Anda di halaman 1dari 30

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Laboratorium

Oleh:
Diah Ayu Eka Fitriana
PENGERTIAN

Secara keilmuan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan


ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja (akibat pekerjaan dan
lingkungan kerja)
DASAR HUKUM DAN REFERENSI

• UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


• UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
• UU No. 32 Tahun 1992 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen K3
• Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya dan Beracun
TUJUAN

Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja para pengguna


laboratorium dan menghindari ancaman bahaya akibat peralatan dan
bahan kimia selama melaksanakan pekerjaan di laboratorium
RUANG LINGKUP

Prosedur yang dicantumkan meliputi Prosedur Kecelakaan Darurat di


Laboratorium, Penanganan Kebakaran di Laboratorium, Penanganan
Kecelakaan di Laboratorium, Penyimpanan Bahan Kimia, Pembuangan
Limbah Laboratorium, Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan
penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
FILOSOFI K3
Menurut International Association of Safety Professional, filosofi K3 antara
lain:
- Safety is an ethical responsibility
- Safety is a culture, not a program
- Management is responsible
- Employee must be trained to work safety
- Safety is a condition of employement
- All injuries are preventable
- Safety program must be site specific
- Safety is good business
KOMPONEN K3 LABORATORIUM
• Mitigasi/HIRAC • APD
• MSDS • Alat K3 Umum
• GHS • Spill Kit
• Tata tertib • Manajemen Limbah
• Petunjuk Keselamatan dan • Supervisi
Pelabelan • Evaluasi (Matriks risiko)
HIRAC / Mitigasi
Hazard Identification Risk Assessment and Control (HIRAC):
Merupakan serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang
dapat terjadi dalam aktivitas rutin maupun non rutin di tempat
kerja, kemudian melakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut
agar dapat meminimalisir tingkat risikonya ke tempat yang lebih
rendah dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan

Mitigasi harus dibuat dan dipersiapkan sebelum pekerjaan dilakukan


HIRAC / Mitigasi

Jenis bahaya:
• Bahaya Keselamatan:
- mekanik (tergores, terbentur, tertusuk)
- elektrik
- chemical
- dll
• Bahaya Kesehatan:
- chemical
- biological (contoh: mikroba)
- dll
HIRAC / Mitigasi

Hirarki Pengendalian Risiko:


- Eliminasi sumber bahaya
- Substitusi alat/bahan
- Perancangan alat/tempat kerja yang lebih aman
- Administrasi → pembuatan prosedur, aturan, tanda bahaya, rambu-
rambu, label, dll
- Alat Pelindung Diri
HIRAC / Mitigasi
Contoh assessment
HIRAC / Mitigasi

Pembuatan assessment disesuaikan dengan kondisi dan karakter


masing-masing laboratorium berdasarkan kegiatan yang sering
dilakukan di laboratorium tersebut.
Material Safety Data Sheet (MSDS)

Merupakan perangkat kelengkapan bahan yang memuat seluruh


informasi mengenai bahan kimia, termasuk keterangan bahaya bahan
dan cara memberi pertolongan pertama ketika terpapar bahan
tersebut.
Contoh MSDS Asam Sulfat
Globally Harmonized System (GHS)

Sistem Klasifikasi Bahan-bahan Kimia Terpadu yang disepakati secara


internasional
GHS
1. Carsinogen, mutagen,
toxicity
2. Flammables, self-heating,
self-reactive, emits
flammable gas
3. Irritant, skin sensitizer,
harmful
4. Corrosive, skin corrosion,
burns, eye damage,
corrosive to metal
5. Gas under pressure
6. Exploding, self-reactive
7. Oxidizers
8. Aquatic toxicity
9. Acute toxicity
TATA TERTIB

Tata tertib dibuat oleh pihak pengelola dan disetujui oleh pimpinan
dengan mempertimbangkan unsur-unsur K3 sesuai karakteristik
laboratorium

Contoh: menuliskan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam lab


(missal: makan minum) dan apa yang boleh dilakukan
Petunjuk Keselamatan dan Pelabelan

• Tanda Jalur evakuasi, tanda alur ruangan, tanda arus listrik tinggi,
poster, dll
• Petunjuk penanganan Kecelakaan pertama pada kecelakaan
• Petunjuk nomor darurat (Poliklinik/RS, Pemadam kebakaran, dll)
• Pelabelan menggunakan GHS → apa saja yang harus dilabeli?
Petunjuk Keselamatan dan Pelabelan
Alat Pelindung Diri

• Jas laboratorium
Untuk melindungi pekerja dari • Sarung tangan
sampel dan bahan kimia • Masker
berbahaya, serta dari kecelakaan
kerja yang mungkin timbul dalam • Sepatu
laboratorium • dll
Disesuaikan dengan kegiatan
yang ada di lab
Alat Pelindung Diri
Alat K3 Umum

Contoh:
• Kotak P3K
• Alat Pemadam Api Ringan
Spill Kit

Digunakan untuk mengatasi tumpahan bahan kimia atau bahan biologis

Isi spill kit antara lain:


- Tisu
- Alkohol 70%
- Air sabun
- Kantong plastik
- Pinset
- Sarung tangan
- dll
Manajemen Limbah

Limbah/sampah dipisahkan berdasarkan karakteristiknya.


Misal:
- Sampah rumah tangga
- Benda tajam
- Pecahan kaca
- Bekas Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
SUPERVISI

Supervisi dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan selama


pelaksanaan kerja di laboratorium, sehingga dapat digunakan sebagai
evaluasi.

Hasil supervisi sebaiknya dicatat.


EVALUASI
Evaluasi dapat dilakukan dengan
membuat matriks risiko
EVALUASI
Contoh Parameter Keseringan
EVALUASI
Contoh Parameter Keparahan
EVALUASI
Kategori risiko yang dihasilkan dari penilaian matriks risiko
Safety is a culture, not a program

Anda mungkin juga menyukai