Anda di halaman 1dari 18

RESUME KASUS

Nama Pasien (Inisial): Ny. IS Tanggal Tindakan : 18 Oktober 2021


Usia : 49 Tahun
No. Rekam Medis : SHMP.00-10-51-00 Nama Peserta Didik : Friska Gresya Silaen
Diagnosa Medis : Acute Abdominal pain, NIM : 01503210221
DM tipe 2 Nama Pe mbimbing : Ns. Juhdeliena, M.Ke
Nama Ruang Rawat : IPD LT3 (304 B)
Tanggal Masuk : 18 Oktober 2021 Mengetahui,

Pengkajian Riwayat Kesehatan Saat Ini


Keluhan Utama: Preseptor
Pasien menggeluh nyeri perut bagian atas, ada mual dan sudah muntah2x, dan perut terasa seperti diremas

Kondisi Pasien
Data Subjektif Data Objektif Data Penunjang Terapi
DK 1 (Nyeri Akut) 
   
1. Pasien mengatakan 1. Keadaan umum Hematology 1. Inpepsa 3x 5
sakit pada daerah pasien sakit sedang, (18/10/2021)  ml
abdomen atas kesadaran pasien Haemoglobin 2. Nexium 3 x
kanan. Compos mentis, skor H 15.60 g/ dL 40 mg
2. Pasien mengatakan GCS pasien E4M6V5 Erythrocyte(RBC):  
sangat tidak nyaman 2. Pasien tampak L 5.51 106 /µL 
pada area perut dan menahan nyeri  White Blood cell(WBC):  
terasa mual 3. Pasien tampak tidak H 19.19 103 /µL 
3. Pasien mengatakan nyaman saat
tidak dapat berpindah posisi  ESR H 37 mm/ hours
beristirahat karena 4. Pasien tampak
nyeri yang dirasa 6. TTV: TD: 106/ 56 Electrolyte (Na, K, Cl)
Sodium (Na)
sering hilang dan mmHg, HR: 87 L 130 mmol/L
timbul saat x/mnt, RR: 23x/mnt, Potasium (K)
beristirahat Sao2: 96%, T: 35, L 3.3 mmol/L
4. Pasien mengatakan 60C  Chloride ( Cl)
nyeri dengan skala   L 97 mmol/L
aktivitas/istirahat:
4/3.  Blood Glucose POCT
  H 358.0 mg/dL

DK 2 (Intoleransi
Aktivitas)
1. Pasien mengatakan 1. Keadaan Hematology 1. Ondansentron
nyeri pada area bekas umuuguhpasien sakit (24/9/2021) 8mg
post operasi sedang, kesadaran Full Blood count 2. Marcain 0,125
2. Pasien mengatakan pasien Compos Erythrocyte(RBC): L %> 6cc/ Jam
takut untuk berpindah mentis, skor GCS 4.18 106 /µL 3. Paracetamol 3x
posisi karena akan pasien E4M6V5 White Blood 1gr (IV)
terasa nyeri 2. Pasien tampak cell(WBC): H 19.19 4. Nexium 2 x 40
3. Pasien mengatakan menahan nyeri saat 103 /µL mg (IV)
tidak dapat beristirahat berpindah posisi ESR: H 34 mm/hours
sseperti biasanya untuk miring dan saat
karena nyeri yang beraktivitas
dirasakan sesekali 3. Pasien tampak lemas
muncul ssat dan pucat
beristirahat 4. Pasien tampak sulit
tidur karena Nyeri
5. Pasien tampak tidak
nyaman setelah
beraktivitas.
6. Aktivitas Pasien
dibantu sebagian oleh
perawat
7. TTV:
8. TD: 166/ 104 mmHg,
HR: 110 x/mnt, RR:
24x/mnt, Sao2: 96%,
T: 360C

1. `17uw
1. Pasien post operasi Hematology (24/9/2021) 1. Nacl 0,9% 100%
Transplan hari ke 1 Full Blood count urine output
2. Pasien tampak ada Erythrocyte(RBC): L 2. Marcain 0,125
balutan luka tertutup 4.18 106 /µL %> 6cc/ Jam
pada abdomen bawah White Blood cell(WBC): H 3. Lasik 2mg/ Jam
kanan 19.19 103 /µL 4. Nicardipine 0,5
3. Pasien terpasang ESR: H 34 mm/hours mg/Jam
CDL disebelah 5. Nexium 2 x40
subclavicula Dextra Urinalysis (24/9/2021) mg (IV)
4. Pasien terpasang Dj Macroscopic 6. Paracetamol 3x
Stent di ureter Leucocyte esterase (1+) 1gr (IV)
dextra, terpasang 25 cells/ µL (Normal: 7. Cravit 1x 750 mg
Urine kateter no.18 Negative) 8. Cefoperazon 3x
fiksasi 15 ml (fiksasi Protein: (1+) 25 mg/Dl 1 gr (IV Drip 3
dan urine kakater Ocuult blood (5+) 250 jam)
pada sisi kanan Microscopic
pasien), Leucocyte H 20 cells/ µL
5. Pasien terpasang (Normal: 0)
CVC di midclavicula
sinistra.
6. Terpasang drain di
hemiabdomen dextra
7. Terdapat epidural di
lumbal dengan
marcain 0,125 %
6cc/jam dengan
rembesan minimal di
balutan epidural.
8. TTV:
TD: 166/ 104 mmHg,
HR: 110 x/mnt, RR:
24x/mnt, Sao2: 96%,
T: 360C

Diagnosa Keperawatan (DK)


Disusun berdasarkan prioritas (minimal 3)
1. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen cidera fisiologis
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Nyeri
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.

Rasional
Nyeri akut diangkat menjadi diagnosa utama karena dilihat dari pengkajian pasien dimana masalah yang
di alami pasien secara Aktual lalu diikuti dengan resiko dan Potensial namun pada pasien ini masalah
keperawatan yang saya angkat sudah terjadi pada pasien, yang terjadi saat pengkajian pasien tampak
menahan nyeri, dan saat bergerak pasien tampak kesulitan dan menahan nyeri, Masalah utama tersebut
membuat masalah keperawatan lainnya muncul seperti akibat pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya
dengan baik dan mandiri, lalu hal ini diperburuk kembali dengan masalah keperawatan yang lain yaitu
resiko infeksi akibat adanya alat invasive yang harus dipertahankan setelah pasca operasi. Oleh sebab
itu penentuan prioritas diagnosa ditentukan oleh masalah aktual yang di alami pasien.

Rencana Asuhan Keperawatan, Implementasi dan Rasional (Format terlampir) Sesuai SMART

Evaluasi (Format terlampir) SOAP

Referensi (APA Style)


1. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2010). Nursing Care Plans Guidelines for
Individualizing client care across the life span, Edisi 8. Philadelphia: Davis company
2. NANDA. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC
3. Nurarif, A.H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction Jogja.
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik.
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien (Inisial) : Tn. H
Usia : 58 Tahun
Ruangan : ICU 01
No. Rekam Medis : SHMP.00-14-11-14
Tanggal Masuk : 24 September 2021
Faculty of Nursing Tangal Pengkajian : 25 September 2021 (Post Transplantasi H 1)
UNIVERSITAS PELITA Diagnosa Medis : CKD stage V, Hipertensi
HARAPAN Nama Praktikan : Friska Gresya Silaen
NIM : 01503210221
Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M.Kep., Sp.Kep.M.B

TANGGAL NO RASIONAL Nama dan


TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
/ WAKTU DK Tanda
Tangan
25/09/2021 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
keperawatan selama 2x24 jam, - Lakukan pengkajian nyeri secara - Untuk mengetahui penyebab nyeri
diharapkan Nyeri dapat berkurang, komprehensif termasuk lokasi, pada klien dan menentukan intervensi
agar nyeri teratasi/berkurang
dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
- . Mampu mengontol nyeri ( tahu dan faktor presipitasi
- untuk mengetahui kapan dan
penyebab nyeri, mampu - Observasi reaksi nonverbal dari
seberapa kuat nyeri yang dirasakan
menggunakan teknik ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk - Kontrol lingkungan yang dapat - untuk mengurangi factor penyebab
mengurangi nyeri, mencari mempengaruhi nyeri seperti suhu terjadinya nyeri
bantuan) ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Melaporkan bahwa Kurangi faktor presipitasi nyeri
- untuk mengurangi/menghilangkan
nyeriberkurang dengan rasa nyeri yang dialami klien secara
menggunakan manajemen nyeri - Ajarkan tentang teknik non mandiri

- Mampu mengenali nyeri (skala, farmakologi: napas dalam, relaksasi,


intensitas,frekuensi dan distraksi,kompres hangat/ dingin
tandanyeri) - untuk mengurangi/ menghilangkan
- Berikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri pada klien
- Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeriberkurang nyeri - agar klien merasa aman dan nyaman

- Tanda vital dalam rentang - Tingkatkan istirahat - agar klien mengetahui dan memahami
normal - Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri dan cara mengatasi
- Tidak mengalami gangguan penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan nyeri secara mandiri
tidur berkurang dan antisipasi
- untuk mengetahui tanda tanda vital
ketidaknyamanan dari prosedur
klien dan perubahan setelah diberikan
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah
terapi Friska
pemberian analgesik pertama kali
25/09/2021 2 Setelah dilakukan tindakan - Bantu klien dalam melakukan - mencegah kekakuan sendi,
keperawatan selama 3x24 jam, pasien aktivitas fisik rutin (misalnya kontraktur, kelelahan otot,
bertoleransi terhadap aktivitas ambulasi, mobilisasi, dan perawatan meningkatkan kembalinya aktivitas
dibuktikan dengan kriteria hasil: diri) sesuai kebutuhan secara dini.
- Berpartisipasi dalam aktivitas - Bantu untuk memilih Identifikasi - Aktivitas yang sesuai dapat
fisik tanpa disertai dengan kemampuan beraktivitas, yang dapat membantu pasien untuk Mobilisasi
peningkatan tekanan darah, dilakukan konsisten yang sesuai sedini mungkin
nadi dan RR dengan kemampuan fisik
- Mampu melakukan aktivitas - Monitor adanya kelelahan fisik secara - Agar dapat meminimalisir kegiatan
sesuai dengan kemampuan
berlebihan yang dapat memberatkan keadaan
- Tanda-tanda vital normal
pasien

- Memantau toleransi tubuh pasien


- Monitor tanda-tanda vital pasien
terhadap aktivitas yang dilakukan
Friska
25/09/2021 3 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan infeksi tidak terjadi.
dibuktikan dengan kriteria hasil: - Lakukan cuci tangan dengan bersih - Untuk menurunkan resiko infeksi
- mampu mengidentifikasi dan sebelum, selama, dan setelah silang kepada pasien
berpartisipasi dalam merawat pasien
pencegahan infeksi. - Gunakan tehnik aseptik dengan - Mencegah jalan masuknya
- Tidak menunjukkan tanda- seksama dalam merawat semua bakteri/mikroorganisme
tanda infeksi dan penyembuhan kateter, selang infus sentral, cvc
- adanya peningkatan suhu
luka berlangsung normal. - .Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.
menunjukkan adanya tanda- tanda
- Jumlah leukosit dalam batas
infeksi.
Normal
- Nutrisi TKTP membantu proses
- Tanda vital dalam batas norma - Berikan nutrisi yang adekuat.
penyembuhan luka
- angka leukosit yang tinggi, melebihi
- Pantau hasil laboratorium pada batas normal menunjukkan tanda-
pemeriksaan leukosit. tanda terjadinya infeksi
- Mengobservasi perkembangan
- Periksa luka tiap hari, perhatikan/catat
pertumbuhan kulit, melihat adanya
perubahan penampilan luka.
tandatanda infeks
- Antibiotik berguna untuk mematika
- Kolaborasi dalam pemberian
mikroorganisme pathogen pada
antibiotik sesuai advis dokter. Friska
daerah yang beresiko terjadi infeksi
IMPLEMENTASI
Nama Pasien (Inisial) : Tn. H
Usia : 58 Tahun
Ruangan : ICU 01
No. Rekam Medis : SHMP.00-14-11-14
Tanggal Masuk : 24 September 2021
Faculty of Nursing Tangal Pengkajian : 25 September 2021 (Post Trnsplantasi H1)
UNIVERSITAS PELITA Diagnosa Medis : CKD stage V, Hipertensi
HARAPAN Nama Praktikan : Friska Gresya Silaen
NIM : 01503210221
Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M.Kep., Sp.Kep.M.B

TANGGAL/ NO Nama dan


JAM IMPLEMENTASI RASIONAL
WAKTU DK Tanda Tangan
25/09/2021 1 13.00 Menerima handover dari perawat dinas Untuk mengetahui keluhan dan intervensi yang Friska
malam dan mengobservasi keadaan umum akan di lakukan pada pasien.
pasien

Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital Melihat status hemodinamik pasien dan
didapatkan hasil TD:130/80 mmhg, HR:109 mempertimbangkan intervensi selanjutnya yang
14.00 x/menit, RR: 26 x/menit, T: 36,7celcius dan akan diberikan kepada pasien.
Friska
SpO2: 96 %.

14.10 Melakukan pengkajian Nyeri, intensitas, Nyeri merupakan pengalan subyektif dan harus
durasi dan skala nyeri didapatkan hasil dijelaskan oleh pasien. Identifikasi karakteristik Friska
pasien mengatakan nyeri pada bagian yang nyeri dan faktor yang berhubungan merupakan
dioprasi yaitu abdomen bawah sebelah kanan suatu hal yang amat penting untuk memilih
seperti tertekan dan nyerinya hilang timbul, intervensi yang cocok dan untuk mengevaluasi Friska
skala nyeri saat beraktivitas dan istirahat keefektifan dari terapi yang diberikan.
5/3.

15.00 Pada obat paracetamol mengandung analgetik Friska


Memberikan terapi sesuai IMR Paracetamol yang dapat membantu mengurangi nyeri
3x 1gr (IV)

Posisi yang nyaman dan faktor lingkungan dapat


15.10 Mengatur posisi pasien ke semifowler dan membantu pasien untuk rileksasi dan mengurangi
mengontol lingkungan pasien supaya nyeri.
nyaman gravitasi melokalisasi eksudat inflamasi dalam
abdomen bawah atau pelvis, menghilangkan Friska
tegangan abdomen yang bertambah jika posisi
terlentang.
Friska
Teknik menarik nafas dalam dengan teratur dapat
15.15 Mengajarkan teknik relaksasi tarik napas membantu pasien untuk berileksasi
dalam, respon pasien, pasien tampak
memperhatikan dan mengikuti instruksi
perawat.
Melihat status cairan pasien seimbang atau Friska
16.00 Melakukan balance cairan pasien. tidaknya intake dan output pasien
Friska
mengetahui keadaan umum pasien terhadap
16.15
Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital reaksi nyerinya.
25/09/2021 2 13.00 Menerima handover dari perawat dinas pagi
dan mengobservasi keadaan umum pasien
(Menanyaan keluhan pasien) Untuk mengetahui keluhan dan intervensi yang akan
Pasien mengatakan sakit saat berpindah Friska
di lakukan pada pasien.
posisi, dan ketika duduk saat makan, pasien
terasa mual dan begah
Melihat status hemodinamik pasien dan
Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital mempertimbangkan intervensi selanjutnya yang akan
14.00 didapatkan hasil TTV: Friska
TD: 166/ 104 mmHg, HR: 110 x/mnt, RR: diberikan kepada pasien.
24x/mnt, Sao2: 96%, T: 360C
Posisi semifowler dapat membantu
Mengatur posisi pasien ke semifowler
14.15 mempermudahkan pasien untuk melakukan aktivitas
di tempat tidur tanpa membuat pasien menjadi lebih
Friska
sesak.

Untuk memberikan kenyamanan pada pasien dengan


Membantu pasien untuk BAK di atas Friska
tempat tidur dengan pispot. pemenuhan kebutuhan dasar.
16.30

Membantu memandikan pasien diatas Untuk mencegah terjadinya infeksi pada daerah
tempat tidur menggunakan docare, dan
17.00 memberikan daerah sekitar balutan dan sekitar luka, dan pada area alat invasif yyang Friska
area sekitar pemasangan kateter dinasukkan pada pasien

Melakukan pemantauan tanda tanda vital


pasien setelah melakukan aktivitas
didapatkan hasil TD TTV: TD: 179/ 99
17.30 mmHg, HR: 112x/mnt, RR: 22x/mnt, Sao2: Untuk melihat perbedaan Tanda tanda vital pasien Friska
96%, T: 36,30c, respon pasien mengatakan sesudah dan sebelum beraktivitas sehingga tenaga
sedikit terasa sesak, nyeri dan tidak
nyaman kesehatan mampu memberikian intervensi dan
latihan pasien sesuai kemampuan pasien.

Mengajarkan teknik relaksasi bernapas Teknik menarik nafas panjang dengan teratur dapat
dengan teratur membantu pasien untuk berileksasi
17.40 Friska
Menerima handover dari perawat dinas pagi
25/09/2021 3 dan mengobservasi keadaan umum pasien Untuk mengetahui keluhan dan intervensi yang akan
(Menanyaan keluhan pasien) di lakukan pada pasien.
Pasien mengatakan saat ini tidak nyaman
13.00 karena ada banyak alat yang terpasang, tidak Friska
terbiasa dengan berkemih menggunakan
kateter

Mengkaji daerah balutan luka dan


sekitarnya Untuk melihat apakah ada tanda-tamda infeksi pada
Daerah luka tertutup dengan kassa dan
area luka post operasi, dan pada area tubuh yang
hypafix, tidak terdapat rembesan pada
13.20 balutan, tidak ada tanda" inflamasi dan dimasukkan alat invasive
infeksi disekitar luka Friska

Memonitor tanda-tanda vital dan suhu pasien


TTV: TD : 148/98 mmHg N : 104 x/menit R : Melihat status hemodinamik pasien dan
21 x/menit S : 36,4.0 c mempertimbangkan intervensi selanjutnya yang akan
diberikan kepada pasien.
14.00
Friska

Memberikan terapi obat antibiotik


cefoperazon 1gr (iv drip 3 jam)
Terapi antibiotik berguna untuk mematikan
Friska
16.00 mikroorganisme pathogen pada daerah yang beresiko

Memandikan pasien, dan membersihkan terjadi infeksi


daerah sekitar luka, membersihkan daerah
sekitar selang kateter
Untuk meminimalisir terjadi infeksi pada tubuh
17.00 pasien dan mencegah terjadinya inflamasi, dan
infeksi pada sekitar selang kateter
Friska
EVALUASI
Nama Pasien (Inisial) : Tn. K
Usia : 45 Tahun
Ruangan : ICU 01
No. Rekam Medis : SHMP.00-14-11-14
Tanggal Masuk : 24 September 2021
Faculty of Nursing Tangal Pengkajian : 25 September 2021
UNIVERSITAS PELITA Diagnosa Medis : CKD
HARAPAN Nama Praktikan : Friska Gresya Silaen
NIM : 01503210221
Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M.Kep., Sp.Kep.M.B

TANGGAL/ NO JAM EVALUASI Nama dan


WAKTU DK Tanda Tangan
25/09/2021 1 16.30
S: Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang setelah diberikan obat, Pasien
mengatakan lebih rileks saat nyeri dengan tekhnik tarik nafas dalam
O: Pasien tampak sedikit lebih nyaman, pasien mampu melakukan relaksasi dalam
secara mandiri ketika terlihat nyeri, pasien tampak sedikit bisa istirahat dengean
sesekali terbangun
TTV: TD : 148/98 mmHg N : 104 x/menit R : 21 x/menit S : 36,4.0 c
A: Masalah keperawatan Nyeri Akut belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- lakukan pengukuran nyeri secara komprehensif termasuk lokasi nyeri ,
karakteristik, durasi , frekuensi .
- Pertahankan posisi pasien dalam fowler/ semi fowler
- Mendorong pasien untuk melakukan tekhnik relaksasi dalam secara mandiri
- Kolabarasi untuk pemberian Terapi Friska
- Pemberian terapi analgetik sesuai dengan IMR pasien

25/09/2021 2 18.35 S: Pasien masih mengeluh nyeri dan tidak nyaman saat duduk untuk makan, dan
miring ketika berubah posisi
O: Pasien masih tampak lemah, dan terlihat nyeri saat beraktivitas
Sebelum beraktivitas: TTV: TD: 146/ 94 mmHg, HR: 103 x/mnt, RR: 21x/mnt,
Sao2: 97%, T: 36 0C
Sesudah Beraktivitas : TTV: TD: 179/ 99 mmHg, HR: 112x/mnt, RR: 22x/mnt,
Sao2: 96%, T: 36,30c
A: Masalah keperawatan intoleransi aktivitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Bantu pemenuhan ADL pasien
Dorong pasien melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan untuk mobilisasi secara
bertahap
Minimalisir kegiatan yang dapat membuat pasien kelelahan dan nyeri bertambah

Friska
25/09/2021 3 20.00 -
S: Pasien mengatakan lebih nyaman saat sesudah dimandikan dan terasa lebih segar,
pasien mengatakan tidak ada gatal pada daerah sekitar luka
O: Tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi pada daerah sekitar luka(balutan tampak
bersih tertutup, tidak ada kemerahan sekitar balutan luka, tidak terdapat rembesan pada
balutan luka, terdapat rembesan minimal pada balutan epidural ,tidak ada tanda-tanda
iritasi pada daerah sekitar pemasangan kateter, hasil urine : (100cc/jam bewarna merah),
drain:50 cc/ 8 jam

A: Masalah keperawatan Resiko Infeksi teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi:
-Memantau daerah luka post operasi setiap hari (mengakajo balutan, dan apakah ada
rembesan, balutas sekitar luka, danya tanda-tanda infeksi)
-Mempertahankan teknik aseptic ketika melakukan tindakan ke pasien
-Pantau tanda-tanda infeksi pada daerah alat invasive pada pasien
-Kolaborasi bersama dietrician mengenai nutrisi yang diperlukan pasien Friska
-Kolaborasi untuk pemeriksaan lab darah dan urine selanjutnya
Referensi (APA Style)

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2010). Nursing Care Plans Guidelines for Individualizing client care across the life

span, Edisi 8. Philadelphia: Davis company

NANDA. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdsarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:

Mediaction Publishing
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan

Pengurus PPNI

Sam. (2011). Panduan Penulisan Dx Kep,NOC,NIC –UAP-2011. Diakses Dari: https://pdfslide.net/documents/diagnosis-nanda-nic-

noc.html

Anda mungkin juga menyukai