Pada hari sabtu itu saya mengikuti sebuah acara Pemuda Remaja Gereja Gko yang diakdakan
di gereaja saya, saya datang lebih awal drai waktu yang sudah ditentukan dan pada saat itu juga di
gereja saya sudah ada beberapa orang yang sudah hadir dari gereja gko cabang yang lain.
Kemudian saya mencoba untuk mengajak mereka berkomunikasi meskipun pada awalnya
saya ragu karena mereka rata-rata terlihat sangar karena berasal dari daerah
ambon,kupang,dan papua. Pada saat saya berkenalan ada yang bernama “Retha”yang
berasal dari Ambon, ketika saya memulai berbicara awalnya seperti kaku,dan ketika
berbicara dia menggunakan beberapa kata daerah ambon sehingga saya tidak paham
sedikit,yang menyebabkan sedikit miss comuninication dan ketika berbicara dia sedikit keras
dan memiliki logat khas,dan saya pun begitu karena saya berasal dari suku batak saya juga
yang awalnya berbicara dengan nada biasa saya menjadi terbawa denfan nada bicara saya
yang juga ikut naik.
What were your thoughts or feelings when communicating with someone new?
Yang saya rasakan adalah senang karena saya berkomunikasi dengan teman baru sehingga
saya dapat menggenal lebih banyak lagi tidak hanya dengan teman-teman satu gereaja dengan saya
tetapi juga dari gereja yang berbeda karena saya tahu kita satu di dalam Kristus.Saya dapat belajar
bagaimana berkomunikasi/berbicara dengan orang yang berbeda suku dengan saya.
Apakah hal yang kamu rasa sudah baik atau kurang baik dari komunikasi tersebut?
Saya merasa sudah baik kali ini,karena di kampus saya cukup memiliki banyak teman yang
berasal dari ambon sehingga saya sedikit mengerti meskipun beberapa kata juga saya tidak paham.
Dengan berkomunikasi ini,saya tidak hanya mendapat teman baru tetapi juga saya belajar sesuatu
yang baru lebih banyak lagi dan pegetahuan yang baru
Apa yang akan kamu lakukan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi kamu di lain
waktu ?
Untuk meningkatkan ketrampilan saya di lain waktu, saya belajar untuk lebih sopan
lagi dalam berkomunikasi, berusaha untuk mengontrol diri dan cara bicara saya yang tidak
harus ikut terbawa dengan nada yan tinggi, belajar untuk mendengarkan cerita dari orang
yang saya ajak bicara dan juga mencoba untuk tetap terbuka dengan orang baru.