Jalaluddin
Email: djalaluddin@untad.ac.id
Universitas Tadulako
Muja’hidah
Email: mujahidah@untad.ac.id
Universitas Tadulako
Abstrak
Berawal dari perludem sebagai pemohon mengajukan permohonan pengujian terhadap
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 dan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016. Perludem dalam argumentasi permohonannya,
mempermasalahkan tentang desain pemilu serentak lima kotak, yang tidak memberikan
penguatan terhadap sistem presidensial namun Mahakamah Konstitusi dalam Putusan
Nomor 55/ PUU-XVII/2019 menolak. Menelusuri Putusan Nomor 55/ PUU-XVII/2019
bertujuan untuk memahami dasar pertimbangan oleh hakim dalam Putusan a quo bahwa
pemilu serentak untuk memberikan penguatan terhadap sistem pemerintahan presidensial
sesuai original intent dari pembentuk UUD 1945 dan menelusuri kembali makna pemilu
serentak dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013.
109
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
110
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
111
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
112
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
113
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
114
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
115
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
menyatakan bahwa pemilu serentak yang presiden dan wakil presiden. Dengan
konstitusional adalah pemilihan umum perubahan ini, pelaksanaan pemilihan umum
serentak nasional untuk memilih anggota yang konstitusional adalah tidak lagi
DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden; dan memisahkan penyelenggaraan pemilihan
beberapa waktu setelahnya dilaksanakan umum anggota legislatif dengan pemilihan
Pemilihan umum serentak lokal untuk umum presiden dan wakil presiden.
memilih anggota DPRD Provinsi, anggota Penelusuran kembali arti makna
DPRD Kabupaten/Kota, pemilihan Gubernur, pemilihan umum serentak dalam Putusan
dan Bupati/Walikota, merupakan salah satu Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-
dari varian yang dikategorikan sebagai XI/2013, menemukan bahwa pemilu serentak
pemilu serentak. adalah konstitusional karena pertimbangan
Pemilu serentak lima kotak yang memiliki dasar yang kuat pada saat
merupakan salah satu varian, banyak varian pembahasan perubahan UUD 1945. Pemilu
atau model penyelenggaraan pemilu serentak yang lebih dari satu kali tersebut telah
yang konstitusional dan tidak bertentangan menimbulkan banyak akibat yang merugikan
dengan UUD 1945 berdasarkan original hak konstitusional warga negara. Putusan
intent. Dasar pertimbangan hakim terkait Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-
original intent tersebut sehingga putusan XI/2013, pemilu yang diselenggarakan lebih
Mahkamah Konstitusi a quo Mahkamah dari satu kali dalam waktu lima tahun telah
Konstitusi menolak permohonan dari menimbulkan banyak akibat yang merugikan
perludem karena pemilu serentak lima kotak hak konstitusional warga negara. Menurut
konstitusional adalah salah satu varian dari pemohon, kemudahan bagi warga negara
varian yang lain sehingga pemilu serentak untuk melaksanakan hak pilihnya secara
lima kotak tetap konstitusional. efisien terancam; dana untuk
Sebelumnya Putusan Mahkamah menyelenggarakan Pemilu yang tidak
Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013, praktik serentak menjadi amat boros dan seharusnya
yang telah berlangsung sejak Pemilihan digunakan untuk memenuhi hak-hak
Umum 2004 tersebut diubah begitu rupa konstitusional lain warga negara; Original
dengan cara menyerentakan pemilihan umum Intent ketentuan Pasal 22E ayat (1) dan (2)
anggota lembaga perwakilan (DPR, DPD, UUD 1945, dapat kita temukan ketika
dan DPRD) dengan pemilihan umum anggota MPR yang menyusun Amandemen
116
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
Konstitusi pada tahun 2001, dengan jelas sebab, pengubah UUD 1945 tidak begitu
menyatakan bahwa Pemilihan Umum mempersoalkan apakah penyelenggaraan
memang dimaksudkan untuk diselenggarakan pemilu anggota DPR, DPD, Presiden dan
lima tahun sekali (serentak) untuk memilih Wakil Presiden, dan anggota DPRD
(sekaligus) Anggota DPR, DPD, DPRD, dilaksanakan serentak semuanya, serentak
serta Presiden dan Wakil Presiden; Pasal 3 sebagian, digabungkan semua atau dipisah-
ayat (5) UU 42/2008 yang berbunyi, pisah, sepanjang pilihan yang tersedia
“Pemilihan Umum Presiden dan Wakil bermuara kepada penguatan sistem
Presiden dilaksanakan setelah pelaksanaan pemerintahan presidensial, pilihan
pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan pelaksanaan pemilu serentak yang demikian
DPRD” bertentangan dengan Original Intent adalah tetap konstitusional.11
Penyusun Konstitusi terutama Pasal 6A ayat Dalam memutuskan pilihan model
(2) dan Pasal 22E ayat (1) dan ayat (2), atas keserentakan penyelenggaraan pemilihan
sehingga harus dinyatakan tidak mempunyai umum, pembentuk undang-undang perlu
kekuatan hukum mengikat. mempertimbangkan beberapa hal, antara lain,
Pertimbangan mendasar yang yaitu:
menyebabkan Mahkamah mengubah 1. pemilihan model yang berimplikasi
pendirian dari Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap perubahan undang-undang
Nomor 51-52-59/PUUVI/2008 dikarenakan 4 dilakukan dengan partisipasi semua
(empat) alasan, yaitu: (1) kaitan antara sistem kalangan yang memiliki perhatian
pemilihan umum dan pilihan sistem atas penyelenggaraan pemilihan
pemerintahan presidensial, (2) original intent umum;
dari pembentuk UUD 1945, (3) efektivitas 2. kemungkinan perubahan undang-
dan efisiensi penyelenggaraan pemilihan undang terhadap pilihan model-
umum, serta (4) hak warga negara untuk model tersebut dilakukan lebih awal
memilih secara cerdas. sehingga tersedia waktu untuk
Pemilu Serentak Lima Kotak sebagai dilakukan simulasi sebelum
model penyelenggaraan pemilu serentak perubahan tersebut benar-benar
yang dikehendaki oleh UUD 1945 bukanlah efektif dilaksanakan;
satu-satunya gagasan yang berkembang dan
diperdebatkan selama perubahan UUD 1945, 11
Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 55/PUU-XVII/2019.
117
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
12
Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 55/PUU-XVII/2019.
118
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
119
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor UUD 1945 dan makna pemilihan umum
55/PUU-XVII/2019. serentak dalam Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013.
PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran
Dasar pertimbangan oleh hakim Sebaiknya dalam dalam Putusan Mahkamah
Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Konstitusi 55/ PUU-XVII/2019, dasar
Nomor 55/ PUU-XVII/2019 untuk pertimbangan hukum oleh hakim lebih
memberikan penguatan sistem komperhensif dan konsisten menyatakan
pemerintahan presidensial, menelusuri pemilu serentak sebagai penguatan sistem
kembali original intent dari pembentuk presidensial.
DAFTAR PUSTAKA
120
Tadulako Master Law Journal, Vol 5 Issue 1, Februari 2021
R Siti Zuhro, Demokrasi dan Pemilu Presiden 2019, Jurnal Penelitian Politik,
Volume 16, Nomor 1, Juni 2019.
121