluran kemih
- Tidak ada spasme
bladder
- Balance cairan
seimbang
PEMBAHASAN KASUS
Antenatal care dapat dimulai dari memeriksa tanda – tanda kehamilan dibagi
menjadi tiga yaitu: Tanda dugaan hamil (presumtif signs) , Tanda dugaan (presumtif)
yaitu perubahan fisologis yang dialami pada wanita namun sedikit sekali mengarah
pada kehamilan karena dapat ditemukan juga pada kondisi lain, Tanda tidak pasti
kehamilan (probable signs) Seperti peningkatan suhu tubuh, perubahan warna kulit,
perubahan payudara, pembesaran perut dan kontraksi uterus, dan Tanda pasti
kehamilan ( positive signs ) yaitu Teraba bagian−bagian janin, adanya Gerakan Janin
juga Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ).
5. Ketidakefektifan pola napas b.d posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
d.d pasien mengatakan sesak saat beraktivitas berat dan posisi tidur terlentang,
RR 22x/mnt dalam, irreguler
6. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi d.d tampak edema
di kedua ekstremitas bagian bawah pasien
7. Gangguan pola eliminasi urine b.d penekanan pada vesika urinaria d.d pasien
mengatakan frekuensi BAK menjadi lebih sering sebanyak 10-12 kali dengan
jumlah yang keluar sedikit-sedikit
8. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan-melahirkan b.d kesiapan menjadi
orang tua d.d pasien mengatakan merasa senang atas kehamilan pertamanya dan
sudah tidak sabar menantikan kelahiran bayinya
Kemenkes RI. (2014). Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,
persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual. Diakses dari
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PMK%20No.%2097%20ttg%20Pel
ayanan%20Kesehatan%20Kehamilan.pdf
Kote, K. C. (2019). Asuhan kebidanan berkelanjutan pada ny. Y.s di puskesmas pasir
panjang kota kupang periode 18 februari sampai dengan 18 mei 2019. Laporan
Tugas Akhir Program Studi DIII Kota Kupang.
https://core.ac.uk/download/pdf/236673484.pdf
Pengambilan kasus dan penerapan Asuhan Keperawatan pada pasien tsb diatas, atas
SEPENGETAHUAN, BIMBINGAN dan SUDAH KONSULTASI dengan:
Nama Preseptor/HN/CI:
Emme Y
Tandatangan: